Inuman, Kuantan Singingi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya) |
||
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kecamatan
| nama = Inuman
| dati2 = Kabupaten
| nama dati2 = Kuantan Singingi
| luas =
| penduduk =
| kelurahan =
| provinsi = Riau▼
▲|kepadatan=- jiwa/km²
| kode pos = 29569▼
▲|provinsi=Riau
▲|kode pos=29569
}}
'''Inuman''' adalah sebuah [[Kecamatan]] di [[Kabupaten Kuantan Singingi]], [[Riau]], [[Indonesia]].
Kecamatan ini dijuluki juga sebagai "Nagori Nan Tuo" di daerah Rantau Kuantan. [[Lebuh Lurus]] menjadi desa yang paling luas dengan ukuran wilayah 49,0 km<sup>2</sup>.<ref>BPS Kabupaten Kuantan Singingi, ''Kecamatan Inuman dalam Angka 2023'', hal. 5.</ref>
Eksistensi Inuman sebagai wilayah hunian telah ada sejak beberapa abad silam. Misalnya di era penyebaran dakwah Syekh Imam Saleh pada abad ke-17 M. Inuman disebutkan telah berpenghuni tepatnya di daerah Koto Galuguak (Koto Galuguar) atau sekitar [[Koto Inuman, Inuman, Kuantan Singingi|Koto Inuman]] dan dekat Kampung Baru Koto saat ini.
{{Inuman, Kuantan Singingi}}▼
== Sejarah ==
Inuman pada mulanya bernama Koto Tandun dan pusat pemukiman masyarakatnya berada di Sibuayo, yakni daerah perbatasan antara [[Cerenti, Kuantan Singingi|Cerenti]] dan Inuman di masa kini. Ketika terjadi penaklukan dari [[Kesultanan Aceh|Aceh]], masyarakat di Koto Tandun berpindah ke Koto Galuguak (Koto Galuguar).<ref>Kontribusi Informasi Buya Jafri Mi'in, Tokoh Masyarakat Inuman dan pernah menjadi Ketua MUI Kecamatan Inuman sekitar tahun 2020.</ref>
Asal usul nama Koto Galuguak, merujuk kepada nama suku yang bermukim di Koto Tandun. Ketika pindah akibat adanya serangan Aceh, maka nama pemukiman baru yang mereka tempati diberi sesuai dengan nama suku tersebut.
Disebutkan pada abad ke-13, [[Adityawarman]] mengirimkan lima orang Datuk ke [[Rantau Kuantan|Kuantan]] terkait urusan pemerintahan. Salah satunya adalah Datuk Dano Sikaro (Sekaro) yang berkedudukan di Inuman. Kedatangan para datuk ini lantas mendapat protes dari penghulu yang ada di Kuantan karena hukum adat ketika itu sudah berjalan baik. Maka posisi Datuk Dano Sikaro pun ditetapkan hanya sebagai duta [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] saja dari [[Kerajaan Pagaruyung|Pagaruyung]].<ref>Ivan Taniputera, ''Ensiklopedi Kerajaan-Kerajaan Nusantara: Hikayat dan Sejarah'', Cetakan I, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2017), hal. 533.</ref>
Pada perkembangan berikutnya, Inuman termasuk ke dalam '''Tigo Koto di Hilir''' sebagai bagian [[Distrik Kuantan]] pada awal abad ke-20. Hal ini terjadi ketika [[Hindia Belanda|Pemerintah Kolonial Belanda]] berhasil menaklukkan Kuantan. Pemimpin '''Tigo Koto di Hilir''' yang ditunjuk oleh Pemerintah Kolonial Belanda bergelar '''''Datuk Dano Sikaro (Sekaro)''''' sebagai ''urang godang'' yang berkedudukan di Inuman. Wilayah kepemimpinannya meliputi [[Pangean, Kuantan Singingi|Pangean]], [[Baserah]] dan Inuman itu sendiri.<ref> [[UU Hamidy]], "Masyarakat Adat Kuantan Singingi", Cetakan Pertama, (Pekanbaru: UIR Press, 2000), hal. 21-22</ref>
== Ikon Kebudayaan ==
Kecamatan Inuman mempunyai beberapa ikon kebudayaan, di antaranya adalah:
=== Masjid Jami' Koto Tuo Inuman ===
[[Berkas:Masjid-jami-inuman.jpg|jmpl|Masjid Jami' Koto Tuo Inuman.]]
Masjid ini merupakan salah satu masjid ''usang'' atau yang tertua di Kuantan Singingi. Lokasinya terletak di Desa Koto Inuman. Interior masjid masih dijaga keasliannya. Terdapat satu tiang soko penyanggah utama dan 16 tiang dengan ukuran yang lebih kecil di sekitarnya.
=== Pemakaman Syekh Imam Saleh ===
[[Berkas:Makam syekh imam saleh.jpg|jmpl|Makam Syekh Imam Saleh di Bukit Limpato, sebelum [[Pasar Inuman, Inuman, Kuantan Singingi|Pasar Inuman.]]]]
Pemakaman ini terletak di Bukit Limpato atau sebelum Pasar Inuman saat ini. Syekh Imam Saleh dikenal sebagai orang pertama yang menyebarkan Islam di wilayah Inuman sekitar abad ke-17. Ia merupakan murid [[Abdurrauf As Singkili|Syekh Abdurrauf As-Singkili]] atau Syekh Abdurrauf Ali Fansuri yang bermukim di negeri [[Aceh]].
Ia disebut teman seangkatan [[Burhanuddin Ulakan|Syekh Burhanuddin Ulakan]], seorang ulama dan penyebar [[Islam]] di Minangkabau. Selain makam Syekh Imam Saleh, di pemakaman ini juga terdapat makam murid-muridnya dan para ''tongku/tuangku'' yang pernah hidup di Inuman.
=== Pantai Pulau Batu ===
Merupakan lanskap berbatu dan berpasir yang terletak di [[Pulau Busuk, Inuman, Kuantan Singingi|Desa Pulau Busuk]], Inuman. Tempat ini mahsyur dikenal sebagai tempat pelaksanaan shalat hari Raya oleh masyarakat sekitar. Selain karena bentang lahannya yang cukup luas, Pantai Pulau Batu juga berdampingan dengan [[Batang Kuantan|Sungai Kuantan]] yang merupakan salah satu sumber air tawar terbesar di [[Kabupaten Kuantan Singingi]].
[[Berkas:G-Maps - Pulau Batu, Inuman - 004.jpg|jmpl|821x821px|Pantai Pulau Batu juga menjadi tempat penyeberangan menggunakan ''kompang'' (sejenis getek) dari [[Pulau Busuk, Inuman, Kuantan Singingi|Desa Pulau Busuk]] ke [[Pulau Sipan, Inuman, Kuantan Singingi|Desa Pulau Sipan]].]]
[[Berkas:G-Maps - Pulau Batu, Inuman - 001.jpg|jmpl|821x821px|Lanskap Pantai Pulau Batu yang berada di [[Pulau Busuk, Inuman, Kuantan Singingi|Desa Pulau Busuk]], Inuman.]]
[[Berkas:G-Maps - Pulau Batu, Inuman - 006.jpg|jmpl|821x821px|Pantai Pulau Batu yang berdampingan dengan [[Batang Kuantan]].]]
[[Berkas:G-Maps - Pulau Batu, Inuman - 003.jpg|jmpl|820x820px|Bebatuan di Pantai Pulau Batu.]]
▲{{Inuman, Kuantan Singingi}}{{Kabupaten Kuantan Singingi}}
{{Authority control}}
== Referensi ==
{{kecamatan-stub}}
|