Sulawesi Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mommy Debby (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Mommy Debby (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(101 revisi perantara oleh 59 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info provinsi Indonesia
|
|nama lain =
|singkatan = Sulteng |foto = {{multiple image|border = infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
|perrow = 2/2/2/2
|
|image2=Cagar Budaya Masjid Tua Wani Al Amin Tampak Dekat.jpg
|image3=Tari Masalo.jpg
|image4=Tarian mombau hude.jpg
|image5=Pusat Laut Donggala.jpg
|image6=Danau Lindu 2007.jpg
|image7=Keraton Banggai.jpg
|image8=Beach at Palam, Banggai Islands Regency, Indonesia.jpg
}}
|caption = '''Dari atas, kiri ke kanan''': Rumah adat Sulawesi Tengah, Masjid Wani Al Amin [[Kabupaten Donggala|Donggala]], Tari Masalo di Lore [[Kabupaten Poso|Poso]], Tarian Mombau Hude [[Luwuk, Banggai|Luwuk]], [[Pusentasi|Pusentasi Donggala]], [[Danau Poso|Danau Poso Tentena]], Keraton Kerajaan Banggai, [[Palam, Tinangkung Utara, Banggai Kepulauan|Pantai Palam]].
|bendera = Flag of Central Sulawesi.svg
|lambang = Coat of arms of Central Sulawesi.svg
|peta = Central Sulawesi in Indonesia.svg
|motto = Nosarara Nosabatutu<br />{{small|{{lang icon|[[Bahasa Kaili|Kaili]]}} Bersama Kita Satu}}
|dasar hukum = UU No. 6 Tahun 2022<ref>{{Cite web |url=https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%206%20Tahun%202022.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2022-04-05 |archive-date=2022-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220405154112/https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%206%20Tahun%202022.pdf |dead-url=no }}</ref>
|hari jadi = 13 April 1964
|ibukota = [[Kota Palu]]
|kota
|
|kota
|
|
|
|nama
|nama gubernur = [[Rusdy Mastura]]
|nama wakil gubernur = [[Ma'mun Amir]]
|nama sekretaris daerah = Novalina
|luas = 61841,29
|penduduk = 3154499
|tahun populasi = 31 Desember [[2023]]
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama
|77,72% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 17,80% [[Kekristenan]]
** 16,98% [[Protestan]]
** 0,82% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|3,78% [[Hindu]] |0,15% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,54% Lainnya<ref name="AGAMA"/>}}
|bahasa = {{collapsible list|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)|[[Bahasa Kaili|Kaili]]|[[Rumpun Bahasa Bare'e|Bare'e]]|[[Bahasa Pamona|Pamona]]|[[Bahasa Poso Pesisir|Poso Pesisir]]|[[bahasa Mori|Mori]]|[[Bahasa Banggai|Banggai]]|[[Bahasa Saluan|Saluan]]|[[Bahasa Balantak|Balantak]]|[[bahasa Gorontalo|Gorontalo]]|[[Bahasa Manado|Melayu Manado]]}}
|IPM = {{increase}} 70,28 ([[2022]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2020-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=3 Januari 2022|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115073524/https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|PAD = Rp 2.571,510.000,00 <small>([[2020]])</small><ref>{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?tahun=2020&provinsi=19&pemda=-- |title=Rincian Pendapatan Asli Daerah Sulteng Tahun 2020 Keterangan: Data APBD Murni, realisasi APBD adalah data realisasi tahunan |access-date=2021-11-16 |archive-date=2021-11-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211116150204/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?tahun=2020&provinsi=19&pemda=-- |dead-url=no }}</ref>
|dak = Rp 73.986.000,00 <small>(2015)</small>
|dau = Rp 1.662.156.644.000,-<small>([[2020]])</small><ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|utc = +08:00
|lagu = Tananggu Kaili, Tondok Kadadingku, Rano Poso, Banggai Tano Monondok, Wita Mori
|rumah = {{ubl|[[Rumah Tambi]]|[[Souraja|Rumah Souraja]]|[[Rumah Adat Lobo]]}}
|senjata = {{hlist|[[Kanta (perisai)|Kanta]]|Sumpitan|Guma|Cakalele|Surampa atau Tombak Kanjae|Pasatimpo}}
|flora = [[Eboni]]
|fauna = [[Maleo]]
|TNKB = DN
|ISO = ID-ST
|kode pos = 94''xxx''
|kode area = {{collapsible list|
0445 - Buol|
0450 - Parigi|
Baris 59 ⟶ 75:
0465 - Kolonedale|
0455 - Kotaraya dan Moutong}}
|
}}
'''Sulawesi Tengah''' (disingkat '''Sulteng''') adalah sebuah [[provinsi]] di bagian tengah [[Pulau Sulawesi]], [[Indonesia]]. Ibu kota provinsi ini adalah [[Kota Palu]], dengan luas wilayahnya 61.841,29 km². Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada [[2021]] sebanyak 3.021.879 jiwa, dan pada akhir [[2023]] sebanyak 3.154.499 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 Januari 2024|format=Visual}}</ref><ref name="SULTENG">{{cite web|url=https://sulteng.bps.go.id/publication/2022/02/25/d8cccf7c0b42c3d9ff80b8c6/provinsi-sulawesi-tengah-dalam-angka-2022.html|title=Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2022|website=www.sulteng.bps.go.id|accessdate=14 Maret 2022|pages=79, 89|format=pdf|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326140819/https://sulteng.bps.go.id/publication/2022/02/25/d8cccf7c0b42c3d9ff80b8c6/provinsi-sulawesi-tengah-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref> Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi setelah provinsi [[Sulawesi Selatan]].
{{TOC limit|3}}
== Sejarah ==
=== Pengaruh Hindia Belanda ===
[[Berkas:Native States of Central Celebes.png|ki|jmpl|
Wilayah sepanjang pesisir barat Sulawesi Tengah, dari Kaili hingga [[Tolitoli]], ditaklukkan oleh [[Kerajaan Gowa]] sekitar pertengahan abad ke-16 di bawah kepemimpinan Raja [[Tunipalangga]].{{sfnm|1a1=Druce|1y=2009|1pp=232–235|2a1=Druce|2y=2009|2p=244}} Wilayah di sekitar [[Teluk Palu]] merupakan pusat dan rute perdagangan yang penting, produsen [[minyak kelapa]], dan "pintu masuk" ke pedalaman Sulawesi Tengah.{{sfn|Henley|2005|p=72}} Di sisi lain, daerah Teluk Tomini sebagian besar berada di bawah kekuasaan [[Kerajaan Parigi]]. Pada tahun 1824, perwakilan [[Kerajaan Banawa]] dan [[Kerajaan Palu]] menandatangani ''Korte Verklaring'' (Perjanjian Pendek) dengan pemerintah kolonial.{{sfn|Henley|2005|p=232}} Kapal-kapal Belanda mulai sering berlayar di bagian selatan Teluk Tomini setelah tahun 1830.{{sfn|Henley|2005|p=222}}
Baris 100 ⟶ 117:
Dalam perkembangannya, ketika Pemerintahan Hindia Belanda jatuh dan sudah tidak berkuasa lagi di Sulawesi Tengah serta seluruh [[Indonesia]], Pemerintah Pusat kemudian membagi wilayah Sulawesi Tengah menjadi 3 (tiga) bagian, yakni:
# Sulawesi Tengah bagian Barat, meliputi wilayah Kabupaten [[Poso]], Kabupaten [[Banggai]] dan Kabupaten [[Buol]] [[Tolitoli]]. Pembagian wilayah ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi.
# Sulawesi Tengah bagian Tengah (Teluk Tomini), masuk Wilayah
# Sulawesi Tengah bagian Timur (Teluk Tolo) masuk Wilayah Karesedenan Sulawesi Timur Bau-bau.
Baris 114 ⟶ 131:
[[Berkas:Prov. Sulawesi Tengah.jpg|jmpl|ka|250px|Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Tengah]]
Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah bagian utara berbatasan dengan [[Laut Sulawesi]] dan Provinsi [[Gorontalo]], bagian timur berbatasan dengan Provinsi [[Maluku Utara]], bagian selatan berbatasan dengan Provinsi [[Sulawesi Barat]],
=== Hidrografi ===
Sulawesi Tengah juga memiliki beberapa [[sungai]], di antaranya sungai Lariang yang terkenal sebagai arena arung jeram, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Juga terdapat danau yang menjadi objek wisata terkenal yakni Danau Poso dan Danau Lindu.
Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan konservasi seperti suaka alam, suaka margasatwa dan hutan lindung yang memiliki keunikan flora dan fauna yang sekaligus menjadi objek penelitian bagi para ilmuwan dan naturalis.
Baris 132 ⟶ 149:
Garis maya yang membatasi zona ini disebut ''[[Wallace Line]]'', sementara kekhasan flora dan faunanya disebut ''Wallacea'', karena teori ini dikemukakan oleh Wallace seorang peneliti Inggris yang turut menemukan teori [[evolusi]] bersama [[Darwin]].
Sulawesi memiliki flora dan fauna tersendiri. Binatang khas pulau ini adalah anoa yang mirip kerbau, babirusa yang berbulu sedikit dan memiliki taring pada mulutnya, tersier, monyet tonkena Sulawesi, kuskus marsupial Sulawesi yang berwarna-warni yang merupakan
Hutan Sulawesi juga memiliki ciri tersendiri, didominasi oleh kayu agatis yang berbeda dengan Sunda Besar yang didominasi oleh pinang-pinangan (spesies ''rhododenron''). Variasi flora dan fauna merupakan objek penelitian dan pengkajian ilmiah. Untuk melindungi flora dan fauna, telah ditetapkan taman nasional dan suaka alam seperti [[Taman Nasional Lore Lindu]], Cagar Alam Morowali, Cagar Alam Tanjung Api dan terakhir adalah Suaka Margasatwa di Bangkiriang.
== Pemerintahan ==
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar Gubernur Sulawesi Tengah}}
Gubernur yang menjabat saat ini di provinsi Sulawesi Tengah ialah [[Rusdy Mastura]], didampingi wakil gubernur, [[Ma'mun Amir]]. Mereka adalah pemenang pada [[Pemilihan umum Gubernur Sulawesi Tengah 2020]]. Mereka dilantik pada 16 Juni 2021, untuk periode jabatan 2021-2024.<ref>{{Cite news|date=16 Juni 2021|title=Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Dilantik|url=https://www.tagar.id/gubernur-dan-wakil-gubernur-sulawesi-tengah-dilantik|work=www.tagar.id|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2021-06-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20210618233219/https://www.tagar.id/gubernur-dan-wakil-gubernur-sulawesi-tengah-dilantik/|dead-url=no}}</ref>
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! colspan=2|Gubernur
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! colspan=2|Wakil Gubernur
|-
|11
|[[Berkas:Governor of Central Sulawesi Rusdi Mastura.jpg|100px]]
|[[Rusdy Mastura]]
|<center>16 Juni 2021
|<center>''Petahana''
|<center>14<br><small>([[Pemilihan umum Gubernur Sulawesi Tengah 2020|2020]])
|[[Berkas:Ma'mun Amir, Vice Governor of Central Sulawesi.jpg|100px]]
|<center>[[Ma'mun Amir]]
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah}}
=== Kabupaten dan kota ===
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah}}
== Pertahanan dan Keamanan ==
=== Militer ===
Sulawesi Tengah merupakan wilayah [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Kodam XIII/Merdeka]], yang bermarkas di [[Kota Manado|Manado]]. [[Komando Resor Militer 132|Korem 132/Tadulako]] terletak di Kota Palu. Korem 132/Tadulako membawahi lima Kodim dan satu [[Batalyon Infanteri]], yaitu:
* [[Kodim 1305/Buol-Tolitoli]]
* [[Kodim 1306/Donggala]]
* [[Kodim 1307/Poso]]
* [[Kodim 1308/Luwuk Banggai]]
* [[Komando Distrik Militer 1311|Kodim 1311/Morowali]]
* [[Batalyon Infanteri 714|Yonif 714/Sintuwu Maroso]]
Palu merupakan daerah cabang [[Komando Armada II|Komando Armada II TNI AL]] yang bermarkas di Watusampu. Kawasan TNI-AU terdapat di [[Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie]] (Palu), dan [[Bandar Udara Kasiguncu]] (Poso). Daerah latihan militer antara lain terdapat di Bukit Jabal Nur (Palu), dan Gunung Biru (Poso).
=== Kepolisian ===
[[Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah|Polda Sulawesi Tengah]] membawahi 13 kabupaten/kota dengan rincian satu kepolisian resor kota (Polresta Palu), dan 11 kepolisian resor (Polres Banggai Laut masih menjadi satu dengan Polres Banggai Kepulauan).<ref>[https://web.archive.org/web/20180617090137/https://sulteng.polri.go.id/ Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah], Situs Resmi dan Struktur Polda Sulawesi Tengah.</ref>
== Demografi ==
Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah 2.831.283 jiwa, dengan kepadatan 46 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Sulawesi Tengah adalah Kabupaten [[Parigi Moutong]] dengan jumlah penduduk 449.157 jiwa, sedangkan Kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Palu sebanyak 362.202 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk adalah 1,95% per tahun (2010). Sementara penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang tinggal di daerah pemukiman dan pedalaman ialah sekitar 30%, daerah pesisir 60%, dan kawasan kepulauan ialah 10%.<ref>[https://web.archive.org/web/20170216170439/http://www.binasyifa.com/679/80/26/letak-geografi-dan-demografi-sulawesi-tengah.htm Letak Geografi dan Demografi Sulawesi Tengah], Letak Geografi dan Demografi Sulawesi Tengah.</ref>
Pertanian merupakan sumber utama mata pencaharian penduduk dengan padi sebagai tanaman utama. [[Kopi]], [[Kelapa]], [[Kakao]] dan [[Cengkih]] merupakan tanaman perdagangan unggulan daerah ini dan hasil hutan berupa rotan, beberapa macam kayu seperti agatis, ebony dan meranti yang merupakan andalan Sulawesi Tengah.
Baris 166 ⟶ 232:
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Lake Poso Festival.png|jmpl|ka|220px|Pakain tradisional orang [[Suku Pamona|Pamona]] di [[Kabupaten Poso]].]]
Penduduk asli Sulawesi Tengah terdiri atas berbagai kelompok etnis atau suku, yaitu suku [[Suku Kaili|Kaili]] bermukim di kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu. Kemudian suku [[Suku Kulawi|Kulawi]] bermukim di [[kabupaten Sigi]]. Suku [[Suku Lore|Lore]], [[Suku Pamona|Pamona]] dan [[Suku Poso Pesisir|Poso Pesisir]] bermukim di [[Kabupaten Poso]]. Kemudian, suku [[Suku Mori|Mori]] bermukin di [[kabupaten Morowali Utara]], dan suku [[Suku Bungku|Bungku]] bermukim di [[kabupaten Morowali]]. Suku [[Suku Saluan|Saluan]] atau Loinang, Balantak, [[Suku Mamasa|Mamasa]], dan suku [[Suku Taa|Taa]] berbukim di [[kabupaten Banggai]].
Beberapa suku yang bermukim di [[Kabupaten Tolitoli]] seperti suku [[Suku Tolitoli|Tolitoli]], [[Suku Dondo|Dondo]] berdiam di Dondo, dan suku Pendau. Suku [[Suku Bare'e|Bare'e]] tersebar bermukin di [[Kabupaten Parigi Moutong]], [[Kabupaten Poso|Poso]], dan [[Kabupaten Tojo Una-Una|Tojo Una-Una]]. Sementara suku [[Suku Banggai|Banggai]] bermukim di [[Kabupaten Banggai Kepulauan]], suku [[Suku Buol|Buol]] mendiami [[kabupaten Buol]], suku [[Suku Tomini|Tomini]] mendiami [[kabupaten Parigi Moutong]], dan [[Suku Dampelas|Dampelas]] berdiam di [[kabupaten Donggala]].
Di samping
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]] dengan jumlah penduduk 2.623.679 jiwa, suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah termasuk beragam. Suku mayoritas adalah suku asli setempat termasuk suku [[Suku Kaili|Kaili]], [[Suku Kulawi|Kulawi]], [[Suku Lore|Lore]], [[Suku Pamona|Pamona]], [[Suku Mori|Mori]], [[Suku Bungku|Bungku]], [[Saluan]], dan lainnya, sebanyak 1.630.937 jiwa (62,16%). Suku bangsa terbesar lainnya adalah suku [[Suku Bugis|Bugis]] sebanyak 409.709 jiwa (15,62%), kemudian suku [[Suku Jawa|Jawa]] 221.001 jiwa (8,42%), [[Suku Bali|Bali]] 115.812 (4,41%) dan [[Suku Gorontalo|Gorontalo]] 105.151 jiwa (4,01%).<ref name="SUKU"/>
Suku bangsa lainnya adalah [[Suku Minahasa|Minahasa]] 30.572 jiwa (1,17%), [[Suku Sasak|Sasak]] 20.436 jiwa (0,78%), [[Suku Makassar|Makassar]] 18.899 jiwa (0,72%), [[Suku Sunda|Sunda]] 15.160 jiwa (0,58%), [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 12.520 jiwa (0,48%), suku asal [[Nusa Tenggara Timur]] sebanyak 7.806 jiwa (0,30%). Sementara suku terbanyak asal pulau
Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah:<ref name="SUKU"/>
Baris 205 ⟶ 254:
|-
| 1
| Asal
! style="text-align: right;" | 1.630.937
! style="text-align: right;" | 62,12%
Baris 282 ⟶ 331:
=== Bahasa ===
[[Bahasa resmi]] instansi pemerintahan di Sulawesi Tengah adalah [[bahasa Indonesia]]. Hingga 2019, [[Badan Bahasa]] mencatat ada 21 [[bahasa daerah]] yang dipertuturkan di Sulawesi Tengah.<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|title=Penyebaran Bahasa di Indonesia|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020|archive-date=2020-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200711031543/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|dead-url=no}}</ref> Kedua puluh satu bahasa tersebut adalah:
# [[Bahasa Bada]], terdiri dari 2 dialek, yaitu dialek Napu dan dialek Bada Tiara. Bahasa Bada dituturkan di [[Kabupaten Poso]] yaitu dialek Napu, sedangkan dialek Bada Tiara dituturkan di [[Kabupaten Parigi Moutong]].
# [[Bahasa Bajo]], dituturkan oleh masyarakat di daerah [[Kabupaten Parigi Moutong]], [[Kabupaten Donggala]], [[Kabupaten Tolitoli]], , Tolitoli Utara, [[Kabupaten Banggai]], [[Kabupaten Morowali]], dan [[Kabupaten Morowali Utara]]. Selain di Sulawesi Tengah, bahasa
# [[Bahasa Manado]] ''(Melayu Manado)'', dituturkan sebagai [[basantara]] dengan logat khas masing–masing wilayah oleh sebagian penduduk di [[Kabupaten Banggai]], [[Kabupaten Poso]], [[Kabupaten Buol]] dan sebagian wilayah Sulawesi Tengah lainnya.<ref>{{Cite web|url=Bahasa Pasar Pulau Sulawesi|last=|first=|date=|website=Indonesia Timur|access-date=24 Februari 2022}}</ref>
# Dan bahasa lainnya seperti [[Bahasa Balaesang]], [[Bahasa Balantak]], [[Bahasa Banggai]], [[Bahasa Bare'e]], [[Bahasa Besoa]], [[Bahasa Bugis]], [[Bahasa Mori Atas]], [[Bahasa Mori Bawah]],[[Bahasa Bungku]], [[Bahasa Buol]], [[Bahasa Dondo]], [[Bahasa Kaili]], [[Bahasa Lauje Malala]], [[Bahasa Moma]], [[Bahasa Pamona]], [[Bahasa Pipikoro]], [[Bahasa Saluan]], [[Bahasa Sangir]], [[Bahasa Seko]], [[Bahasa Taa]], [[Bahasa Tomini]], dan [[Bahasa Totoli]]
=== Agama ===
Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam. Tercatat pada [[Badan Pusat Statistik]], sebanyak 77,72% penduduknya Sulawesi Tengah memeluk agama [[Islam]]. Kemudian [[Kekristenan]] sebanyak 17,80%, dimana 16,98% memeluk agama Kristen Protestan, dan 0,82% beragama [[Katolik]]. Kemudian 3,78% memeluk agama [[Hindu]], 0,15% beragama [[Agama Buddha|Buddha]], 0,01% beragama [[Agama Konghucu|Konghucu]] dan Kepercayaan serta lainnya 0,54%.
Islam disebarkan di Sulawesi Tengah oleh [[Datuk Karama]] dan [[Datuk Mangaji]], ulama dari
Agama Kristen pertama kali disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan Donggala oleh [[misionaris]] Belanda, A.C Cruyt dan Adrian. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah mayoritas beragama Islam, namun tingkat toleransi beragama sangat tinggi dan semangat gotong-royong yang kuat merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
== Seni dan
=== Kesenian ===
Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah yang satu dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti gong, kakula, lalove, dan jimbe. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai bagian ritual keagamaan. Di wilayah beretnis Kaili sekitar pantai
Tari masyarakat yang terkenal adalah Dero yang berasal dari masyarakat Pamona, kabupaten Poso dan kemudian diikuti masyarakat Kulawi, kabupaten Donggala. Tarian dero khusus ditampilkan ketika musim panen, upacara penyambutan tamu, syukuran dan hari-hari besar tertentu. Dero adalah salah satu tarian di mana laki-laki dan perempuan berpegangan tangan dan membentuk lingkaran. Tarian ini bukan warisan leluhur tetapi merupakan kebiasaan selama pendudukan Jepang di Indonesia ketika Perang Dunia II. Tarian in adalah tarian tradisional Sulawesi Tengah.
Baris 309 ⟶ 359:
Karena banyak kelompok etnis mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan di antara etnis tersebut yang merupakan kekhasan yang harmonis dalam masyarakat. Mereka yang tinggal di pantai bagian barat kabupaten Donggala telah bercampur dengan masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan dan masyarakat Gorontalo. Di bagian timur pulau Sulawesi, juga terdapat pengaruh kuat Gorontalo dan Manado, terlihat dari dialek daerah Luwuk dan sebaran suku Gorontalo di kecamatan [[Bualemo]] yang cukup dominan.
Ada juga pengaruh dari
Sementara masyarakat pegunungan memiliki budaya tersendiri yang banyak dipengaruhi suku Toraja, Sulawesi Selatan. Meski demikian, tradisi, adat, model pakaian dan arsitektur rumah berbeda dengan Toraja, seperti contohnya ialah mereka menggunakan kulit beringin sebagai pakaian penghangat badan. Rumah tradisional Sulawesi Tengah terbuat dari tiang dan dinding kayu yang beratap ilalang dan hanya memiliki satu ruang besar. Lobo atau duhunga merupakan ruang bersama atau aula yang digunakan untuk festival atau upacara, sedangkan Tambi merupakan rumah tempat tinggal. Selain rumah, ada pula lumbung padi yang disebut Gampiri.
Buya atau sarung seperti model Eropa hingga sepanjang pinggang dan keraba semacam blus yang dilengkapi dengan benang emas. Tali atau mahkota pada kepala diduga merupakan pengaruh kerajaan Eropa. Baju banjara yang disulam dengan benang emas merupakan baju laki-laki yang panjangnya hingga lutut. Daster atau sarung sutra yang membujur sepanjang dada hingga bahu, mahkota kepala yang berwarna-warni dan parang yang diselip di pinggang melengkapi pakaian adat. Senjata tradisional masyarakat Sulawesi Tengah adalah Parang (Guma), Tombak, Sumpit.
== Kawasan Lindung ==
=== Kawasan Pelestarian Alam ===
Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya (tahura), dan taman wisata alam. Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan taman nasional, yaitu:
* [[Taman Nasional Lore Lindu]] di [[Kabupaten Poso]] dan [[Kabupaten Sigi]].
Baris 362 ⟶ 377:
! Nama Bandara / Kode IATA !! Kategori !! Status !! Alamat !! Kabupaten/Kota
|-
| [[Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie]] / PLW || Domestik || Kelas I ||
|-
| [[Bandar Udara Kasiguncu]] / PSJ || Domestik || Kelas II ||
|-
| [[Bandar Udara Sultan Bantilan]] / TLI || Domestik || Kelas III ||
|-
| [[Bandar Udara Pogogul]] / UDL || Domestik || Kelas III ||
|-
| [[Bandar Udara Tanjung Api]] / VPM || Domestik || Satpel ||
|-
| [[Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir]] / LUW || Domestik || Kelas II ||
|-
| [[Bandar Udara Maleo]] || Domestik || Satpel || Kel. Umbele, Kec. Bumi Raya || [[Kabupaten Morowali]]
Baris 383 ⟶ 398:
;Publikasi primer
{{refbegin}}
* {{cite journal|last={{aut|Coté}}|first=Joost|url=http://journals.cambridge.org/article_S0165115300003983|title=Colonising Central Sulawesi. The 'Ethical Policy' and Imperialist Expansion 1890–1910|journal=Itinerario|volume=20|issue=3|year=1996|pages=87-107|doi=10.1017/S0165115300003983|ref=harv|access-date=2018-03-14|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208131013/https://www.cambridge.org/core/journals/itinerario/article/abs/colonising-central-sulawesi-the-ethical-policy-and-imperialist-expansion-18901910/4CAC10B3EE8F21F11B52FAC248CF1D14|dead-url=no|issn = 0165-1153}} {{Closed access}}
* {{cite journal|last={{aut|Coté}}|first=Joost|authorlink=|url=http://journals.cambridge.org/article_S0165115310000653|title=Missionary Albert Kruyt and Colonial Modernity in the Dutch East Indies|journal=Itinerario|volume=34|issue=3|year=2010|pages=11-24|doi=10.1017/S0165115310000653|ref=harv|access-date=2018-03-14|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208131013/https://www.cambridge.org/core/journals/itinerario/article/abs/missionary-albert-kruyt-and-colonial-modernity-in-the-dutch-east-indies1/12889DA9F437BA92EC7E16AEFA0A8B66|dead-url=no}} {{Closed access}}
* {{cite journal|last={{aut|Coté}}|first=Joost|url=http://www.bmgn-lchr.nl/articles/abstract/10.18352/bmgn-lchr.7308/|title=Creating Central Sulawesi: Mission Intervention, Colonialism and 'Multiculturality'|journal=BMGN - Low Countries Historical Review|year=2011|volume=126|issue=2|pp=2–29|doi=10.18352/bmgn-lchr.7308|ref=harv|access-date=2018-03-08|archive-date=2018-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20180222225955/https://www.bmgn-lchr.nl/articles/abstract/10.18352/bmgn-lchr.7308/|dead-url=no}} {{Open access}}
* {{cite book|last={{aut|Kaudern}}|first=Walter|authorlink=Walter Kaudern|url=http://books.google.com/books?id=DM2AAAAAMAAJ|title=Structures and settlements in Central Celebes|series=Ethnographical studies in Celebes (1)|year=1925a|location=[[Göteborg]]|publisher=[[Martinus Nijhoff Publishers|Martinus Nijhoff]]|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Kaudern}}|first=Walter|authorlink=Walter Kaudern|url=http://books.google.com/books?id=oS0qMQAACAAJ|title=Migrations of the Toradja in Central Celebes|series=Ethnographical studies in Celebes (2)|year=1925b|location=[[Den Haag]]|publisher=Elanders Boktryckeri Aktiebolag|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Kaudern}}|first=Walter|authorlink=Walter Kaudern|url=http://books.google.com/books?id=-iyUjwEACAAJ|title=Musical Instruments in Celebes|series=Ethnographical studies in Celebes (3)|year=1927|location=[[Göteborg]]|publisher=Elanders Boktryckeri Aktiebolag
* {{cite book|last={{aut|Kaudern}}|first=Walter|authorlink=Walter Kaudern|url=http://books.google.com/books?id=9zcaQwAACAAJ|title=Games and Dances in Celebes|series=Ethnographical studies in Celebes (4)|year=1929|location=[[Göteborg]]|publisher=Elanders Boktryckeri|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Kaudern}}|first=Walter|authorlink=Walter Kaudern|url=http://books.google.com/books?id=DM2AAAAAMAAJ|title=Megalithic Finds in Central Celebes|series=Ethnographical studies in Celebes (5)|year=1938|location=[[Göteborg]]|publisher=Elanders Boktryckeri Aktiebolag|ref=harv|access-date=2018-03-17|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208132617/https://books.google.com/books?id=DM2AAAAAMAAJ&hl=en|dead-url=no}}
* {{cite journal|last={{aut|Sadi}}|last2={{aut|Agustino}}|first=Haliadi|first2=Leo|url=http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/view/11843|title=Pemikiran Politik Lokal dalam Sejarah Pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah|journal=COSMOGOV: Jurnal Ilmu Pemerintahan|year=2015|volume=1|issue=2|publisher=[[Universitas Andalas]]|pp=354-376|doi=10.24198/cosmogov.v1i2.11843|ref=harv|access-date=2018-03-08|archive-date=2018-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20180308231812/http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/view/11843|dead-url=no}} {{Free access}}
{{refend}}
Baris 397 ⟶ 412:
==== Buku ====
{{refbegin}}
* {{cite book|last={{aut|Atkinson}}|first=Jane Monnig|editor-last={{aut|Rosaldo}}|editor-first=Renato|url=http://books.google.co.id/books?id=A6YwDwAAQBAJ|title=Cultural Citizenship in Island Southeast Asia: Nation and Belonging in the Hinterlands|chapter-url=http://books.google.co.id/books?id=A6YwDwAAQBAJ&pg=134|chapter=Who Appears in the Family Album?: Writing the History of Indonesia's Revolutionary Struggle|year=1998|publisher=[[University of California Press]]|isbn=9780520227484|pp=134-161|access-date=2018-04-12|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208132621/https://books.google.co.id/books?id=A6YwDwAAQBAJ&hl=id|dead-url=no}}
* {{cite book|last={{aut|Henley}}|first=David|authorlink=David Henley (peneliti)|url=http://books.google.com/books?id=iqfjTFW8sRIC|title=Fertility, Food and Fever: Population, Economy and Environment in North and Central Sulawesi, 1600-1930|series=Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (201)|year=2005|publisher=KITLV Press|location=[[Leiden]]|isbn=978-9-06-718209-6|lccn=2006402352|ref=harv}}{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite book|last={{aut|Hulstijn}}|first=Pieter van|url=http://books.google.com/books?id=dVAQAQAAIAAJ|title=Van Heutsz en de buitengewesten|year=1926|location=[[Den Haag]]|publisher=Luctor et Emergo|oclc=295723|ref=harv|access-date=2018-03-26|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208132621/https://books.google.com/books?id=dVAQAQAAIAAJ&hl=en|dead-url=no}}
* {{cite book|last={{aut|Noort}}|first=Gerrit|authorlink=Gerrit Noort|url=http://dspace.library.uu.nl/bitstream/1874/13446/7/index.htm|title=De weg van magie tot geloof: Leven en werk van Albert C. Kruyt (1869-1949), zendeling-leraar in Midden-Celebes, Indonesië|year=2006|location=[[Utrecht]]|publisher=[[Universitas Utrecht]]|isbn=978-9-02-392155-4|ref=harv|access-date=2018-03-14|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208132625/https://dspace.library.uu.nl/bitstream/handle/1874/13446/index.htm;jsessionid=A11F51965B6E84E14FD3FEDAFFAD624E?sequence=7|dead-url=no}} {{Free access}}
{{refend}}
==== Laporan ====
{{refbegin}}
* {{cite web|last={{aut|Gobée}}|first=Emile|translator-last={{aut|Coté}}|translator-first=Joost|author-link=Emile Gobée|url=http://search.informit.com.au/documentSummary;dn=005790149485186;res=IELHSS|title=Colonising Poso: The Diary of Controleur Emile Gobee, June 1909 - May 1910|year=2007|series=Working Papers|issue=128|publisher=[[Universitas Monash|Monash University Press]]|isbn=9781876924577|url-access=subscription|ref=harv|access-date=2018-04-17|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615034122/https://search.informit.com.au/documentSummary;dn=005790149485186;res=IELHSS|dead-url=no}}
{{refend}}
==== Situs web ====
{{refbegin}}
* {{cite web|last={{aut|Blessing}}|first=Maurice|url=http://www.historischnieuwsblad.nl/nl/artikel/6997/zending-in-dienst-van-de-koloniale-overheid.html|title=Zending in dienst van de koloniale overheid|year=2007|edition=10|language=nl|archive-url=https://web.archive.org/web/20180311202603/https://www.historischnieuwsblad.nl/nl/artikel/6997/zending-in-dienst-van-de-koloniale-overheid.html|archive-date=2018-03-11|website=Historisch Nieuwsblad|date=Oktober 2007|access-date=11 Maret 2018|dead-url=no|ref=harv}}
{{refend}}
Baris 427 ⟶ 442:
[[Kategori:Sulawesi Tengah| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1964]]
|