Romawi Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20211009)) #IABot (v2.0.8.1) (GreenC bot
Membalikkan revisi 25285241 oleh PubblicUsername (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(28 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 16:
|event_end = [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat]]
|image_coat= Spqrstone.jpg
|symbol_type=''[[wikt:senatus|'''S'''enātus]] [[wikt:populus|'''P'''opulus]][[wikt:-que|'''q'''ue]] [[wikt:romanus|'''R'''ōmānus]]''<br><small>[[SPQR|(Majelis Sesepuhtinggi Besertasenat Rakyat Romawi)]]</small>
|image_map= Roman Republic Empire map.gif
|image_map_caption=Wilayah peradaban bangsa Romawi:
Baris 25:
}}
{{Politik Romawi Kuno}}
Di bidang historiografi modern, '''Romawi Kuno''' adalah sebutan bagi [[peradaban]] bangsa Romawi mulai dari berdirinya kota [[Roma]] di [[Semenanjung Italia|Jazirah Italia]] pada abad ke-8 pra-[[Masehi|Pramasehi]] sampai dengan runtuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat]] pada abad ke-5 [[Anno Domini|tarikh Masehi]], yakni kurunrentang waktu yang mencakup zaman [[Kerajaan Romawi]] (753 – 509753–509 SM), zaman [[Republik Romawi]] (509 – 27509–27 SM), dan zaman [[Kekaisaran Romawi]] sampai dengan tumbangnya Romawi Barat (27 SM –SM– 476 M).<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/ancient-Rome|title=ancient Rome {{!}} Facts, Maps, & History|work=Encyclopedia Britannica|access-date=2017-09-05|language=en}}</ref> Cikal bakal peradaban ini adalah perkampungan [[suku Italik|sukuorang bangsaItali]] Italikyang didirikan di tepi [[Sungai Tiber]] di [[semenanjung Italia Romawi|Jazirah Italia]], yang didirikan pada tahun 753 SM,. danLambat kelaklaun tumbuhperkampungan ini berkembang menjadi negara kota Roma, dan kemudian hari menguasai daerah-daerah tetangganya melalui perjanjian dan kekuatan militer. NamaNegara kota Roma adalahpada cikalakhirnya bakalmenguasai dariJazirah namaItalia, kekaisaranmenyerap yangkebudayaan menjadikannyaYunani ibudi kota,kawasan sekaligusselatan cikalItalia bakal(daerah dari[[Yunani namaBesar]]) peradabanmaupun yangkebudayaan dikembangkan[[bangsa Etruria|Etruski]], dan disebarluaskanmenjadi olehnegara kekaisaranadidaya itudi kawasan Laut Tengah maupun di sebagian Benua Eropa. KekaisaranNegara Romawikota Roma tumbuh menjadi salah satu [[daftar imperium terbesar|kekaisarankemaharajaan terbesar]] di [[sejarah kuno|dunia pada Abad Kuno]], dengan populasi seramai kira-kira 50 sampai 90 juta jiwa (sekitar 20% dari keseluruhan populasi dunia pada zamannya),<ref>Ada beragam perkiraan jumlah populasi Kekaisaran Romawi.
* Scheidel (2006, hlm. 2) memperkirakan ada 60 juta jiwa.
* Goldsmith (1984, hlm. 263) memperkirakan ada 55 juta jiwa.
Baris 55:
Raja Numitor dimakzulkan saudara kandungnya, [[Amulius]]. Karena khawatir suatu ketika nanti Romulus dan Remus akan merebut kembali singgasana, Amulius menyuruh orang menenggelamkan kedua bayi kembar itu.<ref name=livy8 /> Seekor [[serigala betina (mitologi Romawi)|serigala betina]] (atau seorang istri gembala menurut sejumlah riwayat lain) menyelamatkan dan membesarkan mereka. Sesudah beranjak dewasa, si kembar merebut dan menyerahkan kembali singgasana Alba Longa kepada Numitor.<ref name=livy8 /><ref name="Caesarandchrist" >{{cite book|last1=Durant|first1=Will|last2=Durant|first2=Ariel|title=The Story of Civilization – Volume III: Caesar and Christ|date=1944|publisher=Simon and Schuster, Inc.|location=|isbn=978-1567310238|pages=12–14|title-link=The Story of Civilization}}</ref>
 
Si kembar selanjutnya mendirikan kota mereka sendiri. Malangnya Remus tewas dibunuh Romulus dalam pertengkaran mengenai letak [[Kerajaan Romawi|kerajaan]] yang akan mereka dirikan. Menurut beberapa sumber, keduanya mempertengkarkan soal siapa yang akan menjadi raja, atau siapa yang namanya akan dijadikan nama kota.<ref>Roggen, Hesse, Haastrup, Omnibus I, H. Aschehoug & Co 1996</ref> Nama Romuluslah yang akhirnya menjadi nama kota binaan si kembar.<ref name=livy8 /> Untuk memperbanyak jumlah warganya, Roma menawarkan suaka bagi kaum papa, orang-orang buangan, dan orang-orang yang keberadaannya tidak diharapkan. Kebijakan ini menimbulkan masalah, karena jumlah warga laki-laki terus meningkat, sementara warga perempuan menjadi langka. Romulus sampai harus melawat kota demi kota dan suku demi suku di sekitar Roma, dalam rangka mencarikan istri bagi sekian banyak warga Roma yang masih membujang. Akan tetapi Roma sudah telanjur dipenuhi orang-orang yang tidak disukai sehingga usaha Romulus menemui jalan buntu. Menurut legenda, orang Latini akhirnya menggunakan tipu muslihat demi mendapatkan istri. Mereka mengundang [[Sabine|orang Sabini]] menghadiri suatu perayaan meriah, lalu [[Pemerkosaan Wanita Sabine|melarikan anak-anak gadis mereka]], sehingga orang Latini dan orang Sabini akhirnya berbaur.<ref>[http://ancienthistory.about.com/cs/grecoromanmyth1/a/mythslegends_3.htm Myths and Legends- Rome, the Wolf, and Mars] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070529053414/http://ancienthistory.about.com/cs/grecoromanmyth1/a/mythslegends_3.htm |date=2007-05-29 }}. Diakses 8 Maret 2007.</ref>
 
Menurut legenda lain yang dicatat oleh sejarawan Yunani, [[Dionysios dari Halikarnassos|Dionisios asal Halikarnasos]], konon sesudah kota Troya diluluhlantakkan orang-orang Yunani dalam [[Perang Troya]], Aeneas memimpin serombongan pengungsi Troya berlayar mencari tempat untuk mendirikan kota Troya yang baru. Setelah mengarungi laut yang bergelora, mereka akhirnya mendarat di tepi [[Sungai Tiber]]. Tak seberapa lama menjejaki daratan, para penumpang lelaki sudah ingin kembali berlayar, bertolak belakang dengan keinginan para penumpang perempuan. Roma, salah seorang penumpang perempuan, mengajak perempuan-perempuan lain bersama-sama membakar kapal guna membatalkan pelayaran. Para penumpang lelaki mula-mula memarahi Roma, tetapi akhirnya sadar bahwa tempat persinggahan mereka sesungguhnya layak dijadikan tempat bermukim yang baru. Permukiman yang mereka dirikan di tepi Sungai Tiber diberi nama Roma, sama seperti nama biang kerok pembakaran kapal mereka.<ref>Mellor, Ronald and McGee Marni, ''The Ancient Roman World'' hlm. 15 (Dikutip 15 Maret 2009)</ref>
Baris 97:
[[Berkas:Danseurs et musiciens, tombe des léopards.jpg|jmpl|ka|Penari dan musisi, [[Seni rupa Etruski|lukisan]] [[Etruskan|Etruski]] pada dinding [[Makam Macan Tutul]] di Tarquinia, Italia]]
 
Kota Roma tumbuh dari permukiman-permukiman di sekitar dangkalan [[Sungai Tiber]], salah satu titik persimpangan lalu lintas dan perniagaan.<ref name="Caesarandchrist" /> Berdasarkan bukti-bukti [[arkeologi]], desa Roma mungkin didirikan pada abad ke-8 SM, kendati mungkin pula sudah didirikan seawal-awalnya pada abad ke-10 SM, oleh [[Latini|orang Latini]], di puncak [[Bukit Palatium]].<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|page=[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/19 19]}}</ref><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/129 129]|edition=3}}</ref>
 
[[Etruskan|Orang Etruski]], yang sudah lebih dahulu mendiami daerah [[Etruria]] di sebelah utara, agaknya telah menancapkan cengkeraman politik mereka di kawasan itu pada penghujung abad ke-7 SM, dan menjadi semacam golongan elit kaum ningrat beserta kepala monarki. Kekuasaan orang Etruski agaknya meredup pada penghujung abad ke-6 SM. Pada waktu inilah orang Latini dan orang Sabini menegakkan kembali kedaulatan mereka dengan mendirikan sebuah negara republik dengan lebih banyak batasan bagi pemimpin dalam menjalankan kekuasaan.<ref>''Ancient Rome and the Roman Empire'' oleh Michael Kerrigan. [[Dorling Kindersley]], London: 2001. {{ISBN|0-7894-8153-7}}. hlm. 12.</ref>
Baris 106:
{{Utama|Republik Romawi}}
[[Berkas:Capitoline Brutus Musei Capitolini MC1183.jpg|jmpl|lurus|[[Brutus Capitolinus|Patung dada]] [[Lucius Iunius Brutus]] di [[Museum Capitolini]], [[patung perunggu]] [[seni pahat Romawi|Romawi]], abad ke-4 sampai penghujung abad ke-3 SM]]
Menurut keyakinan turun-temurun dan keterangan pujangga-pujangga terkemudian semisal [[Titus Livius|Livius]], negara [[Republik Romawi]] lahir sekitar tahun 509 SM,<ref>Langley, Andrew dan Souza, de Philip, "The Roman Times", Candle Wick Press, Massachusetts</ref> manakala Raja Roma ke-7, [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinus Si Tinggi Hati]], [[Penggulingan monarki Romawi|digulingkan]] oleh [[Lucius Iunius Brutus]], dan sistem monarki diganti dengan sistem pemerintahan baru yang diselenggarakan oleh para ''[[magistratus]]'', pejabat negara yang dipilih tiap-tiap tahun untuk mengepalai berbagai bidang ketatanegaraan.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|pages=43–44[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/43 43]–44}}</ref> [[Tata negara Republik Romawi|Undang-undang dasar negara Republik Romawi]] mengatur tentang [[pemisahan kekuasaan|pengawasan dan perimbangan kekuasaan]]. Para ''magistratus'' yang paling utama adalah dua orang ''[[Konsul Romawi|consul]]'', yang bersama-sama menjalankan kewenangan eksekutif semisal ''[[imperium]]'', yakni kewenangan memerintah bala tentara.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|pages=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/41 41]–42|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Para ''consul'' harus bekerja sama dengan ''[[senat Romawi|senatus]]''. Mula-mula ''senatus'' adalah dewan penasihat yang beranggotakan orang-orang dari kalangan ningrat, yakni kaum ''[[Patrician|patricius]]'', tetapi kewenangan maupun jumlah anggotanya lama-kelamaan semakin besar.<ref>{{cite web |url=http://www.wsu.edu/~dee/ROME/REPUBLIC.HTM |title=Rome: The Roman Republic |archive-url=https://web.archive.org/web/20110514025151/http://www.wsu.edu/~dee/ROME/REPUBLIC.HTM |archive-date=14 Mei 2011 |first=Richard |last=Hooker |publisher=Washington State University |date=6 Juni 1999 |access-date=24 Maret 2007}}</ref>
 
Para ''magistratus'' lain adalah ''[[tribunus]]'', ''[[kuestor|quaestor]]'', ''[[aedilis]]'', ''[[pretor|praetor]]'', dan ''[[sensor (Romawi Kuno)|censor]]''.<ref name="Lacus">[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/SMIGRA*/Magistratus.html Magistratus] oleh George Long, M.A. pada hlmn. 723–724 ''A Dictionary of Greek and Roman Antiquities'' karya William Smith, D.C.L., LL.D. Diterbitkan oleh John Murray, London, 1875. Situs web, 8 Desember 2006. Diakses 24 Maret 2007.</ref> Mula-mula hanya kaum ''patricius'' yang dibenarkan menjadi ''magistratus'', tetapi di kemudian hari kaum ''[[plebs]]'' (rakyat jelata) juga diberi kesempatan yang sama.<ref>{{cite book|last1=Livius|first1=Titus |translator-last1=Luce|translator-first1=T.J.|title=The Rise of Rome, Buku 1–5|url=https://archive.org/details/riseofromebookso00livy|date=1998|publisher=Oxford World's Classics|location=Oxford|isbn=978-0-19-282296-3|chapter=Buku II}}</ref> Sidang-sidang pemungutan suara di negara Republik Romawi adalah ''[[comitia centuriata]]'' (sidang seratus warga), yang melakukan pemungutan suara untuk mengambil keputusan terkait pemakluman perang, kesepakatan damai, dan pemilihan orang-orang yang akan menduduki jabatan-jabatan terpenting, serta ''[[comitia tributa]]'' (sidang warga suku), yang melakukan pemungutan suara untuk memilih orang-orang yang akan menduduki jabatan-jabatan yang tidak begitu penting.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/39 39]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref>
Baris 120:
{{legend|#ffcb90|Wilayah Kartago}}
{{legend|#b4d5b1|Wilayah Romawi}}]]
[[Berkas:RUSSELL(1854) p182 Siege of Numantia.jpg|jmpl|300px|Salah satu aksi pengepungan bangsa Romawi yang paling masyhur adalah aksi pengepungan [[Numantia]], kubu pertahanan [[suku Keltiberia|orang Keltiberia]] di tengah kawasan utara wilayah Spanyol sekarang ini, oleh [[Scipio Aemilianus]] pada tahun 133 SM<ref>{{cite book |last1=Bennett |first1=Matthew |last2=Dawson |first2=Doyne |last3=Field |first3=Ron |last4=Hawthornwaite |first4=Philip |last5=Loades |first5=Mike |title=The History of Warfare: The Ultimate Visual Guide to the History of Warfare from the Ancient World to the American Civil War |url=https://archive.org/details/historyofwarfare0000timn |date=2016 |page=[https://archive.org/details/historyofwarfare0000timn/page/61 61]}}</ref>]]
[[Berkas:Escipión africano.JPG|jmpl|upright=0.9|[[seni potret Romawi|Patung dada]] [[Scipio Africanus|Scipio Africanus Tua]] di [[Museum Arkeologi Nasional Napoli]] (Nomor Inventaris 5634), <br>diperkirakan berasal dari pertengahan abad pertama SM<ref>AncientRome.ru. "[http://ancientrome.ru/art/artworken/index.htm?id=52 Basis data seni rupa Zaman Kuno]." Diakses 25 Agustus 2016.</ref> <br>Ditemukan dalam penggalian di [[Villa dei Papiri|Vila Papirus]], situs arkeologi [[Herculaneum]], oleh [[Karl Jakob Weber]], 1750–65<ref>AncientRome.ru. "[http://ancientrome.ru/art/artworken/img.htm?id=4625#sel=3:1,4:5 Publius Cornelius Scipio Africanus]." Diakses 25 Agustus 2016.</ref>]]
Pada abad ke-3 SM, Roma mendapat lawan baru yang tangguh, yakni [[Kartago Kuno|Kartago]], [[negara kota]] [[bangsa Fenisia]] yang kaya lagi makmur dan berhasrat menguasai seluruh kawasan sekitar Laut Tengah. Roma dan Kartago pernah bersekutu pada zaman Piros dari Epiros, musuh bersama mereka, tetapi hegemoni Roma di daratan Italia dan [[talasokrasi|kejayaan bahari]] Kartago melambungkan masing-masing kota menjadi dua kekuatan utama di sebelah barat kawasan Laut Tengah, dan benturan kepentingan kedua kota atas kawasan Laut Tengah tak ayal berujung sengketa.
Baris 130:
Perang Punik II termasyhur karena kehebatan panglima-panglima perangnya, yakni [[Hannibal|Hannibal Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤇𐤍𐤁𐤏𐤋 𐤁𐤓𐤒, ''Hanibaʿal Baraq'') dan [[Hasdrubal|Hasdrubal Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤏𐤆𐤓‬‬𐤁‬𐤏𐤋 𐤁𐤓𐤒, ''ʿAzrubaʿal Baraq'') di kubu Kartago, serta [[Marcus Claudius Marcellus]], [[Quintus Fabius Maximus Verrucosus]], dan [[Scipio Africanus|Publius Cornelius Scipio]] di kubu Roma. Semasa berlangsungnya Perang Punik II, Roma juga terlibat dalam [[Perang Makedonia Pertama|Perang Makedonia I]]. Perang Punik II bermula dengan invasi nekat atas Hispania oleh Hannibal Barca, Senapati Kartago yang pernah memimpin aksi-aksi militer Kartago di Sisilia pada Perang Punik I. Hannibal, putra [[Hamilcar Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤇𐤌𐤋𐤒𐤓𐤕 𐤁𐤓𐤒, ''Hamilqart Baraq''), bergerak cepat melintasi [[Hispania]] menuju [[Alpen|Pegunungan Alpen]] Italia, sehingga menggentarkan sekutu-sekutu Roma di Italia. Cara terbaik menggagalkan usaha Hannibal untuk membuat orang-orang Italia mengkhianati Roma adalah memperlambat laju pergerakan bala tentara Kartago dengan serangan-serangan [[gerilya]] guna memangkas kekuatan tempur mereka sedikit demi sedikit. Muslihat ini diusulkan oleh Quintus Fabius Maximus sehingga akhirnya terkenal dengan sebutan [[Muslihat Fabius]], dan Quintus Fabius Maximus sendiri kelak dijuluki '' Cunctator'' (Si Penghambat). Akibat muslihat ini, Hannibal tidak dapat menggerakkan cukup banyak kota di Italia untuk melawan Roma maupun untuk menambah kekuatan tempurnya yang sudah menyusut akibat aksi-aksi gerilya Romawi, sehingga jumlah prajurit dan alat tempurnya tidak cukup memadai untuk dikerahkan mengepung Roma.
 
Kendati demikian, Hanibal tetap saja merajalela di Italia sampai 16 tahun lamanya. Setelah Hannibal diperkirakan sudah kehabisan perbekalan, orang Romawi pun mengeluarkan jagoan mereka, Publius Cornelius Scipio. Senapati Romawi ini berhasil mengalahkan adik Hannibal, Hasdrubal Barca, di daerah yang kini menjadi wilayah negara Spanyol, dengan maksud meronggongmerongrong daerah sekitaran ibu kota musuh yang tidak dijaga sehingga Hannibal terpaksa harus pulang untuk mempertahankan kota Kartago. Perang Punik II berakhir dengan kemenangan mutlak Romawi dalam [[Pertempuran Zama]] pada bulan Oktober 202 SM di Afrika, yang membuat Publius Cornelius Scipio mendapatkan [[agnomen]] ''Africanus''. Sekalipun banyak berkorban, Roma juga mendapatkan banyak keuntungan, yakni kedaulatan atas Hispania berkat aksi penaklukan Publius Cornelius Scipio, dan kedaulatan atas Sirakusa, daerah kekuasaan terakhir bangsa Yunani di Pulau Sisilia, berkat aksi penaklukan Marcus Claudius Marcellus.
 
Setengah abad lebih sesudah peristiwa-peristiwa ini, Kartago sudah benar-benar terpuruk, dan Roma sudah tidak lagi memusingkan seteru Afrikanya itu. Perhatian Republik Romawi kala itu sepenuhnya diarahkan pada kerajaan-kerajaan [[periode Hellenistik|Helenistik]] di Yunani dan [[Perang Keltiberia|pemberontakan-pemberontakan di Hispania]]. Kendati demikian, sesudah melunasi pampasan perang, Kartago merasa tidak perlu lagi tunduk dan patuh pada Roma, berlawanan dengan pandangan [[senat Romawi|''senatus'']]. Ketika diinvasi [[Numidia]] pada tahun 151 SM, Kartago meminta Roma turun tangan. Duta-duta pun diutus ke Kartago, antara lain [[Marcus Porcius Cato]]. Setelah menginsyafi bahwa Kartago masih berpeluang bangkit dari keterpurukan dan kembali berjaya, Marcus Porcius Cato senantiasa mengakhiri setiap pidatonya, apa pun isinya, dengan kalimat "''[[Ceterum censeo Carthaginem esse delendam]]''" (akhir kata, menurut hemat saya, Kartago harus dibinasakan).
Baris 143:
Dominasi asing menimbulkan pertikaian di dalam negeri. Para senator menggelembungkan pundi-pundi pribadi dengan mengisap kekayaan [[Provinsi Romawi|provinsi-provinsi jajahan]]. Para prajurit, yang kebanyakan adalah petani-petani kecil, harus menjalani masa bakti yang lebih lama di luar negeri sehingga ladang-ladang mereka terbengkalai. Meningkatnya ketergantungan terhadap tenaga [[Perbudakan pada Abad Kuno|budak belian]] dan pertambahan jumlah ''[[latifundium]]'' mempersempit peluang kerja bagi tenaga kerja upahan.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|pages=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/136 136]–137|edition=3}}</ref><ref>[http://web.ics.purdue.edu/~rauhn/fall_of_republic.htm Fall of the Roman Republic, 133–27 BC]. [[Universitas Purdue]]. Diakses 24 Maret 2007.</ref>
 
Pendapatan negara dari jarah, [[merkantilisme]] di provinsi-provinsi baru, dan [[ijon|sistem ijon]] menciptakan peluang-peluang ekonomi baru bagi para hartawan, sehingga muncullah suatu golongan baru dalam masyarakat, yakni kalangan [[saudagar]] yang disebut ''[[Eques]]'' (kesatria).<ref name="Liviuseques">[http://www.livius.org/ei-er/eques/eques.html Eques (Knight)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140807190312/http://www.livius.org/ei-er/eques/eques.html |date=2014-08-07 }} oleh Jona Lendering. Livius.org. Diakses 24 Maret 2007.</ref> ''[[Lex Claudia]]'' (Undang-Undang Claudius) melarang anggota-anggota ''senatus'' untuk berkiprah di bidang perniagaan, sehingga kendati kaum ''Eques'' secara teori boleh menjadi anggota ''senatus'', kiprah mereka di bidang politik sangat dibatasi.<ref name="Liviuseques" /><ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/38 38]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> ''Senatus'' tak henti-hentinya berbantah-bantahan, berulang kali menghalangi usaha-usaha [[reformasi agraria]] yang penting, dan menolak memberi peluang yang lebih besar bagi kaum ''Eques'' untuk urun rembuk dalam urusan pemerintahan.
 
Gerombolan-gerombolan warga kota pengangguran, yang dikendalikan oleh senator-senator yang saling bersaing, mengintimidasi para pemilih dengan kekerasan. Keadaan semacam ini mencapai puncaknya pada akhir abad ke-2 SM, manakala [[Gracchus bersaudara]], dua orang [[tribun]] adik-beradik, memperjuangkan pengesahan dan penerapan undang-undang reformasi pertahanan, yang mengatur tentang pembagi-bagian kembali tanah-tanah milik kaum ''Patricius'' kepada kaum ''Plebs''. Gracchus bersaudara tewas dibunuh orang, dan ''senatus'' meloloskan rancangan undang-undang baru yang mementahkan kembali semua jerih payah Gracchus bersaudara.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/Twenty_six_Centuries_of_Agrarian_Reform.html?id=kmZHKOHgvFQC|title=Twenty-six Centuries of Agrarian Reform: A Comparative Analysis|page=34|last=Tuma|first=Elias H.|publisher=University of California Press|date=1965}}</ref> Peristiwa ini menimbulkan keretakan hubungan yang terus melebar di antara kaum ''Plebs'' (kubu ''[[populares]]'') dan kaum ''Eques'' (kubu ''[[optimates]]'').
Baris 164:
Pada pertengahan abad pertama SM, perpolitikan Romawi Kuno dilanda kemelut. Gelangang politik di Roma menjadi ajang pertarungan dua kubu, yakni kubu ''[[Populares]]'' yang hendak mencari dukungan rakyat, dan kubu ''[[Optimates]]'' yang hendak mempertahankan hak istimewa kaum ningrat sebagai penyelenggara negara. Lucius Cornelius Sulla menyingkirkan semua tokoh pimpinan kubu ''Populares'', dan usaha perombakan undang-undang dasar yang dilakukannya menghilangkan semua kewenangan (misalnya kewenangan [[Tribunus plebis|''Tribunus Plebis'']], ''tribunus'' dari kaum ''Plebs'') yang mendukung kubu ''Populares''. Sementara itu, tekanan sosial dan ekonomi terus meningkat. Roma telah berubah menjadi sebuah metropolis yang dihuni kalangan ningrat kaya raya, para pemburu kekuasaan yang terlilit utang, dan sehimpunan besar kaum buruh yang sering kali terdiri atas petani-petani miskin. Kelompok-kelompok masyarakat kalangan buruh mendukung [[Lucius Sergius Catilina|rencana makar Senator Lucius Sergius Catilina]]. Rencana makar gagal terlaksana lantaran ''Consul'' [[Marcus Tullius Cicero]] buru-buru menangkap dan menghukum mati para pemimpin gerakan makar.
 
Di tengah segala ingar-bingar ini muncul [[Yulius Kaisar|Gaius Iulius Caesar]], tokoh dari kalangan ningrat yang tidak bergelimang harta. [[Iulia Caesaris (istri Gaius Marius)|Bibinya yang bernama Iulia]] adalah istri Gaius Marius,<ref name=Plutarch>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html Plutarch Parallel Lives], ''Life of Caesar'', I,2</ref> sementara ia sendiri menunjukkan keberpihakan pada kubu ''Populares''. Demi mendapatkan kekuasaan, Gaius Iulius Caesar mendamaikan dua tokoh terkuat di Roma yang saling berseteru, yakni [[Marcus Licinius Crassus]], yang sudah banyak berjasa memberi bantuan dana kepadanya saat baru merintis karier, dan [[Pompeius|Gnaeus Pompeius]], yang ia ambil jadi [[Iulia Caesaris (anak Yulius Kaisar)|menantu]]. Bersama kedua orang kuat Roma ini, ia membentuk sebuah persekutuan tidak resmi yang disebut [[Triumvirat pertama|Triumviratus]] (ketriwiraan). Rancangan ini memuaskan semua pihak. Marcus Licinius Crassus, hartawan terkaya di Roma, menjadi semakin kaya dan akhirnya berhasil menduduki jabatan senapati tinggi, Gnaeus Pompeius kian leluasa mempengaruhi ''senatus'', sementara Gaius Iulius Caesar sendiri mendapatkan jabatan ''consul'' dan jabatan senapati di [[Galia]].<ref>{{cite book|last1=Scullard|first1=Howard Hayes|title=From the Gracchi to Nero|url=https://archive.org/details/fromgracchitoner00scul|date=1982|publisher=Routledge|isbn=978-0-415-02527-0|edition=5}} Bab VI–VIII.</ref> Selama masih seiya sekata, ketiga tokoh ini adalah penguasa-penguasa ''de facto'' Republik Romawi.
 
Pada tahun 54 SM, putri Gaius Iulius Caesar, istri Gnaeus Pompeius, wafat saat bersalin, sehingga terputuslah satu mata rantai pengikat persekutuan triwira. Pada tahun 53 SM, Marcus Licinius Crassus menginvasi [[Kekaisaran Partia|Partia]] dan gugur dalam [[Pertempuran Carrhae|Pertempuran Haran]]. Triumviratus pun tercerai berai dengan wafatnya Marcus Licinius Crassus, yang sebelumnya menjadi penengah antara Gaius Iulius Caesar dan Gnaeus Pompeius Magnus. Tanpa kehadirannya, kedua senapati ini pun mulai saling sikut berebut kekuasaan. Gaius Iulius Caesar [[Perang Galia|menaklukkan Galia]], menghimpun harta berlimpah, dihormati di Roma, dan dijunjung tinggi oleh legiun-legiun yang sudah kenyang asam garam pertempuran. Ia pun kian dipandang sebagai lawan berat oleh Gnaeus Pompeius, dan dibenci banyak tokoh kubu ''Optimates''. Karena yakin bahwa Gaius Iulius Caesar dapat dijegal dengan cara-cara yang sah, para kaki tangan Gnaeus Pompeius bersiasat memisahkan Gaius Iulius Caesar dari legiun-legiunnya sebagai langkah awal dari usaha menyeretnya ke hadapan mahkamah, memiskinkannya, dan menjatuhkan hukuman buang padanya.
Baris 201:
Tiberius wafat (atau tewas dibunuh)<ref name=tarver1902/> pada tahun 37 M. Ahli waris laki-laki wangsa Iulia-Claudia kala itu adalah [[Claudius]] (kemenakan Tiberius), [[Tiberius Gemellus]] (cucu Tiberius), dan [[Caligula]] (anak dari kemenakan Tiberius). Karena Tiberius Gemellus masih kanak-kanak, Caligula pun terpilih menjadi kepala negara yang baru. Ia adalah penguasa yang dicintai rakyat selama paruh pertama masa pemerintahannya, tetapi berubah menjadi tiran yang kasar dan sinting saat menguasai pemerintahan.<ref>{{cite book|author1=Johann Jakob Herzog|author2=John Henry Augustus Bomberger|title=The Protestant Theological and Ecclesiastical Encyclopedia: Being a Condensed Translation of Herzog's Real Encyclopedia|url=https://books.google.com/books?id=VOkXAAAAYAAJ&pg=PA99|accessdate=31 Mei 2012|year=1858|publisher=Lindsay & Blakiston|pages=99–}}</ref><ref>{{cite book|title=The Chautauquan|url=https://books.google.com/books?id=g8fmAAAAMAAJ&pg=PA445|accessdate=31 Mei 2012|year=1881|publisher=M. Bailey|pages=445–}}</ref> Menurut sejarawan [[Suetonius]], Caligula melakukan [[hubungan sedarah]] dengan saudari-saudari kandungnya, membunuh sejumlah orang hanya untuk bersenang-senang, dan mengangkat [[Incitatus|seekor kuda]] menjadi ''consul''.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Caligula*.html#ref101] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Caligula'', LV, 3.</ref> Laskar Praetoriani membunuh Caligula empat tahun sesudah Tiberius wafat,<ref>{{cite book|author=Compendium|title=A compendium of universal history. Ancient and modern, by the author of 'Two thousand questions on the Old and New Testaments'.|url=https://books.google.com/books?id=d4ADAAAAQAAJ&pg=PA109|accessdate=31 Mei 2012|year=1858|pages=109–}}</ref> dan dengan dukungan para senator, mereka mengelu-elukan paman Caligula, [[Claudius]], sebagai kaisar yang baru.<ref>{{cite book|author=Sir William Smith|title=Abaeus-Dysponteus|url=https://books.google.com/books?id=ok4pAAAAYAAJ&pg=PA776|accessdate=31 Mei 2012|year=1890|publisher=J. Murray|pages=776–}}</ref> Claudius bukanlah penguasa yang sewenang-wenang seperti Tiberius dan Caligula. Ia menaklukkan [[Lykia|Likia]] dan [[Trake]]. Tindakannya yang paling penting adalah merintis usaha [[Penaklukan Britania oleh Romawi|penaklukan Britania]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Claudius*.html#ref74] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Claudius'', XVII.</ref> Claudius tewas diracun istrinya, [[Agrippina Muda]] pada tahun 54 M.<ref>Claudius By Barbara Levick. hlm. 77.</ref> Ahli waris Claudius adalah anak tirinya, [[Nero]], putra Agrippina Muda dari suami terdahulu, karena anak kandung Claudius, [[Britannicus]], belum cukup umur saat ditinggal mati ayahnya.
 
Nero memerintahkan Senapati [[Gaius Suetonius Paulinus|Suetonius Paulinus]] untuk menginvasi daerah yang kini menjadi wilayah [[Wales]]. Invasi bangsa Romawi disambut bangsa pribumi dengan perlawanan gigih. [[Suku Briton|Orang Kelt]] yang mendiami daerah itu adalah suku bangsa yang mandiri, tangguh, berani mengusir pemungut cukai Romawi, dan nekat memerangi Suetonius Paulinus saat menerobos dari timur ke barat. Ia harus berjuang dalam waktu yang lama sebelum berhasil mencapai daerah pesisir barat laut, dan pada tahun 60 M, ia akhirnya berlayar menyeberangi [[Selat Menai]] menuju pulau keramat Mona (sekarang [[Anglesey]]), benteng terakhir kaum [[druid]].<ref>{{cite book |title=Brief History: Brief History of Great Britain |date=2009 |publisher=Infobase Publishing |page=34}}</ref><ref>{{cite book |title=The British Chronicles, Jilid 1 |date=2007 |publisher=Heritage Books |page=91}}</ref> Bala tentara Romawi [[Penaklukan Anglesey oleh bangsa Romawi|menyerbu Pulau Mona]], membantai kaum druid, penduduk lelaki, perempuan, maupun kanak-kanak,<ref>{{cite book |title=England Invaded |url=https://archive.org/details/englandinvaded0000foor |date=2014 |publisher=Amberley Publishing Limited |page=[https://archive.org/details/englandinvaded0000foor/page/27 27]}}</ref> menghancurkan tempat-tempat suci dan [[hutan larangan|hutan-hutan larangan]], serta membuang banyak tugu batu keramat ke laut. Manakala Paulinus dan bala tentaranya membantai kaum Druid di Mona, suku-suku yang berdiam di daerah yang sekarang disebut [[Anglia Timur]] bangkit memberontak di bawah pimpinan [[Boudica|Boadicca]], ratu [[Iceni|orang Ikeni]].<ref>{{cite book |title=In the Name of Rome: The Men Who Won the Roman Empire |date=2010 |publisher=Hachette UK |page=30}}</ref> Para pemberontak menjarah dan membumihanguskan [[Camulodunum]] ([[Colchester]]), [[Londinium]] ([[London]]), dan [[Verulamium]] ([[St Albans]]) sebelum akhirnya [[Pertempuran Watling Street|diberantas Paulinus]].<ref>{{cite web |title=Gaius Suetonius Paulinus |url=https://warfarehistorynetwork.com/daily/military-history/gaius-suetonius-paulinus/ |access-date=2019-06-16 |archive-date=2021-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210713102217/https://warfarehistorynetwork.com/2016/09/27/gaius-suetonius-paulinus/ |dead-url=yes }}</ref> Sama seperti [[Kleopatra]], Ratu Boadicca memilih bunuh diri daripada dipermalukan bangsa Romawi dengan cara diarak dalam pawai kemenangan di Roma.<ref>{{cite book |title=Making Europe: The Story of the West, Jilid I sampai dengan tahun 1790 |date=2013 |page=162}}</ref> Tanggung jawab Nero atas pemberontakan ini masih dapat diperdebatkan, tetapi tetap saja berdampak (positif maupun negatif) pada kewibawaan rezimnya.
 
Nero sudah umum dikenal sebagai penganiaya utama umat Kristen, dan dikenang karena peristiwa [[Kebakaran Besar Roma|kebakaran besar di kota Roma]], yang menurut desas-desus direkayasa sendiri oleh Nero.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Nero*.html#note119] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Nero'', XVI.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Tacitus/Annals/15B*.html#38] Tacitus, ''Annales'', XXXVIII.</ref> Nero membunuh ibunya pada tahun 59 M, dan membunuh istrinya, [[Claudia Octavia]], pada tahun 62 M. Kaisar yang tidak pernah tetap pendiriannya ini membiarkan para penasihatnya menjalankan pemerintahan, sementara ia sibuk menuruti hawa nafsu, berfoya-foya, dan bertingkah gila-gilaan. Nero kawin sampai tiga kali, dan bermain serong dengan banyak laki-laki maupun perempuan, bahkan konon dengan ibu kandungnya. Aksi makar pada tahun 65 M di bawah pimpinan [[Gaius Calpurnius Piso|Calpurnius Piso]] tidak berhasil menjatuhkan Nero, tetapi pada tahun M, angkatan bersenjata Romawi di bawah pimpinan [[Gaius Julius Vindex|Julius Vindex]] di Galia dan [[Galba|Servius Sulpicius Galba]] di Hispania melakukan pemberontakan. Nero, yang ditinggalkan laskar Praetoriani dan dipidana mati oleh ''senatus'', akhirnya bunuh diri.<ref>[http://www.roman-emperors.org/nero.htm Nero (54–68 AD)] oleh Herbert W. Benario. De Imperatoribus Romanis. 10 November 2006. Diakses 18 Maret 2007.</ref>
Baris 227:
[[Peperangan Dacia Trajanus|Traianus menaklukkan Dacia]] (kurang lebih wilayah [[Rumania]] dan [[Moldova]] sekarang ini), dan mengalahkan Raja [[Decebalus]], yang pernah [[Perang Dacia Domitianus|mengecundangi bala tentara Kaisar Domitianus]]. Pada [[Perang Dacia I]] (101–102), [[Dacia]] kalah dan menjadi negara gundal Romawi. Pada [[Perang Dacia II]] (105–106), Traianus menghancurkan seluruh kekuatan pertahanan Dacia, dan menjadikannya bagian dari wilayah Kekaisaran Romawi. Traianus juga menganeksasi negara gundalnya, [[Nabatea]], dan menjadikannya Provinsi [[Arabia Petraea|Arabia Petrea]] dalam wilayah Kekaisaran Romawi, yang meliputi kawasan selatan Negeri Syam dan kawasan barat laut Jazirah Arab.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 14.</ref> Ia mendirikan banyak bangunan yang masih tegak sampai sekarang, misalnya [[Forum Trayanus|''Forum Traiani'']] (alun-alun Traianus), [[Pasar Trayanus|''Mercatus Traiani'']] (pasar Trayanus), dan [[Tugu Trayanus|''Columna Traiani'']] (tugu Trayanus). Arsitek andalannya adalah [[Apolodoros dari Damaskus|Apollodorus Damascenus]] (Apollodorus asal Damsyik). Apollodoruslah yang merancang ''Forum Traiani'' dan ''Columna Traiani'', serta mereka ulang gedung [[Pantheon, Roma|''Pantheum'']] (kuil segala dewa-dewi). Gapura peringatan kemenangan Traianus di [[Ancona]] dan [[Benevento|Beneventum]] juga adalah hasil rancangannya. Semasa Perang Dacia II, Apollodorus merancang sebuah [[Jembatan Trayanus|jembatan besar]] melintasi [[Sungai Donau]] bagi Traianus.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 13.</ref>
 
[[Perang Partia Trayanus|Perang terakhir yang dilancarkan Traianus]] adalah perang melawan [[Kekaisaran Partia|Partia]]. Kekaisaran Romawi dan Partia berbagi kekuasaan atas Armenia, sehingga langkah Partia mengangkat seorang raja untuk menduduki singgasana [[Kerajaan Armenia]] membuat Kekaisaran Romawi tersinggung, dan mendorong Traianus memaklumkan perang. Mungkin sekali Traianus berniat menjadi Kaisar Romawi pertama yang berhasil menaklukkan Partia, dan mengulangi kejayaan [[Aleksander Agung]], sang penakluk Asia.<ref>{{cite book|author=Ferdinand Gregorovius|title=The Emperor Hadrian: A Picture of the Graeco-Roman World in His Time|url=https://books.google.com/books?id=D20G5zMpPfUC&pg=PA16|accessdate=31 May 2012|year=1898|publisher=Macmillan|pages=16–}}</ref> Pada tahun 113, ia memimpin bala tentara Romawi bergerak menuju Armenia guna menggulingkan raja negeri itu. Pa tahun 115, Traianus berbalik ke selatan menuju jantung peradaban Partia, merebut kota [[Nusaybin|Nisibis]] dan [[Batnæ]] di kawasan utara Mesopotamia, mendirikan Provinsi [[Mesopotamia (provinsi Romawi)|Mesopotamia]] pada tahun 116, dan mencetak uang-uang logam sebagai pernyataan kedaulatan bangsa Romawi atas Armenia dan Mesopotamia.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 17–30.</ref> Pada tahun yang sama, ia merebut [[Seleukia Tepi Tigris]] dan [[Ctesiphon|Ktesifon]] (dekat kota [[Bagdad]] sekarang ini), ibu kota Partia.<ref>{{cite book |title=Emperors of Rome: The Story of Imperial Rome from Julius Caesar to the Last Emperor |date=2014 |publisher=Hachette UK |page=64}}</ref> Sesudah memadamkan pemberontakan bangsa Partia dan [[Perang Kitos|pemberontakan bangsa Yahudi]], Trainanus terpaksa beristirahat karena kesehatannya terganggu. Pada tahun 117, sakitnya bertambah parah, dan ia akhirnya wafat akibat [[sembap]]. Ia menetapkan [[Hadrianus]] menjadi ahli warisnya. Di bawah kepemimpinan Traianus, luas wilayah kedaulatan Kekaisaran Romawi mencapai puncaknya, yakni 2.500.000 mil persegi (6.474.970 kilometer persegi).<ref name= Atlas>{{cite book|last1=Scarre|first1=Chris|title=The Penguin Historical Atlas of Ancient Rome|url=https://archive.org/details/penguinhistorica0000scar|date=1995|publisher=Penguin Books|isbn=978-0-14-051329-5}}</ref>
 
==== Hadrianus sampai Commodus ====
Baris 329:
 
=== Penggolongan masyarakat ===
{{utama|Kelas sosial dipada zaman Romawi kuno|Status dalam sistem hukum Romawi}}
[[Berkas:Marco Porcio Caton Major.jpg|jmpl|upright=0.9|Patung dada [[Marcus Porcius Cato|Cato Tua]], abad pertama SM]]
[[Berkas:Arringatore 04.JPG|jmpl|upright=0.9|''[[Sang Orator]]'', ''ca.'' 100 SM, patung perunggu Etruski-Romawi yang menggambarkan sosok Aule Metele ({{lang-la|Aulus Metellus}}), seorang pria Etruski dalam sikap tubuh [[retorika|sedang beretorika]], berselubung [[toga]] Romawi dengan tatahan iskripsi dalam [[alfabet Etruski|aksara Etruski]]]]
Baris 351:
=== Pemerintahan ===
{{utama|Undang-Undang Dasar Romawi|Sejarah Undang-Undang Dasar Romawi}}
Pada mulanya, Roma diperintah oleh [[kerajaan Romawi|raja-raja]], yang silih berganti dipilih dari suku-suku utama di kota Roma.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|pages=16–42[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/16 16]–42}}</ref> Hakikat kewenangan Raja Roma tidak diketahui secara pasti. Mungkin saja nyaris mutlak, dan mungkin pula setaraf kewenangan eksekutif [[SPQR|kemanunggalan sesepuh dan rakyat]]. Setidaknya dalam urusan militer, kewenangan memerintah (''[[Imperium]]'') raja mungkin sekali bersifat mutlak. Raja juga merupakan [[Agama di Romawi Kuno|panatagama negara]]. Di samping kewenangan raja, masih ada tiga lembaga tata usaha negara, yakni [[senat romawi|''senatus'']], ''[[comitia curiata]]'', dan [[Majelis-majelis Romawi|''comitia calata'']]. ''Senatus'' (majelis sesepuh) bertindak selaku dewan penasihat raja, ''comitia curiata'' (sidang majelis perkauman) berwenang mengajukan dan mengesahkan undang-undang yang dicetuskan raja, sementara ''comitia calata'' (sidang majelis pengimbauan) adalah sidang majelis para pendeta yang berwenang mengumpulkan rakyat untuk menyaksikan tindakan tertentu, mendengarkan pengumuman, dan menetapkan [[Festival|perayaan-perayaan]] serta hari-hari besar keagamaan untuk bulan berikutnya.
 
[[Berkas:Maccari-Cicero.jpg|jmpl|upright=1.15|Gambaran jalannya sidang [[senat Romawi|''senatus'']], [[Cicero]] mencecar [[Catiline|Catilina]], dari sebuah fresko abad ke-19]]
Baris 373:
Satu legiun Republik Romawi terdahulu terdiri atas lima macam pasukan dengan perlengkapan dan posisi yang berbeda dalam gelar pasukan, yakni tiga baris ''manipulus'' pejalan kaki bersenjata berat (barisan ''[[hastati]]'', barisan ''[[principes]]'', dan barisan ''[[triarii]])'', sepasukan prajurit pejalan kaki bersenjata ringan (''[[velites]]''), dan sepasukan prajurit berkuda (''[[equites]]''). Seiring pertumbuhan negara, orientasi angkatan bersenjata pun bergeser dari pertahanan ke penyerangan, dan sikapnya pun menjadi jauh lebih garang terhadap negara-negara kota di sekitarnya.<ref name=keegan263 /><ref name= potter/>
 
Pada masa-masa awal berdirinya Republik Romawi, satu legiun berkekuatan penuh sewajarnya beranggotakan 4.000 sampai 5.000 prajurit, terdiri atas 3.600 sampai 4.800 prajurit pejalan kaki bersenjata berat, beberapa ratus prajurit pejalan kaki bersenjata ringan, dan beberapa ratus prajurit berkuda.<ref name=keegan263 /><ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC–AD 00|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|page=33}}</ref><ref>Jo-Ann Shelton (penyunting), ''As the Romans Did: A Sourcebook in Roman Social History'', Oxford University Press (New York 1998){{ISBN|0-19-508974-X}}, hlmn. 245–249.</ref> Legiun-legiun sering kali sangat kekurangan anggota, baik karena kegagalan perekrutan angota baru maupun karena kehilangan anggota lama yang mengalami kecelakaan, menjadi korban pertempuran, terserang penyakit, atau melakukan desersi. Semasa perang saudara, legiun-legiun Gnaeus Pompeius di wilayah timur berkekuatan penuh karena baru saja direkrut, sementara kekuatan tempur legiun-legiun Gaius Iulius Caesar kebanyakan jauh di bawah angka wajar selepas masa bakti di Galia. Keadaan yang sama juga berlaku pada pasukan-pasukan bantu masing-masing.<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Complete Roman Army|url=https://archive.org/details/completeromanarm0000gold|date=2003|publisher=Thames and Hudson, Ltd.|location=London|isbn=978-0-500-05124-5|pages=22–24[https://archive.org/details/completeromanarm0000gold/page/22 22]–24, 37–38}}</ref><ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=Caesar: Life of a Colossus|url=https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505|date=2008|publisher=Yale University Press|location=|isbn=978-0300126891|pages=[https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505/page/n392 384], 410–411, 425–427}} Faktor penting lain yang dibahas oleh Goldsworthy adalah ketiadaan legiuner pelaksana tugas terpisah.</ref>
 
Sampai menjelang berakhirnya zaman Republik Romawi, legiuner lazimnya adalah petani Romawi pemilik tanah dari desa (seorang ''adsiduus'') yang menjalani masa bakti sebagai prajurit dalam aksi militer tertentu (sering kali setiap tahun),<ref>Antara tahun 343 SM dan 241 SM, Angkatan bersenjata Romawi bertempur setiap tahun, kecuali pada 5 tahun tanpa aksi militer.{{cite book|last1=Oakley|first1=Stephen P.|editor1-last=Flower|editor1-first=Harriet I.|title=The Cambridge Companion to the Roman Republic|url=https://archive.org/details/cambridgecompani00flow|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-00390-2|page=[https://archive.org/details/cambridgecompani00flow/page/n8 27]|chapter=The Early Republic}}</ref> menyiapkan sendiri perlengkapan tempur dan, khusus bagi para ''equites'', tunggangannya. Harris menduga bahwa sampai dengan tahun 200 SM, para petani biasa (yang bertahan hidup) dari desa mungkin ikut serta dalam enam atau tujuh pertempuran. Para mantan budak beserta para budak (di mana pun berada) dan warga kota tidak diikutsertakan, kecuali dalam keadaan darurat.<ref>P.A. Brunt, "Army and Land in the Roman Republic," in ''The Fall of the Roman Republic and Related Essays'', Oxford University Press (Oxford 1988) {{ISBN|0-19-814849-6}}, hlm. 253; William V. Harris, ''War and Imperialism in Republican Rome 327–70 BC'', Oxford University Press (Oxford 1979) {{ISBN|0-19-814866-6}}, hlm. 44.</ref>
Baris 381:
Semenjak abad ke-3 SM, para legiuner diberi ''stipendium'' (uang jasa). Jumlahnya masih diperdebatkan, tetapi kabarnya Gaius Iulius Caesar pernah "menggandakan" jumlah ''stipendium'' para legiunernya hingga mencapai 225 keping ''[[denarius]]'' setahun. Mereka juga berpeluang mendapatkan harta jarahan dan ''donativum'' (uang lelah), yakni jatah pembagian hasil jarahan dari pimpinan seusai menang bertempur. Semenjak zaman Gaius Marius, mereka juga kerap dianugerahi sebidang tanah selepas masa bakti.<ref name=keegan263 /><ref>Brunt, hlmn. 259–265; Potter, hlmn. 80–83.</ref> Prajurit berkuda dan prajurit pejalan kaki bersenjata ringan tergabung dalam satu legiun, yakni ''legio auxilia'' (legiun bantu), dan sering kali direkrut dari masyarakat yang mendiami daerah-daerah tempat tugas legiun yang bersangkutan. Gaius Iulius Caesar pernah membentuk selegiun prajurit yang direkrut dari penduduk bukan warga negara Romawi yang bermukim di [[Gallia Narbonensis|Galia Transalpina]] untuk dikerahkan dalam aksi-aksi militer yang dipimpinnya di Galia. Angkatan ini diberi nama ''[[Legio V Alaudae|Legio Quinta Alaudae]]'' (Legiun ke-5, Branjangan).<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=Caesar: Life of a Colossus|url=https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505|date=2008|publisher=Yale University Press|location=|isbn=978-0300126891|page=[https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505/page/n399 391]}}</ref> Pada zaman Augustus, gagasan bahwa prajurit adalah rakyat yang ikut serta dalam usaha bela negara sudah ditinggalkan, dan angkatan bersenjata pun sudah sepenuhnya bersifat profesional. Para legiuner digaji 900 keping ''[[sestertius]]'' setahun, dan berpeluang menerima uang lepas sebesar 12.000 keping ''sestertius''.<ref>Karl Christ, ''The Romans'', University of California Press (Berkeley, 1984){{ISBN|0-520-04566-1}}, hlmn. 74–76.</ref>
 
Seusai [[Final War of the Roman Republic|perang saudara]], Augustus menata ulang pasukan-pasukan angkatan bersenjata Romawi. Sejumlah besar prajurit dibebastugaskan dan banyak legiun dibubarkan, sehingga hanya tersisa 28 legiun, yang ia sebar ke seluruh provinsi kekaisaran.<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=249–250[https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack/page/249 249]–250}} Mackay mencermati bahwa jumlah legiun (bukan berarti jumlah legiuner juga) bertambah menjadi 30 pada tahun 125 M, dan menjadi 33 pada zaman [[wangsa Severana]] (200–235 M).</ref> Pada [[Principatus|zaman para ''princeps'']], tatanan taktis angkatan bersenjata sedikit demi sedikit terus berkembang. ''Legio auxilia'' tetap menjadi ''[[cohort|cohors]]'' (kesatuan taktis standar) mandiri, dan pasukan-pasukan legiuner sering kali menjalankan tugas sebagai sekelompok ''cohors'', alih-alih sebagai sekelompok legiun utuh. Kesatuan jenis baru yang serbaguna, ''cohors equitata'', memadukan prajurit-prajurit berkuda dan para legiuner dalam satu kesatuan. ''cohors equitata'' dapat ditempatkan di garnisun-garnisun atau pangkalan-pangkalan pertahanan tapal batas, dan dapat bergerak sendiri selaku kesatuan kecil yang berimbang maupun digabungkan dengan kesatuan-kesatuan sejenisnya menjadi satu kesatuan bertaraf legiun. Peningkatan fleksibilitas dalam pengaturan angkatan bersenjata ini turut memastikan keberhasilan pasukan-pasukan militer Romawi dalam jangka panjang.<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC – AD 200|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|pages=36–37}}</ref>
 
Kaisar [[Gallienus]] (253–268 M) memprakarsai usaha penataan ulang yang menghasilkan tatanan militer Romawi sebagaimana adanya pada penghujung zaman kekaisaran. Gallienus menarik sejumlah legiun dari tempat tugas tetap mereka di tapal batas wilayah kekaisaran, dan mengubah mereka menjadi kesatuan-kesatuan tempur berpindah-pindah (''[[comitatenses]]'') dan menyiagakan mereka pada jarak tertentu dari tapal batas sebagai pasukan cadangan stategis. Pasukan-pasukan pengawal perbatasan (''limitanei''), yang bertugas tetap di pangkalan-pangkalan pertahanan, tetap menjadi ujung tombak pertahanan negara. Kesatuan tempur dasar adalah resimen, yang disebut ''[[legiun romawi|legio]]'' atau ''[[auxilia]]'' untuk pasukan pejalan kaki, dan ''vexellationes'' untuk pasukan berkuda. Bukti-bukti menyiratkan bahwa satu resimen berkekuatan nominal 1.200 personel untuk pasukan pejalan kaki, dan 600 personel untuk pasukan berkuda, kendati ada banyak keterangan tertulis yang menunjukkan jumlah nyata yang lebih kecil (800 personel untuk pasukan pejalan kaki dan 400 personel untuk pasukan berkuda).<ref name="Hugh Elton 1996 hlmn. 89-96">{{cite book|last1=Elton|first1=Hugh|title=Warfare in Roman Europe AD 350–425|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815241-5|pages=89–96}}</ref>
Baris 392:
Sehabis menjalani masa bakti selaku ''praetor'' atau ''consul'', seorang senator dapat diangkat ''senatus'' menjadi [[Promagistrat|''propraetor'']] atau [[Promagistrat|''proconsul'']] (berdasarkan jabatan paling tinggi yang ia pegang sebelumnya) dengan tugas mengepalai pemerintahan di salah satu provinsi jajahan. Perwira-perwira yang lebih rendah (sampai dengan tetapi tidak termasuk ''[[kenturion|centurio]]'') adalah orang-orang yang dipilih oleh senapati masing-masing dari antara para anak semang (''[[Patronasi di Romawi Kuno|clientelae]]'') si senapati, atau orang-orang yang direkomendasikan oleh sekutu-sekutu politik si senapati di kalangan ''senatus''.<ref name="bcorrey" />
 
Pada masa pemerintahan Augustus, yang berusaha menempatkan militer di bawah kepemimpinan tunggal yang permanen, kaisar adalah senapati sah dari tiap-tiap legiun, tetapi menjalankan kewenangannya selaku senapati legiun melalui seorang ''[[legatus]]'' (duta) yang ia pilih dari kalangan ''senatus''. Di provinsi yang dijaga satu legiun saja, si duta kaisar mengepalai legiun (''[[legatus legionis]]'') sekaligus mengepalai pemerintahan provinsi, sementara di provinsi yang dijaga lebih dari satu legiun, tiap-tiap legiun dikepalai oleh seorang duta kaisar, dan para duta kaisar dikepalai oleh wali negeri (juga seorang duta kaisar, tetapi lebih tinggi pangkatnya).<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=245–252[https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack/page/245 245]–252}}</ref>
 
Menjelang berakhirnya zaman kekaisaran (mungkin semenjak masa pemerintahan [[Diocletianus]]), tata kepemimpinan militer ala Augustus ditinggalkan. Kewenangan militer para wali negeri dicabut, dan kepemimpinan angkatan bersenjata di sekelompok provinsi dipercayakan kepada seorang senapati (''[[dux]]'') yang diangkat oleh kaisar. Para senapati bukan lagi orang-orang yang dipilih dari kalangan atas Romawi, melainkan orang-orang yang berjaya mendaki jejang kepangkatan dalam angkatan bersenjata berkat kecakapan masing-masing. Sejalan dengan pertambahan jumlahnya, pemimpin-pemimpin militer semacam ini pun berusaha (adakalanya berhasil) merebut jabatan kaisar yang telah mengangkat mereka. Menyusutnya sumber-sumber daya, meningkatnya kekacauan politik, serta maraknya perang saudara menggerogoti ketahanan bagian barat Kekaisaran Romawi, sehingga akhirnya dapat direbut oleh suku-suku barbar di sekitarnya.<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=295–296[https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack/page/295 295]–296}}. Juga bab 23–24.</ref>
 
Informasi mengenai [[angkatan laut Romawi]] jauh lebih sedikit daripada informasi mengenai angkatan daratnya. Sebelum pertengahan abad ke-3 SM, pejabat-pejabat negara yang disebut ''duumviri navales'' memimpin armada 20 kapal dengan misi utama memberantas bajak laut. Armada-armada ini ditiadakan pada tahun 278 M, dan diganti dengan angkatan-angkatan laut sekutu. [[Perang Punisia|Perang Punik I]] memaksa Roma membentuk armada-armada raksasa. Roma akhirnya membentuk armada-armada yang dibutuhkannya dengan bantuan dan dana dari sekutu-sekutunya. Ketergantungan pada sekutu berlanjut sampai zaman republik berakhir. [[Kapal perang era Helenistik|''Quinqueremis'']] adalah jenis kapal-kapal perang yang dikerahkan kedua belah pihak selama berlangsungnya perang-perang Punik, dan tetap menjadi tulang punggung angkatan laut Romawi sampai akhirnya digantikan dengan kapal-kapal yang lebih ringan dan lebih lincah berolah gerak pada masa pemerintahan Augustus.<ref name="Potter hlmn. 76-78">Alinea ini didasarkan ata Potter, hlmn. 76–78.</ref>
Baris 425:
''Patria potestas'' juga menaungi putra-putra ''pater familias'' yang sudah dewasa, berikut rumah tangga mereka masing-masing. Seorang laki-laki tidak dianggap sebagai ''pater familias'', dan tidak pula benar-benar memiliki harta benda, selama ayahnya masih hidup.<ref name="Cassonpageset1"/><ref>[http://fathom.lib.uchicago.edu/1/777777121908/ Family Values in Ancient Rome] oleh Richard Saller. The University of Chicago Library Digital Collections: Fathom Archive. 2001. Diakses 14 April 2007.</ref> Pada permulaan sejarah Romawi Kuno, seorang perempuan yang sudah menikah dengan sendirinya tunduk di bawah ''manus'' (pengaturan) ''pater familias'' keluarga besar suaminya. Adat semacam ini sudah ditinggalkan menjelang berakhirnya zaman republik, karena seorang perempuan kala itu boleh memilih untuk tetap menjadi anggota keluarga ayahnya sendiri, alih-alih menjadi anggota keluarga besar suaminya.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/339 339]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Kendati demikian, semua anak yang ia lahirkan tetap terbilang sebagai anggota keluarga suaminya, karena bangsa Romawi merunut hubungan kekerabatan melalui alur silsilah laki-laki.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/340 340]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref>
 
[[Anak-anak Romawi Kuno]] kurang dicurahi kasih sayang. Anak-anak lelaki maupun perempuan diasuh oleh ibu atau salah seorang kerabat mereka yang sudah uzur. Anak-anak yang tidak diinginkan oleh orang tuanya sering kali dijual sebagai budak belian.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=85Gdul_43DEC&pg=PP7&dq=children+of+ancient+rome&q=children%20of%20ancient%20rome|title=The Family in Ancient Rome: New Perspectives|last=Rawson|first=Beryl|date=1987|publisher=Cornell University Press|isbn=978-0801494604|location=|pages=2 prakata|language=en|quote=|via=}}</ref> Anak-anak boleh ikut bersantap bersama seluruh anggota keluarga di meja makan, tetapi tidak diperbolehkan ikut berbincang-bincang bersama orang-orang dewasa.<ref name="Cassonpageset1">{{cite book|last1=Casson|first1=Lionel|title=Daftar Agen Online Rome|url=http://earthgang.glitch.me/|date=1998|publisher=The Johns Hopkins University Press|location=Baltimore|isbn=978-0-8018-5992-2|pages=[https://archive.org/details/everydaylifeinan00cass/page/10 10]–11}}</ref>
 
Anak-anak keluarga ningrat biasanya diajari bahasa Latin dan bahasa Yunani oleh seorang inang pengasuh berkebangsaan Yunani. Anak-anak lelaki diajari kepandaian berenang dan berkuda oleh ayah mereka, tetapi adakalanya si ayah cukup mengupah seorang budak untuk menggantikannya. Anak-anak lelaki Romawi Kuno mulai bersekolah pada umur tujuh tahun. Karena tidak ada gedung sekolah, kegiatan belajar mengajar dilakukan di atas sotoh rumah. Jika hari gelap, murid harus membawa serta pelita ke sekolah. Loh-loh berlapis malam digunakan sebagai media tulis karena papirus dan perkamen terlampau mahal. Anak-anak dapat pula belajar menulis di permukaan pasir. Bekal makanan yang mereka bawa ke sekolah adalah seketul roti.<ref>Lifepac History & Geography, Grade 6 Unit 3, hlm. 28.z</ref>
Baris 446:
[[Berkas:Fanciulla intenta alla lettura (IV stile), I sec, da pompei, MANN 8946.JPG|jmpl|Seorang gadis berambut [[pirang]] sedang membaca, fresko Romawi [[langgam Pompeii|langgam Pompeii IV]] (60–79 M), [[Pompeii]], Italia]]
 
[[Bahasa]] asli bangsa Romawi adalah [[bahasa Latin]], salah satu bahasa dalam [[bahasa Italik|rumpun bahasa Italik]]. [[Tata bahasa Latin]] sedikit sekali bergantung pada urut-urutan kata, dan justru mengandalkan sistem [[afiks|pengimbuhan]] [[kata dasar]] sebagai sarana penyampai maksud.<ref>[http://www.utexas.edu/cola/centers/lrc/eieol/latol-0-X.html Latin Online: Series Introduction] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150429221355/http://www.utexas.edu/cola/centers/lrc/eieol/latol-0-X.html |date=2015-04-29 }} oleh Winfred P. Lehmann dan Jonathan Slocum. Linguistics Research Center. The University of Texas at Austin. 15 Februari 2007. Diakses 1 April 2007.</ref> [[huruf latin|Aksaranya]] dikembangkan dari [[Alfabet Italik Kuno|aksara Etruski]], yang diturunkan dari [[alfabet Yunani|aksara Yunani]].<ref>{{cite web |url=http://www.du.edu/~etuttle/classics/latalph.htm |title=The Latin Alphabet |archive-url=https://web.archive.org/web/20070403040205/http://www.du.edu/~etuttle/classics/latalph.htm |archive-date=3 April 2007 |first=J.B. |last=Calvert |work=University of Denver |date=8 Agustus 1999 |access-date= 1 April 2007}}</ref> Sekalipun seluruh [[sastra Latin|karya sastra Latin]] yang sintas sampai sekarang adalah karya-karya susastra yang ditulis dalam [[bahasa Latin Klasik]], sebuah [[bahasa sastra|bahasa susastra]] yang sangat tertata lagi muluk berbunga-bunga dari abad pertama sebelum permulaan tarikh Masehi, [[bahasa lisan|bahasa tutur]] di Kekaisaran Romawi sesungguhnya adalah [[bahasa Latin Umum]], yang cukup berbeda dari bahasa Latin Klasik, baik dalam [[gramatika|tata bahasa]] maupun [[kosakata]], dan ujung-ujungnya juga dalam pelafalan.<ref>[https://web.archive.org/web/20070810033726/http://classics.lss.wisc.edu/courses/Classical_Latin_Supplement.pdf Classical Latin Supplement]. hlm. 2. Retrieved 2 April 2007.</ref> Para penutur bahasa Latin mampu memahami kedua ragam bahasa ini sampai dengan abad ke-7, manakala bahasa tutur sudah sangat jauh menyimpang dari bahasa susastra sampai-sampai 'bahasa Latin Klasik' alias 'bahasa Latin yang baik dan benar' harus dipelajari sebagai bahasa sekunder.<ref>József Herman, ''Vulgar Latin'', Terjemahan Bahasa Inggris 2000, hlmn. 109–114 {{ISBN|978-0271020013}}</ref>
 
Kendati [[bahasa Latin]] tetap menjadi bahasa sastra utama di Kekaisaran Romawi, posisinya sebagai bahasa tutur akhirnya tergeser oleh [[bahasa Yunani]], yang menjadi bahasa para petinggi terpelajar, karena sebagian besar karya sastra yang dipelajari oleh bangsa Romawi tertulis dalam bahasa Yunani. Di belahan timur Kekaisaran Romawi, yang kelak menjadi [[Kekaisaran Romawi Timur]], bahasa Latin tidak kunjung mampu menggeser bahasa Yunani, dan sesudah kemangkatan Kaisar Iustinianus, bahasa Yunani menjadi bahasa resmi pemerintahan Kekaisaran Romawi Timur.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/203 203]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Gerak ekspansi Kekaisaran Romawi telah menyebarluaskan bahasa Latin ke seluruh Eropa. Bahasa Latin Umum pun berkembang menjadi macam-macam [[dialek]] yang berbeda-beda dari satu daerah ke daerah lain, dan lambat laun berubah menjadi bahasa-bahasa berlainan yang kini digolongkan ke dalam [[rumpun bahasa Roman|rumpun bahasa Romawi]].
Baris 454:
{{further|Konstantinus Agung dan Kekristenan|Gereja negara Kekaisaran Romawi}}
[[Berkas:Pompeii - Casa dei Vettii - Ixion.jpg|jmpl|Pemidanaan [[Ixion]]: [[Merkurius (mitologi)|Mercurius]] memegang [[Lambang Ular Kedokteran|''caduceus'']] di tengah-tengah, [[Juno|Iuno]] bertakhta di sebelah kanan, [[Iris]] berdiri di belakang Iuno, [[Nefele|Nubes]] duduk di dekat kaki Mercurius, [[Vulkanus|Vulcanus]] memutar roda hukuman di sebelah kiri, Ixion terikat pada roda hukuman; fresko peninggalan bangsa Romawi yang terlukis pada dinding timur ''[[triclinium]]'' di [[Rumah Vettii]], [[Pompeii]], [[Langgam Pompeii|langgam Pompeii IV]] (60–79 M).]]
[[Agama di Romawi Kuno|Agama asli bangsa Romawi]], setidaknya mengenai dewa-dewinya, bukanlah sekumpulan narasi tertulis, melainkan hal ihwal hubungan timbal balik antara dewa-dewi dan umat manusia.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|page=[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/24 24]}}</ref> Berbeda dari [[mitologi Yunani|dewa-dewi Yunani]], dewa-dewi Romawi tidak dipersonifikasi, tetapi secara taksa diartikan sebagai roh-roh suci yang disebut ''[[Numen|numina]]''. Bangsa Romawi juga percaya bahwa tiap-tiap orang, tempat, atau benda memiliki penunggu niskala (''[[genius (mitologi)|genius]]'') masing-masing. Kehidupan beragama pada zaman republik diatur secara ketat oleh jawatan rohaniwan, yang beranggotakan orang-orang berpangkat senator. ''Collegium Pontificum'' (majelis begawan) menempati jenjang teratas dalam jawatan ini, dan ''[[Pontifex Maximus]]'' (begawan tertinggi), ketua ''Collegium Pontificum'', adalah pemimpin agama negara. Para ''[[flamen]]'' (pendeta) mengurusi hal-ihwal kebaktian kepada dewa-dewi, sementara para ''[[augur]]'' (penenung) dipercaya menilik untung malang orang dengan cara [[auspicium|menafsirkan gelagat]]. ''[[Rex Sacrorum]]'' (raja keramat) menjalankan segala tanggung jawab keagamaan dari raja-raja yang dimakzulkan. Pada zaman kekaisaran, kaisar didewakan,<ref>{{cite book|author=Edward Gibbon|title=The history of the decline and fall of the Roman Empire|url=https://books.google.com/books?id=HvIbFyM1s54C&pg=PA91|accessdate=31 Mei 2012|year=1787|publisher=dicetak untuk J.J. Tourneisen|pages=91–}}</ref><ref>{{cite book|title=The Encyclopedia Americana: A Library of Universal Knowledge|url=https://books.google.com/books?id=a75PAAAAMAAJ&pg=PA644|accessdate=31 Mei 2012|year=1919|publisher=Encyclopedia Americana Corporation|pages=644–}}</ref> dan [[Kultus kekaisaran Romawi|penyembahan terhadap kaisar sebagai dewa]] diutamakan.
 
Seiring meningkatnya perhubungan dengan [[Yunani Kuno|bangsa Yunani]], [[Mitologi Romawi|dewa-dewi lama bangsa Romawi]] lambat laun disamakan dengan [[Daftar tokoh mitologi Yunani|dewa-dewi bangsa Yunani]].<ref name="willis">{{cite book|last1=Willis|first1=Roy|title=World Mythology: The Illustrated Guide|date=2000|publisher=Ken Fin Books|location=Victoria|isbn=978-1-86458-089-1|pages=166–168}}</ref> [[Jupiter (mitologi)|Iuppiter]] dianggap sama dengan [[Zeus]], [[Mars (mitologi)|Mars]] dianggap sama dengan [[Ares]], dan [[Neptunus (mitologi)|Neptunus]] dianggap sama dengan [[Poseidon]]. Dewa-dewi bangsa Romawi juga dihubung-hubungan dengan alat-alat kebesaran dan berbagai mitologi yang serupa dengan dewa-dewi bangsa Yunani. Pada zaman kekaisaran, bangsa Romawi menyerap mitologi bangsa-bangsa taklukan mereka, sampai-sampai kuil-kuil dewa-dewi asli Jazirah Italia tegak berdampingan dengan kuil-kuil dewa-dewi asing.<ref>willis</ref>
Baris 481:
Sebagian besar upacara keagamaan melibatkan musik, yakni permainan ''tibiae'' (seruling kembar) dalam upacara-upacara kurban, permainan [[simbal|ceracap]] dan [[tamburin|rebana]] dalam upacara-upacara ''[[orgia]]'' (pemujaan beramai-ramai dalam keadaan setengah siuman), serta permainan [[kerincingan]] dan pelantunan [[himne|gita puja]] dalam berbagai macam upacara.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/n300 300]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Sejumlah sejarawan musik yakin bahwa musik digunakan dalam hampir semua upacara umum bangsa Romawi,<ref name=iClassics/> tetapi masih ragu-ragu perihal apakah para musisi Romawi punya andil penting dalam perkembangan [[teori musik|teori]] atau praktik bermusik.<ref name=iClassics/>
 
[[Grafiti]], [[rumah pelacuran|rumah-rumah bordil]], lukisan-lukisan, serta patung-patung yang ditemukan di [[Pompeii]] dan [[Herculaneum]] menyiratkan bahwa budaya bangsa Romawi sarat dengan urusan syahwat.<ref>{{cite book|last1=Grant|first1=Michael|title=Cities of Vesuvius: Pompeii and Herculaneum|url=https://archive.org/details/citiesofvesuvius0000gran|date=2005|publisher=Phoenix Press|location=London|isbn=978-1-898800-45-3|pages=130–134[https://archive.org/details/citiesofvesuvius0000gran/page/130 130]–134}}</ref>
 
=== Boga ===
Baris 524:
Romawi Kuno adalah cikal bakal [[peradaban Barat|peradaban Dunia Barat]].<ref>{{cite book|author=Jacob Dorsey Forrest|title=The development of western civilization: a study in ethical, economic and political evolution|url=https://books.google.com/books?id=pnJDAAAAIAAJ|accessdate=31 Mei 2012|year=1906|publisher=The University of Chicago Press}}</ref><ref>{{cite book|author=William Cunningham|title=An Essay on Western Civilization in Its Economic Aspects: Mediaeval and modern times|url=https://books.google.com/books?id=C3kqAAAAYAAJ|accessdate=31 Mei 2012|year=1900|publisher=University Press}}</ref><ref>[[Andrew Fleming West]], ''Value of the classics''. 1917. hlm. 185</ref> [[Norma (sosiologi)|Adat istiadat]], [[Agama di Romawi Kuno|agama]], [[Hukum Romawi|hukum]], [[teknologi Romawi|teknologi]], [[arsitektur Romawi|arsitektur]], [[Politik Romawi Kuno|tata negara]], [[militer Romawi|militer]], [[kesusastraan Latin|kesusastraan]], [[bahasa Latin|bahasa]], [[huruf Latin|aksara]], tata pemerintahan, dan berbagai unsur peradaban Dunia Barat lainnya adalah warisan peninggalan bangsa Romawi. Penemuan kembali kebudayaan bangsa Romawi memberi gairah baru bagi peradaban Dunia Barat lewat andilnya yang besar dalam gerakan [[Renaisans]] dan [[Abad Pencerahan]].<ref>{{cite book|author=Kuno Fischer|title=History of modern philosophy|url=https://books.google.com/books?id=pnRYAAAAMAAJ&pg=PA85|accessdate=31 Mei 2012|year=1887|publisher=C. Scribner's Sons|pages=85–}}</ref><ref>{{cite book|author=Michael Burger|title=The Shaping of Western Civilization: From Antiquity To the Enlightenment|url=https://books.google.com/books?id=MQUs2QnC2F4C&pg=PA203|accessdate=31 Mei 2012|date=2008|publisher=University of Toronto Press|isbn=978-1-55111-432-3|pages=203–}}</ref>
 
== Penulisan sejarahHistoriografi ==
{{utama|Historiografi Romawi}}
Meskipun ada bermacam-macam karya tulis mengenai sejarah Romawi Kuno, banyak diantaranya yang sudah musnah, sehingga muncul celah-celah kosong dalam sejarah Romawi Kuno, yang ditambal dengan karya-karya tulis kurang andal semisal ''[[Historia Augusta]]'' dan buku-buku lain yang tidak jelas penulisnya. Kendati demikian, masih ada sejumlah karya tulis tepercaya mengenai sejarah Romawi Kuno yang lestari sampai sekarang.
Baris 663:
|year = 2003
|title = The Complete Roman Army
|url = https://archive.org/details/completeromanarm0000gold
|publisher = Thames and Hudson, Ltd.
|location = London
Baris 672 ⟶ 673:
|year = 2005
|title = Cities of Vesuvius: Pompeii and Herculaneum
|url = https://archive.org/details/citiesofvesuvius0000gran
|publisher = Phoenix Press
|location = London
Baris 700 ⟶ 702:
|year = 2004
|title = Ancient Rome: A Military and Political History
|url = https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack
|publisher = Cambridge University Press
|location = Cambridge
Baris 709 ⟶ 712:
|year = 2003
|title = Chronicle of the Roman Republic
|url = https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty
|publisher = Thames & Hudson, Ltd.
|location = London
Baris 728 ⟶ 732:
|date=September 1995
|title = The Penguin Historical Atlas of Ancient Rome
|url = https://archive.org/details/penguinhistorica0000scar
|publisher = Penguin Books
|isbn = 978-0-14-051329-5