Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah: Melanjutkan ringkasan pendek Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(36 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{Expert needed|date=September 2021}}
{{More citations needed|date=September 2021}}
}}
{{kegunaanlain|Pagar Ruyung}}
{{nagari
|nama=Pagaruyung
|foto=[[Berkas:Istano Basa Pagaruyung.jpg|jmpl|
|provinsi=
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Tanah Datar
Baris 10 ⟶ 15:
|penduduk=132.215 jiwa
}}
'''Pagaruyung''' adalah sebuah [[nagari]] pada Kecamatan [[Tanjung Emas, Tanah Datar|Tanjung Emas]], [[Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]]. Dari sumber tambo, negeri ini dahulunya adalah ibu kota dari pada [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|title=Kecamatan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar|url=https://tanahdatar.go.id/kecamatan/7/kecamatan-tanjung-emas.html|website=tanahdatar.go.id|access-date=2021-09-26}}</ref>
[[Berkas:Masjid Nurul Amin Pagaruyung Februari 2020 1.jpg|jmpl|250px|Masjid Nurul Amin Pagaruyung]]
== Sejarah ==
[[Berkas:Pagaruyung.jpg|right|thumb|256px|Replika Istano Basa di Pagaruyung]]
Pada tahun 1803-1804, sekelompok haji asal Minangkabau pulang ke negerinya. Mereka terkesan oleh penaklukkan Mekkah yang terjadi awal 1803 oleh kalangan [[Wahhabi]], dan ingin mengubah masyarakat Minangkabau lewat kekerasan. Mereka disebut [[Padri]] dan mengecam kebiasaan orang Minang seperti judi, sabung ayam, candu, minuman keras, tembakau terkecuali sirih, dan juga [[adat Minangkabau]] yang
Tahun 1819, Belanda balik ke Padang setelah Inggris meninggalkannya. Kalangan keluarga kerajaan yang masih hidup dan para penghulu (kepala adat) minta bantuan Belanda untuk menghadapi kekerasan Padri. Pada Februari 1821 mereka menandatangani suatu perjanjian di mana mereka menyerahkan kepada Belanda kedaulatan atas tanah Minang. Tidak lama kemudian, Belanda menyerang Padri. Mulailah [[Perang Padri]], yang berlangsung sampai tahun 1838.<ref>{{Cite news|last=Welianto|first=Ari|date=2020-05-20|title=Perang Padri, Perang Saudara yang Berubah Melawan Belanda|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/20/184500569/perang-padri-perang-saudara-yang-berubah-melawan-belanda|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-09-26|editor-last=Welianto|editor-first=Ari}}</ref>▼
== Potensi Daerah ==▼
[[Berkas:Istano Silinduang Bulan Pagaruyung Sumatra Barat.jpg|jmpl|250px|Istano Silinduang Bulan Pagaruyung]]
[[Berkas:Batusangkar 2022 Bennylin 28.jpg|jmpl|250px|Istano Rajo Alam Pagaruyung]]
Sebagai rencana ke depan menjadikan nagari Pagaruyung sebagai pusat pemerintahan dari kabupaten [[Tanah Datar]], beberapa program pembangunan insfastruktur telah mulai dilakukan. Selain memindahkan kantor Bupati, juga kantor Polresta Tanah Datar juga telah didirikan di kawasan ini, di mana kantor lama akan dikembalikan fungsinya menjadi ''Fort van der Capellen'' sebagai tempat objek wisata sejarah.▼
Selain itu salah satu tujuan wisata penting di kawasan ini, antara lain [[Istano Basa]], yang merupakan replika istana kerajaan Pagaruyung pada masa lalu. Pagaruyung memiliki objek wisata lain, yakni Bukit Batu Patah Luhak nan Tigo dan Bukit Alahan Panjang.<ref>{{Cite web|title=Pesona Batu Tungga Bukik Batu Patah - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar|url=https://tanahdatar.go.id/berita/449/pesona-batu-tungga-bukik-batu-patah.html|website=Pemerintah Kabupaten Tanah Datar {{!}} Luhak Nan Tuo|language=en-US|access-date=2022-05-23}}</ref><ref>{{Cite news|title=Alahan Panjang, Secuil Eropa di Tanah Minang|url=https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5388489/alahan-panjang-secuil-eropa-di-tanah-minang|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2022-05-23}}</ref>
== Referensi ==▼
{{reflist}}
{{Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar}}▼
{{Authority control}}▼
[[Kategori:Kerajaan Pagaruyung]]▼
▲Pada tahun 1803-1804, sekelompok haji asal Minangkabau pulang ke negerinya. Mereka terkesan oleh penaklukkan Mekkah yang terjadi awal 1803 oleh kalangan [[Wahhabi]], dan ingin mengubah masyarakat Minangkabau lewat kekerasan. Mereka disebut [[Padri]] dan mengecam kebiasaan orang Minang seperti judi, sabung ayam, candu, minuman keras, tembakau terkecuali sirih, dan juga [[adat Minangkabau]] yang bersifat [[matrilinear]] dan [[matrilokal]] mungkin. Cara kekerasan ini menimbulkan perang saudara dalam masyarakat Minang. Tahun [[1815]], keluarga kerajaan [[Pagarruyung]] dibantai oleh kalangan [[Padri]].
▲Tahun 1819, Belanda balik ke Padang setelah Inggris meninggalkannya. Kalangan keluarga kerajaan yang masih hidup dan para penghulu (kepala adat) minta bantuan Belanda untuk menghadapi kekerasan Padri. Pada Februari 1821 mereka menandatangani suatu perjanjian di mana mereka menyerahkan kepada Belanda kedaulatan atas tanah Minang. Tidak lama kemudian, Belanda menyerang Padri. Mulailah [[Perang Padri]], yang berlangsung sampai tahun 1838.
▲== Potensi Daerah ==
▲Sebagai rencana ke depan menjadikan nagari Pagaruyung sebagai pusat pemerintahan dari kabupaten [[Tanah Datar]], beberapa program pembangunan insfastruktur telah mulai dilakukan. Selain memindahkan kantor Bupati, juga kantor Polresta Tanah Datar juga telah didirikan di kawasan ini, di mana kantor lama akan dikembalikan fungsinya menjadi ''Fort van der Capellen'' sebagai tempat objek wisata sejarah.
▲[[Berkas:Pagaruyung.jpg|jmpl|200px|Replika Istano Basa di Pagaruyung]]
▲==Referensi==
▲{{Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar}}
▲{{Authority control}}
{{Nagari-stub}}
▲[[Kategori:Kerajaan Pagaruyung]]
▲[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sumatra Barat]]
|