Injourney Airports: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan info |
|||
(199 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bedakan|Angkasa Pura I}}
{{disambig info|Angkasa Pura}}
{{Infobox company
| name = PT Angkasa Pura
| former_name = Perusahaan Umum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng <small>(1984-1986)</small><br/>Perusahaam Umum Angkasa Pura II <small>(1986-1993)</small><br>PT Angkasa Pura II (Persero) <small>(1993–2021)</small><br>PT Angkasa Pura II <small>(2021–2024)</small>
| trading_name = Injourney Airports
|
| logo_size =
| image =
| image_caption =
| image_size =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as =
| industry = [[Aviasi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1984|08|13}}
| fate =
| predecessor = PT Angkasa Pura I{{efn|Sebelumnya bernama:<br>Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran <small>(1962-1965)</small><br/>Perusahaan Negara Angkasa Pura <small>(1965-1974)</small><br/>Perusahaan Umum Angkasa Pura <small>(1974-1986)</small><br/>Perusahaan Umum Angkasa Pura I <small>(1986-1992)</small><br>PT Angkasa Pura I (Persero) <small>(1992–2021)}}
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
|
| locations =
| key_people = [[Muhammad Awaluddin]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.angkasapura2.co.id/id/management?activeTab=bod|title=Dewan Direksi|website=PT Angkasa Pura II|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>Agus Santoso<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.angkasapura2.co.id/id/management?activeTab=boc|title=Dewan Komisaris|website=PT Angkasa Pura II|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands =
|
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 5,447 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] -3,809 triliun <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite report|url=https://www.angkasapura2.co.id/id/investor_relation/download_report?id=68|title=Laporan Tahunan 2021|website=PT Angkasa Pura II|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref>
| owner = PT [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Persero) (secara langsung dan melalui ''PT Angkasa Pura Nusantara'' (dahulu ''PT Angkasa Pura Indonesia'' inkarnasi pertama))<br>{{small|[[Pemerintah Indonesia]] juga memiliki [[saham dwiwarna]]}}
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 41,764 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 17,511 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 5.411 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[Angkasa Pura Aviasi]]<br/>PT [[Angkasa Pura Hotel]]<br/>PT [[Angkasa Pura Properti]]<br/>PT [[Bandara Internasional Batam]]
| slogan =
| homepage = {{URL|injourneyairports.id/}}
}}
Inkarnasi kedua dari '''PT Angkasa Pura Indonesia''' (berbisnis dengan nama '''Injourney Airports''', sebelumnya bernama '''PT Angkasa Pura II'''){{efn|Inkarnasi pertama perusahaan dengan nama sama kini bernama ''PT Angkasa Pura Nusantara''.}} adalah anak usaha dari [[Injourney]] yang bergerak di bidang pengelolaan [[bandara]]. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola 20 bandara yang terutama terletak di [[Indonesia bagian barat]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
== Sejarah ==
{{Advert|Bagian|date=Oktober 2022}}
Perusahaan ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1984 sebagai sebuah [[perusahaan umum]] (Perum) dengan nama '''Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng''' untuk mengelola [[Bandara Soekarno-Hatta]].<ref name="perum">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61802/PP%20NO%2020%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1985, penerbangan berjadwal di [[Bandara Halim Perdanakusuma]] dan [[Bandara Kemayoran]] mulai dipindah ke Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 1986, perusahaan ini diubah namanya menjadi '''Perum Angkasa Pura II''' dan ditugaskan untuk mengelola bandara yang terletak di Indonesia bagian barat.<ref name="ap2">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3358/PP_NO_26_TH_1986.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1986|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1991, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II]] dan [[Bandara Supadio]].<ref name="pnk">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/5860/PP%20NO%2010%20TH%201991.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1991|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1993, status perusahaan ini diubah menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/5941/PP%20NO%2014%20TH%201992.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 1992|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Polonia]], Bandara Simpang Tiga, [[Bandara Husein Sastranegara]], [[Bandara Blang Bintang]], dan [[Bandara Tabing]].<ref name="pku">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/6255/PP0261994.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1994|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1999, perusahaan ini mengubah nama Bandara Simpang Tiga menjadi [[Bandara Sultan Syarif Kasim II]]. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengelola [[Bandara Kijang]].
Pada tahun 2004, perusahaan ini meresmikan terminal khusus haji di Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2005, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] meresmikan [[Bandara Internasional Minangkabau]]. Pada tahun 2006, Wakil Presiden [[Jusuf Kalla]] meletakkan batu pertama pembangunan [[Bandara Kualanamu]]. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian juga meresmikan [[lounge]] khusus [[Tenaga Kerja Indonesia|TKI]] di Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2006 juga, perusahaan ini mendirikan PT [[Railink]] bersama PT [[Kereta Api Indonesia]]. Pada tahun 2007, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Depati Amir]] dan [[Bandara Sultan Thaha]]. Pada tahun 2009, perusahaan ini meresmikan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Setahun kemudian, perusahaan ini juga meluncurkan kembali Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2011, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan terminal di Bandara Depati Amir dan [[Bandara Supadio]]. Setahun kemudian, perusahaan ini meresmikan terminal baru di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Silangit]], serta mulai mengoperasikan Bandara Kualanamu dan terminal baru di [[Bandara Raja Haji Fisabilillah]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai mengoperasikan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.
Pada bulan Januari 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan terminal internasional baru di [[Bandara Husein Sastranegara]] dan terminal baru di Bandara Depati Amir. Pada bulan September 2017, perusahaan ini mulai membangun ''Airport Operation Control Center'' (AOCC) dan mulai mengoperasikan [[Kalayang Bandara Soekarno-Hatta|kalayang]] di Bandara Soekarno-Hatta. Pada bulan November 2017, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Jenderal Besar Sudirman]]. Pada bulan November 2017 juga, Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan Bandara Silangit. Pada bulan Desember 2017, PT Railink mulai mengoperasikan [[Kereta Ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta|KA Bandara Soekarno-Hatta]]. Pada bulan Desember 2017 juga, Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Ultimate Bandara Supadio dengan didampingi oleh Menteri Perhubungan [[Budi Karya Sumadi]]. Pada bulan yang sama, perusahaan ini juga mulai mengelola [[Bandara Banyuwangi]]. Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan [[Bandara Kertajati]]. Pada bulan Oktober 2019, perusahaan ini juga mulai mengelola [[Bandara Radin Inten II]], [[Bandara H.A.S. Hanandjoeddin]], dan [[Bandara Fatmawati Soekarno]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.angkasapura2.co.id/id/about?activeTab=history|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Angkasa Pura II|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref>
Pada bulan Oktober 2021, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Injourney), sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176539/Salinan_PP_Nomor_104_Tahun_2021.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2021|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=12 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2023, perusahaan ini menyerahkan seluruh saham [[Angkasa Pura Solusi]], [[Angkasa Pura Propertindo]], dan [[Gapura Angkasa]] yang mereka pegang ke PT [[Angkasa Pura Kargo]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pendukung operasional bandara. Nama perusahaan tersebut kemudian juga diubah menjadi PT [[Integrasi Aviasi Solusi]]. Pada bulan Januari 2024, perusahaan ini resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan tersebut ke Injourney. Pada bulan Juli 2024, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang dan [[Angkasa Pura I]] digabung ke dalam perusahaan ini, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan bandara.<ref name="api">{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20240724/98/1785043/skema-merger-angkasa-pura-ganti-nama-hingga-pembubaran-entitas-ap-i|title=Skema Merger Angkasa Pura: Ganti Nama hingga Pembubaran Entitas AP I|publisher=Bisnis Indonesia|first=Lorenzo Anugrah|last=Mahardhika|date=24 Juli 2024|language=id|access-date=4 Agustus 2024}}</ref>
== Penghargaan ==
* “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006).
* “The Best I in Good Corporate Governance” (2006).
Baris 111 ⟶ 61:
* Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009 - 31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dalam Indonesia Travel & Tourism Award (2011).
* Serta berbagai penghargaan pada tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng).
== Operasi ==
Sebelum Angkasa Pura I dan II dileburkan kedalam InJourney Airports, perusahaan ini mengelola 21 [[bandar udara]] yang terutama terletak di [[Pulau Sumatra]], [[Jawa]] (kecuali [[Kota Semarang]]–[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Kota Kediri]]–[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]), serta [[Kalimantan]] bagian barat dan tengah, yakni:<ref name="AP II airports">{{cite web|url=https://www.angkasapura2.co.id/en/bisnis/bandara|title=Our Airports|location=[[Tangerang]]|publisher=Angkasa Pura II}}</ref>
=== Bandar udara internasional ===
* [[Indonesia Barat|Indonesia bagian barat]]
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda]] ([[Kota Banda Aceh]])
# [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]] ([[Kota Medan]]–[[Kota Binjai|Binjai]]–[[Deli Serdang]], [[Sumatera Utara]])
# [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]]{{efn|Dimiliki oleh konsorsium [[Injourney]], PT [[Wijaya Karya]] Tbk, dan Incheon International Airport Corporation}} ([[Pulau Batam]], [[Kepulauan Riau]])
# [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] ([[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]])
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II]] ([[Kota Pekanbaru]], [[Riau]])
# [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] ([[Jabodetabekjur]])
# [[Bandar Udara Internasional Kertajati]] ([[Kota Bandung]]–[[Kota Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]])
# [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta]], [[Jawa Tengah]])
* [[Indonesia Timur|Indonesia bagian timur]]
# [[Bandar Udara Internasional Juanda]] ([[Kota Surabaya]]–[[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]])
# [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]] ([[Kota Denpasar]], [[Bali]])
# [[Bandar Udara Internasional Lombok]] ([[Pulau Lombok]], [[Nusa Tenggara Barat]])
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan]] ([[Kota Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]] dan [[Nusantara (ibu kota terencana)]])
# [[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi]] ([[Kota Manado]], [[Sulawesi Utara]])
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]] ([[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]])
# [[Bandar Udara Sentani]] ([[Kota Jayapura]], [[Papua]])
=== Bandar udara domestik ===
* Indonesia bagian barat
# [[Bandar Udara Sisingamangaraja XII]] ([[Kabupaten Tapanuli Utara|Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara]])
# [[Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah]] ([[Kota Tanjungpinang]], [[Kepulauan Riau]])
# [[Bandar Udara Sultan Thaha]] ([[Kota Jambi]], [[Jambi]])
# [[Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II]] ([[Kota Palembang]], [[Sumatera Selatan]])
# [[Bandar Udara Depati Amir]] ([[Kota Pangkal Pinang]], [[Kepulauan Bangka Belitung]])
# [[Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin]] ([[Pulau Belitung]], [[Kepulauan Bangka Belitung]])
# [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno]] ([[Kota Bengkulu]])
# [[Bandar Udara Radin Inten II-Bandar Lampung|Bandar Udara Radin Inten II]] ([[Kota Bandar Lampung]], [[Lampung]])
# [[Bandar Udara Husein Sastranegara]] ([[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]])
# [[Bandar Udara Jenderal Besar Sudirman]] ([[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], [[Jawa Tengah]])
# [[Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani]] ([[Kota Semarang]], Jawa Tengah)
# [[Bandar Udara Supadio]] ([[Kota Pontianak]], [[Kalimantan Barat]])
# [[Bandar Udara Tjilik Riwut]] ([[Kota Palangkaraya]], [[Kalimantan Tengah]])
* [[Indonesia Timur|Indonesia bagian timur]]
# [[Bandar Udara Adi Soemarmo]] ([[Kota Surakarta]], Jawa Tengah)
# [[Bandar Udara Adisutjipto]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta]])
# [[Bandar Udara Banyuwangi]] ([[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Jawa Timur]])
# [[Bandar Udara Dhoho]] ([[Kota Kediri]], [[Jawa Timur]]){{efn|Dimiliki oleh konsorsium PT [[Gudang Garam]] Tbk dan [[InJourney]]}}
# [[Bandar Udara Syamsudin Noor]] ([[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]])
# [[Bandar Udara El Tari]] ([[Pulau Timor]], [[Nusa Tenggara Timur]])
# [[Bandar Udara Frans Kaisiepo]] ([[Pulau Biak]], [[Papua]])
# [[Bandar Udara Pattimura]] ([[Pulau Ambon]], [[Maluku]])
;Catatan
{{notelist}}
== Galeri logo ==
Logo Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II awalnya sama, tetapi kemudian masing-masing perusahaan menggunakan logo barunya sendiri-sendiri. <gallery>
Berkas:Logo Ap2.jpg|Logo
Berkas:Angkasa Pura II logo 2014.svg|Logo
</gallery>
== Referensi ==
Baris 144 ⟶ 122:
== Pranala luar ==
* {{id}} {{en}} [http://www.angkasapura2.co.id/ Situs web resmi Angkasa Pura II] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191213021309/http://www.angkasapura2.co.id/ |date=2019-12-13 }}
{{
{{Mantan BUMN Indonesia}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Perusahaan transportasi Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1984]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1984 di Indonesia]]
[[Kategori:Operator bandar udara Indonesia]]
|