Budaya Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kesenian: Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(23 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
[[Berkas:WayangKulit Scene Zoom.JPG|150px|jmpl|Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya.]]
[[Berkas:Batik Indonesia.jpg|ka|jmpl|Batik]]
'''Budaya Jawa''' adalah budaya yang berasal dari masyarakat pulau Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di [[Banten Utara, Jawa Barat Utara, Jawa Tengah]], [[Yogyakarta]], dan [[Jawa Timur]]. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya BanyumasanJawa Kulonan (Banten Utara-Jawa Barat Utara-Jawa Tengah Barat), budaya Jawa Tengah(Timur)-DIY, dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Banten Utara, Jawa Barat Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di [[Jakarta]], [[Sumatra]], dan [[Suriname]]. Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah [[Wayang kulit]], [[Keris]], [[Batik]], [[Kebaya]], dan [[Gamelan]]. Di [[Malaysia]] dan [[Filipina]] dikenal istilah keris karena pengaruh [[Majapahit]].<ref>http://www.describeindonesia.com/culture/item/351-keris,-lebih-dari-sekadar-pusaka.html/</ref> LSM Kampung Halaman dari [[Yogyakarta]] yang menggunakan wayang remaja adalah LSM [[Asia]] pertama yang menerima penghargaan seni dari [[Amerika Serikat]] tahun 2011.<ref>http://jakarta.usembassy.gov/embnews_11042011.html/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.deplu.go.id/Pages/Achievement.aspx?IDP=23&l=en/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, [[Singapura]], dan [[Selandia Baru]].<ref>http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/seni-budaya/10/07/15/124669-gamelan-pun-masuk-kurikulum-pendidikan-di-abang-sam/</ref><ref>http://wartapedia.com/dunia/seni-budaya/3834-gamelan-jawa--menjadi-ujian-akhir-universitas-wellington.html/</ref> Gamelan Jawa rutin digelar di AS dan [[Eropa]] atas permintaan warga AS dan Eropa.<ref>http://www.antaranews.com/view/?i=1165725362&c=SBH&s/</ref> Sastra Jawa [[Negarakretagama]] menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui [[UNESCO]] sebagai Memori Dunia.<ref>{{Cite web |url=http://nasional.kompas.com/read/2008/05/24/08444424// |title=Salinan arsip |access-date=2013-06-07 |archive-date=2013-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131021005300/http://nasional.kompas.com/read/2008/05/24/08444424// |dead-url=yes }}</ref> Menurut Guru Besar Arkeologi [[Asia Tenggara]] [[Universitas Nasional Singapura]] John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi [[Sumatra]] dan [[Singapura]], bahkan [[Thailand]] yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung, dan seni.<ref>http://sains.kompas.com/read/2012/12/05/19045066/Majapahit-Jajah-hingga-Semenanjung-Malaya. Kompas/</ref> Bahkan banyak negara di dunia terutama [[Amerika]] dan [[Eropa]] menyebut Jawa identik [[kopi]].<ref>http://www.javacoffee.com/</ref><ref>http://brokensecrets.com/2010/01/20/why-is-coffee-called-java/</ref><ref>http://www.bumn.go.id/ptpn12/publikasi/berita/indonesia-produsen-kopi-terbesar-ketiga-dunia-ptpn-xii-bertekad-tingkatkan-produksi-arabika/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.javascafe.com/</ref><ref>http://www.java.be/language.aspx/</ref><ref>http://www.javabeancoffee.com/homepage.html/</ref><ref>http://www.javacoffeehouse.co.uk/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.caffejava.co.za/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.cafejava.info/</ref> Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat [[bahasa Jawa]] menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya, dan Krama. Ada yang berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk [[Eropa]]. Budaya Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.
 
== Agama ==
[[Berkas:Masjid demak.jpg|jmpl|ka|325px|[[Masjid Agung Demak]], diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para [[wali]] yang paling awal.]]
Budaya Jawa juga menghasilkan agamapola-pikir bagi masyarakat jawa itu sendiri yaitu [[Kejawen]]. Kejawen berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa. Tetapi mayoritas orang Jawa sekarang menganut agama [[Islam]] dan sebagian kecil orang Jawa menganut agama [[Kristen]] atau [[Katolik]]. Dahulu orang Jawa menganut agama [[Hindu]], [[Buddha]], dan Kejawen. Bahkan orang Jawa ikut menyebarkan agama Hindu dan Buddha dengan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha Jawa yang berperan. Orang Jawa juga ikut menyebarkan agama Islam dan Kristen atau Katolik di Indonesia. Orang Jawa termasuk unik karena menjadi satu satunya suku di Indonesia yang berperan penting dalam menyebarkan 5 agama besar. Seorang peneliti AS [[Clifford Geertz]] bahkan pernah meneliti orang Jawa dan membagi orang Jawa menjadi 3 golongan besar yaitu: [[Abangan]], [[Priyayi]], dan [[Santri]].
 
== Sastra ==
Baris 15 ⟶ 14:
Sejarah sastra Jawa dibagi dalam empat masa:
* [[Sastra Jawa Kuna]]
* [[Sastra Jawa Tengahan|Sastra Jawa Pertengahan]]
* [[Sastra Jawa Baru]]
* [[Sastra Jawa Modern]]
Baris 34 ⟶ 33:
{{artikel|Bahasa Jawa}}
 
Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk [[suku Jawa|suku bangsa Jawa]] di [[Jawa Tengah]], [[Yogyakarta]], dan [[Jawa Timur]]. Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain seperti di [[Banten]] terutama [[kota Serang]], [[kabupaten Serang]], [[kota Cilegon]] dan [[kabupaten Tangerang]], [[Jawa Barat]] khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara [[kabupaten Karawang|Karawang]], [[kabupaten Subang|Subang]], [[kabupaten Indramayu|Indramayu]], [[kota Cirebon]] dan [[kabupaten Cirebon]]. Kawasan-kawasan luar Jawa yang terdapat penutur bahasa Jawa yaitu: [[Lampung]] (61,9%), [[Jakarta]] (35%), [[SumatraSumatera Utara]] (32,6%), [[Kaltim]] (29,5%), [[Jambi]] (27,6%), [[SumatraSumatera Selatan]] (27%), [[Riau]] 25%, [[Aceh]] (15,87%) yang dikenal sebagai [[Aneuk Jawoe]]. Penutur bahasa Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di [[Suriname]], yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di [[Kaledonia Baru]] bahkan sampai kawasan [[Aruba]] dan [[Curacao]] serta [[Belanda]]. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah [[Guyana Prancis]] dan [[Venezuela]]. Pengiriman tenaga kerja ke [[Korea]], [[Hong Kong]], serta beberapa negara [[Timur Tengah]] juga memperluas wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.
 
== Kerajaan ==
Baris 57 ⟶ 56:
 
=== Kerajaan Jawa modern ===
* [[Kasunanan Surakarta]] (1745–sekarang)
* [[Kasultanan Yogyakarta]] (1755–sekarang)
* [[Praja Mangkunagaran]] (1757–sekarang)
* [[Kadipaten Paku Alaman]] (1813–sekarang)
* [[Praja Mangkunagaran]]
 
== Teknologi ==
Baris 69 ⟶ 68:
 
=== Terakota Majapahit ===
Terakota Majapahit adalah kerajinan tanah liat era Majapahit. Seni Terakota adalah satu karakter budaya pada masa Majapahit yang cukup terkenal dan banyak ditemukan. Hasil seni ini berupa arca, bak air, jambangan, vas bunga, hiasan atap rumah, genteng, dinding sumur (''jobong''), kendi, atau celengan. Pada era Majapahit pengetahuan tentang pembuatan barang-barang dari tanah liat bakar dengan prinsip yaitu membuat bentuk atau model dari tanah liat, mengeringkan di bawah sinar matahari, dan membakarnya dalam api.<ref>{{Cite web |url=http://wacananusantara.org/seni-terakota-tanah-liat// |title=Salinan arsip |access-date=2013-06-07 |archive-date=2013-12-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131223095623/http://wacananusantara.org/seni-terakota-tanah-liat/ |dead-url=yes }}</ref>
 
=== Kapal Jong ===
{{artikel|Jong (kapal)}}
[[Berkas:Situs civitatis Bantam et Navium Insulae Iauae delineatio.jpg|jmpl|Kapal jong Jawa di Banten.]]
Hasil budaya teknologi Jawa lainnya adalah Kapal [[Djong (kapal)|jong Jawa]] yaitu sebuah kapal layar tradisional yang digunakan oleh orang Jawa pada zaman kerajaan dahulu. Kapal jong Jawa inilah yang ditiru China, menghasilkan kapal jung China ([[bahasa China]]: ''chuán''). Lambung kapal jong dibentuk dengan menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal jong yang disebut sebagai [[K'un-lun po]] (perahuatau ''K'un-lun bo'', 崑崙舶, artinya "kapal orang Kunlun [yang berkulit gelap]")<ref group="catatan">Pengertian K'un-lun Yakniberbeda Jawasesuai konteks dan Sumatra)tahun penyebutannya. Dalam hal ini ia merujuk pada penduduk Asia Tenggara.</ref> ini telah memainkan peran besar dalam segenap urusan orang Jawa di bidang pelayaran, selama beratus ratus tahun sebelum [[abad ke-13]]. Memasuki awal [[abad ke-8]], peran kapal Borobudur digeser oleh kapal kapal Jawa yang berukuran lebih besar, dengan tiga atau empat layar yaitu jong. Pelaut [[Portugis]] menyebut ''juncos'', pelaut [[Italia]] menyebut ''zonchi''. Istilah jong dipakai pertama kali dalam catatan perjalanan Rahib Odorico, John de Marignolli, dan [[Ibn Battuta|Ibnu Battuta]]<ref>{{citation | publisher = Saudi Aramco world | title = IbnBatutaTravel | url = http://www.saudiaramcoworld.com/issue/200504/the.traveler.ibn.battuta.htm}}</ref> yang berlayar ke [[Nusantara]], awal [[abad ke-14]] mereka memuji kehebatan kapal Jawa berukuran raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan jong tak jauh berbeda dengan pengerjaan kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.
 
=== Pendidikan ===
Baris 82 ⟶ 81:
{{artikel|Kalender Jawa}}
[[Berkas:Javanese week.jpg|jmpl|ka|Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa]]
Kalender Jawa (ꦥꦼꦤꦁꦒꦭꦤ꧀ꦗꦮ, translit. ''Pênanggalan Jawa'') adalah sebuah kalender yang merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa, dan budaya Eropa. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, [[Sultan Agung]] yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun yang saat itu adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa. Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II yaitu seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali [[Banten]], [[Batavia]], dan [[Banyuwangi]] ([[Blambangan]]).
 
== Kesenian ==
Baris 98 ⟶ 97:
* [[Tari Golek Menak]] dari Yogyakarta
* [[Tari Kridhajati]] dari Jepara
* [[Tari Kuda Lumping]] dari Jawa TengahTimur
* [[Tari Reog]] dari Jawa Timur
* [[Tari Remo]] dari Jawa Timur
* [[Tari Seblang]] dari Jawa Timur
* [[Tari Sintren]] dari Jawa Tengah
* [[Tari Bedhaya Ketawang]] dari Surakarta
 
=== Musik ===
Baris 116:
[[Berkas:Nasi Gudeg.jpg|150px|jmpl|Nasi Gudeg]]
[[Berkas:Nasi Rawon A.JPG|jmpl|Nasi rawon empal kisi, Banyuwangi, Jawa Timur]]
Budaya petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen [[beras]] terbesar di Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu Jawa Timur 31,27%, Jawa Tengah 23,79%, Jawa Barat 15,19%, Sulawesi Selatan 10,10% dan Nusa Tenggara Barat 4,6%.<ref>http://www.tempo.co/read/news/2012/07/04/090414774/Jawa-Timur-Pasok-Beras-Terbanyak/</ref> Produksi [[Bawang merah]] Jawa mencapai 68% produksi nasional Indonesia.<ref>http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/horti/ATAP-Horti2012/Prod-BawangMerah.pdf/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Selain sebagai produsen beras dan bawang terbesar Jateng dan Jatim juga menghasilkan aneka ragam masakan. Masakan Jawa adalah masakan khas yang berasal dari pulau [[Jawa]], kecuali [[Jawa Barat]] dan [[Banten]] yang mempunyai kekhasan khusus sebagai [[Masakan Sunda]]. Masakan Jawa tersedia tidak hanya di [[Warung Tegal]]. Depot Makan juga menjadi istilah lain dari warung yang menyajikan masakan Jawa. Pada umumnya istilah Depot digunakan di beberapa daerah di Jawa Timur. Bahan makanan [[tempe]] menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh [[masakan Tionghoa]], [[masakan India]], atau [[masakan Arab]].{{fact}}
 
{{columns-list|colwidth=10em|style=width: 400px;|
* [[Gudeg]]
* [[Lumpia Semarang]]
* [[Lontong Dekem]]
* [[Bakpia]]
* [[Nopia]]
Baris 155 ⟶ 156:
* [[Sate Ambal]]
* [[Sate Tegal]]
* [[Sate Loso]]
* [[Sate Ponorogo]]
* [[Bandeng presto]]
Baris 193 ⟶ 195:
* [[Selat Solo]]
* [[Brem]]
* [[Sate Lumajang]]
* [[Nasi Tempong]]
}}
 
== Catatan ==
<references group="catatan" />
 
== Lihat pula ==