!Kung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Etnik |
||
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:San Pfeilbau.JPG|jmpl|seorang pria San mempersiapkan alat panah untuk berburu]]
'''!Kung''' adalah nama untuk kelompok masyarakat adat [[Suku San|San]] yang tinggal di [[Gurun Kalahari]] di [[Namibia]], [[Botswana]], dan [[Angola]].{{Sfn|Diamond|2017|p=340}} Mereka termasuk dalam kategori masyarakat yang berbentuk kawanan (''band'') yang mendiami daerah tersebut selama ribuan tahun sebagai [[Pemburu dan peramu|pemburu peramu]] dan berbicara dalam bahasa !Kung. [[Makanan pokok]] mereka berupa kacang [[mongongo]] (''[[Schinziophyton rautanenii]]'') yang tumbuh secara musiman dalam jumlah besar.{{Sfn|Diamond|2017|p=52}}
Sekitar tahun 1950-an, salah satu sumber menyebutkan orang-orang !Kung terdiri atas 19 kawanan dengan tiap kawanan memiliki anggota berjumlah 8 hingga 42 orang yang mendiami wilayah seluas 250 hingga 650 km persegi (disebut dengan istilah ''n!ore'').{{Sfn|Diamond|2017|p=51}} Saat ini, dalam beberapa [[dasawarsa]] terakhir orang-orang !Kung mulai mengganti metode bertahan hidupnya dengan [[Petani|bertani]] dan [[Pola permukiman|bermukim]] di satu tempat.{{Sfn|Diamond|2017|p=227}}
==
=== Hubungan kekerabatan ===
Para penutur [[dialek]] bahasa !Kung di dalam daerah Nyae Nyae menyebut sesama penutur [[bahasa]] mereka dengan istilah ''jù/wãsi,'' yang memiliki makna ''jù'' berarti orang, ''wã'' berarti baik, jujur, tulus, bersih, tidak membahayakan dan ''si'' merupakan istilah untuk akhiran jamak. Kunjungan yang sering dilakukan antar kerabat di dalam daerah Nyae Nyae membuat keakraban secara pribadi diantara kawanan dan anggotanya yang berjumlah kurang lebih seribu orang di daerah tersebut, sehingga menjadikan mereka ''jù/wãsi'' terhadap satu sama lain. Istilah yang berlawanan dari ''jù/wãsi'' adalah ''jù/dole,'' memiliki makna yang buruk (''dole'' memiliki arti buruk, asing, dan membahayakan). Istilah tersebut menurut mereka diberlakukan untuk semua [[orang kulit putih]], orang-orang [[Suku Bantu|Bantu]] yang berkulit hitam, dan termasuk orang-orang !Kung yang menjadi penutur dialek yang sama tetapi merupakan anggota kelompok jauh tanpa ada hubungan kerabat mereka di dalamnya.{{Sfn|Diamond|2017|p=57}}
Selama melakukan ritual [[perburuan]], para laki-laki !Kung mengatasi kecemasan mereka dengan cara mengecek [[cakram]] ramal yang konon meramalkan arah mana yang paling menjanjikan, dan buruan apa yang bisa mereka dapatkan hari itu. Cakram tersebut merupakan perangkat-perangkat yang terbuat dari kulit tipis [[antelop]], terdiri atas lima atau enam lingkaran bergradasi diameter dari lima hingga delapan sentimeter dengan permukaan atas dan bawah yang berbeda dan memiliki namanya masing-masing. Setiap laki-laki !Kung mempunyai satu perangkat cakram tersebut.{{Sfn|Diamond|2017|p=443}}▼
=== Kehidupan sosial ===
Cara melakukannya dengan meletakkan cakram-cakram di atas telapak tangan kiri dengan cakram terbesar berada paling atas, kemudian pemiliknya mengguncang-guncang dan meniupkannya serta mengajukan pertanyaan. Langkah terakhir adalah melemparkan cakram-cakram tersebut ke atas sehelai kain yang dibentangkan di atas tanah. Seorang [[Orakel|peramal]] membaca dan mengartikan pola-pola cakram tersebut menurut ciri-ciri yang ditemukan seperti, apakah mereka bertumpang-tindih atau tidak, dan cakram-cakram mana yang mendarat dengan tegak atau dengan terbalik. Bila cakram satu sampai empat berada pada posisi terbalik, artinya perburuan hewan kemungkinan mendapat hasil yang besar.{{Sfn|Diamond|2017|p=443}}▼
Wilayah tempat tinggal orang-orang !Kung dihuni secara bebas meskipun tiap kawanan !Kung memiliki ''n!ore'' (wilayah) masing-masing. Namun orang luar yang tidak memiliki hubungan dengan para pemilik ''n!ore'' baik itu hubungan darah atau pernikahan tidak akan diberikan izin untuk memasuki wilayah mereka.{{Sfn|Diamond|2017|p=52}} Permasalahan yang sering dihadapi adalah langkanya sumber air di Gurun Kalahari serta perkiraan [[Presipitasi (meteorologi)|curah hujan]] yang tidak pasti dari tahun ke tahun, sehingga memungkinkan orang-orang !Kung saling berbagi sumber air dengan wilayah tetangganya, dan karena setiap kawanan !Kung perlu menghabiskan sebagian besar waktunya di dekat sumber air.{{Sfn|Diamond|2017|p=51}} Dalam beberapa kasus seperti perburuan, siapapun yang berburu hewan di ''n!ore'' tetangganya yang mereka lewati harus memberikan sebagian daging hasil buruannya sebagai hadiah bila berjumpa dengan anggota kawanan yang memiliki ''n!ore'' tersebut.{{Sfn|Diamond|2017|p=52}}
== Makanan ==
Orang-orang !Kung mengenal dengan baik berbagai jenis [[Tanaman pertanian|tanaman]] yang tumbuh disekitar wilayah mereka. Dari kesemua jenis tanaman tersebut, Orang-orang !Kung telah menyirikan dan menamai setidaknya 200 [[spesies]] tumbuhan lokal, dengan 105 diantaranya merupakan tumbuhan yang dapat dimakan. Salah satu tumbuhan yang paling dicari oleh mereka adalah kacang mongongo yang dianggap memiliki kandungan [[Nutrisi|gizi]] paling banyak dan memberikan setengah dari seluruh kalori [[nabati]] yang dikonsumsi oleh orang-orang !Kung.{{Sfn|Diamond|2017|p=401}}
== Ritual berburu ==
▲Anak-anak laki-laki !Kung mulai diizinkan bermain dengan senjata tajam seperti busur dan anak panah sejak mereka sudah bisa berjalan, dan mulai berburu bersama orang tuanya ketika mereka mencapai usia remaja.{{Sfn|Diamond|2017|p=442}} Selama melakukan ritual [[perburuan]], para laki-laki !Kung mengatasi kecemasan mereka dengan cara mengecek [[cakram]] ramal yang konon meramalkan arah mana yang paling menjanjikan, dan buruan apa yang bisa mereka dapatkan hari itu. Cakram tersebut merupakan perangkat-perangkat yang terbuat dari kulit tipis [[antelop]], terdiri atas lima atau enam lingkaran bergradasi diameter dari lima hingga delapan sentimeter dengan permukaan atas dan bawah yang berbeda dan memiliki namanya masing-masing. Setiap laki-laki !Kung mempunyai satu perangkat cakram tersebut.{{Sfn|Diamond|2017|p=443}}
▲Cara melakukannya dengan meletakkan cakram-cakram di atas telapak tangan kiri dengan cakram terbesar berada paling atas, kemudian pemiliknya mengguncang-guncang dan meniupkannya serta
== Referensi ==
{{Reflist|3}}
== Daftar pustaka ==
Baris 21 ⟶ 31:
* Lee, Richard B.: ''Subsistence Ecology of ǃKung Bushmen'' (1965), PhD Dissertation, University of California, Berkeley.
* Lee, Richard B.: ''The ǃKung San: Men, Women and Work in a Foraging Society'' (1979), Cambridge i Nova York: Cambridge University Press. [https://tspace.library.utoronto.ca/handle/1807/18024 (Chapter 9 available here)]
* Lee, Richard B.: [https://tspace.library.utoronto.ca/handle/1807/17932 Politics, sexual and non-sexual, in an egalitarian society] (1982). In E. Leacock & R. B. Lee (Eds.), ''Politics and History in Band Societies'' (pp.
* Lee, Richard B.: [https://tspace.library.utoronto.ca/handle/1807/17933 Art, science, or politics? The crisis in hunter-gatherer studies] (March 1992). ''American Anthropologist 94''(1), 31–54.
* Lee, Richard B.: ''The Dobe Juǀʼhoansi'' (2003), 3rd ed., Thomson Learning/Wadsworth.
Baris 32 ⟶ 42:
* {{en}} [http://orvillejenkins.com/profiles/kung.html Profil Masyarakat]
[[Kategori:
|