Kabupaten Aceh Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
A. Murtala (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan spam pranala Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
perubahan dasar hukum |
||
(43 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirect|Aceh Utara}}
{{other uses|Aceh (disambiguasi)}}
{{coor title dm|5|0|N|97|12|E|region:ID-AC_type:adm2nd|display=title}}
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten |nama
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi|Jawoe/Jawi]]
|translit_lang1_type1 = Alfabet Aceh
|translit_lang1_info = اچيه باروﺡ
|translit_lang1_info1 = Acèh Barôh
|
|
|lambang = Lambang kab acehutara.png
|
|koordinat = {{coord|5.00|96.75|region:ID_type:city}}
|julukan = [[Samudera Pasai|Bumoë Samudera Pasèe]]
|motto =
|
|
|ibukota = [[Lhoksukon, Aceh Utara|Lhoksukon]]
|dasar hukum = UU No. 10 Tahun 2024<ref name="UU">{{cite web| date = 2024-07-02 | url = https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177241/Salinan_UU_Nomor_10_Tahun_2024.pdf | title = Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2024 tentang Kabupaten Aceh Utara di Aceh | publisher = Lembaran Negara Republik Indonesia | access-date = 2024-07-15 | archive-date = 2024-07-15 | archive-url = https://web.archive.org/web/20240715054144/https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177241/Salinan_UU_Nomor_10_Tahun_2024.pdf }}</ref>
|
|hari jadi = [[7 September]] [[1226]]<ref>http://www.acehutara.go.id/berita-sah%E2%80%A6-hari-jadi-aceh-utara-ditetapkan-7-september.html{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|kecamatan = 27 [[kecamatan]]<ref name="Permendagri-137-2017"/>
|desa = 852 [[Gampong]]<ref name="Permendagri-137-2017"/>
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah =
|sekretaris daerah =
|ketua DPRD = Arafat Ali
|luas = 3296,86
|luasref = <ref name="Permendagri-137-2017"/>
|penduduk = 627543
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
|
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,95% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,04% [[Kekristenan]]
** 0,03% [[Protestan]]
** 0,01% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,01% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Aceh|Aceh]]
|IPM = {{increase}} 72,50 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a"> tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://aceh.bps.go.id/indicator/26/74/1/ipm.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2021-2023|website=www.aceh.bps.go.id|accessdate=28 Januari 2024}}</ref>
|kodearea = +62 645
|kodepos = 24xxx
|apbd = Rp 2.339.452.690.669-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
|pad = Rp 358.698.548.452-
|dau = Rp 911.862.322.000- ([[2021]]) <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2021|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2021)|accessdate=8 Desember 2021|page=1|format=pdf|archive-date=2021-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20211207084638/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>
|flora =
|fauna =
|zona waktu = UTC +7 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|nomor_polisi = BL ''xxxx'' K**/Q*
|web = {{url|acehutarakab.go.id}}
}}
'''Aceh Utara''' ({{Lang-ace|[[abjad Jawi|Jawoe/Jawi]]: اچيه باروﺡ|Acèh Barôh}}) adalah sebuah [[kabupaten]] yang terletak di provinsi [[Aceh]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Desember 2018}}</ref><ref name="Permendagri-72-2019">{{cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 15 Januari 2020}}</ref> Ibu kota kabupaten ini dipindahkan dari Lhokseumawe ke [[Lhoksukon, Aceh Utara|Lhoksukon]], menyusul dijadikannya Lhokseumawe sebagai kota otonom. Jumlah penduduk Aceh Utara pada akhir tahun [[2023]] sebanyak 627.543 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=28 Januari 2024|format=Visual}}</ref>
== Geografi ==
Wilayah Aceh Utara memiliki [[topografi]] wilayah yang sangat bervariasi, dari daerah dataran rendah yang luas di utara memanjang barat ke timur hingga daerah pegunungan di selatan. Ketinggian rata-rata wilayah Aceh Utara adalah 125 m. Jalan lintas timur Sumatra melintasi wilayah dataran rendah sehingga menjadikan wilayah rendah ini menjadi kawasan yang lebih berkembang secara ekonomi dibanding wilayah selatan yang ada dipedalaman.
Pada wilayah dataran rendah lebih sering dilanda banjir ketika curah hujan tinggi di selatan, salah satu wilayah yang menjadi daerah
Wilayah dataran rendah didominasi oleh lahan pertanian berupa persawahan dan permukiman penduduk, dipesisir terdiri dari tambak perikanan air asin sementara di wilayah dataran tinggi lahan perkebunan yang mulai digarap secara meluas oleh masyarakat. Potensi pertanian di Aceh Utara masih belum bisa diandalkan guna meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dikarenakan sistem pengairan persawahan masih mengandalkan irigasi tradisional dan sebagiannya malah masih berupa sawah tadah hujan.<ref>{{Cite web |url=http://atdr.unsyiah.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/783/1/Laporan%20Rencana%20Tata%20Ruang%20Wilayah%20Kabupaten%20Aceh%20Utara.pdf |title=Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Aceh Utara |access-date=2019-10-29 |archive-date=2021-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210203133610/http://atdr.unsyiah.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/783/1/Laporan%20Rencana%20Tata%20Ruang%20Wilayah%20Kabupaten%20Aceh%20Utara.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Dibidang perkebunan sendiri Aceh Utara memiliki perkebunan kelapa sawit, karet dan kakao yang dikelola oleh [[Perkebunan Nusantara I|PT Perkebunan Nusantara I]] yang mengelola lahan perkebunan kelapa sawit pada areal seluas 46.377 ha, karet 11.918 ha dan kakao seluas 354 ha. Selain penanaman komoditas pada areal sendiri + inti, PTPN I juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 16.832 ha yang terdiri dari areal kelapa sawit 6.714 dan karet 10.118 ha. Pada awalnya PTPN I ini juga mengelola perkebunan tebu yang diproduksi menjadi gula di pabrik gula [[Cot Girek, Aceh Utara|Cot Girek]], tetapi pabrik tersebut tidak beroperasi lama hingga pada akhirnya dikonversi menjadi pabrik pengolahan kelapa sawit.<ref>{{Cite web|url=https://www.tagar.id/pabrik-gula-terbesar-di-aceh-utara-menjadi-besi-tua|title=Pabrik Gula Terbesar di Aceh Utara Menjadi Besi Tua|last=News|first=Tagar|date=2017-12-23|website=TAGAR|language=id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072230/https://www.tagar.id/pabrik-gula-terbesar-di-aceh-utara-menjadi-besi-tua|dead-url=no}}</ref>
=== Batas wilayah ===
Baris 78 ⟶ 77:
== Sejarah ==
Aceh Utara sekarang menempati bekas wilayah Kerajaan Islam [[Samudera Pasai]]. Kesultanan Pasai menurut beberapa pendapat disebutkan sebagai kerajaan pertama yang mengadopsi sistem
Ketika Belanda menginvasi Aceh dan berhasil menegakkan pemerintahan kolonial pada 1904, Aceh Utara ditetapkan sebagai sebuah (Kabupaten) ''Afdeeling'' yang dipimpin oleh Asisten Residen. Wilayah yang luas ini dinamakan sebagai ''Afdeeling Noord Kust Van Aceh'' (Kabupaten Aceh Utara). Afdeeling ini dibagi dalam 3 onderafdeeling (Kewedanaan) yang dikepalai seorang Countroleur (Wedana) yaitu: Onder Afdeeling Bireuen, Onder Afdeeling Lhokseumawe dan Onder Afdeeling Lhoksukon. Disamping itu pemerintah Hindia Belanda juga menetapkan beberapa Daerah Kekuasaan Ulee Balang yang memiliki pemerintahan sendiri terhadap daerah dan rakyatnya. Daerah ini dinamakan sebagai Zelf Bestuur yaitu
Selain Onder Afdeeling tersebut di Aceh Utara juga terdapat beberapa Daerah Ulee Balang (Zelf Bestuur) yang berhak memerintah sendiri terhadap daerah dan rakyatnya yaitu Ulee Balang Keureutoe, Geureugok, Jeumpa, dan Peusangan masing-masing Zelf Bestuur ini dipimpin oleh Ampon Chik.<ref>{{Cite web|url=http://yasirmaster.blogspot.com/2012/12/mengenal-aceh-utara-yang-dulu-disebut.html|title=Mengenal Aceh Utara yang Dulu Disebut Luhak|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072229/http://yasirmaster.blogspot.com/2012/12/mengenal-aceh-utara-yang-dulu-disebut.html|dead-url=no}}</ref>
Setelah masa kemerdekaan wilayah pemerintahan Aceh Utara dipertahankan pada wilayah yang pernah ditetapkan oleh Belanda. Berdasarkan Undang Undang Nomor I tahun 1957 dan [[Keputusan Presiden Indonesia]] Nomor 6 tahun 1959. Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara terbagi dalam 3 (tiga) Kewedanaan yaitu: Kewedanaan Bireuen terdiri atas 7 kecamatan, Kewedanan Lhokseumawe terdiri atas 8 Kecamatan, Kewedanaan Lhoksukon terdiri atas 8 kecamatan.<ref>{{Cite web|url=http://www.acehutara.go.id/page-sejarah-aceh-utara.html|title=Sejarah Aceh Utara|last=Utara|first=Pemerintah Kabupaten Aceh|website=Sejarah Aceh Utara|language=English|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20191001235234/http://www.acehutara.go.id/page-sejarah-aceh-utara.html|dead-url=yes}}</ref>
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan wilayah, pertambahan penduduk dan semangat otonomi daerah pada tahun 1999 pada bekas kewedanaan Bireun ditetapkan menjadi [[Kabupaten Bireuen]] dan pada tahun 2001 [[Kota Lhokseumawe]] menyusul menjadi kotamadya yang baru
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Aceh Utara}}
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
!style="background:#fad000;"| No
!style="background:#fad000;" colspan=2| Bupati
!style="background:#fad000;"| Mulai menjabat
!style="background:#fad000;"| Akhir menjabat
!style="background:#fad000;"| Ket.
!style="background:#fad000;"| Wakil Bupati
|-
| *
| [[Berkas:Mahyuzar.jpg|100px]]
|[[Mahyuzar Reuby]]<br><small>([[Penjabat]])</small>
|14 Juli 2023
|''Petahana''
|<ref>{{cite web |url=https://waspadaaceh.com/mahyuzar-reuby-dilantik-jadi-pj-bupati-aceh-utara-ini-sosoknya/|title=Mahyuzar Reuby Dilantik Jadi Pj Bupati Aceh Utara, Ini Sosoknya|first=Kia|last=Gayo|date=15 Juli 2023|access-date=28 Januari 2024 |website=waspadaaceh.com}}</ref>
|''Lowong''
|-
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara}}
[[Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara]] atau juga dikenal dengan '''[[Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara|DPRK Aceh Utara]]''' merupakan lembaga [[legislatif]] [[Unikameral]] yang menjadi mitra kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Utara''',''' [[Aceh]]. Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara yang sebelumnya berada di Kota [[Kota Lhokseumawe|Lhokseumawe]], sekarang dipindahkan ke induk
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh Utara}}
Baris 102 ⟶ 119:
{{utama|Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Aceh Utara}}
{{:Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Aceh Utara}}
== Demografi ==
Komposisi penduduk berdasarkan etnis di Aceh Utara diisi oleh beberapa etnis yang terbesar adalah etnis Aceh, etnis Jawa, Gayo, Batak, dan Melayu. Mayoritas agama yang dianut adalah agama Islam hampir 99%, sedikit sekali non muslim dalam komposisi beragama masyarakat di Aceh Utara. Karena itu di wilayah Aceh Utara bahkan tidak menemukan satupun sarana rumah peribadatan selain masjid,
== Pendidikan ==
Baris 109 ⟶ 127:
=== Perguruan Tinggi di Aceh Utara ===
* [[Universitas Malikussaleh]] <ref>{{Cite web|url=http://www.unimal.ac.id/|title=Unimal|website=www.unimal.ac.id|language=en|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029073736/http://www.unimal.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
* [[Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe|IAIN Malikussaleh]] <ref>{{Cite web|url=https://www.iainlhokseumawe.ac.id/|title=Beranda - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe|language=en-US|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190412065120/https://www.iainlhokseumawe.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Getsempena, Lhoksukon<ref>{{Cite web|url=https://stikesgetsempena.ac.id/|title=STIKes Getsempena Lhoksukon|last=admin|website=STIKes Getsempena Lhoksukon|language=id-ID|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029073733/https://stikesgetsempena.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
* Sekolah Tinggi Agama Islam Jami`atul Tarbiyah, Lhoksukon<ref>{{Cite web |url=https://staijamitar.ac.id/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-10-29 |archive-date=2019-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072235/https://staijamitar.ac.id/ |dead-url=no }}</ref>
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah, Baktiya <ref>{{Cite web|url=https://sties-baktiya.ac.id/|title=STIES-BAKTIYA – SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH BAKTIYA|language=en-US|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072234/https://sties-baktiya.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
* Akademi Kesehatan Aceh Utara<ref>{{Cite web|url=http://akkesacehutara.ac.id/home.html|title=AKKES ACEH UTARA|website=akkesacehutara.ac.id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072231/http://akkesacehutara.ac.id/home.html|dead-url=yes}}</ref>
== Ekonomi ==
Sebagian besar masyarakat Aceh Utara bekerja dibidang pertanian, tingginya angka pengangguran disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM membuat tidak banyak usaha jasa dan industri yang berkembang
Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga tergolong industri terbesar di luar pulau [[Jawa]], khususnya dengan dibukanya industri pengolahan gas alam cair PT Arun LNG di [[Lhokseumawe]] pada tahun [[1974]]. Di daerah wilayah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik [[Pupuk Iskandar Muda]] (PIM).
Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai unggulan reputasi sendiri sebagai penghasil [[beras]] yang sangat penting. maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah Tingkat II yang paling potensial di provinsi dan pendapatan per kapita di atas paras Rp. 1,4 juta tanpa migas atau Rp. 6 juta dengan migas.<ref>{{Cite web|url=https://docplayer.info/54345158-Kabupaten-aceh-utara-katalog-bps-badan-pusat-statistik.html|title=KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK - PDF|website=docplayer.info|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072231/https://docplayer.info/54345158-Kabupaten-aceh-utara-katalog-bps-badan-pusat-statistik.html|dead-url=no}}</ref>
Ladang gas dan minyak ditemukan di [[Lhokseumawe]], [[ibu kota]] Aceh Utara sekitar tahun 1970-an. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para investor luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang melimpah. Sejak saat itu, [[gas alam cair]] atau ''Liquefied Natural Gas (LNG)'' yang diolah di kilang [[Arun Natural Gas Liquefaction|PT Arun Natural Gas Liquefaction]] (NGL) Co, yang berasal dari instalasi [[ExxonMobil Indonesia|ExxonMobil Oil Indonesia Inc]]. (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah mengubah wilayah ini menjadi kawasan industri [[petrokimia]] modern.<ref>{{Cite web |url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_15081444594__BAB_IV-Profil_Kota.pdf |title=Profil Kota Kabupaten Aceh Utara |access-date=2019-10-29 |archive-date=2019-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072233/http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_15081444594__BAB_IV-Profil_Kota.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor pertambangan, sumur-sumur gas yang diolah PT Exxon Mobil Oil Indonesia tentu menjadi salah satu faktur keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8,6 triliun Pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar Rp 4,7 triliun.
Di bidang agama, penduduk Aceh Utara adalah penduduk yang beragama [[Islam]] yang taat beragama. Pada tahun 1994, tercatat 782 orang yang berangkat [[naik haji]].<ref>{{Cite web |url=https://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2014/1111_Aceh_Kab_Aceh_Utara_2014.pdf |title=Profil Aceh Utara |access-date=2019-10-29 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711092534/http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2014/1111_Aceh_Kab_Aceh_Utara_2014.pdf |dead-url=yes }}</ref>
=== Industri ===
Baris 123 ⟶ 151:
Sejak masa 70'an Aceh Utara merupakan daerah Industri di Aceh, tak heran pada saat itu Aceh Utara disebut sebagai Kota Petro Dolar, karena saat itu Aceh Utara termasuk daerah paling kaya di Indonesia karena sebagai penghasil Migas terbesar di Indonesia dikala itu, walaupun hasil Sumber Daya Alam melimpah, tetapi tidak memberi efek yang signifikan untuk rakyat Aceh Utara. Adapun industri yang ada di Aceh Utara, antara lain yaitu;<ref>[http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/24774-[_Konten_]-DR.DAYAN%20DAWOOD,MA.DKK.pdf Industri Aceh Utara]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* PT
* PT
* PT
* PT
* PT
* [[Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe]]
== Kesehatan ==
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar rumah sakit di Kabupaten Aceh Utara}}
{{:Daftar rumah sakit di Kabupaten Aceh Utara}}
== Pariwisata ==
[[File:Monumen Islam Samudera Pasee.jpg|jmpl|ki|Monumen Islam Samudra Pasai]]
Dua destinasi wisata sejarah yang ada di Aceh Utara adalah situs sejarah bekas [[Kesultanan Samudera Pasai]] di Kecamatan Samudera, Rumah [[Cut Meutia]] di kecamatan Pirak Timu dan tugu perjuangan Teungku Abdul Jalil Cot Plieng di kecamatan Syamtalira Bayu. Sedangkan destinasi wisata alamnya adalah air terjun Blang Kulam di kecamatan Kuta Makmur, pemandian Krueng Sawang di kecamatan Sawang dan pantai Ulee Reubek di kecamatan Seunuddon, tempat wisata pegunungan yang berada di Gunung Salak [[Nisam Antara, Aceh Utara]].<ref>{{Cite web|url=https://festivaljalanjalan.com/tempat-wisata-di-aceh-utara/|title=5 Tempat Wisata di Aceh Utara yang Paling Keren untuk Dikunjungi {{!}} FJJ|website=festivaljalanjalan.com|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072232/https://festivaljalanjalan.com/tempat-wisata-di-aceh-utara/|dead-url=yes}}</ref>
== Transportasi ==
Aceh Utara adalah satu-satunya daerah di provinsi Aceh yang termasuk memiliki sarana transportasi paling lengkap. Bus umum antar kota antar provinsi melayani pengguna di jalan lintas Sumatra sepanjang hari dan malam. Bagi pengguna moda transportasi udara terdapat [[Bandar Udara Malikus Saleh]] yang berada di kecamatan Muara Batu. Bandara ini mulai ramai didarati pesawat terbang berbadan sedang yang mengangkut penumpang menuju [[Bandara Kuala Namu]] di
Kereta api juga telah tersedia sarananya di Aceh Utara, jalur rel kereta api jarak dekat telah menghubungkan antara kota Lhokseumawe dengan Kutablang,Bireuen saat ini telah beroperasi. Selain itu alat transportasi yang lazim digunakan masyarakat adalah becak mesin untuk penggunaan antar desa dalam jarak dekat juga tersedia bus mini yang mengangkut pengguna pada jarak jauh dan sedang. Alat transportasi alternatif lain adalah RBT atau Ojek yang melayani penumpang di pedesaan.<ref>{{Cite web|url=https://acehutarakab.bps.go.id/subject/17/transportasi.html|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara|website=acehutarakab.bps.go.id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20191023144050/https://acehutarakab.bps.go.id/subject/17/transportasi.html|dead-url=no}}</ref>
=== Transportasi Darat ===
Baris 146 ⟶ 182:
=== Transportasi Udara ===
# [[Bandar Udara Malikus Saleh]], di [[Pinto Makmur, Muara Batu, Aceh Utara|Pinto Makmur]] <ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/688363/bandara-malikussaleh-perlu-segera-diperluas|title=Bandara Malikussaleh perlu segera diperluas
# [[Bandar Udara Lhok Sukon]] di Landing.
Baris 156 ⟶ 192:
# [[Stasiun kereta api|Stasiun Kereta Api]] [[Muara Batu, Aceh Utara|Krueng Mane]]
# [[Stasiun kereta api|Stasiun Kereta Api]] [[Keude Bungkaih, Muara Batu, Aceh Utara|Bungkaih]]
# [[Stasiun kereta api|Stasiun Kereta Api]] [[Keude Krueng Geukeuh, Dewantara, Aceh Utara|Krueng Geukuh]].<ref>{{Cite
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.acehutara.go.id Situs resmi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara]
{{Kabupaten Aceh Utara}}
{{Aceh}}
|