Pendawa, Lebaksiu, Tegal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan Foto |
k fix |
||
(14 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 13:
}}
[[Berkas:Pendopo Desa Pendawa.jpg|al=Kantor Kepala Desa Pendawa|jmpl|Pendopo Balai Desa Pendawa]]'''Pendawa''' merupakan salah satu [[desa]] yang berada di kecamatan [[Lebaksiu, Tegal|Lebaksiu]], Kabupaten [[Kabupaten Tegal|Tegal]], provinsi [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]][[Berkas:Pendawa.pemandangan gunun slamet.jpg|al=Pemandangan Alam
[[Berkas:Pemandangan Gunung Slamet gezien Pendawa,Tegal Era 1868.jpg|al=Desa
{{Lebaksiu, Tegal}}
{{Authority control}}
== Sejarah ==
Dalam Catatan Urutan Kepala [[desa]] dan sejarah [[desa]] [[Pendawa]], [[Wangsa prana]]/[[Wangsa truna]] Adalah seorang pemimpin [[desa]] [[Pendawa]] yang di sebut Bekel,Beliau adalah Putra Dari Raden [[Wirasari]],Salah satu Pasukan [[Kesultanan Mataram]] Pada masa
Berbeda cerita antara Kakaknya dengan Raden [[Wirasari]],Kakanya diberi Kepercayaan memimpin daerah yg dekat dengan Seorang Raja,Raden [[Wirasari]] memilih menyingkir untuk hidup tenang dan di beri kekuasan wilayah Selatan dan menetap di [[desa]] [[Pendawa]],lalu Raden [[Wirasari]] mejalani kehidupan di [[desa]] [[pendawa]] bersama keluarga dan mempunyai anak salah satunya bernama [[Wangsa Prana]].Didalam catatan The Kartasura Dynasty GENEALO menyebutkan,[[Wangsa prana]]/[[Wangsa Truna|Wangsa truna]] adalah Ayah dari [[Raden Ayu Gedhong]],Istri Kelima dari Sampeyan Dalam Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhanan Prabhu Sri Paku Buwana II,Senapati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid Ud-Din Panatagama.Raden [[Wangsa prana]] meneruskan cita-cita dari Orang tuanya memimpin [[Desa]] [[Pendawa]] dan pada masa hidupnya mengabdi pada [[Kesultanan Mataram]].
=== Masa Kolonial ===
[[Berkas:Peta Desa Pendawa Masa Hindia Belanda.jpg|al=Desa Pendawa|jmpl|Desa Pendawa masa Kolonial]]
Pada Arsip masa Pemerintahan [[Hindia Belanda]] Tahun 1887 ''(Sumber Maps Underconstruction)'',[[Pendawa]] Adalah wilayah yang dikelilingi empat Pedukuhan besar,Dukuhwringin,Dukuhsalam,Dukuhlo,dan Dukuh Babakan, ''(Universitaire Bibliotheken Leiden Published 1887)'',Pada era sebelumnya tercatat,Dalam salah satu arsip laporan [[Pabrik Gula Dukuhwringin]] Tahun 1857,[[Pendawa]] adalah wilayah yang mempunyai lahan cukup luas untuk salah satu sumber pertanian tebu mengikuti wilayah distrik [[Slawi]].Dan di dalam arsip disebutkan bahwa [[Pendawa]] mempunyai Bekel Bernama [[Wangsa prana]]/[[Wangsa truna]],arsip tersebut menjelaskan tentang laporan perkebunan tebu untuk SF. Doekoehwringin) yang diketahui oleh pemimpin setempat. ''(Sumber Delpher)''▼
▲Pada Arsip masa Pemerintahan [[Hindia Belanda]] Tahun 1887 ''(Sumber Maps Underconstruction)'',[[Pendawa]] Adalah wilayah yang dikelilingi empat Pedukuhan besar,Dukuhwringin,Dukuhsalam,Dukuhlo,dan Dukuh Babakan, ''(Universitaire Bibliotheken Leiden Published 1887)'',Pada era sebelumnya tercatat,Dalam salah satu arsip laporan [[Pabrik Gula Dukuhwringin]]
Pada Masa Kolonial Tahun 1927,[[Pendawa]] pernah menjadi salah satu [[desa]] otonomi yang berada di [[Tegal]] Pada masa Pemerintahan [[Hindia Belanda]], dari 4 (empat) [[Desa]] otonomi [[Tegal]]. ▼
[[Berkas:Daftar Desa dan Nama bekel Tahun 1857.jpg|al=Desa Pendawa.|jmpl|Daftar Nama Desa Beserta Pemimpinnya Tahun 1857.]]
▲Pada Masa Kolonial Tahun 1927,[[Pendawa]] pernah menjadi salah satu [[desa]] otonomi yang berada di [[Tegal]] Pada masa Pemerintahan [[Hindia Belanda]], dari 4 (empat)
Penyelidikan otonomi dilakukan dengan berkonsultasi dengan Pemerintah daerah dengan Pejabat administrasi diadakan di empat [[desa]] berikut yang berbeda jenis, yang bisa dianggap memberi gambaran lebih atau kurang untuk mengembangkan masyarakat [[desa]] di
Pilihan
I. "''Slawikoelon''", Bagian dari ibu kota kadipaten [[Slawi]],pusat populasi penting dengan pasar regional, dalam waktu dekat,dekat dengan [[Pabrik Gula Kemanglen]] dan [[Pabrik Gula Dukuhwringin]] .Desa ini, pada tahun 1917 dengan lingkungan [[desa]]
ll. "''Tegalsari''", [[desa]] kota (sebagian nelayan, sebagian desa pertanian) di ibu kota [[Tegal]] (dalam kabupaten tersebut teraad), yang terdiri dari bawahan (desas lama),terutama Pangan-djaran, Pasengkongan,Todan, Bong dan Keteraberan. [[desa]] ini berada di 1917 dengan desas Pendjalan, Mangoendipoeran, Kratonlor dan Asemtiga disatukan menjadi satu desa kota besar, yaitu Redjosari, tetapi pada tahun 1926 dipulihkan dengan membelah kemerdekaan sebelumnya. Ini memiliki 4.545 jiwa dan memiliki 75 pembangunan sawah komunal dengan saham tetap dan penggunaan permanen ceri selain 51 gedung taman dan pekarangan. Sawah disewa oleh Pabrik Gula Pagongan. Kecuali lembaga kredit [[desa]] (loembung dan
lll. "''Kedjambon''", sebagian kota [[desa]] dalam batas-batas wilayah komune dan sebagian lagi dusun (desa lama) Karangdowo-wètan
menyangkut pertanian desa,Kedjabmon mendapatkan kembali kemerdekaannya pada tahun 1926, dengan tambahan Karangdawa wètan.menyangkut pertanian
IV. "''Pendawa''", sebuah [[desa]] pertanian di distrik [[Slawi]] dekat jalan utama bagus dari
Di dalam Dokumentasi arsip Desa Otonomi,Desa Pendawa mendapatkan prestasi menjadi suatu Desa dengan peningkatan ekonomi dan mampu menjadikan kas desa paling cepat dan tinggi perkembangannya,Di samping pengelolahan tata usaha dan pertanian yang bagus,Desa Pendawa juga tercatat bisa mengembangkan sisi pendidikan yang meningkat terbukti dengan dijalankanya Sekolah Desa,pengelola an Bank desa,Desa Pasar secara berkesinambungan menjadi siklus ekonomi yang meningkat di kelola oleh pemerintah desa
[[Berkas:Gerobak pengangkut tebu.jpg|al=Desa Pendawa.|jmpl|Alat pengankut tebu]]
"''Dari desa-desa yang diperiksa, hanya Pendawa yang memiliki desa pasar, yang pemanfaatannya selama tahun 1926 hingga 1928 telah menghasilkan laba usaha. dari 102. 9. Retribusi Adat.Retribusi adat tidak sama di semua desa di kabupaten.''" '''(Desa Otonomi Hal.274 )'''
Sumber:DESA-AUTONOMIE ONDERZOEK
Baris 63:
!Kepala Desa
!Masa Jabatan
!Keterangan
Baris 73:
|[[Raden Wirasari]]
|1687 - 1721
|Prajurit [[Kesultanan mataram]].
Baris 99:
|
|-
Baris 131 ⟶ 130:
|
|-
Baris 143 ⟶ 141:
|
|-
Baris 175 ⟶ 172:
|
|-
Baris 187 ⟶ 183:
|
|-
Baris 205 ⟶ 200:
Jika berkunjung ke Desa Pendawa tak jarang yang bertanya tentang suatu tempat yang terlihat masih asri lokasinya,banyak pepohonan dan ada salah satu pohon yang rindang menjadi ikon wilayah tersebut. Kenapa??? Karena Pohon besar dan penginggalan leluhur yang ada di wilayah tersebut masih benar benar di jaga dan masyarakat menyebutnya Candi Watu Lumpang.
[[Berkas:Lingga yoni Megalitikum.jpg|al=candi witulumpang|jmpl|Situs Watu Lumpang,Lingga Yoni Megalitikum]]
Situs Watu Lumpang letaknya berada di bawah pohon besar yang menjadi ikon lokasi Candi Watu Lumpang,Lokasi Candi Watu lumpang sangat mudah dicari berada di ujung sebelah barat desa [[Pendawa]] Rt 01 Rw 02 Samping sungai.Berdasarkan ciri dan [[Berkas:Suasana Lokasi Candi Watu Lumpang.jpg|al=Sejarah Desa Pendawa
Sebuah benda peninggalan purbakala yang sangat menarik untuk dikunjungi berupa Situs Watu Lumpang yang diperkirakan atau ditaksir kurang lebih berumur 3.931 tahun berdasarkan jenis batuanya.termasuk zaman Megalitikum.
Baris 214 ⟶ 209:
1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.
2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.Manusia
Pengaruh kepercayaan animisme,Dinamisme,Toterniime ini juga masih banyak di anut oleh masyarakat yang hidup
=== Tradisi Sedekah Bumi ===
[[Berkas:Sedekah Bumi Desa Pendawa.jpg|al=sedekah bumi
Menjadi sebuah keyakinan turun temurun,bahwasanya rasa syukur kepada sang pencipta adalah hal yang seharusnya dilakukan setiap manusia,Tradisi Malam Syuro adalah tradisi syukuran kepada Sang pencipta di lakukukan masyarakat setempat di area Candi Watu Lumpang dengan Tradisi Sedekah Bumi dan Do'a bersama.
|