Jaranan Thek Ponorogo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Jaranan Thek''' juga disebut '''Reyog Thek''' atau '''Thik''' adalah kesenian [[Kuda lumping|Kuda Lumping]] yang berasal dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yang ada pada akhir abad ke 15, [[Jawa Timur]]. Disebut ''Thek'' karena menghasilkan suara “Thek” dari suara Topeng Barongan.<ref>{{Cite web|last=bantaisapijr|first=bantaisapijr|date=03 juni 2010|title=Kesenian Khas Ponorogo di luar reyog|url=https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000004283165/kesenian-khas-ponorogo-di-luar-reyog/|website=kaskus|access-date=08 Juli 2021}}</ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Javaanse dans tijdens een feest TMnr 60044992.jpg|jmpl|282x282px|Pertunjukan Reog Thek Dan Reog Dhadak Merak tahun 1924 (kiri : Barongan Thek)
Masyarakat Ponorogo sebagian menyebut kesenian Jaranan Thek dengan sebutan Reog Thek adapun juga disebut [[Jaranan Senterewe|sentherewe]], karena mahkota pada barongan Jaran
Keberadaan Jaranan Thek ada sekitar pada akhir abad ke 15
=== Abad 15 (Barongan Tanpo Lulang) ===
Warok Guno Seco dan Warok Suro Handoko merupakan orang yang tersingkirkan di Kadipaten Ponorogo
Yang dimaksud Barongan ''Tanpo Lulang'' adalah, topeng reyog tanpa dilapisi kulit harimau.
=== Abad 16 (Barongan Nogo Baruk klinting) ===
Komunitas Reog Ponorogo yang kalah
DI DESA COPER, KECAMATAN JETIS
KABUPATEN PONOROGO JAWA TIMUR|url=https://eprints.uny.ac.id/18147/1/SKRIPSI.pdf|journal=UNY - BENTUK PENYAJIAN KESENIAN TARI JARANAN THIK
Baris 19 ⟶ 21:
KABUPATEN PONOROGO JAWA TIMUR}}</ref>
Hal ini dilakukan karena sebagian besar kesenian Reog telah beralih kepada kubu pemerintahan Batoro Katong, sehingga dibuatlah kesenian Reog yang mngeacu pada babad Telaga Ngebel, yang dimana letak geografis Telaga Ngebel berada diatas sedangkan Pemerintah Ponorogo berada dibawah yang menyimbolkan pengikut pemerintah Ponorogo begitu rendah.
Meski tanpa dilapisi kulit harimau, Jaranan Thek ini diminati oleh msyarakat sekitar hingga menyebar ke arah timur seperti [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]] dan [[Kabupaten Trenggalek|Trenggalek]].▼
▲
Jaranan Thek yang di daerah pegunungan ini kemudian disebut Senterewe, kerana mahkota pada topeng jaranan thek ini seperti daun Talas. Kemudian lebih dikenal senterewe di daerah Tulungagung sebagai jaranan kreasi karena mengolah gerak tari yang baru.▼
▲Jaranan Thek yang di daerah pegunungan ini kemudian disebut Senterewe,
== Dari Waktu ke Waktu ==
=== Masa Penjajahan ===
Dimasa Kolonial belanda, kelompok Jaranan Thek yang mulanya dari grup Reog yang kalah, sehingga selalu bersinggungan dengan Reog Dhadhak merak di era Kolonial Belanda hingga kemerdekaan sekalipun. Tak jarang kelompok Jaranan Thek mendapatkan intimidasi dan penghinaan dari anggota Reog Dhadhak Merak dengan sebutan Kesenian buangan. Sehingga hampir tidak pernah ada penampilan secara bersama kolaborasi antara Jaranan Thek dengan Reog Dhadhak Merak, adapun ketika pertunjukan budaya seperti bersih desa karena tidak pertemuan yang tidak disengaja.<ref>{{Cite book|last=Zamzam Fauzannafi|first=Muhammad|date=2005|title=Reog Ponorogo: Menari di antara Dominasi dan Keragaman|publisher=Kepel Press|url-status=live}}</ref>
Akan demikian, Jaranan Thek memiliki penggemarnya sendiri di daerah pegunungan yang berbatasan dengan kota lain, sehingga jaran Thek diterima dan dipelajari oeh Masyarakan luar kota yang berbatasan dengan Ponorogo dengan mudah, bahkan Jaranan Thek Ponorogo sangat populer di [[Kota Blitar|Blitar]] dan
=== Masa Kemerdekaan ===
Ketika Indonesia sudah Merdeka, Jaranan Thek di Ponorogo hidup secara mandiri hasil swadaya masyarakat, karena tidak ada bantuan dari Pemerintah Ponorogo sama sekali, hal itu karena Pemerintah menggelontorkan
Pada saat ini terdapat perubahan kreasi pada pakaian Bopo (pawang) pada kesenian kuda lumping umumnya yang mengenakan kaos lengan panjang, Tetapi Bopo pada Jaranan Thek Saat ini masih seperti dahulu, yakni menggunakan setelan Penadon komplit seperti halnya pada Reog Dhahak Merak. Keberadaan Jaranan Thek di Ponorogo dirasa meresahkan oleh seniman kuda Lumping di Luar Ponorogo, karena jaranan thek tetap menampilkan gerakan lama atau kawak yang rumit, selain itu harga pementasan jaranan thek dirasa merusak harga karena dianggap murah dari harga pentas jaranan di luar Ponorogo.
Namun, Seniman Jaranan Thek di Ponorogo tak begitu menghiraukan terkait masalah yang dikeluhkan seniman jaranan luar Ponorogo, karena bagi seniman jaranan thek Ponorogo sendiri hanya sebatas hobi untuk melestarikan kesenian leluhur bukan untuk menjadikan kesenian sebagai lahan bisnis.
== Alur Cerita Pementasan ==
Jaranan Thek di Ponorogo tidak menceritakan tentang perebutan seorang puteri seperti halnya kesenian kuda lumping umumnya, tetapi menceritakan perburuan hewan-hewan di hutan Ponorogo yang akan digunakan sebagai santapan pada acara desa yang mengacu pada legenda terjadinya [[Telaga Ngebel]], sebagai pengingat kepada penonton dan generasi selanjutnya bahwa manusia tidak boleh rakus, serakah, sombong dan acuh tak acuh.
Pada Pementasan Jaranan Thek, diawali dengan pembacaan mantra oleh para Bopo. setelah itu pasukan berkuda mengejar dan memburu pasukan babi. kemudian, Pasukan Berkuda menyerang barongan naga baruk klinting yang kemudian pasukan berkuda kalah.
Baris 40 ⟶ 49:
== Peralatan ==
[[Berkas:Kuda lumping 6.jpg|jmpl|Barongan Kucingan Klono sewandono atau Lurah Ngebel dalam Jaranan Thek]]
Sehingga peninggalan Jaran Thek dalam dua Periode tersebut menghasilkan 4 jenis topeng, yakni
# Barongan Singo barong berbentuk Harimau, memiliki bentuk kotak atau lonjong dengan warna merah, terkadang hitam.
# Barongan Klono Sewandono yang disebut kucingan dengan warna merah, terkadang hitam. Tidak jauh beda dengan topeng Klono Sewandono pada Reog, hanya saja pada bentuk ini mulut topeng dapat terbuka dan menutup.
# Barongan Singo Barong berbentuk Naga Baruk klinting memanjang dengan warna merah
# Barongan Kucingan berbentuk Naga baruk klinting pendek dengan warna merah, menggambarkan seorang Lurah Ngebel.
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Uncategorized|date=Januari 2023}}
|