Mistikisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nabsywrites (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
k Turmadan memindahkan halaman Mistisisme ke Mistikisme |
||
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{NPOV}}
{{rapikan}}
== Pendapat-pendapat ==
Baris 9 ⟶ 7:
Beberapa pendapat tentang paham misitk atau mistisisme:
* Kepercayaan tentang adanya kontak antara manusia bumi (''aardse mens'') dan
* Kepercayaan tentang persatuan mesra (''innige vereneging'') ruh manusia (''ziel'') dengan Tuhan (Dr. C.B. Van Haeringen, Nederlands Woordenboek, 1948).
* Kepercayaan kepada suatu kemungkinan terjadinya persatuan langsung (''onmiddelijke vereneging'') manusia dengan Dzat Ketuhanan (''goddelijke wezen'') dan perjuangan bergairah kepada persatuan itu (Algemeene Kunstwoordentolk, J. Kramers. Jz).
* Kepercayaan kepada hal-hal yang rahasia (''geheimnissen'') dan hal-hal yang tersembunyi (''verborgenheden''). (J. Kramers. Jz).
* Kecenderungan hati (
== Ajaran dan Sumbernya ==
=== Subyektif ===
Selain serba mistis, ajarannya juga serba subyektif tidak objektif. Tidak ada '''pedoman dasar''' yang [[universal]] dan yang otentik. Bersumber dari pribadi tokoh utamanya sehingga paham mistik itu tidak sama satu sama lain meski tentang hal yang sama. Sehingga pembahasan dan pengalaman ajarannya tidak mungkin dikendalikan atau dikontrol dalam arti yang semestinya.
Biasanya tokohnya sangat dimuliakan, diagungkan bahkan diberhalakan (dimitoskan, dikultuskan) oleh penganutnya karena dianggap memiliki '''keistimewaan''' pribadi yang disebut '''kharisma'''. Anggapan adanya keistimewaan ini dapat disebabkan oleh:
Baris 35 ⟶ 33:
=== Abstrak dan Spekulatif ===
Materinya serba abstrak artinya tidak konkret, misal tentang [[tuhan]] (paham mistik ketuhanan), tentang keruhanian atau kejiwaan, alam di balik alam dunia dll (paham mistik non-keagamaan). Dengan demikian pembicaraannya serba spekulatif, yaitu serba menduga-duga, mencari-cari, memungkin-mungkinkan dll (tidak komputatif).
Pembicaraannya serba berpanjang-panjang, serba berlebih-lebihan dalam arti melebihi kewajaran atau melebihi pengetahuan dan pengertiannya sendiri (meski sudah mengakui tidak tahu, masih mencoba memungkin-mungkinkan). Oleh karena itu di kalangan penganut paham mistik tidak dikenal pembahasan disiplin mengenai ajarannya sebagaimana yang berlaku dalam diskusi atau munaqasyah.
== Sebab orang menganut paham mistik ==
# '''Kurang puas yang berlebihan''', bagi orang-orang yang hidup beragama secara bersungguh-sungguh merasa kurang puas dengan hidup menghamba kepada tuhan menurut ajaran agamanya yang ada saja.
# '''Rasa kecewa yang berlebihan''', Orang yang hidupnya kurang bersungguh-sungguh dalam beragama atau orang yang tidak beragama merasa kecewa sekali melihat hasil usaha umat manusia di bidang
Di antara mereka masih ada yang '''berusaha merasionalkan''' ajaran paham mistik yang dianutnya, dan ada pula yang tegas-tegas lepas sama sekali dari tuntutan kemajuan zaman ini. Kendati demikian, paham mistik dapat menanam standar etika dan [[moral]] dalam tatanan peradaban. Walaupun paham mistik biasanya disampaikan menggunakan perumpamaan, didalamnya sebenarnya terdapat nilai yang dapat direnungkan dan masih relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
== Lihat pula ==
Baris 70 ⟶ 68:
* {{Citation | last =Parsons | first =William B. | year =2011 | title =Teaching Mysticism | publisher =Oxford University Press}}
* {{Citation | last =Sekida| first =Katsuki | year =1985 | title =Zen Training. Methods and Philosophy | place =New York, Tokyo | publisher =Weatherhill}}
* {{Citation | last =Sharf | first =Robert H. | year =2000 | title =The Rhetoric of Experience and the Study of Religion. In: Journal of Consciousness Studies, 7, No. 11-12, 2000, pp. 267-87 | url =http://buddhiststudies.berkeley.edu/people/faculty/sharf/documents/Sharf1998,%20Religious%20Experience.pdf | accessdate =2013-12-03 | archive-date =2013-05-13 | archive-url =https://web.archive.org/web/20130513104227/http://buddhiststudies.berkeley.edu/people/faculty/sharf/documents/Sharf1998,%20Religious%20Experience.pdf | dead-url =yes }}
* {{Citation | last=Spilka e.a. | year =2003 | title =The Psychology of Religion. An Empirical Approach | place =New York | publisher =The Guilford Press}}
* {{Citation | last =Wright | first =Dale S. | year =2000 | title =Philosophical Meditations on Zen Buddhism |place =Cambridge | publisher =Cambridge University Press}}
Baris 109 ⟶ 107:
{{Commons category}}
{{Wikibooks}}
* [http://www.dinur.org/resources/resourceCategoryDisplay.aspx?categoryid=450&rsid=478 Resources - Medieval Jewish History - Jewish Mysticism] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111216121145/http://www.dinur.org/resources/resourceCategoryDisplay.aspx?categoryid=450&rsid=478 |date=2011-12-16 }} The Jewish History Resource Center, The [[Hebrew University of Jerusalem]]
* [http://plato.stanford.edu/entries/mysticism/ "Mysticism"] ''[[Stanford Encyclopedia of Philosophy]]''
* [http://hirr.hartsem.edu/ency/Mysticism.htm "Mysticism"] ''Encyclopedia of Religion and Society''
* [http://ibcsr.org/index.php?option=com_content&view=article&id=147:removal-of-portions-of-the-parietal-occipital-cortex-enhances-self-transcendence&catid=25:research-news&Itemid=59 "Self-transcendence enhanced by removal of portions of the parietal-occipital cortex"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111008155922/http://ibcsr.org/index.php?option=com_content&view=article&id=147:removal-of-portions-of-the-parietal-occipital-cortex-enhances-self-transcendence&catid=25:research-news&Itemid=59 |date=2011-10-08 }} Article from the [http://ibcsr.org/ Institute for the Biocultural Study of Religion]
* [http://www.thezensite.com/ZenEssays/Philosophical/Problems-posed-by-Shaku-Soens-Zen.pdf Shaku soens influence on western notions of mysticism]
|