Stasiun Banjarnegara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tyo Satriany (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
| alamat = Jalan Mayjend Bambang Sugeng
| kode = BA
| coordinates = {{coord|7.396485|S|109.70278|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}}
| close = 1978
| tinggi = +291 m
| no_stasiun = 2213
| letak = km 86+212 lintas [[Stasiun Maos|Maos]]–''[[Stasiun Purwokerto Timur|Purwokerto Timur]]–Banjarnegara–[[Stasiun Wonosobo|Wonosobo]]''
| track = 2
| line = -
| close_type = PJKA
| operator = [[Daerah Operasi V Purwokerto]]wpa5
| class = III/kecil
}}
[[Berkas:Emplasemen_Banjarnegara.png|jmpl|300x300px|Halaman dari Stasiun Banjarnegara yang termasuk dalam jalur S.D.S. di Jawa Tengah.]]
'''Stasiun Banjarnegara (BA)''' merupakan [[stasiun kereta api nonaktif]] kelas III/kecil yang terletak di [[Semarang, Banjarnegara, Banjarnegara]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +291 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi V Purwokerto|Wilayah Penjagaan Aset V Purwokerto]].
 
Dalam ''verslag'' yang dibuat oleh SDS, stasiun ini dibuka bersama dengan jalur kereta api segmen [[Stasiun Purwareja|Purwareja]]–'''Banjarnegara'''–Banjarnegara. Jalur ini dibuka pada tanggal 18 Mei 1898. Selanjutnya pada tanggal 1 Mei 1916, dibuka jalur menuju Selokromo yang kelak terhubung ke Wonosobo.<ref name="verslag2">{{cite book|title=Verslag der Serajoedal Stoomtram Maatschappij|author=Serajoedal Stoomtram Maatschappij|publisher=SDS|year=1917}}</ref>
 
Berdasarkan ''Buku Ikhtisar Lintas Jawa'' yang diterbitkan oleh Perumka tahun 1992, stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.<ref>{{cite book|author=Perusahaan Umum Kereta Api|year=1992|title=Ikhtisar Lintas Jawa|page=12-128|url-status=live}}</ref> Jalur kereta api dan stasiun-stasiunnya kini dinonaktifkan sejak 1978 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Stasiun Banjarnegara sempat dijadikan sebagai toko bahan bangunan. Sehubungan dengan rencana penetapan stasiun ini sebagai [[cagar budaya]], pada tanggal 26 Januari 2024, tim ahli cagar budaya Kabupaten Banjarnegara dan PT KAI Daop V mulai melakukan inventarisasi area stasiun.<ref>{{Cite news|last=Adi|first=Y.|date=2024-01-27|editor-last=Andadari|editor-first=A.|title=Stasiun Banjarnegara +291 Mulai Dikaji untuk Jadi Cagar Budaya|url=https://www.rri.co.id/index.php/daerah/532826/stasiun-banjarnegara-291-mulai-dikaji-untuk-jadi-cagar-budaya|work=[[Radio Republik Indonesia]]|access-date=2024-09-11}}</ref>
Jalur kereta api dan stasiun-stasiunnya kini dinonaktifkan sejak 1978 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Kini Stasiun Banjarnegara dijadikan sebagai toko bahan bangunan.
 
== Reaktivasi ==
Berdasarkan Lampiran [[Peraturan Presiden (Indonesia)|Perpres]] No. 79 tahun 2019, jalur kereta api ini direncanakan akan diaktifkan kembali guna mendukung pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan konektivitas antar kawasan melalui pengembangan angkutan massa yang mudah dan cepat.<ref>Lampiran Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal – Semarang – Salatiga – Demak – Grobogan, Kawasan Purworejo – Wonosobo – Magelang – Temanggung, Dan Kawasan Brebes – Tegal – Pemalang</ref>
 
== Referensi ==
Baris 33 ⟶ 35:
 
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Purwokerto–Wonosobo|left=Wangon|right=Sukanandi}}
{{coord|-7.396485|109.70278|display=title}}
 
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Tengah|Banjarnegara]]