Tri Rismaharini: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→top: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(84 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|honorific-suffix =
|name = Tri Rismaharini
|image = File:Tri Rismaharini, Menteri
|
|office = Menteri Sosial Indonesia
|order = ke-
|term_start = 23 Desember 2020
|term_end = 6 September 2024
|predecessor = [[Juliari Batubara]]<br />
|successor = [[Muhadjir Effendy]] (''ad-interim'')<br />[[Saifullah Yusuf]]
|president = [[Joko Widodo]]
|office1 = Wali Kota Surabaya
|order1 = ke-15
|term_start1 = 17 Februari 2016
|president1 =
|term_end1 = 23 Desember 2020
|governor1 = [[Soekarwo]]<br/>[[Khofifah Indar Parawansa]]
|lieutenant1 = [[Whisnu Sakti Buana]]
|predecessor1 = Nurwiyatno <br/><small>(
|successor1 =
|term_start2 = 28 September 2010
|term_end2 = 28 September 2015
|president2
|governor2 =
|lieutenant2 = {{nowrap|
|predecessor2 = [[Bambang Dwi Hartono]]
|successor2 = Nurwiyatno <br/><small>(Penjabat)</small><ref>{{Cite web |url=http://www.timesindonesia.co.id/baca/104940/20150928/153135/dilantik-soekarwo-nurwiyatno-gantikan-risma/ |title=Dilantik Soekarwo, Nurwiyatno Gantikan Risma |access-date=2015-10-02 |archive-date=2015-10-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151004135313/http://www.timesindonesia.co.id/baca/104940/20150928/153135/dilantik-soekarwo-nurwiyatno-gantikan-risma/ |dead-url=yes }}</ref>
|birth_date = {{Birth date and age|1961|11|20|}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|nationality =
|party = {{Parpolicon|PDIP}}
|spouse = Djoko Saptoadji
Baris 50 ⟶ 49:
}}
[[Dr. (H.C.)]] [[Insinyur|Ir.]] [[Hajjah|Hj.]] '''Tri Rismaharini''', [[Magister Teknik|M.T.]] atau yang akrab disapa '''Bu Risma''' ({{lahirmati|[[Kediri]], [[Jawa Timur]]|20|11|1961}})<ref>{{Cite
Melalui pemilihan langsung, Risma menggantikan [[Bambang Dwi Hartono]] yang kemudian menjabat sebagai wakilnya. Pasangan Risma-Bambang diusung oleh [[PDI-P]] dan memenangi [[Pemilihan umum Wali Kota Surabaya 2010|pilkada Surabaya 2010]] dengan perolehan suara mencapai 358.187 suara atau 38,53 persen dari jumlah suara keseluruhan. Pasangan ini dilantik pada tanggal 28 September 2010 oleh Gubernur Jawa Timur [[Soekarwo]] dalam sidang paripurna [[DPRD Kota Surabaya]].<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/profil/2010/12/08/brk,20101208-297400,id.html |title=Tri Risma Harini, On Air Demi Warga |access-date=2011-01-31 |archive-date=2010-12-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101211112334/http://www.tempointeraktif.com/hg/profil/2010/12/08/brk,20101208-297400,id.html |dead-url=yes }}</ref> Namun di tengah masa jabatan, Bambang D. H. mengundurkan diri pada 14 Juni 2013 karena maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada [[Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2013|pilkada Jawa Timur 2013]].<ref>{{
Pada Pilkada Serentak 2015, pasangan Risma-Whisnu diusung oleh [[PDI-P]] dan [[Pemilihan umum Wali Kota Surabaya 2015|terpilih kembali]] dengan meraih kemenangan mutlak yakni sebesar 893.087 suara atau 86,34 persen dari jumlah suara keseluruhan. Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Surabaya untuk masa bakti 2016-2021 pada tanggal 17 Februari 2016 oleh Gubernur Jawa Timur [[Soekarwo]] di [[Grahadi|Gedung Negara Grahadi]] bersamaan dengan pelantikan 16 bupati/wali kota hasil Pilkada Serentak 2015 di Jawa Timur.<ref>{{Cite
Sebelum menjadi wali kota, Risma menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010.<ref>{{Cite
Pada tanggal 14 September 2018 dalam Kongres UCLG-ASPAC 2018 (Asosiasi Pemerintah Kota dan Daerah Se-Asia Pasifik) di Surabaya, Tri Rismaharini terpilih secara aklamasi sebagai Presiden UCLG-ASPAC untuk masa bakti 2018-2020 menggantikan Gubernur [[Provinsi Jeju]], [[Korea Selatan]], Won Hee-ryong.<ref>{{Cite
Tri Rismaharini dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial pada tanggal 23 Desember 2020 dalam reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Ia menggantikan [[Juliari Batubara]] yang tersandung kasus korupsi bantuan sosial (bansos) COVID-19.<ref>{{
== Latar belakang dan keluarga ==
Tri Rismaharini adalah anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Mochammad Chuzaini dan Siti Mudjiatun. Ia dilahirkan di [[Kota Kediri]], [[Jawa Timur]], pada tanggal
Tri Rismaharini menikah dengan Djoko Saptoadji dan dikaruniai 2 orang putra-putri bernama Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni. Risma juga masih memiliki hubungan keluarga dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di [[Kabinet Indonesia Bersatu II]], [[Mohammad Nuh]] dari [[nasab]] ayahnya.<ref>{{Cite
== Pendidikan ==
Baris 72 ⟶ 71:
Ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] (ITS) Surabaya, lulus pada tahun 2002.<ref name="ITS">{{Cite web |url=http://www.alumniits.com/berita/rehat/484-selamat-kepada-ir-tri-rismaharini-sebagai-wali |title=kota-surabaya.html Selamat Kepada Ir. Tri Rismaharini Sebagai Wali kota Surabaya |access-date=2011-01-31 |archive-date=2014-02-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140201205642/http://www.alumniits.com/berita/rehat/484-selamat-kepada-ir-tri-rismaharini-sebagai-wali |dead-url=yes }}</ref> Dalam acara ITS EXPO, April 2014, Tri Rismaharini mengungkap keinginan untuk menjadi dosen di almamater seusai selesai mengabdi sebagai Wali Kota Surabaya.<ref>Risma Ungkapkan Ingin Jadi Dosen ITS, https://www.its.ac.id/berita/13499/en {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140429075801/https://www.its.ac.id/berita/13499/en |date=2014-04-29 }}</ref>
Pada [[4 Maret]] [[2015]], ia mendapatkan gelar kehormatan Doktor [[Honoris Causa]] dari [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya]] (ITS).<ref>{{Cite
== Riwayat jabatan ==
{{Resume|date=Februari 2024|Bagian}}
* Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (1997)
* Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001)
Baris 85:
* Presiden United Cities and Local Governments Asia-Pacific (2018—2020)
* Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (2019—sekarang)
* Menteri Sosial RI (
== Kiprah politik ==
=== Wali Kota Surabaya ===
[[File:Tri Rismaharini.jpg|left|thumb|252x252px|Foto resmi Tri Rismaharini sebagai
Tri Rismaharini mulai menata Kota Surabaya dari yang buruk penataannya sejak dirinya menjadi Kepala DKP. Ia melanjutkan tugas tersebut sejak dilantik menjadi wali kota pada 2010. Pada masa kepemimpinannya di DKP, hingga menjadi wali kota, Surabaya menjadi lebih asri dan tertata dengan baik dibandingkan sebelumnya, lebih hijau dan lebih segar.
Baris 104 ⟶ 105:
==== Isu Pengunduran Diri ====
Isu bahwa Wali Kota Surabaya ingin mengundurkan diri mulai berkembang ke publik setelah wawancara Risma di sebuah stasiun televisi swasta nasional pada pertengahan Februari 2014. Banyak hal yang menjadi latar belakang rencana pengunduran diri Risma mulai dari pemilihan dan pelantikan wakil wali kota yang menurutnya tidak sesuai prosedur, persoalan [[Kebun Binatang Surabaya]], hingga persoalan pembangunan tol tengah kota Surabaya. Hampir sebagian besar masyarakat Surabaya menolak rencana pengunduran diri Risma dikarenakan prestasinya selama memimpin Surabaya, bahkan muncul gerakan di situs jejaring sosial yang bernama 'Save Risma' untuk mendukung kepemimpinan wali kota Tri Rismaharini. Isu ini menguat dengan asumsi ketidakcocokan antara Tri Rismaharini sebagai wali kota dengan [[Whisnu Sakti Buana]] sebagai wakil wali kota dikarenakan Whisnu merupakan salah satu tokoh dibalik rencana pemakzulan Risma pada awal tahun 2011. Isu tersebut mulai mereda setelah turun tangannya Ketua Umum PDI-P [[Megawati Soekarnoputri]] bersama dengan pimpinan DPP PDI-P yang datang ke Surabaya pada 1 Maret 2014 yang juga didampingi Gubernur DKI Jakarta [[Joko Widodo]]. Mega meminta Risma melanjutkan masa jabatannya sebagai wali kota hingga berakhir pada [[28 September]] [[2015]].<ref>{{Cite
==== Insiden Taman Bungkul ====
Baris 119 ⟶ 120:
Area Sales Manajer Jawa Timur PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Setiawan mengatakan, pihaknya tidak menyangka bahwa, antusiasme warga Surabaya akan es krim gratis sangat tinggi. Dari pihak panitia penyelenggara hanya menyiapkan sebanyak 10.000 buah. Tapi, pengunjung yang datang mencapai 70.000 orang. Bahkan, banyak juga pengunjung yang datang dari luar Kota Surabaya.
“Kejadian ini akan kami jadikan pelajaran. Kami akan segera sowan ke Bu Risma. Kami akan perbaiki semua kerusakan yang ada,” ujarnya.<ref>{{Cite
==== Pilkada Serentak 2015 ====
{{See also|Pemilihan umum Wali Kota Surabaya 2015}}
Tri Rismaharini menjadi salah satu calon wali kota Surabaya pada penyelenggaraan Pilwali Surabaya 2015 yang bersamaan dengan penyelenggaraan Pilkada Serentak pertama di Indonesia. Pada pilkada kali ini, ia kembali diusung oleh [[PDI-P]] berpasangan dengan [[Wisnu Sakti Buana]]. Elektabilitas Risma yang sangat tinggi dan wibawanya yang kuat di mata warga Surabaya, membuat langkah Risma pada Pilwali Surabaya 2015 tidak berjalan mulus. Ia sempat dihadang dengan fenomena ''calon tunggal'' yang membuat penyelenggaraan Pilkada Surabaya terancam diundur hingga Pilkada Serentak tahun 2017. Selain itu, ia juga sempat dihadang dengan beberapa ''drama'' politik Pilkada, yaitu calon wakil wali kota rivalnya yang menghilang dari pendaftaran di KPU Surabaya; surat rekomendasi partai yang tidak turun ke pasangan rivalnya; hingga beberapa partai yang tergabung dalam ''Koalisi Majapahit'' yang memilih tidak mengusung calon pada Pilwali Surabaya 2015. Setelah proses yang panjang, pada awal September 2015, Risma-Wisnu akhirnya memperoleh lawan, yaitu pasangan [[Rasiyo]]-[[Lucy Kurniasari]] yang diusung oleh [[Partai Demokrat]] dan [[PAN]]. Berdasarkan hasil resmi KPU Kota Surabaya pada 22 Desember 2015, pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana memperoleh suara sebesar 893.087 (86,34%) dan ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih untuk masa bakti 2016-2021.<ref>{{Cite
=== Menteri Sosial RI ===
Tri Rismaharini dipilih Presiden [[Joko Widodo]] sebagai Menteri Sosial di [[Kabinet Indonesia Maju]] pada tanggal 22 Desember 2020 menggantikan [[Juliari Batubara]] yang terjerat kasus korupsi dana Bansos COVID-19. Risma yang mengenakan jaket biru diperkenalkan Presiden Jokowi di halaman Istana Merdeka bersamaan dengan 6 menteri lain hasil perombakan kabinet dan resmi dilantik sebagai Menteri Sosial pada tanggal 23 Desember 2020.<ref>{{Cite
== Penghargaan ==
Pada masa kepemimpinannya sebagai wali kota, Kota Surabaya telah meraih delapan kali piala adipura kencana berturut-turut yaitu tahun 2011 hingga 2018 untuk kategori kota metropolitan, serta adipura paripurna pada tahun 2016.<ref>{{Cite
Selain itu, kepemimpinan Risma juga membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.
Pada Oktober 2013, Kota Surabaya di bawah kepemimpinannya juga memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di dua bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.<ref>{{Cite
Surabaya menerapkan sistem respon cepat (''central clearing house'') dengan mengambil inspirasi dari sistem respon pelanggan dari restoran cepat saji McDonald’s. Warga dapat mengirim keluhan dan saran dengan telepon, sms, surat elektronik, fax, situs internet dan sosial media. Surabaya membangun ''Broadband Learning Centre'' untuk memberi pelatihan bagi petani agar terkoneksi dengan jaringan sistem pelayanan daring.<ref>Indonesian City wins two FutureGov Awards, http://www.futuregov.asia {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130208213707/http://www.futuregov.asia/ |date=2013-02-08 }}</ref> Sistem ini memudahkan petani dan pekerja sektor lain untuk membangun akses pemasaran produk.
Baris 145 ⟶ 146:
Pada Februari 2015, Tri Rismaharini dinobatkan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi World City Mayors Foundation atas keberhasilannya dalam mengubah wajah Kota Surabaya dari yang kumuh penataannya menjadi kota yang lebih hijau dan tertata rapi. Penghargaan ini diberikan kepada Risma karena dianggap sebagai figur enerjik yang antusias mempromosikan kebijakan sosial, ekonomi dan lingkungan secara nasional maupun internasional serta dinilai berhasil memanfaatkan lahan mati dan menyulapnya menjadi taman kota. Risma juga dipuji karena keberaniannya menutup kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yaitu [[Gang Dolly]], serta respon cepatnya dalam menangani korban [[Indonesia AirAsia Penerbangan 8501|insiden AirAsia QZ8501]].<ref>{{Cite web |url=http://www.worldmayor.com/contest_2014/surabaya-mayor-rismaharini.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-02-03 |archive-date=2015-02-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150207211005/http://www.worldmayor.com/contest_2014/surabaya-mayor-rismaharini.html |dead-url=no }}</ref>
Pada Maret 2015, nama Tri Rismaharini masuk dalam jajaran 50 tokoh berpengaruh di dunia versi majalah [[Fortune]] bersama dengan tokoh-tokoh lain seperti CEO Facebook [[Mark Zuckerberg]], Perdana Menteri India [[Narendra Modi]], dan tokoh lainnya. Risma dinilai berhasil melakukan banyak terobosan luar biasa di Surabaya tentang lingkungan, dan ia juga dinilai telah berhasil mengubah kota besar dengan jutaan penduduk yang sarat polusi, kemacetan, dan kekumuhan menjadi kota metropolitan yang tertata, kaya akan taman lanskap dan ruang hijau lainnya. Risma juga dinilai berhasil mengubah banyak lahan pemakaman gersang menjadi ruang penyerapan air sehingga dapat menangkal banjir.<ref>{{Cite
Atas keberhasilannya membangun kembali citra kota Surabaya menjadi tertata rapi dan manusiawi, serta prestasinya sebagai kepala daerah yang mengabdikan diri kepada rakyat, pada tanggal 13 Agustus 2015, Tri Rismaharini menerima anugerah tanda kehormatan [[Bintang Jasa|Bintang Jasa Utama]] dari Presiden [[Joko Widodo]] bersama 14 tokoh lain di Istana Negara, Jakarta.<ref>{{Cite web |url=http://www.lensaindonesia.com/2015/08/13/risma-raih-penghargaan-tanda-kehormatan-bintang-jasa-dari-presiden.html |title=Risma Raih Penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Dari Presiden |access-date=2015-09-14 |archive-date=2015-09-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150916125339/http://www.lensaindonesia.com/2015/08/13/risma-raih-penghargaan-tanda-kehormatan-bintang-jasa-dari-presiden.html |dead-url=no }}</ref> Bintang Jasa Utama adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil.
Baris 151 ⟶ 152:
Pada bulan November 2015, Risma memperoleh penghargaan anti korupsi dari Bung Hatta Anti Corruption Award. Ia memperoleh penghargaan ini bersama dengan Bupati Batang [[Yoyok Riyo Sudibyo]]. Penghargaan ini diperoleh karena selama menjabat sebagai wali kota Surabaya, Risma dinilai berhasil membangun Surabaya menjadi kota cantik dan tertata serta mengembangkan sistem ''e-procurement'' (lelang pengadaan barang elektronik) agar proses pelelangan menjadi transparan dan bebas korupsi. Ia juga dinilai berhasil membangun sistem ''e-goverment'' di Surabaya yang menyebabkan kontrol pengeluaran dinas-dinas menjadi lebih mudah, mencegah praktik korupsi, dan menghemat anggaran 600-800 miliar rupiah tiap tahunnya.<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/risma-dan-yoyok-sudibyo-raih-bung-hatta-award-2015.html ''Risma dan Yoyok Sudibyo Raih Bung Hatta Award 2015''.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151106031926/http://www.merdeka.com/peristiwa/risma-dan-yoyok-sudibyo-raih-bung-hatta-award-2015.html |date=2015-11-06 }} Diakses dari situs berita Merdeka pada 4 November 2015</ref>
Pada bulan Juli 2018, Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini memperoleh penghargaan Lee Kuan Yew City Prize bersama dengan [[Hamburg]], [[Jerman]]; [[Kazan]], [[Rusia]]; dan [[Tokyo]], [[Jepang]]. Penghargaan ini diperoleh karena Surabaya dianggap sebagai salah satu kota besar di dunia yang mampu mempertahankan dan mengelola kampung di tengah kota dengan manajemen pemerintah dan partisipasi masyarakat yang sangat baik di tengah laju pembangunan kota yang semakin berkembang dengan pesat. Surabaya menjadi kota pertama di Indonesia yang memperoleh penghargaan ini. Penghargaan ini diterima langsung oleh Wali Kota Risma di [[Singapura]] pada 9 Juli 2018.<ref>{{Cite
Pada bulan Oktober 2021, Risma memperoleh penghargaan dari organisasi kesehatan masyarakat dunia atau Asia-Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH). Penghargaan berupa APACPH Excellence in Leadership Medallion itu diberikan karena Risma saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode (2011-2020) melalui kebijakannya dinilai berhasil memengaruhi kesehatan masyarakat.<ref>{{Cite news|last=Wahyudi|first=Sutresno|date=30 Oktober 2021|title=Selamat, Bu Risma Raih Penghargaan Excellence in Leadership Medallion dari APACPH|url=https://www.jpnn.com/news/selamat-bu-risma-raih-penghargaan-excellence-in-leadership-medallion-dari-apacph|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|access-date=30 Oktober 2021}}</ref>
Pada Tanggal 14 Agustus 2024, Tri menerima Penghargaan [[Bintang Mahaputera Utama]] dari Presiden RI, [[Joko Widodo]] di [[Istana Negara]]. Penghargaan Diberikan karena jasa-jasanya di [[Kementerian Sosial Indonesia]].
== Kontroversi ==
=== Isu ''membeli penghargaan'' ===
[[Berkas:Rismaandsocratesawardtrophy.jpeg|jmpl|Risma mengangkat United Europe Award pada acara kirab di Surabaya|324x324px]]
Pada April 2014, Risma mengklaim bahwa Kota Surabaya telah mendapatkan penghargaan Socrates Award untuk kategori Future City dari European Business Assembly (EBA),<ref>{{Cite web |url=http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/04/140416_walikota_risma_penghargaan.shtml |title=Salinan arsip |access-date=2014-04-28 |archive-date=2014-04-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140421003251/http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/04/140416_walikota_risma_penghargaan.shtml |dead-url=no }}</ref> yang kemudian diarak di kota Surabaya.<ref>{{Cite
=== Kasus Pasar Turi ===
Pada bulan Mei 2015, PT Gala Bumi Perkasa selaku pengembang [[Pasar Turi]] melaporkan Tri Rismaharini yang menjabat sebagai wali kota Surabaya ke Polda Jawa Timur karena dianggap tidak kunjung melakukan pembongkaran terhadap Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Turi yang berada di depan bangunan Pasar Turi Baru. Hal ini dianggap oleh PT Gala Bumi Perkasa melanggar perjanjian yang dilakukan antara Pemerintah Kota Surabaya dan pengembang Pasar Turi. Di dalam perjanjian tersebut dinyatakan bahwa jika Pasar Turi telah selesai dibangun, maka pedagang di TPS akan dikembalikan ke gedung Pasar Turi. Setelah beberapa waktu, pengembang menyatakan bahwa pembangunan Pasar Turi telah selesai. Akan tetapi, Risma menyatakan pembangunan belum selesai, karena menurutnya pembangunan masih berjalan 80 persen dan terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki. Di akhir bulan Oktober 2015, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengklaim bahwa Tri Rismaharini ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyalahgunaan wewenang Pasar Turi. Risma dianggap menyalahgunakan wewenangnya sebagai wali kota Surabaya karena melakukan pembiaran terhadap bangunan TPS Pasar Turi. Pernyataan ini didasarkan pada keterangan adanya Surat Perintah Dimulainya Penyidikan atau SPDP yang dikirimkan Polda Jatim kepada Kejaksaan Tinggi Jatim.<ref>{{Cite web |url=http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/10/23/nwoadw334-kejati-jatim-surat-dari-polda-jatim-risma-tersangka |title=Kejati Jatim: Surat Dari Polda Jatim, Risma Tersangka! |access-date=2015-11-04 |archive-date=2015-10-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151026220749/http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/10/23/nwoadw334-kejati-jatim-surat-dari-polda-jatim-risma-tersangka |dead-url=no }}</ref> Penetapan tersangka Risma ini menjadi simpang siur setelah adanya bantahan secara terbuka dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol [[Anton Setiadji]]<ref>{{Cite
=== Perseteruan dengan Gubernur DKI Jakarta ===
Menjelang [[pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017]] yang bersamaan dengan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2017, nama Risma mulai disebut-sebut sebagai calon penantang terkuat dari Gubernur yang tengah menjabat, yakni [[Basuki Tjahaja Purnama]] atau yang akrab dengan sapaan ''Ahok''. Hal ini karena pilihan dari Basuki Tjahaja Purnama yang awalnya menyatakan akan maju melalui jalur perseorangan dengan didukung oleh gerakan relawan ''Teman Ahok'' yang berhasil mengumpulkan 1 juta KTP pada pertengahan tahun 2016.<ref>{{Cite web |url=http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/06/160619_indonesia_ahok_1000ktp |title=Teman Ahok Lampaui Target, Kumpulkan Lebih Dari Satu Juta KTP |access-date=2016-09-22 |archive-date=2016-06-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160622161027/http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/06/160619_indonesia_ahok_1000ktp |dead-url=no }}</ref> Hal ini kemudian diikuti dengan pernyataan terbuka dari beberapa petinggi [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI Perjuangan), partai tempat Risma bernaung, yang akan mengusung calon sendiri dan tidak akan mendukung calon perseorangan.<ref>{{Cite
=== Dugaan keterlibatan anak di kasus Jalan Gubeng ===
Pada Maret 2019, putra Risma, Fuad Bernardi, diperiksa sebagai saksi oleh kepolisian terkait kesaksian sejumlah tersangka kasus proyek pembangunan ''basement'' RS Siloam yang mengakibatkan Jalan Gubeng ambles sedalam 10 meter. Hal itu disampaikan dalam persidangan yang menyebut bahwa ada peran anak walikota Surabaya tersebut dalam proses pengurusan administrasi perizinan. Namun hal ini tidak diakui oleh Fuad yang menyatakan tidak tahu-menahu soal kasus perizinan Rumah Sakit Siloam di sekitar Jalan Gubeng Surabaya.<ref>{{Cite
=== Pelaporan kasus penghinaan di media sosial ===
Pada awal tahun 2020, seorang warga asal Bogor bernama Dzikria Dzatil dilaporkan atas dugaan melakukan penghinaan, pencemaran nama nama baik dan ujaran kebencian terhadap Risma selaku wali kota Surabaya melalui akun media sosial Facebook.<ref>{{Cite web |url=https://www.vivanews.com/berita/nasional/34558-risma-laporkan-zikria-ke-polisi-karena-sakit-hati-disebut-kodok?medium=autonext |title=Salinan arsip |access-date=2020-02-20 |archive-date=2020-02-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200220043207/https://www.vivanews.com/berita/nasional/34558-risma-laporkan-zikria-ke-polisi-karena-sakit-hati-disebut-kodok%3Fmedium%3Dautonext |dead-url=no }}</ref> Laporan ini diterima oleh Polrestabes Surabaya pada tanggal 31 Januari 2020 dan hanya berselang beberapa hari kemudian, Dzikria langsung ditangkap oleh kepolisian di rumahnya di daerah Bogor dan ditahan di Surabaya.
Kasus ini bermula ketika Dzikria sebagai pendukung [[Anies Baswedan]] merasa tak terima atas banyak hujatan dari kubu pendukung Risma berkaitan dengan masalah banjir awal tahun yang dianggap gagal diatasi Gubernur DKI tersebut dan sewaktu Surabaya dilanda banjir di beberapa tempat, Dzikria merespon keras dengan status yang menyindir sosok Risma sebagai "kodok betina" kemudian hal ini ditanggapi luas oleh warga Surabaya yang mendesak agar Dzikria segera ditangkap karena telah menghina wali kota mereka.<ref>{{Cite
Pada 13 Februari 2020, terdapat kasus serupa yang menghina Risma dengan sebutan "kodok dolli" oleh akun Facebook Bendol Jo, namun pemilik akun tersebut menyebut bahwa akunnya telah di-''hack'' atau diretas orang lain.<ref>{{Cite
== Penghargaan ==
* [[Satyalencana Wira Karya|Satyalancana Wira Karya]] (2013)<ref>{{Cite book|last=Ardison|first=M. S.|date=2015-04-23|url=https://books.google.co.id/books?id=lMdvCAAAQBAJ&dq=Satyalancana+Tri+Rismaharini&hl=id&source=gbs_navlinks_s|title=Tri Rismaharini: Walikota Terbaik Dunia|publisher=Ardison Book|language=id}}</ref>
* [[Satyalancana Kebaktian Sosial]] (2016)<ref>{{Cite web|title=Penyerahan Penghargaan Satyalancana|url=https://www.antarafoto.com:443/mudik/v1482244801/penyerahan-penghargaan-satyalancana|website=www.antarafoto.com|access-date=2022-10-19}}</ref><ref>{{Cite web|date=2016-12-21|title=Soekarwo dan Risma Terima Satyalancana Kebaktian Sosial|url=https://www.suarainvestor.com/soekarwo-dan-risma-terima-satyalancana-kebaktian-sosial/|language=id|access-date=2022-10-19}}</ref>
▲Foto resmi Tri Rismaharini sebagai [[Wali Kota Surabaya]] (2010)
== Lihat pula ==
Baris 195 ⟶ 196:
{{s-start}}
{{s-off}}
{{
{{succession box|jabatan=[[Wali Kota Surabaya]]|tahun=2010–2015<br>2016–2020|pendahulu=
{{end}}
{{lifetime|1961||Rismaharini, Tri}}
Baris 203:
{{Kabinet Indonesia Maju}}
{{Wali Kota Surabaya}}
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]▼
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]▼
[[Kategori:Birokrat Indonesia]]
[[Kategori:Arsitek Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]▼
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]▼
[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]▼
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]▼
▲[[Kategori:Politikus Indonesia]]
▲[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
[[Kategori:Kepala wilayah administratif wanita di Indonesia]]
▲[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Indonesia Maju]]
[[Kategori:Menteri Sosial Indonesia]]
[[Kategori:Wali Kota Surabaya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Jasa Utama]]
▲[[Kategori:Tokoh Jawa]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
▲[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
|