Emiria Soenassa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mundugumor (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Seniman wanita Indonesia menjadi Perempuan Pekerja Seni
 
(44 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
| honorific_prefix = Emma Wilhemina Parera
| name = Emiria Soenassa
| honorific_suffix = Wama’na Putri Al Alam Mahkota Tidore
| native_name = Emiria Sunassa
| native_name_lang =
| image = https://images-tm.tempo.co/all/2020/05/01/741722/741722_1200.jpg
| image_size =
| alt =
| caption = Emiria Soenassa in her studio in 1942
| birth_name = Emiria Emma Wihelmina Pareira
| birth_date = <!-- {{Birth date and ageyear|YYYY|MM|DD1891}}<ref --name=":0" />[[1895]]|}
| birth_place = [[Tanawangko]], Kampung [[Kampung Tidore]], [[Sulawesi UtaraCelebes]]
| disappeared_date = <!-- {{Disappeared date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal menghilang diikuti tanggal lahir) -->
| disappeared_place =
| disappeared_status =
| death_date = 7 April 1964
| death_place = [[Lampung]]
| death_cause =
| body_discovered =
Baris 27:
| ethnicity = <!-- Penulisan kesukuan harus didukung bukti catatan kaki dari sumber yang reliabel -->
| citizenship =
| education = * EuropeseEuropeesche Lagere School,
* Pendidikan perawat di Rumah Sakit Cikini Jakarta,
* Belajar Tari ballet di Dalcroze School, Brussel, Belgia,
Baris 96:
}}
 
'''Emiria Soenassa''' (1895-7.April 1964, a.k.a. '''Emiria Sunassa''') adalah pelukis perempuan yang lahir di TanahwangkoTanawangko, [[TidoreTombariri, Minahasa]], [[Sulawesi Utara]] dan meninggal di [[Lampung]].<ref>{{Cite web|url=http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/Emiria-Sunassa?lang=id|title=Emiria Sunassa|website=encyclopedia.jakarta-tourism.go.id|access-date=2020-02-11}}</ref> Ia baru mengawali karier seninya pada usia 46 tahun.<ref>Heidi Arbuckle, "Emiria Soenassa Membayangkan Nusa", ''Kompas'', 12 Desember 2010. </ref> Selama berkarier di bidang seni ia menggunakan nama Emiria Sunassa Wama‟naWama’na Poetri Al-Alam Mahkota Tidore sebagaimana tercatat dalam buku ''Orang Indonesia Terkemoeka di Djawa'' terbitan Goenseikanbu tahun 1944.<ref>{{Cite web |url=https://lukisanku.id/emiria-sunassa/ |title=Salinan arsip |access-date=2018-03-06 |archive-date=2018-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180306142754/https://lukisanku.id/emiria-sunassa/ |dead-url=yes }}</ref>
 
== Pendidikan dan Karier Kesenian ==
Emiria hanya mengenyam pendidikan formal sampai kelas 3 di Europese[[Europeesche Lagere School]]. Pada tahun 1912-1924 ia mengikuti pendidikan perawat di [[Rumah Sakit Primaya PGI Cikini]], Jakarta. Dua tahun kemudian, ia menikah dengan seorang diplomat asing yang pernah dirawatnya, lantas pasangan ini pun berangkat ke Eropa. Di Eropa Emiria belajar tari balletbalet di Dalcroze School, Brussel, Belgia.<ref>http://historia.id/persona/emiria-sunassa-perupa-perempuan-genius</ref>
 
Setelah bercerai dengan suaminya, pada tahun 1920-an, Emiria sudah kembali berada dike Hindia Belanda dan dikabarkan bahwa selama 1920an-1930-an Emiria menjelajahi nusantaraNusantara, bekerja di perkebunan dan pertambangan serta hidup dengan suku Dayak di Kalimantan dan suku Kubu di SumatraSumatera Selatan.<ref>“Bertjakap-tjakap dengen Prinses Tidore tentang Daerahnja: Irian,” Starweekly, no. 203, 20 November 1949, hlm. 10. </ref>
 
Belakangan, ia bertemu dengan Guillaume Frederic Pijper, seorang Kepala Kantor Urusan Bumiputra di bawah pemerintah kolonial yang sangat menyukai seni. Pertemuannya dengan Pijper mulai membuat Emiria terdorong untuk melukis.<ref name=":1">{{Cite web|last=Agnes|first=Tia|title=5 Fakta Pelukis Emiria Sunassa di Hari Perempuan Internasional|url=https://hot.detik.com/art/d-5973454/5-fakta-pelukis-emiria-sunassa-di-hari-perempuan-internasional|website=detikhot|language=id-ID|access-date=2024-06-02}}</ref>
 
Emiria belajar melukis secara otodidak seperti kebanyakan pelukis pada masanya, dan diketahui pernah belajar di [[Persatuan Ahli Gambar Indonesia|Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi)]].<ref name=":0">https://nasional.kompas.com/read/2010/10/27/14070768/fakta.dan.mitos.emiria.soenassa</ref> DiEmiria masamerupakan penjajahansatu Jepangdari tiga artis perempuan di Persagi, Emiriaselain merupakanSaptarita anggotaLatif bagiandan seniTridjoto pusatAbdullah. kebudayaanBerbeda Jepangdengan keduanya, KeiminEmiria mulai melukis Bunkosecara Shidosoindividu.
 
Pada [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|masa penjajahan Jepang]], Emiria merupakan anggota bagian seni pusat kebudayaan Jepang, Keimin Bunko Shidoso.<ref>{{Cite web|date=2010-03-16|title=Emiria Sunassa, Perupa Perempuan Genius|url=https://historia.id/kultur/articles/emiria-sunassa-perupa-perempuan-genius-DWYeP|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-06-02}}</ref>
 
Emiria sudah berusia 46 tahun saat menampilkan lukisan pertamanya hasil kolaborasi dengan Pijper berjudul Telaga Warna. Pada 1940, ia mengadakan pameran pertamanya bersama Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) di toko buku [[G. Kolff & Co.]] yang sukses pada 1940.<ref name=":1" />
 
Ciri khas lukisan Emiria adalah perombakannya terhadap seni primitif menjadi karya seni yang lebih modern. Oleh karena itu, karyanya sering digambarkan sebagai gabungan seni modern pribumi dan neo-primitif.<ref name="historia"></ref>
 
=== Karya Kenal ===
Dokumentasi ini diperoleh dari @rsipIVAA<ref>Emiria Soenassa, Indonesian Visual Art Archive [http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/emiria-soenassa Emiria Soenassa, Indonesian Visual Art Archive]</ref>
{{colbegin}}
* Pasar
* Angklung
* Mutiara Bermain
* Portret Wanita Tua, (kolleksikoleksi Nasirun, ca. 1930-1960)
* untitledUntitled (wanita depan bunggabunga, kolleksikoleksi [[Nasirun]], 1933)
* Telaga Warna, (1940)<ref name="historia"></ref>
* Pekuburan Dayak Penihing, sebelum (-1941)<ref name="inibaru" />
* Kampung di Teluk Rumbolt, sebelum (-1941)
* Orang-orang Papua (-1941)
* Bahaya Belakang Kambang Terate (Danger Lurking Behind the Lotus), earlier named Orang-Orang Papua, ca. 1941-48. National Gallery Singapore<ref name="NGS2023">Emiria Sunassa - Painting “the Other” in a Decolonising Indonesia. National Gallery Singapore[https://www.youtube.com/watch?v=N0aIo8YelB8]</ref>
* Kampung di Teluk Rumbolt (-1941)
* Panen Padi, (1942)<ref name="historia">Emiria Sunassa, Perupa Perempuan Genius. Budi Setiyono, 16 Mar 2010, historia.[https://historia.id/kultur/articles/emiria-sunassa-perupa-perempuan-genius-DWYeP/page/1]</ref>
* Pengantin Dayak, (1942 - 1948)
* Orang Irian dengan Boeroeng Tjenderawasih, (1948)
* untitledUntitled (orang Papua depan pohon daun), kolleksikoleksi Nasirun, 1951)
* Market, (1952)
* Zonnebad (Sun Bath, 1956)<ref>[https://www.christies.com/en/lot/lot-5751678 Christies, 24.Nov.2013 in Hong Kong]</ref>
* Wanita Berpayung, (kolleksikoleksi Nasirun, 1957)
* Kembang Kemboja di Bali (1958)
* WanitaKembang SulawesiKemboja di Bali, (1958)
* Wanita Sulawesi, 1958
* Mario Penari Bali
* Dua Wajah Papua
Baris 132 ⟶ 139:
{{colend}}
 
Dengan karyanya, Emiria menjadi pionir bagi banyak seniman perempuan Indonesia yang mengikutinya dari tahun 1960 hingga abad ke-21. Diantaranya adalah [[Christine Ay Tjoe]], [[Erna Garnasih Pirous|Erna Pirous]], istri A.D. Pirous, Farida Srihadi, istri Srihadi, [[Heyi Ma'mun]], Isyanaini, [[Kartika Affandi]], putri artis utama Indonesia [[Affandi]], [[Rita Widagdo]] dan [[Umi Dachlan]].
=== Pameran ===
 
=== Pameran Tunggal ===
* Batavia Kunstkring, Bandung, 1941 dengan 3 lukisan: “Pekuburan Dayak Penihing”, “Orang-orang Papua”, dan “Kampung di Teluk Rumbolt” juga pernah tampil dalam pameran perintis pelukis pribumi.<ref name="inibaru">Emiria Sunassa, Perempuan yang Melukis Feminisme. Inibaru.id, 26 Des 2020.[https://inibaru.id/inspirasi-indonesia/emiria-sunassa-perempuan-yang-melukis-feminisme]</ref>
* Pameran ''masa lalu selalu aktual''. Pameran lukisan Emiria Soenassa (1891-1964). Bentara Budaya Yogya dan Jakarta, 2010<ref name="masalalu">Katalog Pameran ''masa lalu selalu aktual''. Pameran lukisan Emiria Soenassa, 2010, 48 hlm</ref>
 
=== Pameran Bersama ===
== Misteri kematian dan peninggalan ==
* Batavia Kunstkring, Bandung, 1941Pameran dengan 3 lukisan: “Pekuburan Dayak Penihing”, “Orang-orang“Bahaya Papua”Belakang Kambang Terate”, dan “Kampung di Teluk Rumbolt” juga pernah tampil dalam pameran perintis pelukis pribumi. Batavia Kunstkring, Bandung, 1941 <ref name="inibaru">Emiria Sunassa, Perempuan yang Melukis Feminisme. Inibaru.id, 26 Des 2020.[https://inibaru.id/inspirasi-indonesia/emiria-sunassa-perempuan-yang-melukis-feminisme]</ref>
Pada tahun 1950-an Emiria yang aktif di lingkaran seni Jakarta tiba-tiba menghilang dari peredaran. Ia kemudian diketahui meninggal di Lampung pada tahun 1964. Lukisan-lukisan peninggalan Emiria disimpan oleh teman dan tetangganya, Jane Waworuntu. Pada Oktober 2010, sebuah pameran di Bentara Budaya Yogyakarta bertajuk "Masa Lalu Selalu Aktual" menampilkan 28 lukisan Emiria dari koleksi keluarga Waworuntu.<ref name=":0" />
* Pameran Bersama in Djawa Baru, 1943<ref name="NGS2023"></ref>
* Pameran Lukisan dan Pahatan (Painting and Sculpture Exhibition, 18-27 Aug. 1951<ref name="NGS2023"></ref>
* Familiar Others: Emiria Sunassa, Eduardo Masferré and Yeh Chi Wei — 1940s-1970s. Pameran Bersama, National Gallery Singapore, 25 Jul 2022 - 14 May 2023<ref>[https://www.nationalgallery.sg/see-do/programme-detail/460894934/familiar-others-emiria-sunassa-eduardo-masferr%C3%A9-and-yeh-chi-wei-1940s-1970s FAMILIAR OTHERS: EMIRIA SUNASSA, EDUARDO MASFERRÉ AND YEH CHI WEI, 1940S-1970S.]</ref>
 
== Misteri kematianKematian dan peninggalanPeninggalan ==
== Referensi ==
Pada tahun 1950-an Emiria yang aktif di lingkaran seni Jakarta tiba-tiba menghilang dari peredaran. Ia kemudian diketahui meninggal di Lampung pada tahun 1964. Lukisan-lukisan peninggalan Emiria disimpan oleh teman dan tetangganya, Jane Waworuntu. Pada Oktober 2010, sebuah pameran di Bentara Budaya Yogyakarta bertajuk "Masa Lalu Selalu Aktual" menampilkan 28 lukisan Emiria dari koleksi keluarga Waworuntu.<ref name=":0" /><ref name="masalalu" />
 
== Bibliografi ==
 
==== Referensi ====
{{reflist}}
 
=== Internet dan Video ===
{{bio-stub}}
* Arsip Indonesian Visual Art Archive, YouTube, 30.Mei 2021: [https://www.youtube.com/watch?v=BZXp5TKMn14 Tentang seniman Emiria Soenassa - Iskandar Waworuntu, Part 1] [https://www.youtube.com/watch?v=HND-WGxNl3A Part 2] [https://www.youtube.com/watch?v=HDxcbirlQLE Part 3]
* NGOMEN, YouTube, 28.Feb 2023: [https://www.youtube.com/watch?v=ybsa6-0Wg3g Peniup Seruling dan Purnama - karya Emiria Soenassa]
* HERstory Southeast Asia, YouTube, 06.Mar 2023: [https://www.youtube.com/watch?v=KMAkbdo-PZo The Many Lives of Emiria Sunassa]
* National Gallery Singapore, YouTube, 05.Juni 2023: [https://www.youtube.com/watch?v=N0aIo8YelB8 Emiria Sunassa - Painting “the Other” in a Decolonising Indonesia]
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Perempuan Pekerja SeniIndonesia]]
[[Kategori:Wanita Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia asal Tidore]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia asal Yogyakarta]]
[[Kategori:Perempuan Pekerja Seni]]
[[Kategori:Perempuan Pekerja Seni Kelahiran 1890-an]]