Ubaidullah Ahrar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
|||
Baris 79:
Ahrar lahir di sebuah desa bernama Shash pada tahun 806 H (1404 M), di bulan Ramadhan. Dituturkan, sebelum beliau lahir, ayah beliau mengalami suatu tingkat penyangkalan diri atau menahan diri dari kehidupan duniawi yang luar biasa yang menyebabkan beliau meninggalkan urusan dunia dan memulai khalwat. Ayah beliau hampir tidak pernah makan dan minum, mengasingkan dirinya dari orang banyak dan menjalani jalan spiritual dari tariqah sufi. Ketika ayah beliau dalam tingkat spiritual, istrinya mengandung Ubayd Allah. Ini alasan yang menyebabkan syekh Ubaidullah Ahrar q.s mencapai maqam yang tinggi, latihan spiritual dimulai ketika beliau masih di dalam kandungan. Ketika ibunya mulai melahirkan, kondisi spritual ayahnya yang tadinya tidak biasa telah berakhir dan ayahnya kembali ke kehidupan normal.
Dia pindah pada tahun 1451 dari Tashkent ke Samarkand dan memiliki pengaruh besar pada Dinasti Timur yang dipimpin Khalifah Abu Said (1451-1468). Dari Nasehatnya khalifah saat itu Abu Said meninggalkan sistem pajak perdagangan yang memberatkan rakyat (dengan alasan pajak untuk [[Muslim]] adalah "tidak Islami," tetapi di bawah pemerintahan Dinasti Timur/Mongol mereka diperkenalkan sistem yang benar) dan menegakkan syariah di kerajaannya.
Ahrar tidak pernah diperdebatkan dalam posisinya ketika dekat dengan pempimpin khalifah saat itu: melainkan ulama Islam Ortodoks, yang sebaliknya sering mengkritik tasawuf, tetapi beliau tetap toleran, tetapi dalam jangka panjang dia tidak memiliki dukungan dari rakyat. Dia juga bertindak sebagai "penasehat" militer khalifah Abu Said saat musim dingin ketika itu kerajaan sedang berperang melawan orang-orang Turkmens, yang sangat mematikan bagi kerajaan Dinasti Timur (1468).
Baris 92:
Seorang ulama besar menulis surat kepada Shaykh Ubayd Allah, “Jika kamu ingin mendidik siapa saja dari muridmu, silahkan kirim orang dan aku akan mengajar dia.” Beliau membalas, “aku tidak mempunyai murid, tapi jika engkau membutuhkan seorang Shaykh, aku punya banyak”.
“Waktu yang terbaik dari setiap han adalah satu jam setelah shalat Ashar. Saat itu, seorang murid harus berkembang di dalam ibadahnya. Salah satu ibadah yang terbaik adalah duduk mengevaluasi perbuatan baiknya hari itu. Jika seorang pencari menemukan dirinya baik. Dia mesti bersyukur kepada Tuhan. Jika dia menemukan dirinya melakukan kesalahan, dia harus memohon ampunan”.
Baris 106:
Suatu hari seorang sufi bergabung dengan kelompok ulama, Mawlana Zainudin at Tibabi, sang sufi ditanya, “siapakah yang engkau lebih cintai, Syekh kamu atau Imam Abu Hanifa?” dia menjawab “untuk waktu yang lama, aku mengikuti jalan dari Imam Abu Hanifa dengan sangat hati-hati. Tetapi setelah beberapa tahun, prilaku bijruk di dalam hatiku tidak mau lepas dari diriku. Setelah aku mengikuti Syekh ku hanya beberapa hari, semua prilaku burukku hilang. Jadi bagaimana bisa aku mencintai Imam Abu Hanifa lebih baik baik dari Syekhku walau aku sangat menghormati Imam Abu Hanifa?”
== Akhir hidup ==
Syekh '''Ubaydullah Ahrar''' meninggal dunia setelah Salat Isya pada hari sabtu, 12 [[Rabiulawal|Rabiul Awal]], 895H/1490M di kota Kaman Kashan, di Samarqand. Melalui bukunya, beliau meninggalkan banyak kumpulan kebijaksanaan yang langka, salah satunya adalah Anas as-salikin fi-t-tasawuf dan al-Urwatu-l-wuthqa li arbaba-l-itiqad. Beliau mewariskan sebuah universitas Islam yang sangat diakui reputasinya dan mesjid yang masih ada sampai sekarang.
Putra beliau, Muhammad Yahya dan banyak orang yang hadir saat beliau menghembuskan nafas melihat cahaya yang sangat terang benderang dari mata beliau dan itu membuat cahaya lilin menjadi redup. Semua orang di Samarqand termasuk Sultan terguncang dengan kepergian beliau. Sultan Ahmad menghadiri pemakaman beliau dengan seluruh pasukannya. Sultan sendiri juga ikut mengangkat keranda Syekh dan menghantarkanya ke peristirahatan terakhir di dunia ini.
|