Kusumadinata II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di era → pada era (WP:BAHASA)
Kakei Yukata (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(27 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox personroyalty
| name = Prabu= GeusanKusumadinata UlunII
|other_names title = PangeranPrabu Angkawijaya,Geusan Ulun<br>Pangeran Kusumadinata II
|image = Binokasih.JPG
|imagesize image = 295px
| caption = Lukisan penobatan Prabu Geusan Ulun yang ditandai dengan penganugerahan mahkota [[Binokasih Sanghyang Pake]]
|alt =
| succession = [[Kerajaan Sumedang Larang|Nalendra Sumedang Larang]]
|caption = Mahkota [[Binokasih]], Mahkota [[Kerajaan Pajajaran]] yang diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun disimpan di [[Museum Prabu Geusan Ulun]]
| moretext = '''ke-8'''
|birth_name =
| reign = 1578–1608 <small>(30 tahun berkuasa)</small>
|birth_date =
| coronation = {{Start date and age|1578}}
|birth_place =
| cor-type = Naik takhta
|death_date =
| predecessor = [[Kusumadinata I]]
|death_place =
| successor = [[Rangga Gempol I|Kusumadinata III]]
|nationality =
| birth_name = Angkawijaya
|ethnicity=Sunda
| birth_date = [[19 Juli]] [[1558]]
|other_names = Pangeran Angkawijaya, Pangeran Kusumadinata II
| birth_place = [[Kerajaan Sunda|Sunda]]
|known_for = Raja Mandala Sumedang Larang,
| death_date = 1608
|awards=Nalendra Kerajaan Pakuan Pajajaran.
| death_place = {{flagicon|Kerajaan Sumedang Larang}} [[Kerajaan Sumedang Larang|Sumedang Larang]]
|religion = [[Islam]]
| burial_place = Kompleks Pemakaman Dayeuh Luhur
|parents=
| spouse = Nyi Mas Cukang Gedeng Waru<br>Harisbaya<br>Nyi Mas Pasarean
* Kusumahdinata I alias [[Pangeran Santri]] alias Ki Gedeng Sumedang).
| issue = {{Collapsible list|title=Dari ''Gedeng'':<ref name="Silsilah">{{cite web|url=http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html|title=Silsilah Keluarga Pangeran Santri Koesoemadinata|authors=Erni Muthalib|publisher=Erni Muthalib Blog|date=Sabtu, 07 April 2012|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>|1=
* [[Ratu Pucuk Umun]] alias Ratoe Inten Dewata alias Satyasih.
|spouse =
* Nyi Mas Cukang Gedeng Waru
* Ratu Harisbaya
* Nyi Mas Pasarean
|children=
{{Collapsible list|title=Dari ''Gedeng'':<ref name="Silsilah">{{cite web|url=http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html|title=Silsilah Keluarga Pangeran Santri Koesoemadinata|authors=Erni Muthalib|publisher=Erni Muthalib Blog|date=Sabtu, 07 April 2012|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>|1=
{{plainlist|1=
*# Pangeran Rangga Gede alias KusumahdinataKusumadinata IIIIV.
*# Raden Aria Wiraraja I.
*# Ki Kadu Rangga Gede.
*# Ki Rangga Patra Kelana.
Baris 44 ⟶ 37:
{{Collapsible list|title=Dari ''Harisbaya''<ref name="Keturunan Harisbaya">{{cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=Pangeran+Panjunan+/+Syekh+Maulana+Abdurahman+%28Sunan+Panjunan%29&source=bl&ots=BhliEIzcmH&sig=VsZIAVrgqw3etS4Nk-JtS2CDqNw&hl=id&sa=X&ei=L562VK66BYv9ugSojIGoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Pangeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20(Sunan%20Panjunan)&f=false|title=Arkeologi Islam Nusantara|authors=Uka Tjandrasasmita|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2009|date=|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>|1=
{{plainlist|1=
*# Pangeran Aria Suriadiwangsa.<ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Hardjasaputra, A. Sobana. (Jumat, 21 Juni 2013). ''[http://sobhar.blogspot.com/2013/06/permasalahan-dalam-sejarah-sumedang.html Permasalahan Dalam Sejarah Sumedang - Tinjauan Akademis]'', Blog Prof. Dr. A. Sobana Hardjasaputra. Diakses 8 Agustus 2015.</ref><ref>Nama alias Pangeran Dipati Rangga Gempol I alias Kusumahdinata IV. Bupati Wedana Mataram I untuk seluruh wilayah Pasundan.</ref>
*# Pangeran Tumenggung Tegal Kalong.<ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Mertua Sultan Mataram</ref>
*# Raden Rangga Nitinagara.<ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Yang menurunkan para bupati dan pembesar (Keluarga Wangsatanu).</ref>
*# Raden Arya Wiraraja I.<ref name="Keturunan Harisbaya" />
}}
}}
{{Collapsible list|title=Dari ''Pasarean''|1=
{{plainlist|1=
*# Ki Demang Cipaku. {{fact}}
}}
}}
| regnal name = ''Nalendra Prabu Geusan Ulun''
|relatives=
| father = [[Pangeran Santri|Kusumadinata I]]
* Demang Rangga Dadji.
| mother = Ratu Pucuk Umun
* Demang Watang.
| religion = [[Islam]]
* Santowaan Wirakusumah.<ref>Pangeran Santowaan Wirakusumah keturunannya berada di [[Pagaden, Subang|Pagaden]] dan [[Pamanukan, Subang|Pamanukan]], [[Subang]].</ref>
| native_lang1 = [[Bahasa Sunda]]
* Santoan Tjikeroeh.
| native_lang1_name1 = ᮌᮩᮞᮔ᮪ ᮅᮜᮥᮔ᮪
* Santoan Awi Luar.
|occupation = [[Raja Sumedang Larang]]
}}
 
'''Pangeran AngkawijayaKusumadinata II''' ({{Lang-su|ᮊᮥᮞᮥᮙᮂᮓᮤᮔᮒ {{!}}᮲{{!}}|kusumahdinata kadua|kusumadinata kedua}}) yang terkenal dengan gelarsebagai '''Prabu Geusan Ulun''' dalam silsilahgenealogi keluargawangsa Sumedang adalah putra dari Pangeran Kusumahdinata I ([[Kusumadinata I|Pangeran Santri]]), selainterlahir dengan nama '''Angkawijaya'''. Selain dianggap sebagai raja daerah atau mandala dari [[Kerajaan Sumedang Larang]], ia juga mendapat gelar jabatan ''Nalendra'' dari [[Kerajaan Sunda]] yang berpusat di [[Pakuan Pajajaran]]. Pangeran Angkawijaya (kelak bergelar Prabu Geusan Ulun) lahir pada tanggal 3 bagian terang bulan srawana tahun 1480 saka (+ 19 Juli 1558).
[[Berkas:Makam guesan ulun.jpg|jmpl|ka|260x260px|Makam Prabu Geusan Ulun Adji Putih yang terletak di komplek pemakaman Dayeuh Luhur [[Kabupaten Sumedang]].]]
'''Pangeran Angkawijaya''' yang terkenal dengan gelar '''Prabu Geusan Ulun''' dalam silsilah keluarga Sumedang adalah putra Pangeran Kusumahdinata I ([[Pangeran Santri]]) selain dianggap sebagai raja daerah atau mandala [[Kerajaan Sumedang Larang]] juga mendapat gelar jabatan ''Nalendra'' dari Kerajaan [[Pakuan Pajajaran]].
 
Dia dijadikan titik tolak urutan para [[menak]] keturunan Sumedang serta diposisikan sebagai Bupatibupati pertama walaupun istilah Bupatibupati belum dikenal pada waktu itu. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah [[Sumedang]] secara turun menurun, dimulai dari pewarisan kekuasaan/ kerajaan kepada salah satu putranyaputra Kusumadinata I yang bernama Prabu Geusan Ulun atau Pangeran Kusumadinata II dan bergelar N''alendraNalendra'' yang memerintah dari tahun 1578 sampai tahun 16101608.<ref>{{Cite book|date=2014|url=https://books.google.com/books?id=7BlwpCOcGVAC&newbks=0&printsec=frontcover&dq=geusan+ulun+1608&q=geusan+ulun+1608&hl=en|title=Patanjala: jurnal penelitian sejarah dan budaya|publisher=Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata|language=id}}</ref>
 
== Meneruskan kepemimpinan Pakuan Pajajaran ==
[[Berkas:BabadMakam pajajaranguesan ulun.jpg|jmpl|ka|260x260px|HalamanMakam dariPrabu ''[[BabadGeusan Pajajaran]]'',Ulun biografiAdji palingPutih lengkapyang mengenaiterletak [[Prabudi Siliwangi]].komplek Disalinpemakaman ulangDayeuh diLuhur [[Kabupaten Sumedang]] pada abad 19 dengan bahasa dan aksara Jawa.]]
[[Berkas:Babad pajajaran.jpg|jmpl|ka|260x260px|Halaman dari ''[[Babad Pajajaran]]'', biografi paling lengkap mengenai [[Prabu Siliwangi]]. Disalin ulang di [[Sumedang]] pada abad 19 dengan aksara [[Cacarakan]].]]
Pada masa pemerintahannya datang menghadap untuk mengabdi serombongan orang yang dipimpin oleh empat ''Kandage Lante'' (bangsawan/ abdi raja setingkat bupati) dari [[Pakuan Pajajaran]] yang telah hancur diserang [[Kesultanan Banten]], kedatangannya selain melaporkan bahwa [[Pajajaran]]Kerajaan Sunda telah bubar juga meminta agar Prabu Geusan Ulun meneruskan kepemimpinan [[Pakuan Pajajaran]], diserahkanlah [[mahkota]] emas milik Raja [[Pakuan Pajajaran]] yang bernama '''[[Binokasih]]''' (''[[Binokasih Sanghyang Pake|Mahkota Binokasih]]'') berikut perhiasan serta atribut kebesaran lainnya sebagai bentuk pernyataan bahwa Kerajaan Sumedang Larang telah ditetapkan sebagai penerus kekuasaan Pakuan Pajajaran.
 
Ke empat ''Kandaga Lante'' tersebut adalah :
Baris 83 ⟶ 75:
Pada masa pemerintahannya terkenal dengan peristiwa yang menggemparkan sekaligus memalukan yaitu, dibawa kaburnya Ratu Harisbaya salah satu istri Raja Cirebon [[Pangeran Girilaya]] Panembahan Ratu pada saat Prabu Geusan Ulun berkunjung ke Keraton [[Cirebon]] sekembalinya dari [[Kerajaan Demak]] dalam rangka memperdalam agama [[Islam]], terjadi penyerbuan [[Cirebon]] yang mengakibatkan dia terpaksa menyingkir ke Dayeuh Luhur bersama Ratu Harisbaya serta sebagian kecil rakyat dan pengikutnya. Meski pada akhirnya tercapai perdamaian dengan Cirebon namun Sumedang Larang mengalami kerugian besar yaitu hilangnya wilayah Sindang Kasih yang sekarang dikenal dengan nama [[Kabupaten Majalengka]] diserahkan kepada Panembahan Ratu Cirebon sebagai pengganti talak tiga atas nama Ratu Harisbaya, sejak itulah pusat pemerintahan Sumedang Larang pindah dari Kutamaya ke Dayeuh Luhur dan akhirnya dia wafat dan dimakamkan disana bersama Ratu Harisbaya.
 
Ratu Harisbaya diperistri oleh Pangeran Geusan Ulun sebagai istri kedua dan memiliki anak salah satunya bernama [[Rangga Gempol I|Suriadiwangsa]] yang kelak bergelar [[Pangeran Kusumadinata IV]]III, sementara dari istri pertama yang bernama Nyai Mas Cukang Gedeng Waru memiliki anak salah satunya bernama [[Rangga Gede]] dan diberi gelar [[Pangeran Kusumadinata III]]IV, untuk tidak menimbulkan pertengkaran di kemudian hari maka pada tahun 1601 wilayah [[Sumedang Larang]] dibagi dua yang masing-masing dipimpin oleh kedua putranya diatas.<ref>{{Cite web|date=2020-11-07|title=Kala Sumedang Larang di Bawah Kuasa Mataram|url=https://historia.id/kuno/articles/kala-sumedang-larang-di-bawah-kuasa-mataram-P9BB4|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-11-16}}</ref>
 
== Dalam masa Kesultanan Mataram ==
Baris 91 ⟶ 83:
Setibanya di Mataram dia menyampaikan maksudnya kepada Sultan Agung, dan mendapat sambutan hangat serta mendapat gelar ''Rangga Gempol Kusumadinata'' dari Sultan Agung yang dalam urutan silsilah Sumedang disebut ''Rangga Gempol I''. Penghargaan lain dari Sultan Agung ialah menjuluki wilayah kekuasaan Sumedang tersebut dengan nama ''Prayangan'' artinya daerah yang berasal dari pemberian dibarengi oleh hati yang ikhlas dan tulus. Di kemudian hari dengan lafal setempat nama Prayangan berubah menjadi [[Parahyangan|Priangan]], berbeda dengan kata [[Parahyangan]] (Para-Hyang-an) yang artinya identik tempat tinggal para dewa atau orang suci (Hyang).
 
[[Berkas:Sultan Agung.jpg|jmpl|kiri|292x292px|Sultan Agung Mataram]]Latar belakang lainnya yang mendorong Sumedang menempatkan diri di bawah pretensi atau proteksi Mataram:
# Hanya Kerajaan atau [[Kesultanan Mataram]] di bawah kepemimpinan [[Sultan Agung]] yang dianggap dapat mengimbangi kekuatan Banten.
# Ratu Harisbaya merupakan kerabat Raja atau Sultan Mataram, sehingga yang berangkat ke [[Mataram]] adalah putranya sendiri (Raden Suriadiwangsa alias Rangga Gempol I).
Baris 99 ⟶ 91:
# Sementara itu sedang terjadi perang dingin antara Kesultanan Banten dengan Kesultanan Cirebon sementara Sumedang Larang terjepit di antara dua kekuasaan tadi sehingga mengambil jalan keluar dengan mengabdikan diri ke Mataram, yang memiliki kekuatan melebihi kedua Kesultanan tadi.<ref>Faktor ini dapat disebabkan karena, Kerajaan atau [[Kesultanan Banten]], [[Cirebon]] dan [[Mataram]] sangat kuat pada masa itu, mereka memiliki pantai-pelabuhan tempat berbagai kegiatan bukan hanya perdagangan tetapi juga masuknya persenjataan modern ukuran masa itu.</ref>
 
Sumedang baru pertama kali memiliki meriam dan senjata api ± 30 tahun kemudian pada periode pemerintahan Pangeran Rangga Gempol III (Pangeran Panembahan) itupun dalam jumlah sedikit yang diperoleh dari pemberian Belanda. Aria Suriadiwangsa alias Kusumadinata IVIII alias Rangga Gempol I diangkat sebagai ''Bupati Wadana Prayangan'', jabatan yang setingkat dengan [[Gubernur]] masa kini yang membawahi wilayah seluruh [[Jawa Barat]] kecuali [[Cirebon]] dan [[Banten]] (sebelum Banten menjadi [[propinsi]] pada era reformasi) termasuk membawahi wilayah yang dikuasai Rangga Gede alias Pangeran KusumahdinataKusumadinata IIIIV, tidak berapa kemudian dia mendapat perintah untuk menaklukkan Sampang Madura.
 
== Lihat pula ==
Baris 129 ⟶ 121:
</div>
 
== Bacaan lanjutlanjutan ==
<div class="references-small">
{{Col-begin}}
Baris 166 ⟶ 158:
</div>
 
== PranalaReferensi ==
# Gunawan Suria Danu Ningrat (Catatan, 23 Januari 2010 pukul 6:21). ''[http://sukmayadiblogs-blogpatriot.blogspot.com/2013/04/sejarah-sumedang.html Sejarah Sumedang - Sejarah Soeria Danoe Ningrat part III]''. Diarsipkan oleh Blog Sukma Yadi (Senin, 29 April 2013). Diakses 3 Juli 2015.
# Erni Muthalib (Sabtu, 07 April 2012). ''[http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html Silsilah Keluarga Pangeran Santri Koesoemadinata]'', Erni Muthalib Blog. Diakses 3 Agustus 2015.
# Uka Tjandrasasmita (2009). ''[https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=Pangeran+Panjunan+/+Syekh+Maulana+Abdurahman+%28Sunan+Panjunan%29&source=bl&ots=BhliEIzcmH&sig=VsZIAVrgqw3etS4Nk-JtS2CDqNw&hl=id&sa=X&ei=L562VK66BYv9ugSojIGoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Pangeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20%28Sunan%20Panjunan%29&f=false Arkeologi Islam Nusantara]'', Kepustakaan Populer Gramedia. Diakses 3 Agustus 2015.
# E. Rokajat Asura. (September 2011). ''[http://www.goodreads.com/review/show/898230370?book_show_action=true&page=1 Harisbaya bersuami 2 raja - Kemelut cinta di antara dua kerajaan Sumedang Larang dan Cirebon]''. Penerbit Edelweiss.
# [http://sosbud.kompasiana.com/2011/12/16/kisah-prabu-geusan-ulun-dan-nyi-mas-ratu-harisbaya-ii-419310.html Kisah Prabu Geusan Ulun dan Nyi Mas Ratu Harisbaya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150122081335/http://sosbud.kompasiana.com/2011/12/16/kisah-prabu-geusan-ulun-dan-nyi-mas-ratu-harisbaya-ii-419310.html |date=2015-01-22 }}
# [https://www.youtube.com/playlist?list=PLopB2UjzVWfA9pmqQJDqOSegDMzFn9MzY Kerajaan Sumedang Larang] oleh Kabarsumedang.
# Hardjasaputra, A. Sobana. (Jumat, 21 Juni 2013). ''[http://sobhar.blogspot.com/2013/06/permasalahan-dalam-sejarah-sumedang.html Permasalahan Dalam Sejarah Sumedang - Tinjauan Akademis]'', Situs Prof. Dr. [[A. Sobana Hardjasaputra]]. Diakses 8 Agustus 2015.
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
#* Gunawan Suria Danu Ningrat (Catatan, 23 Januari 2010 pukul 6:21). ''[http://sukmayadiblogs-blogpatriot.blogspot.com/2013/04/sejarah-sumedang.html Sejarah Sumedang - Sejarah Soeria Danoe Ningrat part III]''. Diarsipkan oleh Blog Sukma Yadi (Senin, 29 April 2013). Diakses 3 Juli 2015.
#* Erni Muthalib (Sabtu, 07 April 2012). ''[http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html Silsilah Keluarga Pangeran Santri Koesoemadinata]'', Erni Muthalib Blog. Diakses 3 Agustus 2015.
#* Uka Tjandrasasmita (2009). ''[https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=Pangeran+Panjunan+/+Syekh+Maulana+Abdurahman+%28Sunan+Panjunan%29&source=bl&ots=BhliEIzcmH&sig=VsZIAVrgqw3etS4Nk-JtS2CDqNw&hl=id&sa=X&ei=L562VK66BYv9ugSojIGoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Pangeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20%28Sunan%20Panjunan%29&f=false Arkeologi Islam Nusantara]'', Kepustakaan Populer Gramedia. Diakses 3 Agustus 2015.
#* E. Rokajat Asura. (September 2011). ''[http://www.goodreads.com/review/show/898230370?book_show_action=true&page=1 Harisbaya bersuami 2 raja - Kemelut cinta di antara dua kerajaan Sumedang Larang dan Cirebon]''. Penerbit Edelweiss.
#* [http://sosbud.kompasiana.com/2011/12/16/kisah-prabu-geusan-ulun-dan-nyi-mas-ratu-harisbaya-ii-419310.html Kisah Prabu Geusan Ulun dan Nyi Mas Ratu Harisbaya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150122081335/http://sosbud.kompasiana.com/2011/12/16/kisah-prabu-geusan-ulun-dan-nyi-mas-ratu-harisbaya-ii-419310.html |date=2015-01-22 }}
#* [https://www.youtube.com/playlist?list=PLopB2UjzVWfA9pmqQJDqOSegDMzFn9MzY Kerajaan Sumedang Larang] oleh Kabarsumedang.
#* Hardjasaputra, A. Sobana. (Jumat, 21 Juni 2013). ''[http://sobhar.blogspot.com/2013/06/permasalahan-dalam-sejarah-sumedang.html Permasalahan Dalam Sejarah Sumedang - Tinjauan Akademis]'', Situs Prof. Dr. [[A. Sobana Hardjasaputra]]. Diakses 8 Agustus 2015.
 
{{kotak mulai}}
Baris 182 ⟶ 173:
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kerajaan Sumedang Larang|Raja Sumedang Larang]]|pendahulu=[[Pangeran Santri|Kusumadinata I]]|pengganti=[[Rangga Gempol I|Kusumadinata III]]|tahun=[[1578]]–[[1608]]}}
{{kotak selesai}}
 
== Linimasa Kerajaan Sunda ==
{{Kerajaan Sunda}}
 
__DISAMBIG__
 
[[Kategori:Tokoh penyebar Islam di Indonesia]]