Sadewa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(17 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{TMH Infobox|
tokoh pewayangan Jawa.▼
| Image-size = 180px
▲| Nama = Raden Sadewa
▲| Caption = Sadewa sebagai tokoh pewayangan Jawa.
| Nama = Sadewa
| Devanagari = सहदेव
| Ejaan_Sanskerta = Sahadéva
| Nama_lain = Tantipala
| Asal = [[Hastinapura]], [[Kerajaan Kuru]]
| Istri = [[
| Senjata = Pedang
| Tokoh = ''Mahabharata''
| Kitab = ''[[Mahabharata]], [[Purana]], [[Bhagawadgita]]''
| Kasta = Kesatria
| Ayah = [[Aswin]] (''de facto''){{br}}[[Pandu]] (sah)
| Ibu = [[Madri]]
| Anak =
| Tempat = [[Hastinapura]] dan [[Indraprastha]]
| Dinasti = [[Candrawangsa|Candra]]
| Klan = Kuru
}}
'''Sadewa''' {{Sanskerta|सहदेव|Sahadéva}} adalah salah satu tokoh utama dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Ia merupakan anggota [[Pandawa]] yang paling muda, yang memiliki saudara kembar bernama [[Nakula]]. Meskipun kembar, Nakula dikisahkan memiliki wajah yang lebih tampan daripada Sadewa, sedangkan Sadewa lebih pandai daripada kembarannya. Dalam hal perbintangan atau [[astronomi]], kepandaian Sadewa jauh di atas murid-murid [[Drona]] yang lain. Selain itu, ia juga pandai dalam hal beternak sapi. Maka ketika para Pandawa menjalani hukuman menyamar selama setahun di [[Kerajaan Matsya]] akibat kalah bermain dadu melawan
Meskipun Sadewa merupakan Pandawa yang paling muda, tetapi ia dianggap sebagai yang terbijak di antara mereka. [[Yudistira]] bahkan pernah berkata bahwa Sadewa lebih bijak daripada [[Wrehaspati]], guru para dewa. Sadewa merupakan ahli perbintangan, matahari, air dan strategi perang perang. Langkahnya bagaikan air keruh menjadi benih
== Keluarga ==
Baris 38 ⟶ 40:
== Pewayangan Jawa ==
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Sadewa dikisahkan lahir di dalam istana [[Kerajaan Hastina]], bukan di dalam hutan. Kelahirannya bersamaan dengan peristiwa perang antara Pandu melawan Tremboko, raja raksasa dari Kerajaan Pringgadani. Dalam perang tersebut keduanya tewas. [[Madrim]] ibu Sadewa melakukan ''bela pati'' dengan cara terjun ke dalam api ''pancaka''. Versi lain menyebutkan, Sadewa sejak lahir sudah kehilangan ibunya, karena Madrim meninggal dunia setelah melahirkan dirinya dan [[Nakula]]. Sewaktu kecil, Sadewa memiliki nama panggilan ''Tangsen''. Setelah para [[Pandawa]] membangun [[Kerajaan Amarta]], Sadewa mendapatkan Kasatrian
Istri Sadewa versi pewayangan hanya seorang, yaitu Perdapa putri Resi Tambrapetra. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak bernama Niken Sayekti dan Bambang Sabekti. Masing-masing menikah dengan anak-anak Nakula yang bernama Pramusinta dan Pramuwati. Versi lain menyebutkan Sadewa memiliki anak perempuan bernama Rayungwulan, yang baru muncul jauh setelah perang [[Baratayuda]] berakhir, atau tepatnya pada saat [[Parikesit]] cucu [[Arjuna]] dilantik menjadi raja [[Kerajaan Hastina]]. Rayungwulan ini menikah dengan putra Nakula yang bernama Widapaksa.
|