Puisi lama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
== Ciri-ciri ==
Puisi lama umumnya merupakan puisi [[rakyat]] yang nama penulisnya Anonimitasanonim[[Anonimitas|anonim]]. Penulisan puisi lama masih mengikuti aturan-aturan yang jelas dan tidak dapat diubah. Aturan ini berhubungan dengan penentuan jumlah suku kata dalam tiap baris, jumlah baris pada tiap bait, dan penggunaan sajak. Gaya bahasa pada puisi lama menggunakan [[majas]] dan sifatnya tetap serta [[klise]]. Kandungan isi dalam puisi lama menceritakan tentang [[sejarah]] [[kerajaan]], kemegahan [[istana]] dan kehidupan di dalamnya, serta kejadian-kejadian ajaib.{{Sfn|Ahyar|2019|p=36}} Selain itu, puisi lama merupakan salah satu jenis [[sastra lisan]] yang disampaikan secara turun-temurun sehingga bersifat [[anonim]] (tanpa pengarang) dan terkesan kaku karena harus mengikuti aturan persajakannya.<ref name=":0">{{Cite web|last=Widyananda|first=Rakha Fahreza|date=04 September 2020|title=Mengenal Macam-macam Puisi Lama Beserta Contohnya, Menambah Wawasan Semua Halaman|url=https://www.merdeka.com/jatim/8-macam-macam-puisi-lama-beserta-contohnya-menambah-wawasan-kln.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2021-01-21}}</ref>
 
== Jenis ==
Baris 13:
Pantun adalah puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Setiap barisnya terdiri atas 8–12 suku kata. Bari di dalam pantun terbagi menjadi sampiran dan isi. Sampiran berada di baris pertama dan baris kedua, sedangkan isi berada di baris ketiga dan baris keempat. Pola sajak pada pantun adalah a-b-a-b. Pantun memperhatikan penggunaan rima. [[Kalimat]] pertama dan kalimat ketiga mempunyai bunyi akhir yang sama. Kalimat kedua dan keempat juga memiliki bunyi akhir yang sama.{{Sfn|Kosasih|2008|p=9}}
 
=== SelokaSaloka ===
SelokaSaloka adalah pantun yang mempunyai beberapa bait saling sambung-menyambung. Nama lain dari selokasaloka adalah pantun berkait atau pantun berantai. Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat dari bait pertama. Pola ini digunakan secara terus-menerus pada bait berikutnya.{{Sfn|Kosasih|2008|p=11}} Kata "selokasaloka" merupakan [[kata serapan]] dari [[bahasa Sanskerta]], yaitu ''[[sloka]]''. Seloka merupakan salah satu jenis puisi [[Melayu]] klasik yang berisikan [[Peribahasa|pepatah]] atau [[perumpamaan]]. Pesan yang disampaikan di dalam seloka dapat berupa candaan, sindiran atau ejekan. SelokaSaloka umumnya ditulis dalam bentuk pantun atau [[syair]] dengan empat baris. Selain itu, ada juga selokasaloka yang ditulis lebih dari empat baris.{{Sfn|Sumaryanto|2010|p=13}}
 
=== Gurindam ===
Baris 24:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
<references />
 
== Daftar pustaka ==
 
#* {{cite book|last=Ahyar|first=Juni|date=Oktober 2019|year=2019|url=https://repository.unimal.ac.id/5007/2/Isi%20Buku%20Apa%20Itu%20Sastra_v.3.0_Unesco.pdf|title=Apa Itu Sastra: Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis dan Mengapresiasi Sastra|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=978-623-02-0145-5|pages=|ref={{sfnref|Ahyar|2019}}|url-status=live}}
#* {{cite book|last=Kosasih, E.|first=|date=|year=2008|url=https://tabloidsastra.files.wordpress.com/2015/11/apresiasi-sastra-indonesia-_-e-kosasih.pdf|title=Apresiasi Sastra Indonesia|location=Jakarta|publisher=Nobel Edumedia|isbn=978-602-8219-57-0|pages=|ref={{sfnref|Kosasih|2008}}|url-status=live}}
#* {{cite book|last=Sumaryanto|first=|date=|year=2010|url=http://ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=402&bid=379|title=Mengenal Puisi dan Syair|location=Semarang|publisher=PT. Sindur Press|isbn=978-979-067-054-9|pages=|ref={{sfnref|Sumaryanto|2010}}|url-status=live}}
 
[[Kategori:Puisi]]