Andi Sultan Daeng Radja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{unreferencedmore citations needed|date=AprilNovember 20172022}}
[[Berkas:Sultan-dg-raja.jpg|ka|jmpl|Andi Sultan Daeng Radja]]
'''Haji [[Andi (gelar)|Andi]] Sultan Daeng Radja''' ({{lahirmati|[[Matekko, Gantarang, Bulukumba]]|20|5|1894|Rumah Sakit Pelamonia [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]|17|5|1963}}) adalah seorang tokoh kemerdekaan Indonesia dan pahlawan nasional dari [[Sulawesi Selatan]]. Ia adalah putra pertama pasangan Passari Petta Tanra Karaeng Gantarang dan Andi Ninong.
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 17:
Tanggal 2 April 1921, pemerintah mengeluarkan surat keputusan mengangkat Sultan Daeng Radja menjadi pejabat sementara Distrik Hadat Gantarang menggantikan Andi Mappamadeng Daeng Malette yang mengundurkan diri karena tidak bisa bekerjasama lagi dengan pemerintah kolonial Belanda. Pengunduran diri Andi Mappamadeng tersebut hingga kini masih menjadi kontroversi, sebab Andi Mappamadeng Daeng Malette merupakan sepupu satu kali dari Sultan Daeng Radja. Pada waktu itu pula, Sultan Daeng Radja mendapat kepercayaan menjadi pegawai pada kantor Pengadilan Negeri (Landraad) Bulukumba.
 
Kembalinya Andi Sultan Daeng Radja ke Bulukumba, mendorong Dewan Hadat Gantarang (Adat Duapulua) mengadakan rapat memilih calon kepala adat. Rapat tersebut kemudian memutuskan Andi Sultan Daeng Radja menjadi Regen (Kepala Adat) Gantarang. Jabatan ini diembannya hingga pemerintahan Belanda menyatakan pengakuannya atas kedaulatan Republik Indonesia. Pada tahun 1930, Andi Sultan Daeng Radja mendapat kehormatan menjadi Jaksa pada Landraad Bulukumba.
 
=== Riwayat Perjuangan ===
Baris 26:
Semangat Sultan Daeng Radja untuk membebaskan bangsanya dari penjajahan, membuat dia secara diam-diam mengikuti [[Kongres Pemuda Indonesia]] pada tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian dikenal dengan nama [[Sumpah Pemuda]]. Sepulang mengikuti kongres ini, tekad Sultan Daeng Radja semakin berkobar untuk mengusir kolonial Belanda dari Indonesia.
 
Bersama Dr. [[Sam Ratulangi]] dan [[Andi Pangerang Pettarani]], Andi Sultan Daeng Radja diutus sebagai wakil [[Sulawesi Selatan|Sulsel]] mengikuti rapat [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia|Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)]] di Jakarta. PPKI adalah badan yang bekerja mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
 
=== Masa Kemerdekaan Indonesia ===
Baris 45:
Setelah mundur dari jabatannya selaku Kepala Adat Gantarang, [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] berdasarkan Surat Keputusan tertanggal 11 Juni 1951 mengangkatnya menjadi bupati pada kantor Gubernur [[Sulawesi Selatan|Sulsel]]. Tanggal 4 April 1955, dia ditugaskan sebagai [[Daftar Bupati Bantaeng|Bupati Daerah Bantaeng]] dan diangkat menjadi pegawai negeri tetap.
 
Tahun 1956, Sultan Daeng Radja diangkat menjadi residen diperbantukan pada Gubernur [[Sulawesi Selatan|Sulsel]] sesuai keputusan presiden. Setahun kemudian dia diangkat menjadi [[Daftar anggota Konstituante Republik Indonesia|Anggota Konstituante]] mewakili Fraksi [[Partai Masyumi]].<ref>{{Cite web|title=H. Andi Sultan Daeng Radja - Masjumi - Profil Anggota|url=https://www.konstituante.net/id/profile/MASJUMI_andi_sultan_daeng_radja|website=Konstituante.Net|access-date=2021-11-17}}</ref> Andi Sultan Daeng Radja wafat pada 17 Mei 1963 di Rumah Sakit Pelamonia Makassar dalam usia 70 tahun. Semasa hidupnya, Andi Sultan Daeng Radja memiliki empat istri dan 13 anak.
 
Perjuangan Andi Sultan Daeng Radja dalam melawan penjajahan di Indonesia, akhirnya mendapat penghargaan tinggi dari Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 085/TK/Tahun 2006 tertanggal 3 November 2006, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY]] menganugerahkan gelar [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] dan Tanda Kehormatan [[Bintang Mahaputera Adipradana]] kepada Andi Sultan Daeng Radja, di Istana Negara pada tanggal 9 November 2006.
Baris 60:
[[Kategori:Tokoh dari Bulukumba]]
[[Kategori:Tokoh dari Bantaeng]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Masyumi]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]
[[Kategori:Bupati Bantaeng]]