Perilaku seksual berisiko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Perilaku seksual berisiko''' adalah [[Kegiatan seksual manusia|kegiatan seksual]] yang akan meningkatkan peluang seseorang yang melakukannya terkena atau menularkan [[penyakit menular seksual]] (PMS)<ref name="DimbueneEmina2014">{{Cite journal|last=Dimbuene|first=Zacharie Tsala|last2=Emina|first2=Jacques B.O.|last3=Sankoh|first3=Osman|year=2014|title=UNAIDS 'multiple sexual partners' core indicator: promoting sexual networks to reduce potential biases|journal=Global Health Action|volume=7|issue=1|pages=23103|doi=10.3402/gha.v7.23103|issn=1654-9716|pmc=3955766|pmid=24647127}}</ref> atau menyebabkan [[kehamilan]]. Perilaku seksual berisiko dapat berarti dua hal yaitu perilaku itu sendiri atau deskripsi perilaku dari pasangan. Perilaku tersebut dapat berupa hubungan [[Seks anal|seks]] melalui [[Persetubuhan|vagina]], [[Seks oral|oral]], atau [[Seks anal|anal]]. Pasangan yang dilibatkan dapat merupakan [[pasangan noneksklusif]], positif [[HIV]], atau pengguna narkoba suntikan.<ref name="medscape">{{Cite web|url=http://www.medscape.com/viewarticle/467059|title=Risky Adolescent Sexual Behavior: A Psychological Perspective for Primary Care Clinicians|last=Hall|first=Peter A.|last2=Holmqvist|first2=Maxine|date=2004|website=|publisher=Topics in Advanced Practice Nursing eJournal|last3=Sherry|first3=Simon B.|volume=4|issue=1}}</ref> Penggunaan narkoba itu sendiri juga memiliki kaitan dengan perilaku seksual berisiko.<ref name="cdc2007">{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/nchs/data/ad/ad384.pdf|title=Advance Data From Vital and Health Statistics, Drug Use and Sexual Behaviors Reported by Adults in the United States, 1999 – 2002|last=Frayer|first=Cheryl D|last2=Hirsch|first2=Rosemarie|date=2007|publisher=Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Health Statistics|access-date=2017-04-21|display-authors=etal}}</ref> Masa remaja merupakan masa awal seseorang yang dapat memunculkan dorongan seksual karena disebabkan adanya pematangan pada organ reproduksi. Munculnya perilaku seksual merupakan salah satu bentuk respon dari pematangan organ reproduksi sehingga perlu menghindari adanya perilaku berisiko dan menciptakan perilaku seksual sehat.<ref>{{Cite book|last=Pertiwi|first=Wara|date=2021|url=https://indonesia.unfpa.org/en/publications/modul-pendidikan-kesehatan-reproduksi-remaja-luar-sekolah|title=Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Luar Sekolah|location=Jakarta|publisher=Kementerian Kesehatan RI|isbn=978-623-301-300-0|pages=166|url-status=live}}</ref>
 
== Deskripsi ==
Beberapa perilaku seksual berisiko di antaranya adalah:<ref name="hl2">{{cite web|url=https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/tw9064|title=High Risk Sexual Behaviour|date=May 27, 2016|publisher=British Columbia, HealthLinkBC|access-date=April 21, 2017|number=|archive-date=2017-03-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20170321084232/https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/tw9064|dead-url=yes}}</ref><ref name="PandorKaltenthaler2015">{{cite journal|last1=Pandor|first1=Abdullah|last2=Kaltenthaler|first2=Eva|last3=Higgins|first3=Agnes|last4=Lorimer|first4=Karen|last5=Smith|first5=Shubulade|authorlink5=Shubulade Smith|last6=Wylie|first6=Kevan|last7=Wong|first7=Ruth|year=2015|title=Sexual health risk reduction interventions for people with severe mental illness: a systematic review|journal=BMC Public Health|volume=15|issue=1|pages=138|doi=10.1186/s12889-015-1448-4|pmc=4330652|pmid=25886371}}</ref>
 
* Seks tanpa menggunakan tanpa pengaman (seperti [[kondom]])
Baris 16:
 
== Dimensi Psikologis ==
Perilaku seksual berisiko memiliki dimensi psikologis. Perilaku seksual pranikah, yang memiliki 18 (delapan belas) tingkat, pada remaja perkotaan disumbangkan oleh faktor psikologis berupa kadar [[psikopati]] dalam diri seseorang dan nilai-nilai seksual yang dianut.<ref>{{Cite journal|date=2015-01-06|title=Psychopathy, Sexual Values Dimensions, and Premarital Sexual Behaviour among Urban Unmarried Adolescents|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042814067378|journal=Procedia - Social and Behavioral Sciences|language=en|volume=165|pages=2–11|doi=10.1016/j.sbspro.2014.12.598|issn=1877-0428}}</ref> Semakin tinggi kadar psikopati, nilai seksual hedonistik, dan nilai seksual relativistik dari seseorang, semakin tinggi tingkat perilaku seksual pranikah yang pernah dilakukannya.
 
Pada remaja di sekolah berasrama, ditemukan bahwa perilaku seksual berisiko berhubungan dengan kadar [[:en:Right-wing_authoritarianismwing authoritarianism|otoritarianisme sayap kanan]] dari remaja,<ref>{{Cite web|last=Khaerina|first=Shabrina Septya|last2=Abraham|first2=Juneman|date=2017-09-14|title=Sexual disorders and right-wing authoritarianism in Indonesian boarding school|url=http://consortiacademia.org/10-5861ijrsp-2014-870/|website=Consortia Academia|language=English|access-date=2021-09-13}}</ref> yakni kecenderungan untuk patuh terhadap otoritas (''authoritarian submission''), kecenderungan untuk menyerang orang dan kelompok lain yang tidak patuh dengan mengatasnamakan otoritas (''authoritarian agression''), dan kekolotan atau konservativisme. Semakin tinggi, kadar otoritarianisme tersebut, semakin rendah permisivitas seksual dan obsesi seksualnya. Hasil riset ini perlu dimaknai dengan hati-hati karena meskipun otoritarianisme sayap kanan tampak mampu membendung perilaku seksual berisiko, namun sebagaimana dinyatakan dalam artikel riset ini, otoritarianisme ini juga membangkitkan [[:en:Defence_mechanismDefence mechanism|mekanisme pertahanan diri]] yang kurang sehat; oleh karenanya, studi-studi lanjutan dibutuhkan.
 
Perilaku seksual siber (''cybersex'') pada remaja ditemukan dapat diprediksikan oleh hasrat seksual (''sexual desire'') dan orientasi nilai budaya jangka panjang (''long-term orientation'') dari remaja tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Hartoyo|first=Virgon|last2=Abraham|first2=Juneman|date=2015-01-25|title=The Role of Cultural Value Orientations and Sexual Desire in Predicting Cybersex Behavior in Unmarried Young Adults|url=https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jpa/article/view/Cybersex%20Behavior|journal=ANIMA Indonesian Psychological Journal|language=en|volume=30|issue=2|pages=75–87|doi=10.24123/aipj.v30i2.537|issn=2620-5963}}</ref> Semakin tinggi hasrat seksual, semakin mungkin perilaku seksual siber dilakukan. Semakin tinggi orientasi jangka panjang, semakin kurang mungkin perilaku seksual siber dilakukan.
 
Hasil-hasil penelitian tentang dimensi psikologis dari perilaku seksual berisiko memberikan perspektif berbasis bukti mengenai sebab dan proses terjadinya perilaku tersebut, dan karenanya dapat digunakan untuk menyusun asesmen dan intervensi yang tepat secara psiko-edukatif.
 
== Intervensi ==
Baris 28:
 
== Lihat pula ==
 
* [[Seks aman]]
* [[Masturbasi anal]]
* [[Organisme anal]]
* [[Anal ke oral]] (''ass to mouth'')
* [[Sodomi]], merujuk kepada istilah hukum dan normatif di mana seks anal termasuk di dalamnya
* [[Bareback (seks)]]
* [[Klismafilia]]
* [[Pegging]]
* [[Koprofilia]]
 
== Referensi ==