Candi Badut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nama Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Kang Menyan (bicara | kontrib) k →Galeri |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=November 2020}}
|image=File:039 Stairway to Inner Sanctum, Candi Badut (40417064281).jpg
|caption=Candi Badut tampak dari depan
Baris 11 ⟶ 7:
|latitude=-7.957778
|longitude=112.598333
|
|location_country=[[Indonesia]]
|architect=
Baris 23 ⟶ 19:
|style= Candi peralihan
|size= 17,27 m x 14,04 m
}}
Lokasi candi ini berada di dekat [[Universitas Ma Chung]], sekitar 15 menit berjalan kaki dari sana ke arah Timur. Lokasi ini juga dapat ditempuh dengan angkot jurusan AT, terminal Arjosari-Tidar. Lokasi tersebut dapat dilihat di [http://wikimapia.org/3174684/Candi-Badut].
Tidak seperti arsitektur candi Jawa Timur lainnya seperti [[Candi Singasari]] atau [[Candi Kidal]], candi ini mengikuti arsitektur yang lebih tua di Jawa Tengah.
Diperkirakan dibangun pada [[760]] M, oleh karena itu dianggap sebagai yang tertua di Jawa Timur.
|title=Indonesia Tuttle Travel Pack: Your Guide to Indonesia's Best Sights for Every Budget|date=1995-06-15|publisher=Tuttle Publishing|isbn=978-1-4629-1355-8|language=en}}</ref>
Baris 42 ⟶ 37:
Candi Badut menghadap ke barat, tiga buah sisa_sisa candi perwara dihadapannya dan dahulunya di kelilingi oleh pagar tembok.
Candi berdenah bujur sangkar dengan ukuran 11x11 meter itu tidak diketahui tingginya.
Keistimewaan candi Badut adalah lapik setinggi dua meter tanpa hiasan sama sekali. Area di sekeliling Candi Badut Candi Badut tepatnya terletak disebelah Barat Sungai Metra merupakan daerah kering namun tumbuh beberapa jenis tanaman keras seperti pohon jambu, kelapa, randu, beringin, alpokat, akasia yang akarnya berpotensi merusak Candi Badut.<ref>{{Cite journal|last=Sulistio|first=Andrew|last2=Natadjaja|first2=Listia|last3=Febriani|first3=Rika|date=2018-07-20|title=PERANCANGAN BUKU FOTOGRAFI HISTORIS CANDI BADUT SEBAGAI CANDI TERTUA DI JAWA TIMUR|url=https://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/7524|journal=Jurnal DKV Adiwarna|language=id|volume=1|issue=12|pages=9}}</ref>
== Usia ==
Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun, merupakan yang tertua di Jawa Timur dan diyakini adalah peninggalan Prabu [[Gajayana]], penguasa kerajaan [[Kanjuruhan]] sebagaimana yang termaktub dalam
Candi Badut ini meninggalkan jejak purbakala sebagai peninggalan sejarah yang perlu di jaga dan dilestarikan keadaannya.
Baris 60 ⟶ 55:
Candi Badut dipugar kembali pada tahun 1925-1927 di bawah pengawasan B. De Haan dari [[Jawatan Purbakala]] Hindia Belanda.
Dari hasil penggalian yang dilakukan pada saat itu diketahui bahwa bangunan candi telah runtuh sama sekali, kecuali bagian kaki yang masih dapat dilihat susunannya.
== Asal Usul Nama ==
Raja Gajayana memiliki nama kecil Liswa yang tercatat dalam Prasati Dinoyo. Liswa dalam kamus sansekerta memiliki arti pelawak, anak komedi, penari, Dewasa ini kata "Liswa" memiliki makna yang sama dengan kata badut. Badut memiliki makna seseorang yang memiliki tingkah lucu atau lawak. Hal tersebut yang menjadi asal usul mengapa bangunan suci umat Hindu ini diberi nama Candi Badut.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-01-18|title=Candi Badut, Candi Tertua di Jawa Timur Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/18/200000779/candi-badut-candi-tertua-di-jawa-timur|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-02-24}}</ref>
== Galeri ==
<center>[[Berkas:Candi Badut Malang.jpg|jmpl|candi badut view dari jarak +- 30 meter]]</center>
== Referensi ==
|