Misteri Gunung Merapi (seri televisi 1998): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Misteri Gunung Merapi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(47 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaanlain|Misteri Gunung Merapi}}
{{Infobox television
| name = Misteri Gunung Merapi
| image = Misteri Gunung Merapi.jpg
| image_upright = 1.13
| caption = Poster ''Misteri Gunung Merapi'' di [[Vidio]]
| image_size =
| genre = [[Film drama|Drama]]<br>[[Kolosal]]<br>[[Sejarah]]<br>[[film Horor|Horror]]<br>[[Misteri]]<br>[[Epos]]
| image_alt =
| creator = [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]
| developer caption =
| alt_name =
| writer = [[M. Abnar Romli]]<br />[[Niki Kosasih]]
| native_name = <!-- {{Infobox name module|language|title}} or {{Infobox name module|title}} -->
| screenplay = [[M. Abnar Romli]]
| story genre = [[Asmadi Sjafar]]{{Plainlist|
* [[Film drama|Drama]]
| director = [[M.Abnar Romli]]<br />[[Ucik Supra]]<br />[[Edward Sirait|ED.Pesta Sirait]]<br />[[Muchlis Raya]]<br />[[Dimas Haring]]<br />[[Billy Kepayang]]
* Kolosal
| starring =
* [[Sejarah]]
| theme_music_composer =
* [[Film Horor|Horror]]
| opentheme =
* [[Film misteri|Misteri]]
| endtheme =
* [[Epos]]
| composer =
}}
| country = {{flagcountry|Indonesia}}
| language creator = [[BahasaGenta IndonesiaBuana Paramita|IndonesiaGenta Buana Pitaloka]]
| num_seasonsbased_on = <!-- {{Based on|work|author}} = 3-->
| inspired_by = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| num_episodes = 369 (versi Indosiar)
| executive_producer developer =
| producer writer = [[Budhi Sutrisno]]{{Plainlist|
* M. Abnar Romli
| editor =
* Niki Kosasih
| cinematography =
}}
| camera =
| screenplay = M. Abnar Romli
| runtime = 60 minutes
| company story = [[Genta Buana Paramita|Genta BuanaAsmadi Pitaloka]]Sjafar
| director = {{Plainlist|
| distributor = [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]
* M.Abnar Romli
| channel = [[Indosiar]] (1 November 1998-18 Desember 2005, 12 April-26 November 2010, 14 September 2011-23 November 2012, 10 Februari-29 September 2013, 22 Februari-23 Juli 2020)<br>[[Trans7|TV7]] (11 Mei-9 Agustus 2006)<br>[[ANTV]] (10 Agustus 2007-30 Agustus 2008)<br>[[Rajawali Televisi|RTV]] (13 Februari-8 Agustus 2017, 23 Juni-30 Desember 2018)<br>[[drama Channel]] (10 Februari-29 September 2019)<br>[[OKTV]] (17 Januari-17 Juli 2021)<br>[[Vision Prime]] (24 Juli 2021)
* [[Ucik Supra]]
| picture_format =
* [[Edward Sirait|ED.Pesta Sirait]]
| audio_format =
* Muchlis Raya
| first_run = Minggu, 1 November 1998
* Dimas Haring
| first_aired = Minggu, 1 November 1998
* Billy Kepayang
| last_aired = Minggu, 18 Desember 2005
}}
| preceded_by = ''[[Tutur Tinular (sinetron 1997)|Tutur Tinular]]''
| creative_director =
| followed_by = ''[[Angling Dharma (sinetron 2000)|Angling Dharma]]''
| starring =
| related = ''[[Angling Dharma (sinetron 2000)|Angling Dharma]]'' <br> ''[[Kehormatan (sinetron)|Kehormatan]]''<br>''[[Bidadari (sinetron)|Bidadari]]''<br>''[[ABG (sinetron)|ABG]]''<br>[[Dia (sinetron 2003)|Dia]]''<br>''[[Kawin Gantung]]''<br>''[[Inikah Rasanya]]''<br>''[[Panji Manusia Millenium]]''<br>''[[Kisah Sedih di Hari Minggu (sinetron)|Kisah Sedih di Hari Minggu]]''<br>''[[Ada Apa dengan Cinta? (sinetron)|Ada Apa Dengan Cinta?]]''<br>''[[Malam Pertama (sinetron)|Malam Pertama]]''<br>''[[Senandung Masa Puber (sinetron)|Senandung Masa Puber]]''<br>"[[Warkop Millenium]]"<br>"[[Kecil-Kecil Jadi Manten]]"<br>"[[Bajaj Bajuri]]"<br>"[[Jinny oh Jinny]]"<br>"[[Jinny Lagi Jinny Lagi]]"<br>"[[Untung Ada Jinny (sinetron)|Untung Ada Jinny]]"<br>"[[Tukang Bubur Naik Haji]]"
<!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan opening credit episode 373 (episode terakhir). Untuk pemeran lainnya, lihat bagian pemeran-->
| production_website =
{{Plainlist|
* [[Farida Pasha]]
* Herby Latul
* [[Marcelino (pemeran)|Marcelino]]
* Devi Zuliaty
* [[Yuni Sulistyawati]]
* [[Syamsul Gondo]]
* Reyvaldo
* [[George Taka]]
* [[Rizal Djibran]]
* [[Wulan Guritno]]
* [[Monica Oemardi]]
* [[Candy Satrio]]
}}
| voices =
| narrated =
| theme_music_composer =
| opentheme =
| endtheme =
| composer =
| country = [[Indonesia]]
| language = Bahasa Indonesia
| num_seasons = 4
| num_episodes = 437
| list_episodes = #Pranala luar
| executive_producer =
| producer = [[Budhi Sutrisno]]
| location = {{Plainlist|
* [[Ciamis]], [[Jawa Barat]]
* [[Pangandaran]], [[Jawa Barat]]
* [[Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]
* [[Bandung Barat]], [[Jawa Barat]]
* [[Bogor]], [[Jawa Barat]]
}}
| cinematography =
| animator =
| editor =
| camera = Multi-kamera
| runtime = 60 menit
| company = [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]
| distributor = [[Indosiar Visual Mandiri]]
| network = [[Indosiar]]
| first_run =
| first_aired = {{Startdate|1998|11|1}}
| last_aired = {{End date|2005|11|27}}
| preceded_by =
| followed_by =
| related = <!-- To be used only for remakes, spin-offs, and adaptations -->
| website = <!-- Remove or comment out this parameter line completely Veloveif URL exists on or is moved to Wikidata; use |website_title = to change the display title. -->
| production_website =
| production_website_title = Situs web produksi
}}
 
'''''Misteri Gunung Merapi''''' adalah [[sinetron]]serial [[Indonesia]]televisi yangkolosal diproduksiIndonesia olehproduksi [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]. yang ditayangkantayang perdana 1 November 1998 pukul 20.30 WIB di [[Indosiar]]. padaSerial tanggalini disutradarai oleh [[Ucik Supra]] dan dibintangi oleh [[Farida Pasha]], 1Herby NovemberLatul, 1998[[Marcelino hingga(pemeran)|Marcelino]], 18Devi DesemberZuliaty, [[Yuni Sulistyawati]] 2005.<ref>{{Cite web|url=https://www.idntimes.com/hype/entertainment/harambe-haramjadah/kabar-para-pemain-misteri-gunung-merapi-c1c2|title= Kabar Para Pemain Misteri Gunung Merapi
|work= Idntimes.com|access-date= 12 September 2019}} </ref>
 
== Musim ==
{| class="wikitable"
|-
! Musim !! Awal tayang !! Akhir tayang !! Jumlah episode !! Jaringan televisi
|-
| Musim 1 || Minggu, 1 November 1998 || Minggu, 26 September 1999 || 48 || rowspan="3"|[[Indosiar]]
|-
| Musim 2 || Minggu, 3 Oktober 1999 || Minggu, 5 Nopember 2000 || 58
|-
| Musim 3 || Minggu, 12 Nopember 2000 || Minggu, 27 Nopember 2005 || 261
|-
| Musim 4 || Senin, 19 Nopember 2018 || Minggu, 20 Januari 2019 || 70 || [[MNCTV]]
|-
! colspan="1" align="center"|4 musim !! colspan="2" align="center"|Minggu, 1 November 1998 ''–'' Minggu, 27 November 2005 !! 437 !! 2
|}
 
== Sinopsis ==
Secara historis, Mak Lampir dikunci di dalam sebuah peti mati bertuliskan ayat Alquran oleh Kyai Ageng Prayogo, murid Sunan Kudus yang diperintahkan oleh Sultan, Raden Patah untuk membasmi bid'ah dan menghancurkan Mak Lampir yang jahat.
 
Cerita kemudian mundur kembali ke peristiwa menjelang pertarungan. Mak Lampir, setelah mengorbankan seorang bayi, berbicara kepada para pengikut Tawny Orchid Sekte Terarati Tawny entangtentang kekuatan yang dia terima dari dewa Batara Kala di sarang sekte tersebut, Gua Setan.
 
Sementara itu, Raden Patah mengadakan pertemuan dengan dewannya mengenai Lampir, yang meneror kerajaan. Dia bertanya kepada Syekh Sunan Kudus tentang calon potensial yang paling memenuhi syarat untuk memimpin misi penindasan terhadap sekte jahat di lereng Gunung Lawu. Sunan kemudian mengamati orang-orang yang hadir dalam pertemuan tersebut dan mengusulkan agar Kyai Ageng Prayogo memimpin penggerebekan tersebut, karena ia melihat cahaya kebaikan di dahi yang terakhir.
 
MakKemarahannya Lampir yang marahakan merencanakan untu meneror Kerajaankerajaan Demak, dan menyantet Kyai Ageng Prayogo. Prayogo menemukan sumber santetbarang tersebut dan dia diserang oleh seekor kucing hitam yang berubah menjadi ular kobra. Dengan kekuatan yang dimilikinya, ia mampu mempertahankan diri dan menghancurkan ular sihir hitam tersebut. Pada saat itu Sunan KudusSuci menyapanya dari pintu dan melihat Prayogo sambil berkata bahwa Prayogo dicobai oleh musuh. Ia mengingatkan Prayogo bahwa musuhnya tidak sembarangan, dan memberikan tongkatnya. Dia berkata bahwa Lampir tidak bisa mati, karena dia adalah ahli ilmu hitam. Satu-satunya cara untuk menghancurkannya adalah dengan mengunci peti dari pantek besi hitam yang dipantek dengan emas di setiap sudutnya.
 
Lampir yang mengintai dari mangkuk sarang merasa tertantang oleh Sunan Kudus, yang menurutnya tidak bisa dia tiru. Ia meminta bantuan Ratu ke Pantai Selatan, Gusti Roro Kidul. Keesokan harinya, Lampiria dan murid-muridnya berangkat ke Pantai Selatan dan menyiapkan sesajen (kepala kerbau, gagak, makanan dan dupa) biasa memanggil Gusti Roro Kidul yang kemudian di hanyutkan dalam gelombang. Gusti Roro Kidul terlihat dari air bersama dayangnya dan bertanya tentang Mak Lampir. Lampir meminta bantuannya untuk melawan Sunan Kudus. Ratu berkata bahwa ia harus meminta pengampunan, karena Sunan Kudus memiliki bala tentara surga yang tidak dapat ia lihat. Lampir memaksa Ratu untuk membantunya. Ia memberikan cambuk ajaib yang harus dibasahi darah, ditambah dengan pengorbanan suci tujuh bayi. Kyai Ageng Prayogo dan pasukannya sudah dalam perjalanan menuju lereng Gunung Lawu.
 
Pasukan tiba di lereng Gunung Lawu, Lampir dan siswa mulai bertarung. Pukulan Lampir ditangkis oleh Kyai Ageng Prayogo. Lampir pun memperagakan cambuk saktinya yang mampu mengeluarkan gelombang ledakan saat di pecutkan. Mereka bertarung di atas air. Isi perut Lampir diekstraksi oleh Kyai Ageng Prayogo, dan tenggelam ke dasar. Bagian-bagian tubuh kembali menyatu dan menghidupkan kembali Lampir. Namun Prayogo mengurung Lampir di dalam peti dan menyimpan peti di sarang Lampir. Sebelum Prayogo pergi, Lampir bersumpah akan membalas dendam pada Prayogo. Prayogo menggerogoti sarang Lampir dan pasukan Demak kabur.
 
130 tahun kemudian, ketika sekelompok pria saat berburu babi hutan, satu per satu, Sarmah, ambruk ke dalam lubang. Temannya, TahirSersan, turun ke guamemperbesar untuk membantu Sarmah. Keduanya menjelajahi gua yang penuh tengkorak itu untuk mencari jalan keluar, dan menemukan peti Mak Lampirkan yang ditiban oleh berhala Batara Kala (dan dijaga oleh roh yang mengelilingi peti itu, yang tidak bisa dilihat oleh Sarmah dan Tahir). Mereka berdua mengira itu berisi peti harta karun, dan mencoba membukanya. Mereka berhasil, dan Sarmah menemukan tubuh Mak Lampir tergeletak di dalamnya. Tahir, di sisi lain, melihat harta karun di dalam peti mati. Sarmah mencoba melarikan diri sementara Tahir dengan gila - gilaan dalam ilusi harta karun yang dilihatnya, dan menuduh Sarman sebagai orang yang rakus yang ingin mengambil semua harta itu. Mereka saling berkelahimelawan seni bela diri, sedangkan roh Mak Lampir kembali ke tubuhnya. Sarmah dikalahkan dan jatuh di peti mati Mak Lampir, darah menetes ke bibir Mak Lampir. Attach Mak terbangun dan membunuh Sersan, lalu membalik keluar gua. Ia menyatakan balas dendam kepada keturunan Prayogo yang sudah lama meninggal.
 
Suatu malam, di sebuah desa, beberapa warga ditemukan tewas dengan luka cakar di wajahnya, yang ternyata satu keluarga. Kerajaan Demak yang telah menjadi kerajaan Mataram mengadakan rapat pengurus di istana kerajaan MataramSultan. SultanKaisar ingin turun tangan sendiri untuk mencari pembunuh warga - warga tersebut, namun senopatinya berkata mereka akan mengurusnya.
 
Adegan kemudian beralih ke pertarungan pencak silat antara beberapa pria dan seorang wanita lansia yang pandai silat di malam hari. Wanita itu mampu diikat oleh Kyai Kanjeng istana, Syekh Ali Akbar, dan ia berbakti pada salah seorang senopati Mataram. Senopati itu pun memerintahkan penjaga untuk menguncinya di dalam sangkar. Ternyata, Mak Lampir telah menjelma menjadi Syekh Ali Akbar tanpa sepengetahuan siapapun.
Baris 66 ⟶ 135:
Malam harinya, setelah belajar, Sembara, Bashir dan Aji sedang dalam perjalanan pulang ketika salah satu dari mereka, Bashir, mencium bau dupa. Seekor kelelawar besar beterbangan di atas kepala mereka, sedangkan Nyi Bidara mengawasi dari balik semak - semak. Bashir mengompol karena ketakutan, dan mereka bertiga bergegas pulang. Mak tertawa terbahak-bahak Lampir terdengar diatas pepohonan, ikuti anak - anak tersebut. Mereka lari ke rumah Aji untuk bersembunyi, tapi kemudian bahan tertawaan Mak Lampir berhenti, dan Bashir dan blabla pulang. Kemudian pada tengah malam, Mak Lampir menemukan Aji dan ingin menyerang hingga kemudian dihentikan oleh Nyi Bidara. Pertarungan bela diri Nyi Bidara dan Mak Lampir, dan terlihat jelas bahwa keduanya adalah lawan yang setara. Mereka menghilang sebentar, dan ibunya Aji, terbangun, menanyakan kejadian apa yang terjadi di luar. Aji bilang ada orang yang bertengkar, tapi kata ibunya dia ngawur saja.
 
Keesokan paginya, penduduk desa membicarakan kejadian tadi malam. Mereka mendengar berbagai macam suara dan mencurigai apa - apa yang terjadi. Ternyata seorang wanita telah meninggal karena dicekik nenek. Suaminya, Tuan Raisman datang ke tempat dia dirawat oleh seorang Raden di rumahnya dan mengatakan kepadanya bahwa dia menemukan seorang nenek mencekik istrinya sampai mati sementara putrinya Farida takut, tetapi anehnya, Farida aman dari Mak Lampir. Kanjeng dan Raden pun diminta menemui Farida dan memeriksanya, karena Mak Lampir tidak bisa menyentuhnya.
 
Sedangkan Nyi Bidara yang dalam keadaan luka - luka di rumahnya dan meminta bantuan suaminya, Kyai Jabad. Nyi Bidara menceritakan bahwa dia pernah bertengkar dengan Mak Lampir, dan suaminya mengetahui cerita Mak Lampir - cerita guru pertama mereka, Ki Banaspati. Nyi Bidara Lampir Mak mengakui bahwa kekuatannya jauh lebih kuat darinya, dan mengatakan kepadanya bagaimana dia bisa dihajar begitu. Sehari sebelumnya, ia berniat menjaga keluarga Pak Raisman dari Mak Lampir (mBok Gino adalah keturunan Prayogo) dan memberikan bala penangkal wahyu kepada Farida, namun mBok Gino menolak dan mengusir Nyi Bidara pergi. Pada malam itu, Mak Lampir datang untuk membunuh keluarga Pak Raisman, dan dia melawannya. Mak Lampir kali ini bersetting melawan Nyi Bidara, berubah menjadi tumbuhan menjalar raksasa yang melilit - lilitan Nyi Bidara, membuatnya babak belur.
 
---
 
Lampir mendapat banyak sekutu dan salah satunya adalah Grandong yang juga ahli seni bela diri dan ilmu hitam.
 
Lampir mendapat perlawanan dari para pendekar dan ulama Mataram, terutama Sembara.
 
== Pemeran ==
=== Season 1 (7 Februari 1999-29 Juli 20011998—1999) ===
{{Infobox Television
| name = Misteri Gunung Merapi Season 1
| image =
| network = [[Indosiar]]
| first_run =
| first_aired = Minggu, 1 November 1998
| last_aired = Minggu, 26 September 1999
| num_episodes = 48
| runtime = 90 menit (20:30 - 22:00 WIB)
| preceded_by =
| followed_by =
}}
{| class="wikitable unsortable"
!Pemeran
Baris 83 ⟶ 158:
|-
|[[Farida Pasha]]
| [[Mak Lampir]]
|-
|rowspan="2"|[[Herby Latul]]
|[[Kyai Ageng Prayogo]]
|-
|Badirul
|-
|[[Marcelino (pemeran)|Marcelino]]
|[[Sembara]]
|-
|[[Devi Zuliaty]]
|[[Farida]]
|-
|[[Yuni Sulistyawati]]
|Farida (setelah{{efn|Setelah [[Devi Zuliaty]]) }}
|-
|[[Syamsul Gondo]]
|[[Basir]]
|-
|[[Reyvaldo Luntungan]]
|[[Mardian]]
|-
|[[George Taka]]
|[[Lindu Aji]]
|-
|[[Rizal Djibran]]
|Lindu Aji (setelah{{efn|Setelah [[George Taka]])}}
|-
|[[Wulan Guritno]]
Baris 120 ⟶ 195:
|Jatmiko
|-
|rowspan="2"|[[Teddy Uncle]]
|Panglima Kumbang
|-
Baris 137 ⟶ 212:
|[[Sultan Agung]]
|-
|[[Hendra Cipta D.]]
|Ki Mandaraka
|-
|rowspan="2"|[[Chairil J. M.|Chairil JM]]
|Tumenggung Surotani
|-
Baris 148 ⟶ 223:
|[[Sunan Kudus]]
|-
|[[Samsuri Kaempuan]]
|Kyai Jabat
|-
|[[Nungki Kusumastuti]]
|Maryamah (Ibunda Sembara)
|-
|[[Baron Hermanto]]
|Raisman (Ayahanda Farida)
|-
|[[Anneke Putri]]
|Rosminah (Bibi Farida)
|-
|[[Yoga Pratama]]
Baris 166 ⟶ 241:
|Farida kecil
|-
|[[Anika Hakim]]
|Nyi Bidara
|-
|[[Edi Tambudo]]
|Kyai Jabat
|-
Baris 179 ⟶ 254:
|Karen
|-
|[[Manan Dipa]]
|Kyai Ageng Jembar Jumantoro
|-
Baris 185 ⟶ 260:
|Darasuta/Nyai Kembang
|-
|[[Simon Cader]]
|Adolf Pieter
|-
|[[Rizal Muhaimin]]
|| Alang Kibar
|-
|rowspan="2"|[[Irman Heryana]]
|Suminta
|-
Baris 198 ⟶ 274:
|Ibunda Bagus Sujiwo
|-
|[[Chaerul JM]]
|Ayahnya Bagus Sajiwo
|-
Baris 206 ⟶ 282:
|Katipari
|-
|[[Lannd S. Piana]]
|Sentanu
|-
Baris 217 ⟶ 293:
|Rindi Antika
|-
|[[Budi Swazkrone]]
|Kapten De Voss
|-
|[[Randy Bramasta]]
|Kalawika
|-
Baris 226 ⟶ 302:
|Banuseta
|-
|[[Rochim Latul]]
|Bakawulung
|-
Baris 232 ⟶ 308:
|Nyi Warik
|-
|rowspan="2"|[[Benny Burnama]]
|Sarkali
|-
|Bongkok
|-
|rowspan="3"|[[Prie Panggih]]
|Kyai Karang Senaya
|-
Baris 244 ⟶ 320:
|Kyai Jamas
|-
|[[Hans Gunawan]]
|Kuwu Darta
|-
|rowspan="3"|[[Suzanna Meilia]]
|Minten
|-
|Rinata (Ibunda Grandong)
|-
|Ratu Siluman Srigala
|-
|[[Diana Yusuf]]
|Ibu Minten
|-
Baris 268 ⟶ 344:
|Mandakini
|-
|[[Deo]]
|Omen
|-
|[[Titin Asmara]]
|Mpok Kutut
|-
Baris 278 ⟶ 354:
|-
|[[Agus Kuncoro]]
|[[Sultan Agung]] setelah{{efn|Setelah [[Fendy Pradana)]]}}
|-
|[[Ananda George]]
Baris 284 ⟶ 360:
|}
 
=== Season 2 (19 Agustus 2001-26 Mei 20021999—2000) ===
{{Infobox Television
| name = Misteri Gunung Merapi Season 2
| image =
| network = [[Indosiar]]
| first_run =
| first_aired = Minggu, 3 Oktober 1999
| last_aired = Minggu, 5 November 2000
| num_episodes = 58
| runtime = 90 menit (20:30 - 22:00 WIB)
| preceded_by =
| followed_by =
}}
{| class="wikitable"
!Pemeran
Baris 292 ⟶ 380:
|Mak Lampir
|-
|[[Marcelino (pemeran)|Marcelino]]
|Sembara
|-
Baris 307 ⟶ 395:
|Mayangsari/Pendekar Perak
|-
|[[Irman Heryana]]
|Bagus Sajiwo
|-
Baris 313 ⟶ 401:
|Jatmiko
|-
|[[Rizal Muhaimin]]
|Santa Lima/Mata Malaikat
|-
Baris 322 ⟶ 410:
|Rindi Antika
|-
|[[Teddy Uncle]]
|Panglima Kumbang
|-
|[[Samsuri Kaempuan]]
|Kyai Jabat
|-
|[[Anika Hakim]]
|Nyi Bidara
|-
Baris 340 ⟶ 428:
|[[Nyi Blorong]]
|-
|[[S.Manan Dipa]]
|Kyai Ageng Jembar Jumantoro
|-
Baris 354 ⟶ 442:
|Gandasuli
|-
|Deo
|[[Anjasmara]]
|[[Young Grandong]]
|-
|rowspan="3"|[[Suzanna Meilia]]
|Kenting Jamas
|-
|Dewi Rara
|[[Cornelia Agtha]]
|-
|Minten
|[[Indra Bekti]]
|-
|Dian
|[[Komeng]]
|Kenting Sari
|-
|[[Ulia Sari]]
|Kenting Wulan
|-
|[[Febriyanti]]
|| Kenting Kuning
|-
|[[Christine Dewayanti]]
|Winarti
|-
|[[Errina G. D.|Errina GD]]
|Endang Sunarsih
|-
|[[Arif Iskandar]]
|Gundala Seta
|-
|[[Chaerul JM]]
|Datuk Larang Tapa
|}
 
=== Season 3 (2 Juni 2002-18 Desember 20052000—2005) ===
{{Infobox Television
| name = Misteri Gunung Merapi Season 3
| image =
| network = [[Indosiar]]
| first_run =
| first_aired = Minggu, 12 November 2000
| last_aired = Minggu, 27 November 2005
| num_episodes = 261
| runtime = 90 menit (20:30 - 22:00 WIB)
| preceded_by =
| followed_by =
}}
{| class="wikitable"
!Pemeran
Baris 391 ⟶ 492:
|-
|[[Farida Pasha]]
|[[Mak Lampir]]
|-
|[[Marcelino (pemeran)|Marcelino]]
|[[Sembara]]
|-
|[[Yuni Sulistyawati]]
|[[Farida]]
|-
|[[Syamsul Gondo]]
|[[Basir]]
|-
|[[Rizal Djibran]]
|[[Lindu Aji]]
|-
|rowspan="3"|[[Monica Oemardi]]
Baris 410 ⟶ 511:
|Roro Inten
|-
|Dewi Racun (setelah{{efn|Setelah [[Anne J. Cotto]])}}
|-
|[[Irman Heryana]]
|Bagus Sajiwo
|-
Baris 421 ⟶ 522:
|Gandasuli
|-
|[[Rizal Muhaimin]]
|Santa Lima/Mata Malaikat
|-
Baris 432 ⟶ 533:
|[[Nyi Roro Kidul]]
|-
|[[Chaerul JM]]
|Datuk Larang Tapa
|-
|[[Dam Saputra]]
|Datuk Larang Tapa (setelah{{efn|Setelah [[Chaerul JM]])}}
|-
|[[Anto Wijaya]]
Baris 444 ⟶ 545:
|Dewi Ambalika
|-
|[[Teddy Uncle]]
|Panglima Kumbang
|-
|[[Samsuri Kaempuan]]
|Kyai Jabat
|-
|[[Anika Hakim]]
|Nyi Bidara
|-
|[[S.Manan Dipa]]
|Kyai Ageng Jembar Jumantoro
|-
Baris 460 ⟶ 561:
|-
|[[Roy Jordy]]
|[[Sultan Agung]] (setelah{{efn|Setelah [[Agus Kuncoro]])}}
|-
|rowspan="2"|[[Anne J. Cotto]]
Baris 467 ⟶ 568:
|Dewi Racun
|-
|rowspan="3"|[[Indrq Bekti]]Dian
|[[Kenting Sari]]
|-
|Tukinah
Baris 474 ⟶ 575:
|Roro Gandari
|-
|rowspan="2"|[[Uliasari]]
|Kenting Wulan
|-
|Endang Cuwiri
|-
|rowspan="2"|[[Febriyanti]]
|Kenting Kuning
|-
|Inong
|-
|[[Christine Dewayanti]]
|Kumbalini
| unsortableKumbalini
|-
|rowspan="3"|[[Dena Rachman|Reynaldi]]
Baris 494 ⟶ 595:
|Welu
|-
|[[Jhon Thasrif]]
|Sawung Dahana Dewasadewasa
|-
|Kiki
|Grandong (setelah{{efn|Setelah [[Arief Nurman)}}
|-
|Deo
|Mahesa Jenar Kecilkecil
|-
|[[Choky Andriano]]
Baris 507 ⟶ 608:
|-
|[[Ahmad Affandy]]
|Mahesa Jenar (setelah{{efn|Setelah [[Choky Andriano]])}}
|-
|rowspan="3"|[[Errina GD]]
Baris 516 ⟶ 617:
|Dewi Iprih
|-
|[[Hellya Septiana]]
|Dewi Bajul
|-
|rowspan="2"|[[Arif Iskandar]]
|Gundala Seta
|-
Baris 533 ⟶ 634:
|Raden Samba
|-
|rowspan="2"|[[Sofie Amalia]]
|Sukmawati
|-
|Roro Setyawati
|-
|rowspan="2"|[[Budi Chaerul]]
|Ki Dunia Banda
|-
Baris 546 ⟶ 647:
|Ayu Wulandari
|-
|[[Rah Syahputra]]/[[Chris Chandra]]
|rowspan="2"|Blotong
|-
|Chris Chandra
|-
|[[Imel Putri Cahyati]]
Baris 555 ⟶ 658:
|Tirta/Jaka Lelana
|-
|rowspan="3"|[[Suzanna Meilia]]
|Minten
|-
|Wulandari
|-
|Rindi Antika (setelah{{efn|Setelah [[Lilis Suganda]])}}
|-
|rowspan="3"|[[Revi Mariska]]
Baris 572 ⟶ 675:
|Ismoyo
|-
|rowspan="2"|[[Sandy Permana]]
|Rangga SetaSetan
|-
|Aryasoma
|-
|rowspan="4"|[[Nurman Arief]]
|Grandong/Indrajit
|-
Baris 586 ⟶ 689:
|Ki Bagaspati
|-
|rowspan="2"|[[Denaya Bintang Azmi|Denia]]
|Nyi Tuwi
|-
|Puspa
|-
|[[Amprah Erlangga]]
|Ki Lupit
|-
|[[Murti Sari Dewi]]
|Nyai Parwati
|-
Baris 600 ⟶ 703:
|Putri Rembulan
|-
|[[Diaz Erlangga]]
|Gendowor/Topeng Hitam
|-
|[[Dani Permana]]
|Tumenggung Martoloyo
|-
|[[Afdhal Yusman]]/[[Ricky Rifky]]
|rowspan="2"|Puspo Negoro
|-
|Ricky Rifky
|-
|[[Hans Gunawan]]
|Kyai Jumantoro
|-
Baris 615 ⟶ 720:
|Aji Basa Pamungkas/Bayu Seta
|-
|rowspan="4"|[[Reyvaldo Luntungan]]
|Kapten Marcus
|-
Baris 624 ⟶ 729:
|Dewa Petir
|-
|rowspan="2"|[[Sigit Antonio]]
|Raden Sutejo
|-
Baris 635 ⟶ 740:
|[[Pangeran Purbaya]]
|-
|[[Rendy Bramasta]]
|Tumenggung Alap Alap
|-
|[[Ruslan Basri]]
|Kyai Jabat
|-
|[[R. Novel]]
|Kyai Basari
|-
|[[Fairus Salam]]
|Dewi Sekar Arum
|-
|[[Alex Bernard]]
|Kyai Ageng Sebayu
|-
|[[Ratu Anya]]
|Sang Hyang Kili
|-
Baris 656 ⟶ 761:
|[[Nyi Blorong]]
|-
|[[M. Arif]]
|Setan Utara 3
|-
|[[Nurcholis]]
|Raden Permadi/Wiratsangka
|-
|[[Andez Raditya]]
|Raden Permadi/Wiratsangka (setelah{{efn|Setelah [[Nurcholis]])}}
|-
|N/A
| Banowati
|-
|N/A
|Nagasariti
|-
|[[Alan (aktor)|Alan]]
|Ki Welang
|-
|[[Puput]]
|Nyi Weling
|-
|rowspan="3"|[[Lisda Oxalis|Lisda Oktaviani]]
|Nandini (siluman ular)
|-
|Roro Grinsing
|-
|[[Nyi Blorong]] (setelah{{efn|Setelah [[Imelda Soraya]]}}
|-
|[[Faisal Bugis]]
|[[Trunojoyo|Pangeran Trunojoyo]]
|-
|rowspan="2"|[[Arifin Gunawan]]
|Jaka
|-
|Kuma Somala
|-
|rowspan="3"|[[Husein Khalia]]
|Hiralal Shangker
|-
Baris 699 ⟶ 804:
|Setan Bongkok
|-
|[[Alfiano (aktor)|Alfiano]]
|Kala Roma Abang
|-
|[[Zaenal Patikawa]]
|Ki Pangalanan
|-
|[[Wawan]]
|Ki Mertani
|-
|[[Wawan Bima]]
|Ki Sumangkar
|-
|[[Mack Reynaldo]]
|Pangemis Tangan Seribu
|-
|[[Yoseph Holne]]
|Ki Panut
|-
|rowspan="2"|[[Rossi Ayu]]
|Nyi Panut
|-
|Ambarwati
|-
|[[Yuri Zhang]]
|Mawar Putih (setelah{{efn|Setelah [[Errina G. D.|Errina GD]])}}
|}
;Keterangan:
* N/A: ''Not Available''
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
 
{{Genta Buana Paramita}}{{Spacetoon Indonesia}}
{{sinetron-stub}}
[[Kategori:Genta Buana Paramita]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 1998]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 1999]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2000-an]]
[[Kategori:Sinetron tahun 2001]]
[[Kategori:Sinetron tahun 2002]]
[[Kategori:Sinetron tahun 2003]]
[[Kategori:Sinetron tahun 2004]]
[[Kategori:Sinetron tahun 2005]]
[[Kategori:Sinetron Indosiar]]