(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Baiat''' merupakanadalah istilah untuk [[upacara]] pengangkatan atau pelantikan seorang [[pemimpin]].<ref name="kbbi"> {{cite web|url=http://kbbi.web.id/baiat|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=11 Juni 2014}} </ref> Baiat bisa berupa pengangkatan seorang imam atau kepala agama. Selain itu bisa juga digunakan untuk pelantikan [[kepala negara]].<ref name="hasan"> {{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta|page=362}} </ref> Upacara ini ditandai dengan pengucapan [[janji]] atau [[sumpah]].<ref name="hasan"/> Janji ini diucapkan baik oleh yang mengangkat atau melantik juga oleh yang dilantik atau diangkat.<ref name="hasan"/> Pihak yang melantik akan bersumpah bahwa mereka akan menaati peraturan yang dibuat oleh pemimpin yang mereka angkat.<ref name="hasan"/> Demikian pula pemimpin yang dilantik, dia berjanji untuk juga menaati peraturan yang dia buat dan akan dipakai dalam masyarakat.<ref name="hasan"/> Janji atau sumpah ini tidak berlaku ketika pemimpin ternyata melakukan perbuatan yang melanggar hukum [[Allah]].<ref name="hasan"/>
Istilah ini secara khusus berasal dari tradisi Agama Islam.<ref name="hasan"/> [[Tradisi]] ini berasal dari apa yang dilakukan oleh [[Nabi Muhammad]].<ref name="hasan"/> [[Abu Bakar Ash-Shiddiq]] adalah [[sahabat Nabi]] pertama yang dibaiat sebagai [[Khalifah]].<ref name="hasan"/> Dia memimpin negara dan kaum Muslim setelah Nabi Muhammad wafat.<ref name="hasan"/>