Hasan bin Ali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Irfanmio21 (bicara | kontrib) Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k Menjelaskan dari mana sebenarnya kisah Fadak yang disebutkan berasal, yaitu dari Syiah Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(88 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = Al-Hasan bin Ali <br/>
| title = [[Amirul Mukminin]]<br>[[al-Mujtaba]]
| image =
| alt =
| caption = Medali kaligrafi yang menampilkan nama Hasan
| birth_date = 1 Desember 624 M <br/>(15 [[Ramadhan]] 3 H)<ref>{{cite book |last=Shabbar |first=S.M.R. |year=1997 |title=Story of the Holy Ka’aba |url=http://www.al-islam.org/story-of-the-holy-kaaba-and-its-people-shabbar/second-imam-al-hasan |location= |publisher=Muhammadi Trust of Great Britain |isbn= |accessdate=30 October 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131030105818/http://www.al-islam.org/story-of-the-holy-kaaba-and-its-people-shabbar/second-imam-al-hasan |archive-date=30 October 2013 |dead-url=no |df=dmy-all }}</ref><ref name="al-islam.org">[http://www.al-islam.org/masoom/bios/2ndimam.html Shaykh Mufid. ''Kitab Al Irshad.'' p.279-289] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081227032908/http://www.al-islam.org/masoom/bios/2ndimam.html |date=27 December 2008 }}.</ref>
| birth_place = [[Madinah]], [[Hijaz]]
| death_date = {{Death date and age|670|4|2|624|12|1|df=yes}} <br/>(28 [[Safar]] AH 50)<ref name=
| death_place = [[Madinah]], [[Kekhalifahan Umayyah]] <br/>{{smaller|(sekarang [[Arab Saudi]])}}
| burial_place = [[Jannatul Baqi]], Madinah, [[Jazirah Arab]]
| spouse = {{
| issue = {{
| issue-link =
| issue-pipe =
Baris 22 ⟶ 20:
| mother = [[Fatimah az-Zahra]]
| religion = [[Islam]]
| succession = [[Khalifah]]
| reign =
| predecessor = [[Ali bin Abi Thalib]] (sebagai [[Kekhalifahan Rasyidin|khalifah Rasyidin]] terakhir)
| successor = [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah I]] (sebagai [[Kekhalifahan Umayyah|khalifah Umayyah]] pertama)
| succession1 = [[Dua Belas Imam#Daftar Imam|Imam]] [[Syiah]] ke-2
Baris 35 ⟶ 33:
{{Syi'ah}}
'''Al-Hasan bin 'Ali''' ({{lang-ar|
Setelah pembunuhan Ali bin Abi Thalib pada tanggal 21 Ramadhan, 40 H / 28 Januari 661 M, orang-orang datang untuk berjanji setia kepada Hasan. Hasan memberikan pidato di mana dia menyebutkan jasa ayah dan keluarganya dan hubungan dekatnya dengan Muhammad; Dia menyatakan bahwa syarat untuk menerima khilafah di pihaknya adalah kepatuhan publik terhadap perintah dan keputusannya. Setelah beberapa bulan, [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] akhirnya berbaris di [[Madinah]] dengan pasukan di bawah komando [[Abdullah bin Amir]]. Menyadari situasi tersebut, Hasan pergi ke Nakhila dan mengumpulkan pasukan dengan para komandan pasukannya, termasuk Qais ibn Sa'ad al-Ansari. Di Sabat, setelah pengkhianatan salah satu komandan, ada perselisihan di tentara dan Hasan berbicara untuk menyelesaikannya, tetapi perselisihan menjadi lebih intens. tentara menjarah tendanya, Mereka menuduhnya menghujat, dan Hasan menjadi kecewa dengan mereka dan tidak melihat ketahanan dalam korps untuk berperang. Dalam keadaan seperti itu, Hasan tidak punya pilihan selain menerima perdamaian untuk mencegah pertumpahan darah dan menyelamatkan nyawa orang-orang dan umat Islam. [[Wilferd Madelung]] menulis dalam ensiklopedia Iranica bahwa Muawiyah mengirim surat bertanda tangan putih kepada Hasan. Hasan menulis di sini, Muawiyah bertindak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi dan khalifah yang saleh, Mu'awiyah tidak menunjuk pengganti, menciptakan keamanan publik, dan tidak mengancam Hasan dan para sahabatnya. Akhirnya, dengan klarifikasi kondisi Hasan, perjanjian ditandatangani antara para pihak pada akhir paruh pertama tahun 41 H.
Orang-orang Syiah percaya bahwa Imamah Hasan bin Ali didasarkan pada hadits Nabi dan Ali Ibn Abi Thalib, dan sementara menegaskan perdamaiannya, pengunduran dirinya dari posisi politik tidak membahayakan posisinya sebagai Imamah, dan dia adalah Imam sampai akhir hidupnya. Kaum Syiah percaya bahwa Imamah Hasan bin Ali tidak tersedia untuk rakyat, dan pada prinsipnya, Imamah tidak dipindahkan ke orang lain melalui kesetiaan kepada orang lain atau pengunduran diri Imam itu sendiri.
==
=== Genealogi ===
{{familytree/start|style=font-size:90%;line-height:90%;}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=|||||||||12=|21=|13=|14=|15=|16=|17=|18=|19=|20=|43=}}
{{familytree||31=|24=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|32=|22=|33=|34=|35=|36=|37=|38=|ABT=[[Syaibah bin Hâsyim|Abdul-Muththalib]]<br />(lahir [[497]])|23=|21=||10=ABT||||||||11=~|20=|12=~|13=y|14=~|15=~|16=FAH|17=|18=|19=|FAH=[[Fatimah binti Amr|Fatimah]]}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=,|||||||||12=-|21=|13=-|14=-|15=^|16=-|17=-|18=-|19=.|20=|43=}}
{{familytree||29=|23=|24=|25=|26=|27=|28=|30=|21=|31=|32=|33=|34=|AMW=[[Aminah binti Wahab|Aminah]]|ABL=[[Abdullah bin Abdul-Muththalib|Abdullah]]<br />(lahir [[545]])|ABB=[[Abu Thalib bin Abdul-Muththalib|Abu Thalib]]|22=|20=FAS|AMW|10=|~|~|y|~|~|ABL||11=|19=~|12=|13=|14=ABB|15=~|16=~|17=y|18=~|FAS=[[Fatimah binti Asad|Fatimah]]}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=!|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=|||||!||||12=|21=|13=|14=|15=|16=|17=|18=|19=|20=|43=}}
{{familytree||30=|23=|24=|25=|26=|27=|28=|29=|31=|21=|32=|33=|34=|35=|36=|MUH=[[Muhammad|MUHAMMAD saw]]<br />(lahir [[570]])|KHA=[[Khadijah binti Khuwailid|Khadijah]]|22=|20=||10=~||||MUH|~|~|y|11=~|19=|12=KHA|13=|14=|15=|16=|17=|18=ALI|ALI=[[Ali bin Abi Thalib|Ali]]<br />(lahir [[599]])}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=:|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=!|||||||||12=|21=|13=|14=|15=|16=|17=|18=|19=|20=|43=}}
{{familytree||31=|24=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|32=|22=|33=|34=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|23=|21=J||10=FAT||||||||11=~|20=~|12=~|13=y|14=~|15=~|16=~|17=~|18=~|19=~|FAT=[[Fatimah az-Zahra|Fatimah]]}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=|||||||||12=|21=|13=|14=|15=!|16=|17=|18=|19=|20=|43=}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=,|||||||||12=-|21=|13=-|14=-|15=^|16=-|17=-|18=-|19=.|20=|43=}}
{{familytree||31=|24=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|32=|22=|33=|34=|35=|36=|37=|38=|HAS=Hasan<br />(lahir [[624]])|23=|21=||10=HAS||||||||11=|20=|12=|13=|14=|15=|16=HUS|17=|18=|19=|HUS=Husain<br />(lahir [[625]])}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=|||||||||12=|21=|13=|14=|15=|16=|17=|18=|19=|20=|43=}}
{{familytree/end}}<noinclude>
=== Nama ===
Namanya adalah "Hasan", kata sifat yang berarti "kebaikan". Menurut beberapa hadits Sunniو Ali ingin menamainya "Harb", tetapi Muhammad menamainya "Hasan".<ref>{{harvnb|Vaglieri|1971|p=240}}</ref> Dalam beberapa hadits, nama Hasan disebut Tuhan.<ref name="rch.ac.ir">[https://rch.ac.ir/article/Details/12313 Emadi Haeri, "Hussein bin Ali, Imam", Danshanameh Jahan Islam.]</ref> juga dikatakan bahwa nama "Hasan" dan "Husain" adalah dua nama surgawi yang tidak ada di antara orang-orang Arab sebelum Islam.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533}}
=== Judul ===
Nama panggilannya adalah Abu Muhammad. Huruf dan kata-kata pelengkap yang digunakan Nabi untuk Hasan dan Husain - seperti Hasanain, Shabar dan Shabir, penguasa pemuda surga, Sabtan dan Reyhanatan - menunjukkan semacam hubungan yang saling melengkapi antara Hassan dan Husain. "Mujtaba" adalah salah satu nama lain yang Nabi menamainya; Nama ini sangat populer di kalangan Syiah. Hasan kadang-kadang disebut sebagai "Imam yang diracuni", yang mengacu pada pembunuhannya dengan racun.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533}}
=== Kelahiran dan masa kecil ===
Hassan Mojtaba lahir pada tanggal 15 [[Ramadan]] tahun 3 [[tahun Hijriah|AH]], sama dengan 1 Desember 624 M, dan dalam riwayat lain, tahun kedua Hijriah di Madinah.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=532}} Dia adalah putra [[Ali bin Abi Thalib]], sepupu [[Muhammad]], dan [[Fatimah]], putri Muhammad, keduanya dari [[Banu Hasyim]] suku [[Quraisy]].<ref>{{harvnb|Poonawala|Kohlberg|1985}}</ref> Setelah mengetahui kelahirannya, Nabi Islam memasuki rumah Fatima dan mengumandangkan Azan di telinga Hassan. Untuk merayakan kelahirannya, Muhammad mengorbankan seekor domba jantan, dan Fatima mencukur kepalanya dan menyumbangkan perak yang sama dengan berat rambutnya sebagai sedekah.{{sfn|Madelung|2003}}
Banyak riwayat mengatakan bahwa Hasan dan Husain duduk di bahu Nabi ketika dia berdoa; Menurut riwayat Nabi memperpanjang sujudnya ketika shalat karena Hasan dan Husain menaiki punggungnya, yang disebutkan dalam sumber Sunni dan Syiah. Menurut riwayat lain, Hasan dan husain memasuki masjid; Nabi sedang memberikan pidato tetapi dia turun dari mimbar dan memeluk mereka.<ref name="rch.ac.ir"/>
Peristiwa terpenting di masa kecil Hasan dan Husain adalah peristiwa Mubāhalah, dan keduanya adalah "putra kami" dalam "ayat [[Mubāhalah]]".
===Hidup selama Kekhalifahan Rasyidin===
[[File:Shi'i talismanic piece.jpg|thumb|Manuskrip dari [[Syiah]] [[jimat]] yang terkait dengan periode [[dinasti Qajar|Qajar]] di [[Iran]], yang menggambarkan Ali dengan dua anaknya Hasan dan [[Husain bin Ali|Husain]]. Salinan ini sekarang dimiliki oleh [[Perpustakaan Kongres]].]]
====Selama Kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan Utsman====
Dengan kematian Nabi, keadaan khusus dimulai dalam kehidupan Hasan Mojtaba, yang hadir dalam petualangan Saqifa dan kemudian Fadak dan peristiwa yang terkait dengannya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533-534}} Tidak banyak riwayat tentang periode kehidupan Hasan ini; Namun dalam beberapa riwayat ini, kehadiran sosialnya signifikan. Menurut beberapa riwayat Syiah tentang kisah Fadak, Fatima menghadirkan Hasanin sebagai saksi untuk membuktikan kebenaran pernyataannya terhadap Abu Bakar.<ref>[https://noorlib.ir/book/view/66219?pageNumber=2&viewType=pdf Azari, Imam Hassan, biografi dan sejarah, 32.]</ref> Selama periode ini, Hasan keberatan dengan khalifah saat itu (Abu Bakar dan Umar) dan menyalahkan mereka karena merebut posisi ayahnya. Kehadiran sosial penting lainnya dari Hasan Mojtaba adalah kehadirannya sebagai saksi di dewan enam anggota untuk menunjuk seorang khalifah setelah Umar dan atas permintaan Umar. Yang sangat penting dan menunjukkan status sosial Hasan Mojtaba di antara para [[Muhajirin|muhajerin]] dan Ansar.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533-534}} Menurut Madlung, Selama Kekhalifahan Utsman, Hasan dilaporkan menolak saran ayahnya untuk menerapkan [[Hudud]] empat puluh cambukan pada saudara tiri Utsman, Walid bin Uqba, yang dituduh minum alkohol. Ali menegur Hasan karena tidak melakukannya dan meminta keponakannya, [[Abdullah bin Ja'far]] untuk melakukan cambuk.{{sfn|Madelung|2003}}
Salah satu peristiwa terpenting pada periode ini adalah protes kelompok-kelompok Muslim terhadap kinerja Utsman dalam kekhalifahan. Perilaku Utsman di Madinah dan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] di [[Damaskus]], dalam mempekerjakan kerabat di posisi pemerintahan dan mengenakan pajak yang tinggi dan pencucian uang dan pemborosan dan kecerobohan beberapa tokoh politik terhadap keputusan Nabi, menyebabkan protes publik dan orang-orang seperti Abu Dzar Ghaffari menentang Utsman bangkit.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=534}}
Dalam kasus oposisi [[Abu Dzar Al-Ghifari|Abu Dzar,]] Hassan Mojtaba membela Abu Dzar sebagai pembela hak. Selama deportasi Abu Dzar, meskipun pemerintah melarang berbicara dengan Abu Dzar, Hasan Mojtaba dan ayahnya menemaninya, yang menyebabkan bentrokan antara mereka dan Utsman.
Penentangan yang intensif terhadap Utsman mendorong pengunjuk rasa untuk menyerang rumahnya. Menurut beberapa riwayat, Ali meminta Hasan dan Husain untuk membela Khalifah dan membawakan air untuknya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=534}} Menurut Vaglieri, ketika Hasan memasuki rumah Utsman, Utsman sudah dibunuh.
Menurut [[Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri|al-Baladzuri]], Hasan terluka sedikit saat membela Utsman. Dikatakan juga bahwa dia mengkritik ayahnya karena tidak membela Utsman secara lebih keras. Tapi Abdul Husain Amini menganggap ini tidak mungkin karena tidak adanya salah satu sahabat Nabi dalam membela Utsman. Baqir Sharif Qurashi menganggap masalah ini telah dibuat-buat oleh Bani Umayyah, dengan alasan kurangnya dukungan dari tokoh lain kecuali Bani Umayyah dan mereka yang mendapat manfaat dari dukungan Utsman.<ref name="rch.ac.ir"/>
====Selama Kekhalifahan Ali====
Hajj Manouchehri mengatakan bahwa setelah pembunuhan Utsman dan dalam kisah kesetiaan orang-orang kepada Ali bin Abi Thalib, Hasan memainkan peran penting dalam kesetiaan ini. Selama kekhalifahan ayahnya, dia selalu membantunya. Salah satu rencana terpenting Hasan selama periode ini adalah perwakilannya oleh ayahnya dan sekelompok empat orang, termasuk [[Ammar bin Yasir]], untuk mengusir [[Abu Musa Al-Asy'ari]] dari Imarah [[Kufah]] dalam [[Pertempuran Jamal|Pertempuran Jaml]].{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=534}}
Dalam perang Jaml, dalam menanggapi khotbah [[Abdullah bin Zubair]], Hasan menyampaikan khotbah membela Ali bin Abi Thalib.<ref name="rch.ac.ir"/> Salah satu tindakan terpenting Hasan dalam [[Pertempuran Shiffin]] adalah menemani beberapa tokoh yang tidak muncul dalam kalimat dan dikutuk oleh Ali. Selama pertempuran Safin, Muawiyah mencoba menggoda Hasan dan mengirim Ubaidullah ibn Umar untuk menawarkan Hasan untuk menghapus Ali ibn Abi Thalib dari kekhalifahan dan menjadi khalifah sendiri, yang disambut dengan tanggapan negatif dari Hasan. Di Safin, Hasan memimpin pusat tentara, dan setelah kisah arbitrase dan akibatnya, dan protes dan celaan rakyat terhadap Ali bin Abi Thalib, dalam sebuah khotbah dari Dewan Arbitrase, ia mengkritik individu dan caranya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=535}}
Hasan dilaporkan menentang kebijakan ayahnya untuk berperang dengan lawan-lawannya karena ia percaya bahwa perang ini akan menyebabkan perpecahan dalam komunitas Muslim. Sebelum [[Perang Jamal]], Hasan dikirim ke Kufah bersama dengan [[Ammar bin Yasir]] untuk mengumpulkan kekuatan bagi pasukan Ali, dan mampu menyediakan enam hingga tujuh ribu pasukan.
Berdasarkan partisipasi Hasan dalam pertempuran Ali di Jamal dan [[Pertempuran Siffin|Siffin]], perannya dalam menggalang dukungan, dan komunikasinya dengan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] kemudian selama kekhalifahannya sendiri, di mana ia menegaskan hak keluarga Muhammad atas kantor khalifah, sejarawan Syiah Rasul Jafarian telah menyatakan bahwa gagasan Hasan menentang kebijakan Ali adalah tidak benar.<ref>{{harvnb|Jafarian|1378|pp=252–253}}</ref> Pada tahun 658 M, Ali membuat Hasan bertanggung jawab atas wakaf tanahnya.
== Kekhalifahan Hasan ==
[[Berkas:First Fitna Map, Ali-Muawiya Phase.png|thumb|350px|Wilayah Islam selama [[Fitnah Pertama]], 661]]
Setelah [[pembunuhan Ali]] oleh sorang [[Khawarij]], [[Abdurrahman bin Muljam]] sebagai pembalasan atas serangan Ali terhadap Khawarij [[Pertempuran Nahrawan|di Nahrawan]], orang-orang memberikan kesetiaan kepada Hasan. Menurut Moojan Momen, sebagian besar sahabat Muhammad yang masih hidup ([[Muhajirin]] dan [[Kaum Anshar|Ansar]]) berada di pasukan Ali di waktu, jadi mereka pasti berada di Kufah dan pasti telah berjanji setia kepadanya. Karena tidak ada laporan tentangan.<ref>{{harvnb|Momen|1985|pp=26–27}}</ref> Dalam pidato pengukuhannya di [[Masjid Agung Kufah]], Hasan memuji jasa keluarganya, mengutip ayat-ayat [[Al-Qur'an]] tentang masalah:
{{quote|Saya termasuk keluarga Nabi yang darinya Allah telah menghilangkan kotoran dan yang Dia sucikan, yang cintanya Dia wajibkan dalam Kitab-Nya ketika Dia berkata: ''Barang siapa yang melakukan perbuatan baik, Kami akan meningkatkan kebaikan di dalamnya.'' [Al-Qur'an 42:23] Berbuat baik adalah cinta bagi kami, Keluarga Nabi.<ref name="Madelung 1997 311–312">{{harvnb|Madelung|1997|pp=311–312}}</ref>}}
Qais bin Sa'ad, seorang pendukung setia Ali dan komandan pasukannya yang terpercaya, adalah orang pertama yang setia kepadanya. Qaiss kemudian menetapkan syarat bahwa [[Bay'ah|baiat]], harus didasarkan pada Al-Qur'an, {{transl|ar|[[sunnah]]}} (Perbuatan, Ucapan, dll.) Muhammad, dan mengejar [[jihad]] terhadap mereka yang menyatakan halal ({{transl|ar|[[halal]]}}) apa yang melanggar hukum ({{transl|ar|[[haram]] }}). Hasan, bagaimanapun, mencoba untuk menghindari kondisi terakhir dengan mengatakan bahwa itu secara implisit termasuk dalam dua yang pertama,{{sfn|Jafri|1979|p=133}} seolah-olah dia tahu , seperti yang Jafri katakan, sejak awal kurangnya resolusi Irak dalam masa persidangan, dan dengan demikian Hasan ingin "menghindari komitmen pada pendirian ekstrem yang dapat menyebabkan bencana total". {{sfn|Jafri|1979|p=133}} Menurut al-Baladhuri, sumpah yang diambil oleh Hasan menetapkan bahwa orang-orang "harus memerangi mereka yang berperang dengan Hasan, dan harus hidup damai dengan mereka yang berada di damai dengannya. "Kondisi ini membuat orang tercengang, bertanya pada diri sendiri: jika Hasan berbicara tentang perdamaian, apakah karena dia ingin berdamai dengan Muawiyah?
===
Hasan tidak mengambil tindakan apa pun untuk perang atau perdamaian selama hampir lima puluh hari.<ref name="rch.ac.ir"/> Setelah mendengar berita kematian Ali bin Abi Thalib, Muawiyah mengirim mata-mata ke [[Irak]] dan kota [[Kufah]] dan [[Basra]]. Setelah mengetahui hal ini, Hasan menangkap dan mengeksekusi mata-mata dan memerintahkan gubernur Basra untuk melakukan hal yang sama dengan mata-mata lainnya. Hasan dan [[Abdullah bin Abbas|Ibn Abbas]] masing-masing menulis surat kepada Muawiyah secara terpisah dan mencela tindakannya. Dalam disertasinya, Hasan justru mengancam Muawiyah dengan perang jika terus melakukannya. Berlanjutnya aksi Muawiyah ini dan ekspansinya menyebabkan Hasan memperingatkan Muawiyah dalam surat-surat yang rinci. Mengingat posisinya dan keluarganya, ia menegaskan kembali haknya atas kekhalifahan dan meminta Mu'awiyah untuk mematuhinya, mengancam bahwa perilaku yang berlanjut akan mengarah pada perang. Sebagai tanggapan, Muawiyah menghubungkan keunggulannya atas Hassan untuk usia lanjut dan pengalaman dalam pemerintahan. Dia kemudian mencoba untuk menekan Hassan dengan mengancam, memikat dan menipu.<ref name="Madelung 1997 311–312">{{harvnb|Madelung|1997|pp=311–312}}</ref>{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=536}} Laporan lain menyatakan bahwa perwakilan Muawiyah datang ke Hasan dan mengatakan kepadanya bahwa jika dia berdamai, dia akan diberikan apa pun yang dia minta dari perbendaharaan Irak dan akan berkonsultasi dengan Hasan tentang masalah pemerintah, dan setelah kematian Muawiyah, kekhalifahan.<ref name="Madelung 1997 311–312">{{harvnb|Madelung|1997|pp=311–312}}</ref>{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=536}}<ref name="rch.ac.ir"/> Haja Manouchehri mengatakan bahwa perilaku ini pasti menghasut Hasan untuk berperang; Karena kedua orang Irak mendorong Hassan untuk berperang dan Muawiyah, dengan pasukannya yang besar dan pengetahuan tentang keretakan antara pasukan Hasan, yang dia sebabkan sendiri, menganggap tindakan apa pun yang mengarah ke perang itu menguntungkannya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=536}}
===Perselisihan dengan
Segera setelah berita tentang pemilihan Hasan sampai ke
Surat-surat ini memberikan argumen tentang hak-hak kekhalifahan yang akan mengarah pada asal-usul [[Islam Syiah]]. Dalam salah satu suratnya yang panjang kepada Mu'awiyah di mana Hasan memanggilnya untuk berjanji setia kepadanya, Hasan menggunakan argumen ayahnya, Ali, yang diajukan terakhir kali melawan Abu Bakar setelah kematian Muhammad. Ali pernah berkata; Jika orang Quraisy bisa mengklaim kepemimpinan Ansar karena Muhammad milik orang Quraisy, anggota keluarganya, yang paling dekat dengannya dalam segala hal, akan lebih memenuhi syarat untuk memimpin masyarakat.{{sfn|Jafri|1979|p=135}} Mu'awiyah, sambil mengakui keunggulan keluarga Muhammad, lebih lanjut menegaskan bahwa dia akan dengan senang hati mengikuti permintaan Hasan jika bukan karena pengalamannya yang lebih tinggi dalam memerintah:{{sfn|Jafri|1979|pp=135-136}}
Menurut Jafri,
====Mobilisasi pasukan dan pemberontakan berikutnya====
Ketika berita tentang tentara
Hasan menunjuk [[Ubaidillah bin Abbas]]{{sfn|Wellhausen|1927|pp=104-112}} sebagai komandan barisan depan dua belas ribu orang untuk pindah ke Maskin. Di sana dia diperintahkan menahan
Sementara barisan depan menunggu kedatangannya di Maskin, Hasan sendiri menghadapi pemberontakan di kampnya dekat
====Garis depan Hasan di Al-Maskin====
Ketika garda depan Kufah
Keesokan paginya,
Menurut Vaglieri, orang Irak tidak ingin berperang dan setiap hari sekelompok dari mereka bergabung dengan
====Perjanjian dengan
{{Lihat juga|Perjanjian Hasan–Mu'awiyah}}
Ketika Hasan membaca surat itu, dia berkomentar bahwa
# "bahwa khilafah akan dikembalikan kepada Hasan setelah kematian Mu'awiyah;
# bahwa Hasan akan menerima lima juta dirham setiap tahun dari kas negara;
# bahwa Hasan akan menerima pendapatan tahunan Darabjird;
# bahwa orang-orang akan dijamin perdamaian satu sama lain."{{sfn|Jafri|1979|pp=150-151}}
}} ditentukan oleh perwakilan Hasan, Abdullah bin Nawfal, yang dikirim ke Maskin untuk berunding dengan
# "bahwa Mu'awiyah harus memerintah menurut Kitab Allah, Sunnah Nabi, dan perilaku para khalifah yang saleh;
# bahwa Mu'awiya tidak akan menunjuk atau mencalonkan siapa pun untuk kekhalifahan setelah dia, tetapi pilihan akan diserahkan kepada syura kaum Muslim;
Baris 99 ⟶ 137:
# bahwa tidak ada tindakan yang merugikan atau berbahaya, secara diam-diam atau terang-terangan, akan dilakukan terhadap Hasan b. Ali, saudaranya Husain, atau kepada siapa pun dari keluarga Nabi (Ahl Bayt an-Nabi); perjanjian ini disaksikan oleh Abd Allah b. Naufal, 'Umar b. Abi Salama, dan si anu."{{sfn|Jafri|1979|p=151}}
}} yang Hasan sendiri mendiktekannya ketika lembaran kosong itu dibawa kepadanya. Jika dua himpunan kondisi digabungkan, mereka akan mencakup semua kondisi tersebar yang ditemukan di sumber lain yang disebutkan di atas.{{sfn|Jafri|1979|pp=150-152}}
Pendapat Madelung ini hampir sama dengan Jafri ketika ia menyatakan bahwa Hasan turun tahta dengan syarat bahwa tindakan
===Pengunduran diri dan pensiun di Madinah===
Setelah perjanjian damai dengan Hasan, Mu'awiyah berangkat dengan pasukannya ke Kufah dimana dalam upacara penyerahan umum, dia meminta Hasan untuk berdiri dan meminta maaf. Setelah bantahan pertama, Hasan bangkit dan mengingatkan orang-orang bahwa dia dan Husain adalah satu-satunya cucu Muhammad, dan bahwa dia telah menyerahkan kekuasaan kepada Mu'awiya "demi kepentingan terbaik masyarakat":
Dalam kurun waktu sembilan tahun antara Hasan turun tahta pada tahun 41 H (661
Madelung telah mengutip Al-Baladhuri,{{efn| [[Al-Baladhuri]], [[Genealogis of the Nobles|Ansab]], III, 47. }} mengatakan bahwa Hasan, atas dasar perjanjian damai dengan
==Kematian==
Hasan meninggal pada tanggal 5 [[Rabiul Awal]] 50 H (2 April 670 M).
Menurut Vaglieri, Hasan meninggal karena penyakit jangka panjang, atau karena keracunan.
[[File:"Husayn at the Bedside of the Dying Hasan", Folio from a Hadiqat al-Su'ada of Fuzuli (Garden of the Blessed) MET sf1979-211.jpg|jempol|kiri|Husain di sisi Hasan yang sedang sekarat", Folio dari Hadiqat al-Su'ada dari Fuzuli (Taman Yang Diberkati)]]
Pemakaman jenazah Hasan di dekat jenazah Muhammad, adalah masalah lain yang bisa menyebabkan pertumpahan darah. Hasan telah memerintahkan saudara-saudaranya untuk menguburkannya di dekat kakeknya, tetapi jika mereka takut akan kejahatan, maka mereka harus menguburkannya di [[Jannatul Baqi|pemakaman Baqi]]. Gubernur Umayyah, [[Sa'id bin al-Ash]], tidak ikut campur, tetapi [[Marwan I|Marwan]] bersumpah bahwa dia tidak akan mengizinkan Hasan dimakamkan di dekat Muhammad bersama Abu Bakar dan Umar, sementara Utsman dimakamkan di pemakaman al-Baqi. Bani Hasyim dan Bani Umayyah berada di ambang perkelahian, dengan pendukung mereka mengacungkan senjata mereka. Pada titik ini, [[Abu Hurairah]], yang berada di pihak Bani Hasyim, meskipun sebelumnya telah melayani
Namun demikian, Marwan, yang merupakan sepupu Utsman, tidak yakin,<ref name="Madelung 332"/> tetapi [[Aisyah]], sambil duduk di atas bagal memutuskan untuk tidak mengizinkan Hasan dimakamkan di dekat kakeknya, dan berkata tempat pemakaman adalah bagian dari properti yang dia tinggali.<ref name="Pierce 2016 80">{{harvnb|Pierce|2016|p=80}}</ref>
[[Abdullah bin Abbas]], mengutuk Aisyah dengan mengatakan "Kejahatan apa yang kamu lakukan, satu hari pada bagal dan satu hari pada unta!" mengacu pada dia duduk di atas unta dalam perang melawan ayah Hasan di [[Perang Jamal|Pertempuran Jamal]].<ref name="Pierce 2016 80"/> Penolakannya untuk mengizinkan Hasan dimakamkan di sebelah kakeknya, meskipun mengizinkan ayahnya, Abu Bakar, dan Umar akan dimakamkan di sana, menyinggung pendukung Ali.
[[File:Grave Fatema(single one) and other Imams.JPG|thumb|263px|Makam Hasan (latar belakang, kiri), keponakan dan menantunya [[Ali Zainal Abidin]], cucu [[Muhammad al-Baqir]], dan cicit [[Ja'far ash-Shadiq]], di Pemakaman al-Baqi di Madinah]]
Kemudian [[Muhammad bin al-Hanafiyah]] mengingatkan Husain bahwa Hasan membuat syarat dengan mengatakan "kecuali jika Anda takut kejahatan."<ref name="Madelung 332"/> Jenazah kemudian dibawa ke pemakaman al-Baqi.{{sfn|Donaldson|1933|p=78}} Marwan bergabung dengan pembawa, dan, ketika ditanya tentang hal itu, mengatakan bahwa dia memberikan rasa hormatnya kepada seorang pria "yang ''[kesabarannya] menimbang gunung."<ref>{{harvnb|Madelung|1997|pp=332–333}}</ref> Husain memimpin doa pemakaman.<ref>{{cite book |last=Halevi |first=Leor |title= Makam Muhammad: Ritus Kematian dan Pembentukan Masyarakat Islam |year=2011 |publisher=Columbia University Press |isbn=978-0231137430 |url = https://books.google.com/books?id=xWYWAAAAQBAJ&q=Sa%27id+
Makam Hasan kemudian diubah menjadi tempat suci dan sebuah kubah dibangun di atasnya. Kemudian, dihancurkan oleh [[Wahabisme|Wahabi]] dua kali; sekali pada tahun 1806 dan waktu lainnya pada tahun 1927.{{efn|Di mata [[Wahabi]], situs-situs bersejarah dan tempat pemujaan mendorong [[Syirik (Islam)|syirik]] – dosa penyembahan berhala atau kemusyrikan – dan harus dihancurkan. Lihat ({{cite news |url
== Pernikahan & keluarga ==
=== Istri ===
*
* Ummu
* Ja'
* Ummu Ishaq binti
* Hafsa binti Abdurrahman bin Abu Bakar
* Hindun binti Suhail bin Amr
=== Keturunan ===
* [[Hasan al-Mutsanna|Hasan]]
* [[Al-Qasim bin Hasan bin Ali|Al-Qasim]], dibunuh di Pertempuran Karbala.
* Muhammad
* [[Zaid bin Hasan|Zaid]]
* Amr, ibunya adalah [[Umm walad|ummu walad]], ia hadir pada [[Pertempuran Karbala|insiden Thaff]], dan ditangkap dalam [[Pertempuran Karbala]].<ref>[[Ibnu Jarir ath-Thabari|Muhammad bin Jarir ath-Thabari]], [[Sejarah Para Nabi dan Raja|Tarikh al-Umam wa al-Muluk]], jilid 5, hlm. 462, Muwasasah al-A'maliy, Beirut, 1403 H</ref>
* [[Abu Bakar bin Hasan bin Ali|Abu Bakar]], dibunuh di Pertempuran Karbala.
* Abdurrahman
* Husain
Baris 158 ⟶ 179:
* Ruqayyah
* Ummu Salamah
*
*
== Sebagai Imam dan Wali Mursyid ==
{{Imamah12}}
Bagi kaum [[Syi'ah]] ia adalah Imam ke-2 dari [[Dua Belas Imam|12 Imam]], sementara bagi kaum [[Sufi]] khususnya tarekat [[Syadziliyah]] (Shadiliyya) ia adalah Wali Mursyid generasi ke-2 setelah ayahnya [[Ali bin Abi Thalib]]. Hingga saat ini sebagian besar tarekat [[sufi]] telah mencapai Wali Mursyid generasi yang ke 40.
Ia juga menjadi datuk (leluhur) bagi sebagian Wali Mursyid besar dan sangat utama seperti ''Syekh Abu Hasan Syadzili'' keturunan ia dari ''Isa bin Muhammad bin Hasan bin Ali''. Juga [[Syekh Abdul Qadir Jaelani]] keturunannya dari ''Abdullah bin Hasan bin
== Lihat pula ==
Baris 171 ⟶ 193:
* [[Husain bin Ali]]
* [[Syi'ah]]
* [[Hasan al-Mutsanna]]
* [[Syarif]]
==Catatan==
{{Notelist}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Rujukan ==
* {{cite book|last=Syarifi|first=Mahmoud|year=2004|url=https://www.ghbook.ir/index.php?option=com_dbook&task=viewbook&book_id=5993&Itemid=167&lang=en|title=Ensiklopedia kata-kata Imam Al-Hussein (as)|isbn=9648653135|language=ar|ref=harv}}
* {{cite book|last=Haji Manouchehri|first=Ahmad|year=2013|url=https://www.cgie.org.ir/|title=Hussein (AS), Imam". Ensiklopedia Islam Agung. 20.|publisher=Teheran: Pusat Ensiklopedia Islam Hebat.|isbn=978-600-6326-19-1|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|last1=Madelung|first1=Wilferd|author-link=Wilferd Madelung|encyclopedia=Encyclopaedia Iranica|title=Ḥosayn b. ʿAli I. Life and Significance in Shiʿism|url=http://www.iranicaonline.org/articles/hosayn-b-ali-i|year=2004|publisher=Encyclopædia Iranica Foundation|volume=7|access-date=11 August 2019|ref=harv}}
* {{cite book|last=Tabatabai|first=Seyed Mohammad Hussein|year=1996|title=[[Tafsir al-Mizan]]|language=fa|author-link=Muhammad Husayn Tabatabai}}
* {{cite book|last=Ibnu Katsir|first=Ismail bin Umar|title=Tafsir Ibnu Katsir|location=Beirut|publisher=Dar al-Kitab al-Alamiyah|language=ar}}
* {{cite book|last=Fakhr Razi|first=Muhammad ibn Umar|year=1901|title=[[Tafsir al-Razi]]|location=Beirut|publisher=Dar al-Fikr Buchhandlung|language=ar}}
* {{cite book|last=as-Suyuthi|first=Jalaluddin|year=1901|title=Tafsir al-Jalalayn|location=Beirut|publisher=Al-Noor Press Foundation|language=ar}}
* {{cite encyclopedia|first=.H|last=Algar|author-link=Hamid Algar|title=Āl–e ʿAbā|encyclopedia=[[Encyclopædia Iranica]]|year=1984|publisher=[[Encyclopedia Iranica Foundation]]|url=http://www.iranicaonline.org/articles/al-e-aba-the-family-of-the-cloak-i}}
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://home.swipnet.se/islam/imamhassan.htm Imam Hassan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070205075822/http://home.swipnet.se/islam/imamhassan.htm |date=2007-02-05 }}
* {{en}} [http://www.al-islam.org/kaaba14/5.htm The Second Imam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120616035816/http://www.al-islam.org/kaaba14/5.htm |date=2012-06-16 }}
* {{en}} [http://www.balagh.net/english/ahl_bayt/sulh_al-hasan/index.htm Sulh al-Hasan The Peace Treaty of al-Hasan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061216014504/http://www.balagh.net/english/ahl_bayt/sulh_al-hasan/index.htm |date=2006-12-16 }} by Shaykh Radi Al-Yasin.
* {{en}} http://www.balagh.net/english/ahl_bayt/sulh_al-hasan/25.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061229110211/http://www.balagh.net/english/ahl_bayt/sulh_al-hasan/25.htm |date=2006-12-29 }}
{{S-start}}
{{S-hou|[[Bani Hasyim]]||1 Desember 624||1 April 670|[[Suku Quraisy|Quraisy]]}}
{{S-rel|su}}
{{S-bef|before = '[[Ali bin Abi Thalib]]}}
{{S-ttl|title = [[Daftar khalifah|Khalifah]] (''peralihan'')|years = 661}}
{{S-aft|after = [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan]]}}
{{S-rel|sh}}
{{S-bef|before = '[[Ali bin Abi Thalib]]}}
{{S-ttl|title = [[Dua Belas Imam#Daftar Imam|Imam]]|years =661-669}}
{{S-aft|after = [[Husain bin Ali|Husain bin 'Ali]]}}
{{s-end}}
{{Kekhalifahan Rasyidin}}
{{Sahabat nabi}}
{{lifetime|625|669|}}
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
Baris 210 ⟶ 244:
|thn_lahir_m = 624
|tempat_lahir = Madinah
|status_hidup_wafat =
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Madinah
Baris 224 ⟶ 258:
[[Kategori:Ahlul Bait]]
[[Kategori:
[[Kategori:Dua Belas Imam]]
[[Kategori:Imam Syiah]]
|