Batik Pekalongan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
suntingan tanda baca |
||
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Batik Buketan Pekalongan Tulis 1.jpg|jmpl|Batik motif buketan dari Pekalongan.]]
'''Batik Pekalongan''' adalah [[batik]] yang berasal dari [[Kota Pekalongan|Pekalongan]], [[Jawa Tengah]]. Kota Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik karena sejarah dan relasi kota ini dengan batik, kontribusi terhadap perkembangan batik, dan adanya sentra-sentra kerajinan batik sebagai [[mata pencaharian]] warga. Lambang Kota Pekalongan juga mengandung unsur batik Pekalongan. Batik Pekalongan mendapat pengaruh dari budaya Jawa dan empat budaya asing, yakni Belanda, Arab, Tiongkok, dan Jepang. Pengaruh ini membuat motif, corak, dan warna batik Pekalongan berbeda dengan Batik Kraton yang berkembang di Surakarta dan Yogyakarta. Motif batik Pekalongan bervariasi dan dapat memadukan berbagai unsur seperti motif tumbuh-tumbuhan dan hewan.
== Sejarah ==
[[Batik]] telah dikenal masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa sejak masa Kerajaan Majapahit. Batik kemudian berkembang dan berlanjut di Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Akan tetapi, sebutan Kota Batik melekat pada Kota Pekalongan, bahkan pada tahun 1958 logo [[Kota Pekalongan]] ditetapkan dengan berbagai tambahan ornamen batik. Di Kota Pekalongan, kerajinan batik juga ditemukan di rumah dan perkampungan warga dan tak sedikit pula yang menjadikan batik ini sebagai mata pencaharian utama.
== Motif batik
Jika diperhatikan sekilas, batik Pekalongan tidak jauh berbeda dari batik Kota Yogyakarta dan Kota Solo. Batik Kota Yogyakarta lebih banyak menggunakan warna-warna yang cenderung gelap dengan ''backgroud'' putih serta motif utamanya masih mempertahankan warisan budaya seperti batik motif [[Batik Parang|parang]], [[Batik Kawung|kawung]], dan sebagainya. Sedangkan pada batik Pekalongan lebih banyak memainkan warna - warna yang lebih terang dan tidak terpaku pada 1 motif saja. Sehingga banyak kita jumpai batik Pekalongan yang memberikan motif makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan. Selain itu, pada beberapa motif batik Pekalongan terdapat pengaruh budaya negara lain. Berikut adalah beberapa motif batik Pekalongan.<ref>{{Cite journal|last=Salma|first=Irfa'ina Rohana|date=2013|title=Corak Etnik Dan Dinamika Batik Pekalongan|url=https://www.neliti.com/publications/59202/|journal=Dinamika Kerajinan dan Batik|language=id|volume=30|issue=2|pages=85–97|doi=10.22322/dkb.v30i2.1113|issn=2087-4294}}</ref>
Pada masa pemerintahan Jepang, muncul beragam jenis batik yang dipengaruhi oleh budaya [[Jepang]]. Dalam pewarnaanya batik ini juga menggunakan warna yang disesuaikan dengan selera Jepang seperti kuning, coklat, biru-hijau, violet, pink, dan merah.▼
=== Motif yang dipengaruhi budaya Arab atau India ===
=== Batik Hokokai ===▼
Batik ini merupakan batik yang mirip dengan pakaian khas dari Jepang yaitu kimono tetapi dengan menggunakan motif utama khas kraton seperti parang, lereng dan sebagainya.▼
==== Motif
Jlamprang adalah motif yang menjadi ciri khas Kota Pekalongan. Bahkan di Pekalongan, Jlamprang diabadikan menjadi sebuah nama jalan serta digunakan juga pada logo Kota Pekalongan. Motif ini merupakan motif batik geometris yang dapat berupa segitiga atau lingkaran dengan ciri khas pewarnaan yang cerah.<ref>{{Cite journal|last=Maziyah|first=Siti|last2=Alamsyah|last3=Lestari|first3=Dina Tri|date=2021|title=Jlamprang Batik Motive : Representation of the Natural and Cultural Environment of Pekalongan City|url=https://www.e3s-conferences.org/articles/e3sconf/abs/2021/93/e3sconf_icenis2021_01005/e3sconf_icenis2021_01005.html|journal=The 6th International Conference on Energy, Environment, Epidemiology, and Information System (ICENIS 2021)|language=en|volume=317|doi=10.1051/e3sconf/202131701005}}</ref>
=== Motif yang dipengaruhi budaya Jepang ===
▲Pada [[Penjajahan Jepang|masa
[[Berkas:Batik Jawa Hokokai Pekalongan Tulis.jpg|jmpl|Motif Jawa Hokokai]]
[[Berkas:Morning-evening skirt from Indonesia, Pekalongan, Honolulu Museum of Art 9668.1.JPG|jmpl|Motif Pagi Sore]]
▲[[Batik
==== Motif Pagi Sore ====
Motif ini menampilkan 2 macam pola batik dengan dua warna yang berbeda pada satu lembar kain batik. Kemunculan motif ini berawal dari kekurangan persediaan kain di [[Jawa]] dan memiliki tujuan agar kain dapat dipakai bergantian dengan pola yang berbeda.
Selain
=== Motif
Hadirnya pengaruh budaya China pada masa lampau juga memberikan ciri khas tersendiri. Bahkan motif batik ini mengambarkan mitos - mitos kepercayaan [[Tiongkok|China]]. Beberapa motif tersebut adalah:
Baris 28 ⟶ 38:
d. Motif Burung Phoenix
e. Motif Kura
f. Motif Dewa Dewi
=== Motif
Munculnya Warga Negara Belanda yang menjadi pengusaha batik di Pekalongan pada tahun 1860 - 1940 memberikan ciri khas tersendiri yang ditinggalkan hinnga saat ini.
==== Motif Buketan ====
Buketan merupakan motif tumbuh
==== Motif Kegiatan Penting ====
Inilah salah satu hal yang membedakan batik motif Pekalongan dengan motif lain. Batik Pekalongan sangat luas dan tidak terikat pada motif itu saja. Adanya pengaruh Belanda juga menjadikan kegiatan penting bisa dijadikan suatu motif. Sebagai contohnya adalah batik perang Jawa, batik perang Lombok hingga batik Kompeni.
== Lihat juga ==
* [[Batik]]
* [[Batik Jawa Hokokai]]
* [[Batik Belanda]]
== Referensi ==
[[Kategori:Batik]]
|