Darmanto Jatman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Menghapus gelar akademik
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 35:
| portaldisp =
}}
'''Darmanto Jatman''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|16|8|1942|[[Semarang]], [[Jawa Tengah]]|13|1|2018}}) adalah seorang Guru Besar Emeritus pada Fakultas Psikologi [[Universitas Diponegoro|Universitas Diponegoro (UNDIP)]], budayawan, filosof, dan penyair [[Indonesia]]. Atas dedikasinya dalam bidang sastra dan budaya tokoh yang terlahir dengan nama Soedaramto ini digajar penghargaan The S.E.A. Write Award (2002), Anugerah [[Satyalancana Karya Satya]] (2002), dan Anugerah [[Satyalancana Kebudayaan]] dari Pemerintah RI (2010).<ref name=":0" />
 
== Latar belakang ==
 
Darmanto Jatman lahir di Jakarta tanggal [[16]] [[Agustus]] [[1942]] dan dibesarkan di [[Yogyakarta]] dalam lingkungan priyayi dengan tradisi [[Kristen]] [[Jawa]]. Di Yogyakarta-lah tempat Darmanto Jatman menempuh pendidikan, sejak SR sampai S-2.<ref name="suaramerdeka:0">[http://profil.merdeka.com/indonesia/s/soedarmanto/ Profil Darmanto Jatman di Suara Merdeka], diakses 4 September 2015</ref>
 
Kegemaran menulis Darmanto Jatman sudah dimulai ketika duduk dibangku kelas enam sekolah dasar, di mana ketika itu Darmanto Jatman sudah mulai menulis puisi tentang masjid yang baru dibangun di Kota Baru, Yogyakarta. Beberapa tahun kemudian, saat dia bersekolah di [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|SMA III B Padmanaba Yogyakarta]], dia mulai mengirimkan karya-karyanya ke majalah ''Horison, Basis'', dan ''Sastra'' setelah sebelumnya dia menulis di ''[[Kawanku]], [[Kedaulatan Rakyat]]'', dan ''Remaja Nasional''. Sejak muda ia juga tertarik untuk belajar [[filsafat]], [[teologi]] dan [[psikologi]]. Darmanto Jatman belajar menulis puisi melalui belajar filsafat, teologi, dan pengalaman atau petualangan.<ref name="suaramerdeka" />
 
Usai menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Psikologi [[Universitas Gadjah Mada]] pada tahun [[1968]], ia menjadi pengajar di [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Akademi Seni Rupa]] di Yogyakarta ([[1969]]-[[1970]]), dan [[Universitas Kristen Satya Wacana]] [[Salatiga]] ([[1970]]). Tahun 1972, ia berangkat ke Hawaii untuk menempuh pendidikan di University of [[Hawaii]], [[Amerika Serikat]], dan dilanjutkan ke University of [[London]], [[Inggris]] ([[1977]]). Kemudian, [[1979]], ia menjadi pengajar di FISIP Universitas Diponegoro (UNDIP), jurusan Komunikasi. Ia juga turut membidani pendirian Fakultas Psikologi serta menjadi guru besar luar biasa pertama di fakultas itu. Selain itu, ia juga ikut mendirikan Fakultas Psikologi [[Universitas Katolik Soegijapranata]] [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], tahun [[1983]]. Tahun 1985, Darmanto Jatman menyelesaikan pendidikan S-2 nya di Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.<ref name=":0">{{cite web|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Darmanto_Jatman|title=Artikel "Darmanto Jatman" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|websiteurl=https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Darmanto_Jatman|website=Ensiklopedia Sastra Indonesia|accessdate=923 OktoberNovember 20202022}}</ref> Selain bergelut di bidang akademik, ia juga tercatat aktif menjadi redaktur pada surat kabar maupun majalah, baik yang lokal maupun nasional, di antaranya redaktur kebudayaan ''Dinamika Baru, Kampus'', ''Suara Merdeka'', ''Tribun'', dan memimpin koran kampus Undip ''Manunggal'' dan majalah FISIP Undip ''Forum''. Ia pun pernah memimpin Teater Kristen Yogya dan Studi Klub Sastra Kristen Yogya. Tulisannya berupa esai maupun puisi banyak di muat di berbagai media masa seperti ''[[Kedaulatan Rakyat]]'', ''[[Suara Merdeka]]'', ''[[Jawa Pos]]'', ''[[Suara Pembaruan]]'', ''[[Sinar Harapan]]'', dan ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''.<ref>[http://literarybiennale.salihara.org/authors/2011/07/18/darmanto-jatman Literary Binnale]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 10 Maret 2015</ref>
Darmanto memimpin Pusat Penelitian Sosial Budaya Universitas Diponegoro dari tahun 1990-1996. Ia kerap menjadi fasilisator bagi sejumlah LSM seperti LIMPAD, Forum Salatiga, serta Persepsi ini. Sebagai akademikus sekaligus sastrawan, dia beberapa kali diundang dalam forum sastra internasional di antaranya Festival Seni Adelaide, [[Australia]] (1980), dan mengikuti Festival Penyair Internasional di [[Rotterdam]], [[Belanda]] ([[1983]]). Dalam menulis puisi, Darmanto Jatman juga kerap bereksperimen dengan memasukan kosakata bahasa [[Jawa]], [[Inggris]], sedikit [[Belanda]], dan [[Prancis]], sehingga ia di beri julukan sebagai penyair multilingualis. Kesukaannya bermain-main dengan kata-kata tersebut, maksudnya agar terkesan adanya kepadatan makna dalam sajaknya. Dengan menggunakan kosakata daerah, makna kata itu dapat mudah sampai kepada pembaca. Walaupun tentu saja, kosakata itu harus dimaknai dengan bahasa daerah.
 
Beberapa karya tulisnya antara lain ; Sajak-Sajak Putih (bersama MD + Dharmadi Sosropuro, 1968), Ungu (bersama A. Makmur Makka, 1968), Bangsat (1975), Sang Darmanto (1975), Arjuna in Meditation (bersama [[Sutardji Calzoum Bachri|Soetardji Calzoum Bachri]] dan [[Abdul Hadi W.M.|Abdul Hadi W.M,]] 1976) Ki Blakasuta Bla Bla (1980), Karta Iya Bilang Mboten (1981), Sastra, Psikologi dan Masyarakat (1985), Sekitar Masalah Kebudayaan (1986), Golf Untuk Rakyat (1994), Istri (1997). Disamping itu, ia juga menjadi editor Manusia Seutuhnya (bersama Frieda NRH + Darmono SS, 1984) dan Sebutlah Ia Bunga (kumpulan sajak bersama, 1985). Atas peran aktifnya dalam dunia sastra, Darmanto Jatman, tercatat beberapa kali meraih penghargaan, diantaranya Piagam Kepala Pusat Bahasa Depdiknas untuk Penulisan Karya Sastra di bidang puisi (2002), SEA Write Award (2002), Satyalencana Karya Satya (2002) dan Anugerah Satyalencana Kebudayaan 2010 dari pemerintah RI atas jasanya dalam melestarikan dan memajukan budaya Indonesia melalui perannya sebagai budayawan dan filososfi, serta aktif menjadi redaktur pada surat kabar maupun majalah baik local maupun internasional. Darmanto menikah dengan Sri Muryati. Salah satu anaknya, Omi Intan Naomi, juga mengikuti jejaknya ayahnya menjadi penulis kajian kebudayaan dan gender.<ref name=":0" />
 
== Karya ==
 
* Kumpulan Puisi
# Sajak-sajakSajak Putih (bersama MD + Dharmadji Sosropuro, 19681965)
# Ungu (bersama A. Makmur Makka, 19681966)
# Bangsat (1975)
# Arjuna in Meditation (bersama [[Sutardji Calzoum Bachri]] dan [[Abdul Hadi W.M.]], 1976)
# Sang Darmanto (1975)
# Laut Biru Langit Biru: antologi puisi (ed. [[Ajip Rosidi]], 1977)
# Arjuna in Meditation (bersama Sutardji Calzoum Bachri dan Abdul Hadi W.M., 1976)
# Ki Blakasuta Bla Bla (1980)
# KartaKarto IyaIyo Bilang Mboten (1981)
# GolfSang untuk RakyatDarmanto (19941982)
# Tugu: antologi puisi (ed. [[Linus Suryadi AG|Linus suryadi Ag]]., 1986)
# Golf untuk Rakyat (1995)
# Isteri (1997)
# Horison Sastra Indonesia I Kitab Puisi: antologi puisi (ed. [[Taufiq Ismail]] dkk., 2002)
# Darmanto Bilang: Sori Gusti (Limpad, 2002)
Baris 78 ⟶ 81:
* Piagam Kepala Pusat Bahasa Depdiknas untuk Penulisan Karya Sastra di bidang Puisi (2002)
* The SEA Write Award (2002)
* Anugerah Satyalencana[[Satyalancana Karya Satya]] (2002)
* Anugerah Satyalencana[[Satyalancana Kebudayaan]] dari pemerintah RI (2010)
 
== Referensi ==
Baris 87 ⟶ 90:
== Pranala luar ==
{{wikiquote-id}}
* [http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/D/ads,20030701-58,D.html Apa dan Siapa: Darmanto Jatman]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Pusat Data dan Analisis Tempo
 
{{Lifetime|1942|2018}}
 
Baris 104 ⟶ 105:
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Karya Satya]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Kebudayaan]]