Kerajaan Sungai Pagu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Masuknya agama Islam: Memperbaiki abad
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ekandreas (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(39 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Noref}}[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Minangkabau rijstschuur bij een moskee en surau TMnr 60042501.jpg|jmpl|[[Surau Menara]], salah satu peninggalan Kerajaan Sungai Pagu yang masih tersisa]]
'''Kerajaan Sungai Pagu''' adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada sekitar abad 12 Masehi (tahun 1184 Masehi)14 di daerah [[Solok Selatan]] sekarang. Lengkapnya nama kerajaan ini adalah ''Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu''. Peninggalan kerajaan ini ialah seribu rumah gadang<ref>https://tirtowww.gurusiana.id/sejarah-kerajaan-dharmasrayaread/delvinoveraspd/article/seribu-letakrumah-peninggalangadang-silsilah-raja-gbeG4072280</ref>''.
Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu berpusat di Pasir Talang (Solok Selatan) dan daerah [[rantau]]nya yaitu [[Bandar Sepuluh]]. Kerajaan ini membentang dari [[Surian, Pantai Cermin, Solok]] hingga rantauRantau XII Koto ([[Sangir, Solok Selatan]]).
 
Sekarang ini pemangku jabatan raja Kerajaan Sungai Pagu sedang [[vakum]] pasca wafatnya almarhum Zulkarnain Daulat Yang Dipertuan Bagindo Sultan Besar Tuanku Rajo Disambah, yang pernah mengadakan pertemuan dengan pemangku jabatan raja [[Kerajaan Pagaruyung]] yaitu [[Muhammad Taufik Thaib|H. Sultan Muhammad Taufik Thaib, SH]] Daulat Yang Dipertuan Tuanku Mudo Mahkota Alam Minangkabau<ref>https://media.neliti.com/media/publications/317202-sejarah-dan-kebudayaan-kerajaan-alam-sur-93546552.pdf</ref><ref>http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/88</ref>. [[Kerajaan Jambu Lipo]] adalah nagari yang terletak di dekat batu sangkar, ibu kota dari pada [[Kerajaan Pagaruyung]] Kabupaten Tanah Datar, [[Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar]] [[Sumatra Barat]] yang di dirikakan pada tanggal 20 Rajab 288 Hijriyah.
Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu berpusat di Pasir Talang (Solok Selatan) dan daerah [[rantau]]nya yaitu [[Bandar Sepuluh]]. Kerajaan ini membentang dari Surian hingga rantau XII Koto ([[Sangir]]).
 
Sekarang ini pemangku jabatan raja Kerajaan Sungai Pagu sedang vakum pasca wafatnya almarhum Zulkarnain Daulat Yang Dipertuan Bagindo Sultan Besar Tuanku Rajo Disambah, yang pernah mengadakan pertemuan dengan pemangku jabatan raja [[Kerajaan Pagaruyung]] yaitu [[Muhammad Taufik Thaib|H. Sultan Muhammad Taufik Thaib, SH]] Daulat Yang Dipertuan Tuanku Mudo Mahkota Alam Minangkabau<ref>https://media.neliti.com/media/publications/317202-sejarah-dan-kebudayaan-kerajaan-alam-sur-93546552.pdf</ref><ref>http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/88</ref>. [[Kerajaan Jambu Lipo]] adalah nagari yang terletak di dekat batu sangkar, ibu kota dari pada [[Kerajaan Pagaruyung]] Kabupaten Tanah Datar, [[Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar]] [[Sumatra Barat]] yang di dirikakan pada tanggal 20 Rajab 288 Hijriyah.
 
== Sejarah ==
Dahulu Alam Surambi Sungai Pagu bernama Kualo Banda Lakun (Kuala Bandar Lakun). Daerah ini ditempati oleh dua keluarga leluhur yaitu Inyiek Samiek, Inyiek Samilu Aie, dan dubalang Inyiek Sikok Marajolelo di Batang Marinteh Mudiak yang berasal dari [[Jambi]] dan [[Palembang]], tepatnya [[Tebo]] dan [[Sungai Musi]], salah seorangnya berasal dari [[Pasimpai]] (antara Jujuan dan [[Batang Hari]]), dia bertiga itulah yang disebut [[nenek moyang]] Orang Pauh Duo Yang Bertiga.
 
Penduduk asli Kualo Banda Lakun terdiri dari empat [[suku]] pertama yang disebut : Si Tatok, Si Tarahan, Si Anya, Si Pilihan. Merekalah gelombang pertama yang menghuni wilayah Kualo Banda Lakun sebelum kedatangan gelombang-gelombang pendatang berikutnya. Mereka berasal dari [[bangsa Melayu Tua]].
 
Nenek moyang yang ikut berpindah adalah:
# Niniak Nan Kawi Majo Ano Sadewano (Majawana, Sadewana)
# Niniak Ramang Hitam
# Niniak Ramang Putiah
Baris 21 ⟶ 20:
# Niniak Candai Halui
 
Empat orang terakhir yang mempunyai keturunan dan menjadi nenek moyang yang menurunkan [[suku Malayu]] [[Empat Ninik]].
 
Mereka menempuh rute perjalan ke [[Sungai Singkut]], [[Batang Tebo]], [[Batang Jujuan]], [[Sungai Batang Hari]], [[Batang Suliti]], [[Batang Bangko]]. Mereka membentuk nagari yang pertama yaitu [[Nagari]] [[Pasir Talang]]. Perjalanan diteruskan ke [[Sungai Manau]].
 
=== Nenek dari Tanjuang Bungo (Pagaruyung) ===
 
Mereka melewati wilayah [[Luhak Kubuang Tigo Baleh|Kubung Tiga Belas]] atau [[Solok]] sekarang, [[Batang Bangkaweh]], Dindiang[[Linjung Koto Tinggi]], [[Sariak Alahan Tigo]], [[Gumanti Sasapan Bungo]], [[Bukit Bakeh]]. Salah seorang dari mereka meninggal di [[Bukit Sipadeh Tingga]], kecamatan [[Pantai Cermin]] sekarang. [[Inyiak Syamsudin Sadewano]] dikalahkan oleh [[rival politiknyapolitik]]nya dan melarikan diri ke [[Ampiang Parak]] ([[Surantih]], [[Pesisir Selatan]]) yang waktu itu termasuk wilayah kekuasaan [[Kesultanan Inderapura]]. Semenjak kepergiannya [[Sungai Pagu]] dilanda krisis ekonomi karena selalu gagal panen. Maka dikirimlah seorang utusan yang bernama [[Datuk Sutan Mamat]] ke [[Bandar Sepuluh]] untuk menjemput [[Bagindo Sultan Besar Tuanku Rajo Disambah]] untuk diangkat menjadi [[Raja di Alam Surambi Sungai Pagu]]. Semenjak itu [[Bandar Sepuluh]] menjadi rantau bagi kerajaan ini..
 
== Batas wilyahwilayah ==
 
Alam Surambi Sungai Pagu meliputi
Baris 52 ⟶ 51:
 
Yang termasuk wilayah [[Bandar Sepuluh]] adalah:
# [[Air Haji, Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Aie Haji]]
# [[Sungai Tunu]]
# [[Palangai]]
Baris 114 ⟶ 113:
=== Gelombang pertama ===
Gelombang pertama tidak diceritakan dari mana datangnya, jalan mana yang ditempuhnya, kelompok penduduk ini disebut
Sitatok-Sitarahan-Sianya-Sipilihan (Melayu Tua). Sungai Pagu mereka namakan Banda Lakun, wilayah yang dihuninya adalah : Taratak Paneh, Taratak Baru, Taratak Bukareh (Kanagarian Alam Pauh Duo), Gaduang dan Balun.
 
=== Gelombang kedua ===
Baris 125 ⟶ 124:
 
=== Gelombang ketiga ===
Gelombang ketiga datang dari PagaruyungLuhak nan tigo, datang ke Sungai Pagu dari arah Hulu Batang Suliti. Di mana kelompok penduduk inilah berdirinya Alam Surambi Sungai Pagu, wilayahnya meliputi dari Balun Batu Hilir, terus ke Languang dan Koto Baru, sampai ke batang Marinteh Mudiak (Alam Pauah Duo), terus ke Sako Luhak nan Tujuh, serambinya di Pesisir [[Bandar Sepuluh]], rantaunya Dua Belas Koto.
 
== Struktur pemerintahan dan persukuan ==
Baris 138 ⟶ 137:
 
=== Suku Malayu ===
[[Suku Melayu|Suku Malayu]] ini berasal dari 4 ninik dari Ninik nan salapan. Juga 17 ninik dari ninik 59 (kurang aso 60). Balahan (unit kelompok sosial) sukunya:
# [[Suku Malayu]] Ampek Paruik,
# Suku [[Bariang]] Ampek paruik,
# [[Suku Koto]] kaciakKaciak Ampek Paruik dan
# Suku Durian Limo Ruang.
Suku melayuMalayu ini menjadi basis Raja Daulat Yang Dipertuan Bagindo Sutan Besar Tuangku Rajo Disambah. Kebesarannya (Hasmurdi, 2000)sebagai payung sakaki tombak sabatang, payung panji KASSP. Penghulu induknya 17 sultan dari nan 59 dengan puluhan datuk pecahannya yang mempunyai hak kebulatan untuk rajo nan-4.
 
=== Suku Panai ===
Baris 173 ⟶ 172:
Gelar Tuanku Rajo Bagindo, Rajo nan-4 di dalam Kelarasan Sungai Pagu (Kecamatan Sungai Pagu dan XII Koto, Keresidenan Padang Darat) pernah mendapat pengakuan kebesaran tuan Gubernur dan dihormati dengan dibebaskan dari kewajiban rodi (Kutipan SK. Tuan Gub. SB di Padang; n. 564 tanggal 17 September 1888).
Para penghulu-penghulu KASSP dalam sukunya mempunyai hak kebulatan untuk memperkuat posisi dan peranan rajo nan-4. Penghulu-penghulu dapat memperkuat kedudukan raja yang berbasisi sukunya maupun raja nan-4 sesuai dngan kapasitas dan fungsinya yakni ada sebagai (1) sandi, (2)urang gadang, (3) manti, (4) jorong, (5) ampang limo,(6) hulu balang, (7) juaro, (8) kadhi, (9) urang tuo, (10) kehakiman dan, (11) khalifah.
http://www.facebook.com/pages/Komunitas-Suku-Kampai-Minangkabau-Sumatra-Barat-Indonesia-Sedunia/344984928847917?sk=app_208195102528120
 
== Hubungan dengan Minangkabau dan kerajaan Pagaruyung ==
Baris 190 ⟶ 188:
== Masuknya agama Islam ==
 
Peninggalan sejarah semasa awal masuk Islam di Minangkabau seperti Masjid Kurang Aso 60 di Pasir Talang yang dibangun pada [[abad XIIXVI]] dan Masjid lama nurul huda serta surau Menara di Koto Baru .
 
== Peninggalan Sejarah ==
# [[rumah gadang]] dengan beragam model
# [[Istana Puti Sigintir]],
# [[Istana Tuangku Rajo Malenggang]] dan [[Rajo Putiah di Pasir Talang]] dan
# [[Istana Tuanku Rajo Bagindo]] di [[Balun]]
# masjid 60 kurang Aso
 
Baris 205 ⟶ 203:
* [[Nagari Indropuro]]
 
== ReferensiPranala luar ==
* [http://lppbi-fiba.blogspot.com/2009/01/kerajaan-alam-surambi-sungai-pagu-ikua.html Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu Ikua Darek Kerajaan Minangkabau]
* [http://www.solok-selatan.com Situs Resmi Kabupaten Solok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121019035550/http://www.solok-selatan.com/ |date=2012-10-19 }}
* Tambo Alam Surambi Sungai Pagu, IKASUPA Jakarta 2004
* Kutipan SK. Tuan Gub. SB di Padang; n. 564 tanggal 17 September 1888
Baris 212:
* Mudjadid (1999),
* IKASUPA (2003)
 
== Pranala luar ==
* [http://lppbi-fiba.blogspot.com/2009/01/kerajaan-alam-surambi-sungai-pagu-ikua.html Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu Ikua Darek Kerajaan Minangkabau]
* [http://www.solok-selatan.com Situs Resmi Kabupaten Solok]
 
{{col|2; font-size:1%;}}<br/>{{EndDiv}}
{{Kerajaan di SumatraSumatera}}
 
== Referensi ==
 
[[Kategori:Kerajaan Pagaruyung|Sungai Pagu]]
[[Kategori:Kerajaan di SumatraSumatera Barat|Sungai Pagu]]