Gabriel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 22:
}}
'''Gabriel''' atau [[Malaikat Agung]] Santo Gabriel ({{Hebrew Name|גַּבְרִיאֵל|Gavri'el|Gaḇrîʼēl|Allah (=El) kekuatanku}}; {{lang-ar|جبريل}}, ''Jibrīl'' atau جبرائيل, ''Jibrāʾīl'') merupakan [[malaikat]] atau "utusan" untuk menerangkan atau menyampaikan Firman dari Tuhan Allah kepada manusia, yang muncul dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]] kepada [[Daniel]]; serta dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]] kepada [[Zakharia (imam)|imam Zakharia]], ayah [[Yohanes Pembaptis|Yohanes Pembaptis (Yahya)]], dan kepada [[Maria]], yang melahirkan [[Yesus|Yesus (Isa)]] [[Kristus|Kristus (Almasih)]]. Gabriel juga muncul pada kitab-kitab kanon yang lebih panjang, ia bersama enam malaikat lainnya dikenal sebagai [[Tujuh Malaikat Agung]] (1 Henokh 20:1-8), dalam [[Injil Yakobus]] ([[Protoevangelium Yakobus|protoevangelium]]), Gabriel juga diutus kepada
== Catatan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen ==
Baris 78:
== Pandangan Islam ==
{{main|Jibril}}
Dalam Islam, dikenal malaikat bernama "Jibril" yang merupakan ejaan bahasa Arab untuk "Gabriel". Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Adalah malaikat
Salah satu perbedaan dengan malaikat Jibril dalam agama Islam adalah bahwa Gabriel dalam [[Alkitab]] [[Kristen]] menyatakan diri "'''melayani Allah dari dekat'''" dan menerima perintah secara langsung dari Allah, dengan kuasa penuh diutus mewakili Allah untuk menemui [[Zakharia]] dan [[Maria]]. Sedangkan "Jibril" dalam agama Islam "'''''sama sekali tidak mampu mendekati Allah''', perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh.''"<ref>Dikutip dari kisah [[Isra dan Mikraj]]</ref>
|