Gombong, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pendidikan: Perbaikan nama perguruan tinggi Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat skrip |
||
(22 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{coord|7|36|19.01|S|109|30|54.56|E|display=title}}
▲{{kegunaanlain|Gombong}}
{{kecamatan
|nama =Gombong
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Kebumen
|foto =Fort van der Wijck - Entrance.JPG
|caption =Pintu masuk Benteng van der Wijck
|luas =29,48 km²
|penduduk =47.410 (SP 2010)
Baris 12 ⟶ 14:
|provinsi =Jawa Tengah
}}
'''Gombong''' ({{Lang-jv|ꦒꦺꦴꦩ꧀ꦧꦺꦴꦁ}}) adalah sebuah [[Kecamatan]] di [[Kabupaten Kebumen]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Gombong merupakan kota terbesar kedua setelah [[Kebumen, Kebumen|Kota Kebumen]]. Kecamatan Gombong juga merupakan kota bisnis di [[Kabupaten Kebumen]] karena lokasinya yang strategis, yaitu dilewati oleh jalan nasional, menjadi simpul dari jalan utama yang menuju Kecamatan Buayan, Kuwarasan, Karanggayam dan Sempor serta Kabupaten Banjarnegara. Sebelum kemerdekaan Gombong, merupakan bagian dari [[Kabupaten]] [[Karanganyar, Kebumen|Karanganyar (Roma)]] yang dilebur dengan [[Kabupaten Kebumen|Panjer]] menjadi [[Kabupaten Kebumen]]. Kecamatan Gombong berada di sebelah barat dari Kota Kebumen. Jarak [[Kecamatan Gombong]] dengan Kota Kebumen sejauh 21 kilometer. Luas wilayahnya 29,48 km², dan jumlah penduduknya 47.870 jiwa.<ref>{{cite web |url=https://kebumenkab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/14/166/jumlah-penduduk-kabupaten-kebumen-2010-2019.html |title=Jumlah Penduduk Kabupaten Kebumen Menurut Kecamatan |date=2019 |publisher=BPS Kebumen |accessdate=2020-05-08 |archive-date=2020-06-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200613140012/https://kebumenkab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/14/166/jumlah-penduduk-kabupaten-kebumen-2010-2019.html |dead-url=no }}</ref> [[Kecamatan Gombong]] terdiri atas 14 [[desa]]/ Kelurahan, 81 [[Rukun Warga|RW]], dan 288 [[Rukun Tetangga|RT]]. Pusat pemerintahan [[Kecamatan Gombong]] berada di Kelurahan [[Gombong, Gombong, Kebumen|Gombong]].
== Sejarah ==
Sebelum nama Gombong di kenal dan di pakai sebagai nama tempat, daerah ini dahulunya bagian dari sebuah daerah bernama Româ atau Remâ atau Rekma yang berpusat di [[Karanganyar, Kebumen]], nama tersebut merupakan bentuk Krama Inggil dari rambut. Nama Româ atau Remâ ini dipakai sampai tahun 1830. Sebelum dikuasai oleh [[Hindia Belanda|pemerintah kolonial Hindia Belanda]], dahulu Roma adalah bagian dari wilayah [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]], yang merupakan [[Kesultanan Mataram|daerah mancanegara barat]]. Roma pun sempat eksis menjadi sebuah Kabupaten hingga tahun 1936. Peninggalan bangunan pemerintahannya dapat dilihat disekitar Alun-alun Karanganyar, Kebumen.
Pada masa perjuangan Pahlawan Diponegoro (1825-1830) nama desa Gombong belum ada, tetapi namanya adalah '''dukuh Giyombong'''. Nama dukuh tersebut berasal dari nama kepala Dukuhnya yaitu '''Kyai Gombong Wijaya''' yang sebenarnya ia berasal dari Banyumas, Beliau adalah seorang bekas prajurit Pahlawan Diponegoro yang berjuang di daerah Banyumas.▼
▲Pada masa perjuangan Pahlawan Diponegoro (1825-1830) nama desa Gombong belum ada, tetapi namanya adalah '''dukuh Giyombong''', bagian dari '''Roma (Karanganyar)'''. Nama dukuh tersebut berasal dari nama kepala Dukuhnya yaitu '''Kyai Gombong Wijaya''' yang sebenarnya
Karena didudukinya daerah Banyumas oleh Kompeni Belanda, Kyai Gombong Wijaya menyingkirkan diri si suatu daerah tak bertuan di sebelah barat kemit dan menetap disitu, bersama pengikutnya. Beliau selaku ketua rombongan sekaligus sebagai bekel atau Kepala Dukuh. Selanjutnya beliau disebut Kiyai Giyombong. Para pendatang maupun pengungsi dari daerah-daerah yang sudah tidak aman karena telah diduduki oleh kompeni atau Belandapun singgah ke dukuh Giyombong. Baik untuk tinggal sementara maupun menetap menjadi penduduk dukuh Giyombong yang dipimpinnya.▼
▲Karena didudukinya daerah Banyumas oleh Kompeni Belanda, Kyai Gombong Wijaya menyingkirkan diri
Dari Banyumas, Belanda semakin terdesak dan akhirnya mengambil siasat untuk mendirikan pertahanan di sebelah dukuh Giyombong yang mulai ramai oleh penduduk, dan belum banyak diketahui keberadaannya itu. Belanda pun mendirikan pertahanan berupa benteng yang nantinya akan dipakai untuk berlindungnya pasukan yang terdesak dari pertempuran di sekitar Banyumas dari pertempuran di sekitar Banyumas dan Ngijo (sekarang ijo).▼
▲Dari Banyumas, Belanda semakin terdesak dan akhirnya mengambil siasat untuk mendirikan pertahanan di sebelah dukuh Giyombong yang mulai ramai oleh penduduk, dan belum banyak diketahui keberadaannya itu. Belanda pun mendirikan pertahanan berupa benteng yang nantinya akan dipakai untuk berlindungnya pasukan yang terdesak dari pertempuran di sekitar Banyumas dari pertempuran di sekitar Banyumas dan Ngijo (sekarang
Dalam pembangunan benteng pertahanan itu, Belanda memaksa masyarakat dukuh Giyombong untuk kerja rodi atau kerja paksa bahu membahu mendirikan benteng, yang nantinya benteng itu diberi nama '''Benteng Van Der Wijck''' (Kini terkenal sebagai salah satu objek wisata Kabupaten Kebumen dari Gombong yang terkenal). Kiyai Giyombong atau bekel dukuh Giyombong sebagai kepala dukuh merasa kasihan melihat penduduknya yang setiap hari kerja rodi tanpa upah, dari pagi hingga petang, yang menyebabkan kelaparan disana-sini karena sawah tidak ada yang menggarap, dan kalau persediaan makanpun telah diambil oleh Belanda. Hal itu membuat penduduk dukuh Giyombong menderita.▼
▲Dalam pembangunan benteng pertahanan itu, Belanda memaksa masyarakat dukuh Giyombong untuk kerja rodi atau kerja paksa bahu membahu mendirikan benteng, yang nantinya benteng itu diberi nama '''[[Benteng Van der Wijck|Benteng Van Der Wijck]]''' (Kini terkenal sebagai salah satu objek wisata Kabupaten Kebumen dari Gombong
Namun, ketika Kiyai Giyombong mendengar berita tentang pertempuran pasukan Mataram dengan kompeni Belanda di daerah Ayah, dan dengan kemenangan di pihak Mataram. Kiyai Giyombong pun mengambil siasat untuk meminta perlindungan dari pihak Mataram agar penduduk Giyombong terbebas dari penderitaan dan kelaparan. Kemudian Kiyai Giyombong menghadap pasukan Mataram yang bermarkas di bukit Indrakila. Permintaan beliau pun disetujui, kemudian pasukan Mataram berpindah markas di daerah dapuran pring di sebelah selatan dukuh Giyombong.▼
▲Namun, ketika Kiyai Giyombong mendengar berita tentang pertempuran pasukan Mataram dengan kompeni Belanda di daerah [[Ayah, Kebumen|Ayah]] dan dengan kemenangan di pihak Mataram. Kiyai Giyombong pun mengambil siasat untuk meminta perlindungan dari pihak Mataram agar penduduk Giyombong terbebas dari penderitaan dan kelaparan. Kemudian Kiyai Giyombong menghadap pasukan Mataram yang bermarkas di bukit Indrakila. Permintaan beliau pun disetujui, kemudian pasukan Mataram berpindah markas di daerah dapuran pring di sebelah selatan dukuh Giyombong.
Pertempuran sengit pun terjadi siang dan malam di daerah Giyombong, penduduk sudah tidak lagi kerja rodi pada kompeni, namun diperintahkan oleh bekel dukuh mereka untuk bahu membahu membantu pihak Mataram melawan Belanda. Belandapun mundur ke benteng pertahanannya. Dan pasukan matarm melanjutkan bergerilya ke daerah timur. Untuk mengenang jasa Kiyai Giyombong, dukuh yang semakin ramai kini menjadi ibu kota kecamatan dan dikenal sebagai kota Gombong.<ref>{{cite web |url=http://www.beritakebumen.info/2012/04/legenda-gombong.html |title=Sejarah Gombong |date=2012 |publisher=beritakebumen.info |accessdate=2020-07-31 |archive-date=2019-07-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190731023634/http://www.beritakebumen.info/2012/04/legenda-gombong.html |dead-url=yes }}</ref>▼
▲Pertempuran sengit pun terjadi siang dan malam di daerah Giyombong, penduduk sudah tidak lagi kerja rodi pada kompeni, namun diperintahkan oleh bekel dukuh mereka untuk bahu membahu membantu pihak Mataram melawan Belanda.
== Desa/kelurahan ==
Baris 61:
== Transportasi ==
Transportasi di [[Kecamatan Gombong]] sangat beragam mulai dari angkutan desa, angkutan kota, bus antar kota antar provinsi, bus antar kota hingga kereta api. Stasiun
== Penduduk ==
Baris 114:
# [[SMP NEGERI 1 GOMBONG]]
# [[SMP
# [[SMP NEGERI 3 GOMBONG]]
# [[SMP NEGERI 4 GOMBONG]]
Baris 160:
== Pariwisata & Sosial Budaya ==
[[Kecamatan Gombong]] selain kota bisnis juga yang merupakan kota budaya memiliki tempat wisata, potensi wisata, kerajinan tangan serta makanan khas yang
{{utama|Pariwisata di Kebumen}}
Baris 174:
3. '''BSC (Bintang Sport Center)'''
Bintang Sport Center Gombong dibangun sekitar tahun 2005, dan diresmikan pada tahun 2007 oleh pemiliknya yaitu Drs. S. Bimantoron. Bintang Sport Center Gombong adalah tempat untuk berolahraga. Terletak di Wonokriyo, Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, Bintang Sport Center
4. '''Pasar Pereng Semanding'''
Baris 182:
5. '''Radio Kopi Gombong'''
Bagi para pemburu kuliner atau hanya sekadar kongko bareng teman-teman. Tidak ada salahnya mencoba datang ke Radio Kopi yang terletak di Jalan
6. '''Alun-alun Manunggal'''
Baris 192:
Selain tempat wisata yang menarik, Kecamatan Gombong juga terkenal dengan wisata kulinernya. Makanan paling khas di [[Kecamatan Gombong]] yaitu Tempe Mendoan dan Lanting. Ada juga kuliner berat seperti Sate Gombong dan Soto Gombong yang sangat nikmat. Pedagang jajanan tersebut dapat ditemui sepanjang Jl. Yos Sudarso, Jl. Sempor Lama, Jl. Kartini dan Jl. Puring.
== Tokoh ==
* [[Martha Tilaar]] , pengusaha kosmetika Indonesia
* [[Kasino (pelawak)|Drs. Kasino Hadiwibowo]] (1950—1997), Aktor Indonesia
* Ipartok — pelawak Indonesia
* [[Kusworo|Marsdya TNI. Kusworo]] (AAU 1988B) — [[Sekolah Staf dan Komando TNI|Komandan Sesko TNI]]
* [[Pribadi Jatmiko|Brigjen TNI. (Purn.) Pribadi Jatmiko]] (Akmil 1988B) — Mantan [[Komando Resor Militer 121|Komandan Korem 121/Alambhana Wanawai]]
* [[Rustriningsih]] — Bupati Kebumen (2000 — 2008) dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (2008 — 2013)
== Referensi ==
|