Diplomasi budaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alindunisy (bicara | kontrib) Menambah penjelasan |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Diplomasi Budaya''' (''
== Tujuan Diplomasi Budaya ==
Baris 18:
== Sejarah Diplomasi Budaya ==
Pada era pra-modern, diplomasi budaya banyak dilakukan oleh kalangan pedagang. Pedagang dari wilayah yang berbeda saling berinteraksi dan terkadang saling bertukar cinderamata satu sama lain. Diplomasi budaya masa ini didukung dengan adanya [[Jalur Sutra|Jalur Sutera]] yang menghubungkan pedagang dari Asia Timur dengan pedagang asal Eropa dan Timur Tengah.<ref>{{Cite
Pada masa kekhalifahan [[Harun Ar-Rasyid|Harun Ar- Rasyid]], hubungan antara diDinasti Abbasyiah dengan kekaisaran Romawi diwarnai dengan saling tukar cinderamata. Harun Ar-Rasyid menghadiahi [[Karel yang Agung|Charlemagne]] kain sutra, lilin kuningan, parfum, balsam, catur gading, tenda kolosal dengan tirai berwarna, dan jam air. Hadiah-hadiah tersebut memengaruhi corak seni Carolingian.
Pada masa [[Perang Dingin]], diplomasi budaya digunakan untuk menyebarkan ideologi yang dianut oleh kedua kubu yang saling bersiteru yang terdiri dari Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat memperkuat hegemoninya dengan menyebarkan ideologi [[Liberalisme|Liberlaisme]] sedangkan Blok Timur menyebarkan ideologi [[Komunisme]].<ref>{{Cite book|last=Francis|first=Sempa|date=2017|url=https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9780203790816/geopolitics-francis-sempa|title=Geopolitics: From the Gold War to the 21st Century|location=New York|publisher=Routledge|isbn=9780203790816}}</ref> Berakhirnya Perang Dingin yang ditandai dengan bubarnya [[Uni Soviet]] menyebabkan keadaan politik global yang sebelumnya bipolar menjadi multipolar.
Pada masa sekarang, umunya diplomasi budaya hanya digunakan promosi pariwisata dan penguatan hubungan antar negara.
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Diplomasi]]
[[Kategori:Budaya]]
|