Lia Eden: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 202.152.10.252 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Stephensuleeman |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(173 revisi perantara oleh 91 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-vandalism|small=yes}}
{{Infobox person
| name = Lia Eden
| image =
| alt =
| caption = Lia Eden
| birth_name = Sjamsuriati Gustaman
| birth_date = {{Birth date|1947|08|21}}
| birth_place = [[Makassar]], [[Indonesia]]
| death_date = {{Death date and age|2021|4|9|1947|8|21}}
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| known_for = Pendiri [[Salamullah]]
| occupation =
}}
'''Lia Aminuddin''' atau yang terlahir dengan nama '''Sjamsuriati Gustaman''' dan kemudian dikenal sebagai '''Lia Eden''' ({{lahirmati|[[Makassar]]|21|08|1947|[[Jakarta]]|9|4|2021}}) adalah wanita yang mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat [[Jibril]] untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan ajaran 3 [[Agama Abrahamik]]: [[Yudaisme]], [[Kekristenan]], dan [[Islam]], dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk [[Buddhisme]], [[Jainisme]], dan [[Hindu]] di [[Indonesia]].
Lia Eden mendirikan sebuah jemaat yang disebut [[Salamullah]] untuk menyebarluaskan ajarannya. Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan [[Bunda Maria]] dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan [[Yesus Kristus]] ke muka bumi. Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional. Hal ini mengundang reaksi selama momentum ''trending'', terutama dari [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI). MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan [[Desember]] [[1997]]. Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (''Gabriel's edict''). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.<ref>{{Cite book|last=Makin|first=Al|date=2016|url=https://www.worldcat.org/oclc/959278042|title=Challenging Islamic orthodoxy : accounts of Lia Eden and other prophets in Indonesia|location=[Cham] Switzerland|isbn=978-3-319-38978-3|oclc=959278042}}</ref>
Menurut
Menurutnya lagi, peristiwa ajaib kedua yang telah
▲== Pengakuan Bertemu dengan Malaikat Jibril ==
▲Menurut Lia, peristiwa ajaibnya yang pertama adalah sewaktu dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap sewaktu baru saja ada di atas kepalanya. Hal ini terjadi sewaktu dia sedang bersantai dengan kakak mertuanya di serambi rumahnya di [[Senin]] pada [[1974]].
Selama dalam proses
▲Menurutnya lagi, peristiwa ajaib kedua yang telah megubah prinsip hidupnya berlaku pada malam [[27 Oktober]] [[1995]] kala dia sedang [[sholat]]. Pada masa itu, dia telah merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, [[Habib al-Huda]] yang mengaku dirinya sebagai [[Jibril]] pada waktu itu. Setelah itu Lia Eden mengaku dia menerima bimbingan Malaikat Jibril secara terus menerus sejak [[1997]] hingga kini.
Di dalam penyuciannya, ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-kitab suci
▲Selama dalam proses pembimbingan itu, ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril menyucikan dan mendidik Lia Eden melalui ujian-ujian sehari-hari yang sangat berat, termasuk pengakuan-pengakuan kontroversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat atas perintah Jibril. Proses penyucian itu menurut ia sangat berat dan tak pernah berhenti hingga kemudian [[Tuhan]] memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti namanya yang lama.
▲Di dalam penyuciannya, ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-kitab suci sebelumnya. Dan ia mengatakan bahwa dialah yang dinyatakan Tuhan sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.
Selain menganggap dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril, dia juga menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk
▲== Pencetus agama baru ==
Pada [[1998]], Lia menyebut dirinya [[
▲Selain menganggap dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril, dia juga menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit. Dia juga telah mengarang lagu, syair dan juga buku sebanyak 232 halaman berjudul, ''"Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir"'' yang ditulis dalam waktu 29 hari.
▲Pada [[1998]], Lia menyebut dirinya [[Imam Mahdi]] yang muncul di dunia sebelum hari [[kiamat]] untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia. Selain itu, dia juga memanggil dirinya [[Bunda Maria]], ibu dari [[Yesus Kristus]]. Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah Yesus Kristus.
Pada bulan [[Desember]]
▲Agama yang dibawa oleh Lia ini berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal diajarkannya. Penganut agama ini terdiri dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, drama dan juga pelajar. Mereka semua dibaptis sebagai pengikut agama ''[[Salamullah]]''. Karena Lia merupakan seorang penulis dan pendakwah yang handal, maka ia bisa meyakinkan orang mengenai kebenaran dakwahnya.
▲Pada bulan [[Desember]] [[1997]], [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) telah melarang perkumpulan Salamullah ini karena ajarannya dianggap telah menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam. Kumpulan ini lalu membalas balik dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril" (''Gabriel's edict'') yang mengutuk MUI karena menganggap MUI berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.
Sejak [[2003]],
▲Kumpulan Salamullah ini juga terkenal karena serangannya terhadap kepercayaan masyarakat [[Jawa]], mengenai mitos [[Nyi Roro Kidul]] yang didewakan sebagai Ratu Laut Selatan. Pada tahun [[2000]], agama Salamullah ini diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai sebuah agama baru. Agama Salamullah mengakui bahwa [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]] adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa pembawa kepercayaan yang lain seperti [[Buddha Gautama]], [[Yesus Kristus]], dan [[Kwan Im]], dewi pembawa rahmat yang disembah orang [[Tionghoa]], akan muncul kembali di dunia.
== Meninggal ==
▲Sejak [[2003]], kumpulan Salamullah ini memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar adanya. Kumpulan yang diketuai Lia Eden ini kini dikenal sebagai [[Kaum Eden]].
Lia meninggal pada 9 April 2021. Kabar ini disampaikan oleh Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada 11 April 2021 dan dikonfirmasi oleh Komunitas Eden melalui surat yang dirilis lewat laman resminya dua hari kemudian.<ref name="nasional.tempo.co_LiaEdenMeningga">{{Cite news |title=Lia Eden Meninggal |trans-title= |last=Persada |first=Syailendra |work=[[Tempo.co]] |date= |accessdate={{date|2021-04-11}} |url=https://nasional.tempo.co/read/1451376/lia-eden-meninggal/full&view=ok |language=id |quote=Lia Aminudin atau lebih dikenal sebagai Lia Eden meninggal pada Jumat, 9 April 2021. Hal ini dikabarkan oleh akun Instagram Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada Ahad, 11 April 2021. |archivedate= |archiveurl= |url-status=live }}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web|last=Eden|first=Komunitas|date=2021-04-13|title=Press Release: Kewafatan Paduka Bunda Lia Eden|url=https://komunitaseden.com/2021/04/13/press-release-kewafatan-paduka-bunda/|website=Komunitas Eden|language=en|access-date=2021-04-13}}</ref>
==
*Apologetics Index (2006). ''Lia treads a hazardous path from dried flower arrangement to Eden'' dari [http://www.religionnewsblog.com/13158/Lia-treads-a-hazardous-path-from-dried-flower-arrangement-to-Eden]▼
==
{{reflist}}
== Bacaan lanjutan ==
[[Kategori:Kelahiran 1947|Eden, Lia]]▼
▲*
[[Kategori:Tokoh Indonesia|Eden, Lia]]▼
{{lifetime|1947|2021|}}
▲[[ms:Lia Eden]]
{{Authority control}}
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Pendiri gerakan agama baru]]
|