Sedekah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mohdpurwadi (bicara | kontrib) Tag: Dikembalikan |
Judul Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(24 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Untuk|konsep serupa dalam agama Yahudi|Tzedakah}}
'''Sedekah''' adalah memberi secara sukarela (tanpa kepentingan apapun) harta atau bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Aturan dalam sedekah lebih bebas dibanding [[zakat]] atau [[infak]]. Sedekah bukanlah suatu kewajiban, tetapi adalah perbuatan baik.
== Pengertian Sedekah ==
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ([[Kamus Besar Bahasa Indonesia|KBBI]]), sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan [[zakat fitrah]] sesuai dengan kemampuan pemberi. Keutamaan sedekah bukan hanya tentang pahala, tetapi juga meraih [[kebahagiaan]] untuk menjadi [[manusia]] yang bermanfaat.
Mengacu dari tafsir ''[[Kementerian Agama]] Palembang'', kata ''shodaqoh'' secara [[etimologi]] berasal dari bahasa Arab ''ash-shadaqah'' yang artinya “pemberian sunah”. Lalu, kata ''shadaqah'' secara [[terminologi]] adalah memberikan sesuatu tanpa mengharapkan balasan dari manusia karena Allah SWT yang akan membalas berupa [[pahala]].
Pahala saat mengeluarkan sedekah dapat dibalas langsung oleh [[Allah (Islam)|Allah SWT]] atau pada masa depan. Allah SWT pasti tidak pernah mengingkari janji-Nya karena sudah tertulis di dalam Al-[[Al-Qur'an|Quran]] Surah Al-Baqarah ayat 261.
Artinya:
''“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, di tiap-tiap tangkai ada seratus biji. Allah SWT melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui”'' (Q.S. Al-Baqarah ayat 261).
Tafsir Ringkas Kemenag RI:
Setelah menjelaskan kekuasaan-Nya menghidupkan makhluk yang telah mati, Allah SWT beralih menjelaskan permisalan terkait balasan yang berlipat ganda bagi orang yang berinfak di jalan Allah SWT. Perumpamaan keadaan yang sangat mengagumkan dari orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT dengan tulus untuk ketaatan dan kebaikan, seperti keadaan seorang petani yang menabur benih. Sebutir biji yang ditanam di tanah yang subur menumbuhkan tujuh tangkai, di setiap tangkai ada 100 biji, sehingga jumlah keseluruhannya menjadi tujuh ratus.
Allah SWT terus melipatgandakan pahala kebaikan sampai 700 kali lipat atau lebih bagi siapa pun yang Dia kehendaki sesuai tingkat keimanan dan keikhlasan hati yang berinfak. Jangan menduga Allah SWT tidak mampu memberi sebanyak mungkin, sebab Allah Maha Luas karunia-Nya. Jangan pernah menduga juga jika Dia tidak tahu siapa yang berinfak di jalan-Nya dengan tulus, sebab Dia Maha Mengetahui siapa yang berhak menerima karunia tersebut, dan Maha Mengetahui atas segala niat hamba-Nya.
== Macam-Macam Sedekah ==
Seperti yang telah disebutkan di atas, sedekah tidak harus berupa uang karena ada jenis dan macam-macamnya, yaitu:
=== 1. Sedekah Materi ===
Sedekah dapat dilakukan dalam bentuk materi, yaitu:
==== a. Uang ====
Bersedekah dengan memakai uang memang sering dilakukan oleh siapa saja. Tidak perlu dalam jumlah banyak karena yang paling penting adalah niat untuk berbuat baik. Contohnya adalah bersedekah saat bulan Ramadan atau membeli makanan dari pedagang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19.
==== b. Barang ====
Memberi barang yang berguna dan dapat dipakai terus-menerus juga salah satu bentuk sedekah. Contohnya adalah membelikan anak yatim seragam dan baju baru yang awet. Ingat, memberikan sesuatu kepada orang lain harus dengan barang layak pakai, bukan asal jadi.
Selain itu, memberikan hadiah juga dapat memperkuat hubungan antara pemberi dan penerima. Dalam sebuah hadis Aisyah berkata, “''Rasulullah Saw dulu menerima hadiah dan membalas mereka yang memberi''”. Hadis tersebut menunjukkan jika hadiah dapat mendekatkan kita dengan orang terkasih di sekitar.
==== c. Memberi Makan Sesama Manusia ====
Mengurus hingga memberi makan kepada sesama manusia adalah salah satu bentuk sedekah. Ini dikarenakan mereka juga akan mendoakanmu tanpa mengharapkan imbalan apa pun sebagai sesama manusia.
=== 2. Sedekah Non-Materi ===
Sedekah juga bisa dalam bentuk non-materi yang manfaatnya berkepanjangan, yaitu:
==== a. Ilmu Pengetahuan ====
Memberi dan menyebarkan ilmu yang kalian miliki kepada orang lain termasuk amal jariah, serta termasuk investasi berharga untuk akhirat. Artinya, ilmu yang kalian berikan kepada orang lain dapat bermanfaat hingga akhir hayat. Alangkah lebih baik kalau pengetahuan tidak disimpan sendiri, melainkan dibagikan antara satu sama lain agar sama-sama tumbuh, berkembang, dan produktif.
Salah satu contohnya adalah membuat ''knowledge management platform'' untuk para tenaga pendidik di Indonesia. Adanya ''platform'' yang rapi memudahkan para guru untuk mengakses materi pelatihan secara berkelanjutan. Ilmu adalah investasi paling mahal di dunia ini dan harus dijaga agar kebaikan terus mengalir serta konversinya terlihat nyata.
Selain itu, mengajar juga membuat kalian pintar karena terus mengingat ilmu tersebut. Secara tidak langsung, kalian mendorong diri sendiri dan orang-orang di sekitar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi serta berkembang menjadi pribadi yang bermanfaat. Jadi, jangan pelit dan kikir karena satu ilmu pengetahuan adalah satu kebaikan sedekah yang pahalanya abadi hingga akhirat.
==== b. Meringankan Masalah Orang Lain ====
Sedekah bukan hanya tentang ''give'' (memberi) dan ''take'' (mengambil), tetapi juga upaya untuk melungkan waktu menolong orang lain. Meringankan masalah orang lain dengan tenaga dan pikiran sudah termasuk bentuk sedekah. Hal ini dilakukan agar kehidupan seseorang berubah menjadi lebih baik.
== Keutamaan sedekah ==
=== Menghapus dosa ===
Rasulullah ''Shallallahu ‘Alaihi Wasallam'' bersabda:
والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang
dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti korupsi<sub>,</sub> memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan
sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah
setelahnya agar
dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari azab Allah, yang
merupakan dosa besar. Allah ''Ta’ala'' berfirman:
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Baris 23 ⟶ 69:
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi".
Rasulullah ''Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam'' menceritakan
tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu hari, yang ketika
itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah
Baris 38 ⟶ 83:
(HR. Bukhari no. 1421)
Rasulullah ''Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam'' bersabda:
ما نقصت صدقة من مال وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا
Baris 48 ⟶ 92:
(HR. Muslim, no. 2588)
An Nawawi dalam ''Syarh Shahih Muslim'' menjelaskan, "''Para ulama menyebutkan bahwa keberkahan harta bagi seseorang yang bersedekah di sini mencakup dua hal. Pertama, hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Pengurangan harta menjadi impas tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indra dan kebiasaan. Kedua, jika harta tersebut berkurang secara zat, pengurangan tersebut impas tertutupi pahala yang didapat dan pahala ini dilipatgandakan sampai berkali-kali lipat''”.
=== Dilipatgandakan pahalanya ===
Allah ''Ta’ala'' berfirman:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Baris 69 ⟶ 105:
(QS. Al Hadid: 18)
من أنفق زوجين في سبيل الله، نودي في الجنة يا عبد الله،
هذا خير: فمن كان من أهل الصلاة دُعي من باب الصلاة، ومن كان من أهل الجهاد
Baris 78 ⟶ 113:
akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah,
kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan
orang-orang yang suka mendirikan
pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan
dipanggil dari pintu sedekah.”
(HR. Bukhari no.3666, Muslim No. 1027)
Rasulullah ''Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam'' bersabda:
والصدقة برهان
Baris 95 ⟶ 129:
An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena
itu
Imanihi (kebenaran imannya)”
Rasulullah ''Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam'' bersabda:
إن الصدقة لتطفىء عن أهلها حر القبور
Baris 108 ⟶ 141:
(HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda:
Baris 119 ⟶ 151:
(HR. Tirmidzi No. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)
=== Memperoleh kelapangan hati ===
Rasulullah Saw memberikan perbandingan orang yang dermawan dengan orang yang pelit:
مثل البخيل والمنفق ، كمثل رجلين ، عليهما جبتان من حديد ،
Baris 147 ⟶ 177:
terpanggil?
Pahala sedekah walaupun hanya sedikit itu akan terus berkembang
pahalanya hingga menjadi besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Baris 164 ⟶ 193:
(HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”)
Sesungguhnya sedekah itu walaupun sedikit, memiliki andil untuk
menjauhkan kita dari api neraka. Semakin banyak sedekah, semakin jauh
kita darinya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
اتَّقوا النَّارَ ولو بشقِّ تمرةٍ ، فمن لم يجِدْ فبكلمةٍ طيِّبةٍ
(HR. Al Bukhari 6539, Muslim 1016).
=== Boleh iri kepada orang yang dermawan ===
Iri atau hasad adalah akhlak yang tercela, tetapi iri kepada orang
yang suka bersedekah, ingin menyaingi kedermawanan dia, ini adalah
akhlak yang terpuji. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
لا حسدَ إلا في اثنتين: رجلٌ آتاه اللهُ مالًا؛ فسلَّطَ
Baris 185 ⟶ 212:
ويُعلمُها
diberikan harta oleh Allah, kemudian ia belanjakan di jalan yang haq, dan
seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan ia mengamalkannya dan
mengajarkannya”
(HR. Al Bukhari 73, Muslim 816).
=== Mengalirkan pahala ===
Rosulullah bersabda : "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631)
Baris 204 ⟶ 230:
6. Menjenguk orang sakit
7. Berwajah manis atau memberikan senyuman
8. Berlomba-lomba dalam amalan baik sehari-hari.
=== Terhindar dari kesulitan hidup ===
Di dunia ini siapa yang tidak ingin hidup tenang dan terhindar dari kesulitan? Dengan bersedekah pada saat sedang mengalami kesulitan, maka kita juga akan diberikan kemudan karena telah memberikan jalan bagi orang lain untuk keluar dari kesulitan hidupnya <ref>{{Cite web|date=2020-10-21|title=5 Keajaiban Sedekah di Masa Sulit|url=https://blog.insanbumimandiri.org/5-keajaiban-sedekah-di-masa-sulit/|website=Blog Insan Bumi Mandiri|language=en-US|access-date=2021-12-01}}</ref>.
Sebagaimana ada dalam hadist berikut
''“Bersegeralah dalam bersedekah, karena bala bencana tak pernah dapat mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah..”''
''(HR Baihaqi dan Thabrani).''
== Lihat pula ==
* [[Amal jariah]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [https://cintasedekah.org Cinta Sedekah]
* [https://www.hudacendekia.or.id/15-manfaat-sedekah-bagi-pemberi-penerima-dan-kehidupan-sosial/ Manfaat Sedekah]
* [https://bersedekahtahfidz.com/2019/11/diantara-sedekah-terbaik/ Di antara Sedekah Terbaik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200805072829/https://bersedekahtahfidz.com/2019/11/diantara-sedekah-terbaik/ |date=2020-08-05 }}
{{Authority control}}
[[Kategori:Istilah ekonomi Islam]]
[[Kategori:Filantropi]]
|