Nano CMOS: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
'''Nano CMOS''' merupakan salah satu bentuk perkembangan CMOS. CMOS sendiri merupakan singkatan dari ''complementary metal oxide semiconductor''. CMOS ini merupakan sebuah komponen semi konduktor yang banyak dipakai dalam alat-alat elektronik. CMOS merupakan jenis semikonduktor yang kompleks apabila dibandingkan dengan [[diode]]. Semikonduktor yang dipakai pada alat elektronik, alih-alih diode, adalah [[transistor]]. Transistor sendiri pada prinsipnya merupakan dua buah diode yang disatukan. Transistor ini dapat dikatakan sebagai era pertama CMOS. Karena tuntutan teknologi yang terus berkembang yang selalu mereduksi secara ukuran namun membutuhkan kinerja yang lebih optimal, kebutuhan akan jumlah transistor yang diperlukan pada suatu chip selalu bertambah. Hal ini sesuai dengan yang telah diramalkan oleh [[Gordon Moore]] pada tahun 1970 mengenai perkembangan dari kompleksitas suatu chip menyangkut jumlah transistor yang dibutuhkan.<ref>{Kang, Sung Mo; Leblebici, Yusuf. CMOS Digital Integrated Circuits. 1999. Singapore: McGraw Hill. ISBN 0-07-116427-8}</ref> Karena hal inilah keberadaan CMOS menjadi suatu hal yang penting. Karena ini juga menyebabkan CMOS memerlukan material yang kecil untuk menyusunnya. Hal ini yang menyebabkan bahan [[nano]] merupakan pilihan utama. Sebagaimana telah diketahui bahwa nano sendiri merupakan satuan ukuran panjang dengan besar 10-9 meter, yang berarti ukuran dari materi nano sendiri sebesar panjang barisan sepuluh [[atom hidrogen]] atau selebar [[DNA]].<ref>{Modul of Fundamental Concepts of Nanoscience and Nanotechnology by Luisia Filliponi and Duncan Sutherland. Aarhus University, Denmark. January, 2011.}</ref> Pembuatan CMOS dari bahan nano ini menyebabkan jumlah transistor yang ada semakin banyak.▼
▲'''Nano CMOS'''
== Sejarah CMOS dan Tekhnologi Nano ==
Telah dinyatakan sebelumnya bahwa angkatan pertama CMOS adalah ''single-transistor''.<ref name="Wong, Ban P. 2005">{Wong, Ban P.et al. Nano-CMOS Circuit ang Physical Design. 2005. New Jersey: John Willey & Sons Incorporation. ISBN 0-471-46610-7}</ref><ref>{Lecture CMOS VLSI by Shankar Balachandran. Departement of Computer Cience and Engineering Indian Institute of Technology Madras}</ref> Perjalanan dari transistor menjadi CMOS cukup panjang, pada tahun 1947 transistor pertama kali digunakan oleh [[J. Bardeen, W. Brattain]] di Bell Labs. Lalu pada tahun 1949, [[W. Shockley]] menemukan transistor bipolar. Selang tujuh tahun kemudian, Harris membuat ''bipolar digital logic gate'' yang pertama kalinya. ''Monolithic Integrated Circuits'' pertama kali ditemukan oleh Javk Kilby dari Texas Instruments pada thun 1958. Sementara ''logic gate integrated circuit'' pertama kali dijual oleh Fairchild pada tahun 1960. ''CMOS gate'' pertama kali dikembangkan oleh [[F Wanlass]] dan [[C. Sah]] pada tahun 1963 namun terhalang dikarenakan masalah manufaktur. Pada tahun 1960an juga untuk pertama kalinya digunakan PMOS pada kalkulator. Pada tahun 1972, Intel 4004 mengembangkan revolusi kedua dari ''integrated circuit''
Sementara menyangkut teknologi mengenai nano sendiri diperkenalkan awalnya oleh [[Richard Feyman]] yang terkenal dengan pidatonya dalam sebuah kuliah "''The principle of physics, as far as i can see, do not speak againts the possibility of manuevring thing ato by atom''". Pada tahun 1960, kata-kata Freyman hanya dianggap sebagai sebuah khayalan, namun saat ini telah banyak alat yang mengaplikasikan teknologi nano ini. Pada tahun 1981 ditemukan alat [[''Scanning Tunneling Microscope'']]. Alat ini merupakan alat pertama yang memiliki kemampuan untuk melihat benda berukuran nanometer. Lalu pada tahun 1986 ditemukan [[''Atomic Force Microscope'']] yang semakin membuat nanoscience berkembang. Dua tahun kemudian, 1988, peneliti di [[IBM]] mengamati emisi foton dari area berukuran nanometer melalui ''Scanning Tunneling Microscope'' yang mana menyebabkan peristiwa luminiscence dan fluorescence pada skala nanometer. Pada tahun 1989, IBM berhasil melakukan manipulasi atom untuk pertama kalinya dengan membentuk logo perusahaannya menggunakan 35 atom [[xenon]]. Sementara itu manipulasi atom pada temperatur kamar dilakukan pertama kali pada tahun 1996. Teknologi nano pertama kali digunakan pada komputer pada tahun 2001 dalam bentuk sirkuit single molekul, ''logic performing integrated circuit'' dari transistor karbon nanotube.<ref name="Factsheet IBM Research Nanotech Milestone 2008"/>
Baris 13 ⟶ 15:
* Mengurangi jumlah kebutuhan untuk mengetes pada tingkatan sistem (setelah terintegrasi dalam alat).<ref name="Wong, Ban P. 2005"/>
* Penggunaan nano CMOS dapat menghemat pengeluaran untuk produksi sehingga harga barang lebih murah.<ref name="Wong, Ban P. 2005"/>
Selain memiliki keunggulan tersebut, Nano CMOS juga memiliki hambatan dalam pengembangan dan penggunaannya. Teknologi nano sendiri, walaupun sudah dipelajari sejak lama, namun belum mancapai taraf
* Resistansi bahan metal yang dipakai. Materi yang memiliki ukuran di bawah 1μm memiliki resistensi yang tinggi, semakin kecil ukuran materi semakin naik nilai resistensi yang dimiliki. Sehingga diperlukan bahan yang dapat mengurangi resistensi tinggi yang ada sementara line yang ada hanyalah sempit sehingga akan kesulitan untuk menambah materi di dalamnya.<ref name="Wong, Ban P. 2005"/>
* ''Interconnect dielectric constant''. Dalam menggunakan Nano CMOS, masih memungkinkan penggunaan ''wire scaling'' oleh [[Low-к dielectric]] namun walaupun mungkin, hal ini susah untuk diimplementasikan karena ukurang materi nano yang kecil. Low-к dielectric dapat berkurang kemampuannya dan berbahaya karena adanya ''time dependent dielectric breakdown''.<ref name="Wong, Ban P. 2005"/>
|