Kabupaten Bekasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Lihat pula: Bekasi Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(198 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tentang|kabupaten di Indonesia|kota bernama sama|Kota Bekasi}}
{{Kegunaan lain|Bekasi (disambiguasi)}}
{{kotak info Dati II Indonesia
|
|nama
|nama lain =
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|translit_lang1_info = {{sund|ᮘᮨᮊᮞᮤ}}
|lambang = Lambang Kabupaten Bekasi.svg
|peta = Map of West Java highlighting Bekasi Regency.svg<!--alt: Locator kabupaten bekasi.png-->
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|
|image1=Muara sungai Citarum.jpg
|caption1=Muara Sungai Citarum
|image2=SENTRA GROSAIR CIKARANG Shopping Mall.jpg
|
|image3=Bekasi regency administration.jpg
|caption3=Kantor Bupati Bekasi
|image4=Situ Burangkeng.jpg
|caption4=Situ Burangkeng
}}
| koordinat = <!---- gunakan [[templat:coord]]. biasanya diisi dengan koordinat alun-alun, katedral, pelabuhan, bandara, kantor polisi, kantor bupati, ataupun gedung DPRD ----> {{coord|-6.3659088|107.1730863|display=title,inline}}
| pushpin_map = Indonesia Jawa Barat#Indonesia Java#Indonesia
| pushpin_label = Kabupaten Bekasi
| pushpin_label_position = top
|julukan = ''<!--untuk julukan kabupaten tidak usah memakai frasa kota, cukup julukan tersebut disematkan pada kotamadya Bekasi-->Daerah Industri''
|motto = Swatantra wibawa mukti<br/>{{small|{{su icon}} Otonom, berwibawa, dan makmur}}
|anthem = Himne Kabupaten Bekasi<br>{{center| }}
|semboyan =
|provinsi = [[Jawa Barat]]
|ibukota = [[Cikarang Pusat, Bekasi|Cikarang Pusat]]
|area_rank = 18
|luasref =
|luas = 1041,25
|luasdaratan =
|luasperairan =
|penduduk = 2936182
|penduduktahun = 2021
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=29 Oktober 2021|format=Visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
|population_rank = 10
|kepadatan =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|95,14% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 4,32% [[Kekristenan]]
** 3,40% [[Protestan]]
** 0,92% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,47% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,06% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|kecamatan = 23
|kelurahan = 7
|desa = 180
|dasar hukum = UU Nomor 14 Tahun 1950<ref name="LAHIR">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=29 Oktober 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|tanggal = {{tanggal lahir dan umur|1950|8|15}}<ref name="LAHIR"/> (Tanggal Resmi dari Pemkab Bekasi)
|hari jadi =
|kepala daerah = [[Daftar Bupati Bekasi|Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Dedy Supriyadi]] (Pj.)
|wakil kepala daerah =
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Jaoharul Alam (Pj.)
|ketua DPRD =
|kodearea = +62 21
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|17200 – 17800]]
|nomor_polisi = B ''xxxx'' F**
|flora =
|fauna = [[Lutung|Lutung Jawa]]
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|SNI = CKR/BKS
|apbd =
|pad =
|dau = Rp1.233.146.336.000,00 (2020)
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=29 Oktober 2021|format=pdf}}</ref>
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>[[Bahasa Sunda|Sunda]]<br>[[Bahasa Betawi|Betawi]]
|IPM = {{increase}} 74,45 <br/> {{fontcolor|Green|tinggi}} ([[2021]])<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=10 Mei 2022|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|web = {{URL|http://www.bekasikab.go.id/}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het landhuis Tjenkarang gebouwd in 1760 door Michiel Romp TMnr 60014596.jpg|jmpl|300px|Rumah tuan tanah yang dibangun tahun 1760 (foto diambil tahun 1920-1935).]]
Baris 60 ⟶ 79:
[[Berkas:Kecamatan di Kabupaten Bekasi.jpg|jmpl|Kecamatan di Kabupaten Bekasi]]
'''Kabupaten Bekasi''' ({{
== Sejarah ==
Penelusuran [[Poerbatjaraka]] (seorang ahli [[bahasa
Candrabhaga merupakan bagian dari [[Kerajaan Tarumanagara]], yang berdiri sejak abad ke 5 Masehi.<ref name="sejarah"/> Ada 7 (tujuh) [[prasasti]] yang menyebutkan adanya kerajaan Tarumanagara yang dipimpin oleh Maharaja [[Purnawarman]], yakni [[Prasasti Tugu]] (Cilincing, Jakarta), [[Prasasti Ciaruteun]], [[Prasasti Muara Cianten]], [[Prasasti Kebon Kopi]], [[Prasasti Jambu]], [[Prasasti Pasir Awi]] (ke enam prasasti ini ada di daerah Bogor), dan satu prasasti di daerah Bandung Selatan ([[Prasasti Cidangiang]]). {{butuh rujukan}}
Diduga bahwa Bekasi merupakan salah satu pusat [[Kerajaan Tarumanagara]] (Prasasti Tugu, berbunyi: ..dahulu kali yang bernama Kali Candrabhaga digali oleh Maharaja Yang Mulia Purnawarman, yang mengalir hingga ke laut, bahkan kali ini mengalir
Setelah kerajaan Tarumanagara runtuh (abad 7), kerajaan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap Bekasi adalah [[Kerajaan Padjadjaran]], terlihat dari situs sejarah [[Batu Tulis]] (di daerah Bogor).<ref name="sejarah"/> Sutarga lebih jauh menjelaskan, bahwa Bekasi merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Padjadjaran dan merupakan salah satu pelabuhan sungai yang ramai dikunjungi oleh para pedagang.<ref name="sejarah"/> Bekasi menjadi kota yang sangat penting bagi Padjadjaran, selanjutnya menjelaskan bahwa: “..Pakuan adalah ibu kota Kerajaan Padjadjaran yang baru. {{butuh rujukan}} Proses perpindahan ini didasarkan atas pertimbangan geopolitik dan strategi militer.{{butuh rujukan}} Sebab, jalur sepanjang Pakuan banyak dilalui aliran sungai besar yakni
Demikianlah, waktu berlalu, kerajaan-demi kerajaan tumbuh, berkembang, mengalami masa kejayaan, runtuh, timbul kerajaan baru.<ref name="sejarah"/> Kedudukan Bekasi tetap menempati posisi strategis dan tercatat dalam sejarah masing-masing kerajaan (terakhir tercatat dalam sejarah, kerajaan yang menguasai Bekasi adalah [[Kerajaan Sumedanglarang]], yang menjadi bagian dari [[Kerajaan Mataram]]).<ref name="sejarah"/> Bahkan bukti-bukti mengenai keberadaan kerajaan ini sampai sekarang masih ada, misalnya: ditemukannya makam Wangsawidjaja dan Ratu Mayangsari (batu nisan), makam Wijayakusumah serta sumur mandinya yang terdapat di kampung Ciketing, Desa Mustika Jaya, Bantargebang. {{butuh rujukan}} Dimana baik batu nisan maupun kondisi sumur serta bebatuan sekitarnya, menunjukkan bahwa usianya parallel dengan masa Kerajaan Sumedanglarang. {{butuh rujukan}} Demikian pula penemuan rantai di Kobak Rante, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya (konon katanya, daerah Kobak Rante adalah daerah pinggir sungai yang cukup besar, hingga mampu dilayari kapal. Jalur ini sering digunakan patroli kapal dari Sumedanglarang. {{butuh rujukan}}
Baris 82 ⟶ 101:
Setelah Entong Tolo ditangkap dan dibuang ke Manado, tahun 1913 di Bekasi muncul organisasi Sarekat Islam (SI) yang banyak diminati masyarakat yang sebagian besar petani. Berbeda dengan di daerah lain, kepengurusan SI Bekasi didominasi oleh kalangan pedagang, petani, guru ngaji, bekas tuan tanah dan pejabat yang dipecat oleh Pemerintah Hindia Belanda, serta para jagoan yang dikenal sebagai rampok budiman. Karena jumlah yang cukup banyak, SI Bekasi kemudian menjadi kekuatan yang dominan ketika berhadapan dengan para tuan tanah. Antara 1913-1922, SI Bekasi menjadi penggerak berbagai protes sebagai upaya penentangan terhadap berbagai penindasan terhadap petani, misalnya pemogokkan kerja paksa (rodi), protes petani di Setu (1913) sampai pemogokkan pembayaran “cuka” (1918).
[[Berkas:Kawedanan Tjibaroesa-Cibarusah Tahun 1933 n.jpg|al=Cibarusah |kiri|jmpl|Wilayah Tjibaroesa/Cibarusah Buitenzorg/Bogor. Wilayah ini, adalah cikal bakal yang akan menjadi bagian. Dari Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Peta wilayah ini. dibuat oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pada tahun 1933. <ref>{{Cite web|title=Instagram|url=https://www.instagram.com/p/CNfLeUHAKbG/?igsh=MTQ5aWNicGhsdGVvNQ==|website=www.instagram.com|access-date=2024-05-29}}</ref>]]
=== Masa Pendudukan Jepang ===
Baris 94 ⟶ 114:
Selain organisasi bentukan Jepang, pemuda Bekasi mengorganisasikan diri dalam organisasi non formal yaitu Gerakan Pemuda Islam Bekasi (GPIB), yang didirikan pada tahun 1943 atas inisiatif para pemuda Islam Bekasi yang setiap malam Jum’at mengadakan pengajian di Masjid Al –Muwahiddin, Bekasi, para anggotanya terdiri atas pemuda santri, pemuda pendidikan umum dan pemuda “pasar” yang buta huruf. Awalnya GPIB dipimpin oleh Nurdin, setelah ia meninggal 1944, digantikan oleh Marzuki Urmaini. Hingga awal kemerdekaan BPIB memiliki anggota yang banyak, markasnya di rumah Hasan Sjahroni, di daerah pasar Bekasi, banyak anggotanya kemudian bergabung ke-BKR dan badan perjuangan yang dipimpin oleh KH Noer Alie. GPIB banyak memiliki Cabang antara lain, GPIB Pusat Daerah Bekasi (Marzuki Urmaini dan Muhayar), GPIB Daerah Ujung Malang (KH Noer Alie), GPIB Daerah Tambun (Angkut Abu Gozali, GPIB Kranji (M. Husein Kamaly) dan GPIB Cakung (Gusir)
berdirinya kabupaten Bekasi. Berdasarkan aturan hukum pada saat itu dan melihat kegigihan rakyat memperjuangkan aspirasinya untuk membentuk suatu pemerintahan tersendiri, setingkat Kabupaten, mulailah para tokoh dan rakyat Bekasi berjuang agar pembentukan tersebut dapat terealisasikan. Awal tahun 1950, para pemimpin rakyat diantaranya R. Soepardi, KH Noer Alie, Namin, Aminudin dan Marzuki Urmaini membentuk “Panitia Amanat Rakyat Bekasi”, dan mengadakan rapat raksasa di Alun-alun Bekasi (17 Januari 1950), yang dihadiri oleh ribuan rakyat yang datang dari pelbagai pelosok Bekasi, dihasilkan beberapa tuntutan yang terhimpun dalam “Resolusi 17 Januari”, yang antara lain menuntut agar nama [[Jatinegara|Kabupaten Jatinegara]] diubah menjadi Kabupaten Bekasi, tuntutan itu ditandatangani oleh Wedana Bekasi (A. Sirad) dan Asisten Wedana Bekasi (R. Harun).
=== Pasca Kemerdekaan Indonesia ===
Usulan tersebut akhirnya mendapat tanggapan dari Mohammad Hatta, dan menyetujui penggantian nama
Status ini dikukuhkan dengan UU Nomor 14 Tahun 1950 mengenai pembentukan Kabupaten Bekasi, dengan wilayah yang terdiri dari empat
Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (Jalan Ir. H Juanda), yang kemudian pada tahun 1982 gedung perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi dipindahkan ke Pondok Gede, Bekasi seiring dengan pembentukan Kota Administrasi Bekasi.
Kewedanan yang ada di Bekasi pada tahun 1950 adalah:
* Kewedanan Bekasi
** Kecamatan Bekasi terdiri atas 9 desa
** Kecamatan Babelan terdiri atas 6 desa
** Kecamatan Cilincing terdiri atas 3 desa
** Kecamatan Pondok Gede terdiri atas 7 desa
** Kecamatan Cakung terdiri atas 3 desa
* Kewedanan Tambun
** Kecamatan Tambun terdiri atas 8 desa
** Kecamatan Setu terdiri atas 9 desa
** Kecamatan Cibitung terdiri atas 7 desa
* Kewedanan Cikarang
** Kecamatan Cikarang terdiri atas 7 desa
** Kecamatan Lemahabang terdiri atas 8 desa
** Kecamatan Kedungwaringin terdiri atas 7 desa
* Kewedanan Serengseng
** Kecamatan Sukatani terdiri atas 9 desa
** Kecamatan Pebayuran terdiri atas 6 desa
** Kecamatan Cabangbungin terdiri atas 5 desa
Dari tahun 1950 hingga 1963, tidak akan ada perubahan dalam jumlah kecamatan yang ada di kabupaten Bekasi. Baru pada tahun 1963, seiring dengan kebijakan penghapusan struktur [[kawedanan]] berdasarkan [[Peraturan Presiden (Indonesia)|Peraturan Presiden]] Nomor 22 Tahun 1963, sebagian wilayah [[Kawedanan Jonggol]] di sebelah utara masuk wilayah [[Kabupaten Bogor]] digabungkan dengan Kabupaten Bekasi, seperti Kecamatan Cibarusah, dan beberapa desa lainnya.<ref>{{Cite web|title=PERPRES No. 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/42456/perpres-no-22-tahun-1963|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2022-05-24|archive-date=2022-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220602040957/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/42456/perpres-no-22-tahun-1963|dead-url=no}}</ref> Kemudian tahun 1980, dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 1980 yang memekarkan Kecamatan Serang (sekarang berubah nama menjadi Serang Baru) dari Kecamatan Cibarusah. Hal ini disusul dengan PP Nomor 48 Tahun 1981 yang memekarkan Kecamatan Bekasi menjadi empat bagian di bawah Kota Administrasi Bekasi, serta PP Nomor 53 tahun 1981 yang memekarkan Kecamatan Muaragembong dari Cabangbungin, Kecamatan Tambelang dari Sukatani, dan Kecamatan Bantargebang dimekarkan dari Setu. Dengan demikian pada tahun 1981, Kabupaten Bekasi memiliki 20 Kecamatan. 4 di bawah Kota Administasi Bekasi, dan 16 langsung di bawah Kabupaten Bekasi.
Perubahan berikutnya terjadi pada tahun 1992, Kecamatan Kedungwaringin dimekarkan dari Cikarang dan Lemahabang (sekarang Cikarang Timur), dan Kecamatan Jatiasih dari Pondokgede melalui PP Nomor 3 tahun 1992. Dengan demikian pada tahun 1992, Kabupaten Bekasi memiliki 22 Kecamatan. 4 di bawah Kota Administasi Bekasi, dan 18 langsung di bawah Kabupaten Bekasi.
Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 memindahkan tiga kecamatan ke dalam kota administrasi Bekasi, yakni kecamatan Pondokgede, Jatiasih, dan Bantargebang, sekaligus memisahkan kota tersebut, dengan sebutan Kotamadya, dari Kabupaten Bekasi. Oleh sebab itu pada tahun 1996 sisa dari Kabupaten Bekasi terbagi ke dalam 15 Kecamatan dengan 187 desa.
Selanjutnya dengan terjadinya reformasi, penambahan kecamatan dan kelurahan dilakukan melalui peraturan daerah. Dengan diberlakukannya Perda No. 26 Tahun 2000, maka Kabupaten Bekasi dimekarkan menjadi 23 Kecamatan, dengan jumlah desa tetap 187 desa. Beberapa kecamatan juga diubah namanya. Jumlah kecamatan ini belum berubah hingga sekarang. Mulai tahun 2004, Pemerintahan Kabupaten Bekasi dipindahkan ke Cikarang Pusat, Kota Deltamas dengan tujuan untuk memeratakan pembangunan di daerah timur Bekasi.
== Kependudukan ==
Baris 107 ⟶ 157:
Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 3.899.112 jiwa. Tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Bekasi menjadi 3.112.698 jiwa atau naik 120.586 jiwa dari tahun 2013.<ref name="jumlah penduduk"/> Penduduk berjenis kelamin laki-laki adalah 1.592.588 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan 1.530.110 jiwa pada tahun 2014.Dengan luas wilayah 127.388 hektar, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 2.451 jiwa per km<sup>2</sup>.<ref name="jumlah penduduk"/>
Kecamatan dengan penduduk tertinggi ialah [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]] dengan jumlah penduduk mencapai 486.041 jiwa atau 16 persen dari total penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2014. Kecamatan dengan penduduk terendah ialah [[Bojongmangu, Bekasi|Bojongmangu]] dengan jumlah penduduk 25.587 jiwa pada tahun 2014.<ref name="jumlah penduduk">[http://news.klikbekasi.co/2015/04/18/tahun-2014-jumlah-penduduk-kabupaten-bekasi-bertambah-120-586-jiwa/ Jumlah Penduduk Kabupaten Bekasi Naik 120.586 Jiwa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160916043809/http://news.klikbekasi.co/2015/04/18/tahun-2014-jumlah-penduduk-kabupaten-bekasi-bertambah-120-586-jiwa/ |date=2016-09-16 }}[http://news.klikbekasi.co/2015/04/18/tahun-2014-jumlah-penduduk-kabupaten-bekasi-bertambah-120-586-jiwa/ pada Tahun 2014] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160916043809/http://news.klikbekasi.co/2015/04/18/tahun-2014-jumlah-penduduk-kabupaten-bekasi-bertambah-120-586-jiwa/ |date=2016-09-16 }}</ref>
== Geografi ==
{| class="wikitable"
|+ Titik ekstrem Kabupaten Bekasi
|-
|align = center|Barat || {{coord|6|8|46|S|106|58|18.2|E}} || [[Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Bekasi]]
|-
|align = center|Selatan || {{coord|6|28|50|S|108|10|13.4|E}} || [[Karangmulya, Bojongmangu, Bekasi]]
|-
|align = center|Timur || {{coord|6|15|1.9|S|108|14|40.9|E}} || [[Mekarjaya, Kedungwaringin, Bekasi]]
|-
|align = center|Utara || {{coord|5|5|14.7|S|107|1|17.6|E}} || [[Pantaibahagia, Muaragembong, Bekasi|Pantai Bahagia]], [[Muaragembong, Bekasi]]
|-
|}
{{Unreferenced section}}
Sebagian besar wilayah Bekasi adalah dataran rendah dengan bagian selatan yang berbukit-bukit. Ketinggian lokasi antara 0 –
[[Berkas:Menjala_ikan_di_situ_Hambaro.jpg|jmpl|ka|al=Menjala ikan di situ Hambaro|Menjala ikan di situ Hambaro]]
Jenis tanah di Kabupaten Bekasi diklasifikasikan dalam tujuh kelompok. Kelompok yang paling layak untuk pengembangan pembangunan memiliki luas sekitar 16.682,25 Ha (81,25%), yang terdiri dari jenis asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu; komplek latosol merah kekuningan, latosol coklat, dan podsolik merah; aluvial kelabu tua; asosiasi glei humus dan alluvial kelabu; dan asosiasi latosol merah, latosol coklat kemerahan, dan laterit. Klasifikasi cukup layak seluas 3.745,04 Ha (18,24%), terdiri dari jenis tanah asosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan. Sisanya sekitar 104,71 Ha (0,51%) dari jenis podsolik kuning merupakan areal yang kurang layak untuk pembangunan. {{butuh rujukan}}
Baris 121 ⟶ 182:
Selain itu, terdapat 13 situ yang tersebar di beberapa kecamatan dengan luas total 3 Ha sampai 40 Ha, yaitu Situ Tegal Abidin, Bojongmangu, Bungur, Ceper, Cipagadungan, Cipalahar, Ciantra, Taman, Burangkeng, Liang Maung, Cibeureum, Cilengsir, dan Binong. Saat ini kebutuhan air di Kabupaten Bekasi dipenuhi dari 2 (dua) sumber, yaitu air tanah dan air permukaan. Air tanah dimanfaatkan untuk pemukiman dan sebagian industri. Kondisi air tanah yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi sebagian besar merupakan air tanah dangkal yang berada pada kedalaman 5 – 25 meter dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam pada umumnya didapat pada kedalaman antara 90 – 200 meter. Air permukaan, seperti sungai, dimanfaatkan oleh PDAM untuk disalurkan kepada konsumennya, baik permukiman maupun industri. {{butuh rujukan}}
Adapun satu-satunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bagi Kabupaten Bekasi terletak di [[Burangkeng, Setu, Bekasi]].<ref name = "PR-25-OKT-">{{cite news | first1 = Tommy | last1 = Adryandy | title = Sampah Longsor Lagi: Truk Menginap di Burangkeng | date = 25 Oktober 2022 | location = [[Cikarang]] | work = [[Pikiran Rakyat]] | pp = 5}}</ref>
== Pemerintahan ==
Kabupaten Bekasi dipimpin oleh bupati Hj. [[Neneng Hasanah Yasin]] dan wakil bupati H. Rohim Mintareja yang dicalonkan oleh fraksi [[Golkar]], yang memerintah dari tahun 2012. Neneng Hasanah Yasin adalah calon dari Partai Golkar dan H. Rohim Mintareja dari partai [[Demokrat]]. Neneng Hasanah Yasin adalah anggota DPRD<ref>{{cite web|url=http://bekasikab.go.id/berita-dpr-sarankan-pemerintah-turunkan-harga-bbm-.html|title=DPR Sarankan Pemerintah Turunkan Harga BBM|publisher=Bekasikab.go.id|date=2015-07-23|accessdate=2015-07-27|archive-date=2015-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20150729145512/http://bekasikab.go.id/berita-dpr-sarankan-pemerintah-turunkan-harga-bbm-.html|dead-url=yes}}</ref> jawa barat. Rohim Mintareja adalah anggota DPRD Kab. Bekasi dari Dapil DPRD Kab. Bekasi 1 yang bertugas di Komisi C. Pasangan ini cukup kuat di daerah Pebayuran, Tambun, Cibitung, Cikarang Barat, Cibarusah, terkecuali di Cikarang Selatan yang mayoritas memilih pasangan Darip Maulana dan Jejen Sayuti.
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Bekasi}}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 136 ⟶ 198:
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bekasi}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bekasi}}
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
Berdasarkan data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], sebagian besar penduduk Kabupaten Bekasi adalah pendatang beretnis [[Suku Betawi|Betawi]], dengan jumlah signifikan suku aslinya yaitu suku [[Suku Sunda|Sunda]]. Sebagian lagi berasal dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Banten|Sunda Banten]], [[Suku Batak|Batak]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], dan suku bangsa lainnya. Keberagaman suku bangsa di Kabupaten Bekasi memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat. Berikut adalah besaran penduduk Kabupaten Bekasi berdasarkan suku bangsa pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2000|Sensus Penduduk tahun 2000]];<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|title=Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000|date=1 November 2001|website=www.jabar.bps.go.id|format=pdf|pages=72|accessdate=10 Mei 2022|archive-date=2023-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230119175828/https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2000]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
! style="text-align: left;" | 1
! style="text-align: left;" | [[Suku Betawi|Betawi]]
! style="text-align: right;" | 717.863
! style="text-align: right;" | 43,10%
|-
| 2
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 645.083
| style="text-align: right;" | 38,75%
|-
| 3
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 206.906
| style="text-align: right;" | 12,42%
|-
| 4
| [[Suku Batak|Batak]]
| style="text-align: right;" | 25.401
| style="text-align: right;" | 1,53%
|-
| 5
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]
| style="text-align: right;" | 12.222
| style="text-align: right;" | 0,74%
|-
| 6
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 2.692
| style="text-align: right;" | 0,16%
|-
| 7
| ''Suku lainnya''
| style="text-align: right;" | 55.323
| style="text-align: right;" | 3,32%
|-
! colspan="2"|Kabupaten Bekasi
! style="text-align: right;" | 1.665.490
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
== Pendidikan ==
Baris 147 ⟶ 259:
* SLTP Swasta berjumlah 124
* Madrasah Tsanawiyah berjumlah:114
* SLTA Negeri berjumlah 127<ref>https://bekasivoice.com/2024/07/daftar-sekolah-menengah-atas-dan-kejuruan-kabupaten-bekasi-2024/</ref>
* SLTA Swasta berjumlah 60
* Madrasah Aliyah berjumlah 34
Baris 154 ⟶ 266:
== Transportasi ==
*[[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
** [[KAI Commuter]]
*** {{rint|jakarta|blue}} [[Commuter Line Cikarang]]
*** {{KAIC symbol|LW||size=20}} [[Commuter Line Walahar dan Jatiluhur]]
** [[LRT Jabodebek]]
*** {{rint|jakarta|l3}} [[Lin Bekasi (LRT Jabodebek)|Lin Bekasi]] (di [[Stasiun LRT Jatimulya|stasiun Jatimulya]])
*[[Perum DAMRI]]
** JA Connexion
*** Hollywood Junction ([[Jababeka]])–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
** JR Connexion
*** Grand Dhika City Bekasi–CityWalk Gajah Mada
*** Grand Dhika City Bekasi–[[Lotte]] Mall Jakarta
*** Grand Dhika City Bekasi–Sunter Mall
*** Grand Wisata Bekasi–Lotte Mall Jakarta
*** Grand Wisata Bekasi–CityWalk Gajah Mada
*** Grand Residence City–[[Stasiun Tanah Abang]]
*** Hollywood Junction [[Jababeka]]–[[Blok M Plaza]]
==== Stasiun kereta api ====
Kabupaten Bekasi memiliki satu stasiun utama di kabupaten tersebut, yaitu [[Stasiun Cikarang]] yang melayani beberapa layanan kereta api antarkota beserta komuter [[KRL Commuter Line]] dimana stasiun ini merupakan stasiun ujung bagi [[Commuter Line Cikarang]]. Stasiun lainnya di Kabupaten Bekasi adalah Stasiun {{sta|Tambun}}, {{sta|Cibitung}}, {{sta|Metland Telagamurni}} yang hanya melayani kereta api komuter, sedangkan Stasiun {{sta|Lemahabang}} beserta {{sta|Kedunggedeh}} diperuntukkan bagi layanan kereta api lokal {{KA|Commuter Line Walahar dan Jatiluhur}}.
== Perekonomian ==
Baris 192 ⟶ 291:
== Pertambangan ==
# [[Minyak bumi]]. Beberapa sumur minyak bumi yang telah dieksplorasi terdapat di Bekasi bagian utara. Salah satunya terdapat di [[Babelan]], [[Gabus]], [[Muaragembong]], [[Cabangbungin]] dan [[Tambun]]. Produksi minyak mentah dari sumur minyak bumi di Tambun mencapai 6.126 barel per hari.<ref>{{cite
# [[Gas alam]]. Gas alam terdapat di Bekasi bagian selatan. Sumur gas yang sudah berproduksi sejak tahun 2004 berjumlah enam buah. Sumur-sumur gas tersebut terdapat di Blok Jatirarangon yang meliputi wilayah Cikarang Selatan dan Cikarang Pusat. Cadangan gas alam di Blok Jatirarangon diperkirakan sebesar 56,7 miliar kaki kubik.<ref>{{cite web |url=http://www.ramba.com/imgs/download/AR2010.pdf |title=
== Lihat pula ==
* [[Gedung Juang Tambun]]
* [[Kali Bekasi]]
* [[Kota Bekasi]]
* [[Kabupaten Karawang]]
* [[Jawa Barat]]
* [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]
* [[Stasiun Tambun
* [[Stasiun Metland Telaga Murni]]
* [[Stasiun Cikarang]]
Baris 240 ⟶ 316:
{{Kabupaten Bekasi}}
{{Jabodetabek}}
{{Jawa Barat}}
{{Authority control}}
[[Kategori:DAS Bekasi]]
[[Kategori:Kabupaten Bekasi| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Barat|Bekasi]]
|