Pamflet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di era → pada era (WP:BAHASA)
Kim Nansa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:TDKGM 01.185 Selebaran "Perdjoeangan Rakjat".pdf|jmpl|Pamflet "Perdjoeangan Rakjat" di Yogyakarta]]
'''Pamflet''' atau '''Sebaran Lipat''' (atau dapat juga disebut ''selebaran, sebaran, risalah, tebaran''<ref>''Tesaurus Bahasa Indonesia.'' Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.</ref>) adalah tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak, tanpa penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan pada selembar [[kertas]] di satu sisi atau kedua sisinya, lalu dilipat atau dipotong setengah, sepertiga, atau bahkan seperempatnya, sehingga terlihat lebih kecil. Pamflet dapat pula terdiri dari beberapa lembar kertas yang dilipat atau disatukan secara sederhana sehingga menjadi sebuah buku kecil. Untuk dapat dikategorikan sebagai sebuah pamflet, [[UNESCO]] mendefinisikannya sebagai keperluan publikasi yang bisa terdiri dari 5 sampai 48 halaman tanpa sampul, bila lebih dari itu disebut [[buku]]. Disebabkan oleh biayanya yang murah dan kemudahan produksi serta distribusi, pamflet sering digunakan untuk mempopulerkan ide-ide [[politik]] dan [[agama]], atau untuk menyebarkan [[berita]] dan [[Promosi (pemasaran)|promosi]] / [[iklan]].
 
== Etimologi dan sejarah ==
Baris 25:
 
== Perjuangan Kemerdekaan Indonesia ==
Pada tahun 1913, ''[[Indische Partij]]'' menerbitkan sebuah pamflet yang ditulis oleh RM. Suwardi Suryaningrat (atau kemudian dikenal sebagai [[Ki Hadjar Dewantara]]), yang dalam Bahasa Indonesia berjudul "Jika Saya Menjadi Seorang Belanda," yang membuatnya terkenal sekaligus dicari. Pamflet tersebut berisi hal-hal yang dianggap [[Subversi|subversif]] dan kurang ajar oleh pemerintahan kolonial dan orang-orang Belanda. Pamflet ini diterjemahkan ke dalam [[Bahasa Melayu]], yang kemudian membuatnya beserta dua orang temannya, [[Ernest Douwes Dekker|EFE. Douwes Dekker]] dan [[Tjipto Mangoenkoesoemo|Dr. Cipto Mangunkusumo]] (mereka dikenal sebagai [[Tiga Serangkai]]) diasingkan ke Belanda.
 
Pada awal [[kemerdekaan Indonesia]], yakni tahun 1945, [[Sutan Syahrir]] menerbitkan pamflet berjudul “Perjuangan Kita” (“''Our Struggle''”) yang sangat berpengaruh. Pamflet tersebut mengungkapkan secara khusus keinginannya untuk melihat Indonesia menghindari suatu sistem satu partai di bawah [[eksekutif]] yang monolitik. Dia takut jika nantinya berkembang pemerintahan [[Totaliterisme|totaliter]] di Indonesia karena warisan [[otoritarianisme]] [[Feodalisme|feodal]] yang telah hidup lama dan diperkuat oleh periode panjang pemerintahan [[Hindia Belanda|kolonial]].
 
== Kegunaan ==
Literatur berbentuk pamflet sudah digunakan selama berabad-abad sebagai penggerak [[ekonomi]] serta sarana [[distribusi]] informasi yang cepat dan luas, terutama kepada pelanggan. Selain itu, pamflet juga telah menjadi alat penting bagi [[Unjuk rasa|protes politik]] dan [[kampanye]], karena alasan yang sama. Pamflet dapat menjadi bukti fisik dari [[sejarah]] kehidupan manusia, yang mampu memulai maupun menandakan perubahan zaman dalam sebuah gerakan [[rakyat]]. Hal itu dapat dilihat pada koleksi [[Perpustakaan Umum New York|''New York Public Library'']], [[Universitas New York|''the Tamiment Library of New York University'']], dan koleksi ''Jo Labadie di University of Michigan'', mengenai [[sejarah politik]] Amerika.
 
Dalam perkembangannya, pamflet mulai berisi beragam informasi, dari informasi [[Dapur|perlengkapan dapur]] sampai [[Obat|obat-obatan]], ataupun [[Publikasi ilmiah|publikasi hasil penelitian ilmiah]]. Wujud dari pamflet sendiri semakin beragam. Pamflet pada zaman modern juga dianggap sebagai [[Seni|karya seni]] dan patut dikoleksi. Telah diadakan lomba-lomba membuat pamflet sebagai ajang ekspresi dan kreasi di berbagai negara. Dalam dunia periklanan, pamflet adalah salah satu sarana promosi acara, [[jasa]], dan [[produk]], yang mudah, efektif, dan murah, sehingga masih terus digunakan sampai sekarang.
Baris 48:
* http://www.1911encyclopedia.com/Pamphlets, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://www.spamula.net/col/archives/2005/04/pamphlets.html, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://www.arthistoryspot.com/2010/05/pamphlets/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101228011243/http://www.arthistoryspot.com/2010/05/pamphlets/ |date=2010-12-28 }}, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://www.bricklin.com/pamphleteers.htm, diakses tanggal 16 Maret 2011.
* http://epress.anu.edu.au/mdap/mobile_devices/ch02.html, diakses tanggal 16 Maret 2011.