Peristiwa Kanigoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Parafrasa kalimat |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Gaya penulisan}}[[Berkas:Masjid At-Taqwa Kanigoro.jpg|jmpl|upright=1.5|Masjid At-Taqwa, saksi Peristiwa Kanigoro 13 Januari 1965]]
'''Peristiwa Kanigoro''' adalah peristiwa pengepungan dan penangkapan peserta pelatihan mental (''mental training'') [[Pelajar Islam Indonesia]] (PII) di Pondok Pesantren Al Jauhar, [[Kanigoro, Kras, Kediri|Desa Kanigoro]], [[Kras, Kediri|Kecamatan Kras]], [[Kabupaten Kediri]], [[Jawa Timur]] oleh [[Barisan Tani Indonesia]] (BTI) dan [[Pemuda Rakyat]] (PR) pada 13 Januari 1965. Peristiwa
== Latar belakang ==
Kanigoro adalah desa yang dikenal sebagai basis PKI, dengan sebagian besar buruh tani di sana berafiliasi dengan BTI. Pada masa tersebut, gerakan dan mobilisasi partai politik makin meningkat, termasuk PKI. Sejak 9 Januari 1965, Pelajar Islam Indonesia Jawa Timur mengadakan kegiatan pelatihan mental di sana dan memiliki peserta berjumlah 127 serta panitia 36 orang. Meskipun izin kegiatan telah dikantongi, ada larangan mengadakan kegiatan dari Komandan Kodim Kediri khususnya pada acara ceramah yang menghadirkan salah satu mantan aktivis [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Partai Masyumi]], M. Samelan. Namun, salah satu panitia yang merupakan Pengurus PII Jawa Timur, Anis Abiyoso, tetap memaksa Samelan untuk berceramah.<ref name=":0">{{Cite web|last=Ahsan|first=Ivan Aulia|title=Peristiwa Kanigoro: Teror PKI kepada Aktivis Islam|url=https://tirto.id/peristiwa-kanigoro-teror-pki-kepada-aktivis-islam-cCYH|website=[[Tirto.id]]|language=id|access-date=2021-09-30}}</ref>
== Peristiwa ==
Peristiwa terjadi pada waktu subuh, sekitar pukul 04.30 WIB. Menurut TNI, penggeruduk pada Peristiwa Kanigoro berjumlah 2.000 orang dan membawa senjata tajam. BTI dan PR menyerbu masjid dengan alas kaki, sandal, dan kaki telanjang, sebuah perbuatan yang menyinggung umat muslim. Karena kalah jumlah, panitia keamanan tersebut tidak dapat menghadapi mereka. Abiyoso mengatakan bahwa beberapa di antara mereka ada yang menginjak-injak, merobek, dan membanting Al-Quran.<ref name=":0" /> Setelah semua peserta acara tersebut dapat dikuasai, KH. Jauhari beserta para panitia dan peserta diarak sejauh 7 kilometer ke Kantor Polisi Sektor Kras. Mereka tiba di kantor polisi pada pukul 07.00 WIB.<ref>{{Cite news|last=Fadillah|first=Ramadhian|date=2017-09-28|title=Peristiwa Kanigoro, saat massa PKI menyerang masjid selepas subuh|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/peristiwa-kanigoro-saat-massa-pki-menyerang-masjid-selepas-subuh.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2021-09-30|editor-last=Fadillah|editor-first=Ramadhian}}</ref>
Kabar tentang Peristiwa Kanigoro tersebut menyebar dengan cepat. Putra KH. Jauhari, Gus [[Maksum Jauhari]] segera bersiap memegang kendali organisasi Barisan Ansor Serbaguna (
== Akhir Peristiwa ==
Sebulan setelah kejadian itu, tepatnya pada 1 Februari 1965,
Peristiwa Kanigoro diabadikan sebagai adegan pertama pada film [[Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI|Penumpasan Penghianatan G30S/PKI]] yang diproduksi tahun 1984 oleh sutradara [[Arifin C. Noer]] dan disponsori oleh pemerintah [[Orde Baru]] pimpinan [[Soeharto]].
▲Kabar tentang Peristiwa Kanigoro tersebut menyebar dengan cepat. Putra KH. Jauhari, Gus Maksum Jauhari segera bersiap memegang kendali organisasi Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) Kediri, salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama' (NU). Pada tanggal 18 Januari 1945, delapan truk yang membawa Banser bergerak ke Desa Kanigoro. Karena hal tersebut, polisi mengambil langkah-langkah pengamanan. Salah satu langkah yang diambil polisi adalah menangkap Suryadi dan Harmono sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
== Referensi ==
▲Sebulan setelah kejadian itu, tepatnya pada 1 Februari 1965, rapat akbar digelar ratusan anggota PII. Rapat dilanjutkan dengan pelemparan kantor PKI, yang merupakan induk dari Pemuda Rakyat dan BTI. Anis Abiyoso pun menjadi buronan polisi gara-gara kejadian ini. Pada akhirnya, kasus ini dianggap selesai oleh polisi ketika Anis menyerahkan diri pada 12 Februari 1965 di Malang.
<references />
{{Bencana di Indonesia tahun 1960an}}
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1965]]
[[Kategori:Peristiwa 1965]]
[[Kategori:Kabupaten Kediri]]
[[Kategori:Kras, Kediri]]
|