Museum Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ rapikan
k Mengembalikan suntingan oleh Alfinlutvianaaa (bicara) ke revisi terakhir oleh CatatanLagitBiru
Tag: Pengembalian
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Museum Aceh.JPG|jmpl|300px|Museum Aceh]]
{{Infobox building
| name = Gedung Museum Aceh
| coordinates = {{coord|5.548634944409422|95.3209661225625}}
| location = Banda Aceh, Indonesia
| address = Jl. Sultan Mahmudsyah No.10, Peuniti, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
| start_date = 31 Juli 1915
| owner = Bank Indonesia}}
 
'''Museum Negeri Aceh''' ([[Abjad Jawi|Aksara Jawoë]] : موسياوم نڬري اچيه) adalah sebuah [[museum]] [[etnografi]] dari suku bangsa asli yang mendiami Tanah [[Aceh]].
 
== Sejarah ==
Museum Aceh didirikan pada masa pemerintahan [[Hindia Belanda,]].<ref>{{Cite yangjournal|last=Sudirman|date=2022|editor-last=Umar|editor-first=Mawardi|title=Atjeh pemakaiannyaMuseum|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/27263/1/2022-86_Atjeh%20Museum.pdf|journal=Seri diresmikanInformasi Sejarah|issue=86|at=Lembaran ertama}}</ref> Pemakaiannya diresmikanpada tanggal 31 Juli 1915 oleh Jenderal H.N.A. Swart selaku [[Daftar Gubernur Sipil dan Militer Hindia Belanda di Aceh|Gubernur Sipil dan Militer Belanda di Aceh]].<ref>{{Cite [[:nl:Henrijournal|last=Wanti|first=Irini NicolasDewi|date=2010|title=Memaknai AlfredTahun Swart|JenderalKunjungan H.N.A.Museum Swar]]<nowiki/>t2010 pada(Suatu tanggalKajian 31Terhadap JuliMuseum-Museum 1915di Aceh)|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/22635/1/2010-Buletin%20Haba%2054.pdf|journal=Buletin Haba|issue=54|pages=5}}</ref> Pada waktu itu bangunannya berupa sebuah bangunan Rumah Tradisional Aceh (Rumoh Aceh). Bangunan tersebut berasal dari Paviliun Aceh yang ditempatkan di arena Pameran Kolonial (''De Koloniale Tentoonsteling'') di Semarang pada tanggal 13 Agustus - 15 November 1914.
 
[[Berkas:F.W.Stammeshaus Stammeshausmet Polim.jpg|kiri|jmpl|[[Friedrich Wilhelm Stammeshaus|F.W. Stammeshaus]] (kanan), Kuratorkurator Pertamapertama Museum Aceh dan Kepalakepala Museum Aceh 31 Juli 1915 s/d 1931. Foto bersama [[Panglima Polem]].]]
Pada waktu penyelenggaraan pameran di Semarang, Paviliun Aceh memamerkan koleksi-koleksi yang sebagian besar adalah milik pribadi F.W. Stammeshaus, yang pada tahun 1915 menjadi Kurator Museum Aceh pertama. Selain koleksi milik Stammeshaus, juga dipamerkan koleksi-koleksi berupa benda-benda pusaka dari pembesar Aceh, sehingga dengan demikian Paviliun Aceh merupakan Paviliun yang paling lengkap koleksinya.
 
Baris 13 ⟶ 20:
Setelah [[Indonesia Merdeka]], Museum Aceh menjadi milik Pemerintah Daerah Aceh yang pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tk. II Banda Aceh. Pada tahun 1969 atas prakarsa [[T. Hamzah]] Bendahara, Museum Aceh dipindahkan dari tempatnya yang lama (Blang Padang) ke tempatnya yang sekarang ini, di Jalan [[Sultan Alaidin Mahmudsyah]] pada tanah seluas 10.800 m2. Setelah pemindahan ini pengelolaannya diserahkan kepada Badan Pembina Rumpun Iskandarmuda (BAPERIS) Pusat.
 
[[Berkas:RumohCOLLECTIE AcehTROPENMUSEUM AwaiHet Atjeh Museum in Koetaradja TMnr 60023674.jpg|jmpl|RumohBangunan awal Museum Aceh berbentuk ''rumoh Atjeh'' Tempoetempo Doeloedulu]]
Sejalan dengan program Pemerintah tentang pengembangan kebudayaan, khususnya pengembangan permuseuman, sejak tahun 1974 Museum Aceh telah mendapat biaya Pelita melalui Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum Daerah Istimewa Aceh. Melalui Proyek Pelita telah berhasil direhabilitasi bangunan lama dan sekaligus dengan pengadaan bangunan-bangunan baru. Bangunan baru yang telah didirikan itu gedung pameran tetap, gedung pertemuan, gedung pameran temporer dan perpustakaan, laboratorium dan rumah dinas.
 
Selain untuk pembangunan sarana/gedung Museum, dengan biaya Pelita telah pula diusahakan pengadaan koleksi, untuk menambah koleksi yang ada. Koleksi yang telah dapat dikumpulkan, secara berangsur-angsur diadakan penelitian dan hasilnya diterbitkan guna dipublikasikan secara luas.
 
[[Berkas:Gedung Pertemuan Museum Aceh.jpg|jmpl|kiri|Tampak salah satu bangunan baru yang berfungsi sebagai Gedung Pertemuan]]
Sejalan dengan program Pelita dimaksud, Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh dan Badan Pembina Rumpun Iskandar Muda (BAPERIS) Pusat telah mengeluarkan Surat Keputusan bersama pada tanggal 2 september 1975 nomor 538/1976 dan SKEP/IX/1976 yang isinya tentang persetujuan penyerahan Museum kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayan untuk dijadikan sebagai Museum Negeri Provinsi, yang sekaligus berada di bawah tanggungjawab Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kehendak Pemerintah Daerah untuk menjadikan Museum Aceh sebagai Museum Negeri Provinsi baru dapat direalisir tiga tahun kemudian, yaitu dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tanggal 28 Mei 1979, nomor 093/0/1979 terhitung mulai tanggal 28 Mei 1979 statusnya telah menjadi Museum Negeri Aceh. Peresmiannya baru dapat dilaksanakan setahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 1 September 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan [[Dr. Daoed Yoesoef]].
 
Baris 26 ⟶ 32:
[[Berkas:Jirat Soleutan Aceh Bugeh.JPG|jmpl|kiri|Kuburan sultan Aceh dari keturunan Aceh - Bugis]]
 
Sejalan dengan program pemerintah tentang pengembangan [[kebudayaan]], khususnya pengembangan permuseuman, sejak tahun 1974 Museum Aceh telah mendapat biaya [[Pelita]] melalui Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum [[Aceh|Daerah Istimewa Aceh.]] Melalui Proyek Pelita telah berhasil direhabilitasi bangunan lama dan sekaligus dengan pengadaan bangunan-bangunan baru. Bangunan baru yang telah didirikan itu gedung pameran tetap, gedung pertemuan, gedung [[pameran]] temporer dan [[perpustakaan]], [[laboratorium]] dan rumah dinas.
 
Selain untuk pembangunan sarana/gedung museum, dengan biaya Pelita telah pula diusahakan pengadaan koleksi, untuk menambah koleksi yang ada. Koleksi yang telah dapat dikumpulkan, secara berangsur-angsur diadakan penelitian dan hasilnya diterbitkan guna dipublikasikan secara luas.
Baris 37 ⟶ 43:
 
=== Pameran Sumatra ===
Islam Dalam Budaya Sumatra 2013 Museum Aceh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 24 September - 7 Oktober 2013. Museum Aceh Jl. [[Sultan Alauddin Mahmud Syah I|Sultan Alaiddin Mahmudsyah.]]
 
=== Gedung Pameran Tetap ===
Baris 43 ⟶ 49:
 
=== [[Rumoh Atjeh]] ===
Rumah Aceh yang dibangun menyerupai rumah tempat tinggal tradisional masyarakat Aceh,.<ref>{{Cite journal|last=Hasbullah|date=2011|title=Melirik Peunulang Indatu untuk Kesejahteraan Anak Cucu: Beberapa Potensi Wisata Sejarah di Banda Aceh|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/22636/1/2011-Buletin%20Haba%2058.pdf|journal=Buletin Haba|issue=58|pages=12|issn=1410-3877}}</ref> Bentuk bangunannya berbentukadalah [[rumah panggung]]. Lantai bangunan ini dirancang setinggi 9 kaki atau lebih dari permukaan tanah. Bersandar pada tiang-tiang penyangga dari kayu dengan ruang kolong di bawahnya.
 
== Koleksi ==
Baris 53 ⟶ 59:
Berkas:Jingki.JPG|''Jeungki'', alat penumbuk padi dari etnis Aceh
</gallery>
== Lihat pula ==
 
* [[Daftar museum di Aceh]]
== Sumber ==
* [[Daftar museum di Indonesia]]
* [http://museum.acehprov.go.id/kategori/profil/index.php Profil Museum Aceh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130202052936/http://museum.acehprov.go.id/kategori/profil/index.php |date=2013-02-02 }}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://museum.acehprov.go.id Situs resmi]
* [http://museum.acehprov.go.id/kategori/profil/index.php Profil Museum Aceh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130202052936/http://museum.acehprov.go.id/kategori/profil/index.php |date=2013-02-02 }}
 
{{Authority control}}