Suku Dayak Abal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Suku Abal.jpg|jmpl|200px|Gambar suku Abal di Museum Wasaka Banjarmasin.]]
[[Berkas:Letak-kec-haruai-tabalong.PNG|130px|jmpl|ka|Sebagian desa di Kecamatan Haruai, merupakan lokasi kediaman suku Abal di Kabupaten Tabalong]]
'''Suku Abal''' atau '''Suku Dayak Abal''' adalah sub-[[suku Dayak]] yang berdiam di Desa [[Kupang Nunding, Muara Uya, Tabalong|Kupang Nunding]], kecamatan [[Muara Uya, Tabalong]] dahulu juga terdapat di Desa [[Halong, Haruai, Tabalong|Halong]] Dalam, Desa AongAgong, dan Desa [[Suput, Haruai, Tabalong|Suput]]. Ketiga desa ini merupakan bagian wilayah administratif Kecamatan [[Haruai, Tabalong]], Provinsi [[Kalimantan Selatan]]. Kecamatan Haruai yang luasnya 861,27 km2 pada tahun [[1990]] berpenduduk 21.948 [[jiwa]] (mayoritas [[suku Banjar]]), tetapi tidak tersedia [[data]] jumlah orang [[Dayak Abal]] di antara jumlah tersebut. [[Orang Abal]] ini mempunyai [[bahasa]] sendiri yakni [[bahasa Abal]]. Antara sesamanya mereka menggunakan bahasa Abal sebagai [[bahasa ibu]], tetapi dengan orang luar misalnya dengan orang Banjar, atau [[Dayak Maanyan]], [[Dayak Dusun Deyah]] yang penduduk asal di kabupaten ini, mereka menggunakan [[bahasa Banjar]] sebagai [[bahasa pengantar]]. Pengaruh orang Banjar menyebabkan mereka telah lama memeluk [[agama]] [[Islam]], dan [[asimilasi]] dengan [[orang Banjar]] ini terjadi sedemikian rupa sehingga [[budaya]] lama mereka sendiri sudah hampir-hampir punah. Seperti [[penduduk]] [[Kabupaten Tabalong]] umumnya, mereka hidup dari sektor [[pertanian]] dan hasil [[hutan]].<ref name="Demography of Indonesia's Ethnicity">{{cite book|last=Ananta|first=Aris|date=29 April 2016|year=2016|url=https://books.google.co.id/books?id=Nh1qDwAAQBAJ&pg=PT411&dq=pasir-pematang&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi18fn-s9voAhV2xTgGHT5UA10Q6AEILTAB#v=onepage&q=pasir-pematang&f=false|title=Demography of Indonesia's Ethnicity|location=|publisher=Flipside Digital Content Company Inc|isbn=9814695947|language=en|translator=|authorlink=Aris Ananta}} ISBN 9789814695947</ref><ref name="Sumbawa pada masa dulu">{{cite book
| first= M. J.
| last= Melalatoa
| authorlink= M. J. Melalatoa
| url= https://www.google.co.id/books/edition/Ensiklopedi_suku_bangsa_di_Indonesia_A_K/sU4OAQAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=Dayak-Abal&dq=Dayak-Abal&printsec=frontcover
| title= Ensiklopedia Sukubangsa di Indonesia. Jilid A--K.
| location=[[Jakarta]], Indonesia
| publisher= [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]]
| year= 1995
| p= 1
}}</ref>
 
== Bahasa Abal ==
[[Bahasa Abal]] merupakan bahasa yang berada diambang kepunahan, karena hanya segilintir orang-orang tua saja yang masih menggunakan bahasa tersebut, sedangkan generasi muda suku Abal lebih menggunakan bahasa daerah lainnya.
 
== Rujukan ==
Melalatoa, J. [[1995]]. [[Ensiklopedia Sukubangsa di Indonesia]]. Jilid A--K. [[Jakarta]]: [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]].
 
== Lihat pula==
* [[suku Dayak Paser]]
 
== Pranala luar ==
* https://folksofdayak.wordpress.com/2014/03/09/dayak-abal-sub-suku-dayak-yang-sudah-punah/
 
{{reflist}}
 
{{Dayak}}
 
{{DEFAULTSORT:Abal}}
{{suku-stub}}
[[Kategori:Dayak]]
[[Kategori:Haruai, Tabalong]]
Baris 23 ⟶ 35:
[[Kategori:Kabupaten Tabalong]]
[[Kategori:Suku bangsa di Kalimantan Selatan]]
 
 
{{suku-stub}}