Syahadat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
+Kategori:Semboyan; +Kategori:Pernyataan iman menggunakan HotCat |
||
(25 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{disambiginfo}}
{{Islam|rukunislam}}
{{Rukun Islam}}
{{Infobox holiday
|holiday_name = Syahadat
{{listen |filename=Shahadah.ogg |title=Syahadat |description=Kalimat syahadat dalam bahasa Arab. |type=speech |help=no}}▼
|type = Islam
|image = File:Shahadah-1.svg
▲|caption = {{listen |filename=Shahadah.ogg |title=Syahadat |description=Kalimat syahadat dalam bahasa Arab. |type=speech |help=no}}
|official_name = Syahadat
|nickname = Rukun ke-1 dalam Islam
|observedby = [[Muslim]] dan lainnya
|longtype = [[Islam]]
|significance = Pengucapan dua [[kalimat]] syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi [[muslim]]. Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat [[Tauhid|ketauhidan]] dan syahadat [[Rasul|kerasulan]].
|observances = *[[Tasyahud Awal]] (Syahadat dalam shalat)<br>
*[[Tasyahud Akhir]] (Syahadat dalam shalat)
|relatedto = [[Rukun Islam]]
}}
{{Islam}}
'''Syahadat''' ({{lang-ar|ٱلشَّهَادَة|translit=al-syahādah}} <small>{{Audio|as-shahadah.ogg|audio}}</small>) adalah asas dan dasar dari lima [[rukun Islam]], juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran [[Islam]].<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article104.phtml|title=Pentingnya Dua Kalimat Syahadat|access-date=2006-11-22|archive-date=2008-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20081123050604/http://www.hudzaifah.org/Article104.phtml|dead-url=yes}}</ref> Pengucapan dua [[kalimat]] syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi [[muslim]]. Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat [[Tauhid|ketauhidan]] dan syahadat [[Rasul|kerasulan]].{{Sfn|Hambali|2017|p=18}} Syahadat mengandung nilai penetapan misi yang merupakan bagian dari prinsip ketangguhan pribadi.<ref>{{Cite book|last=Sagala|first=Rumadani|date=2018|url=http://repository.radenintan.ac.id/9290/1/4.%20Pendidikan%20Spiritual.pdf|title=Pendidikan Spiritual Keagamaan: Dalam Teori dan Praktik|location=Yogyakarta|publisher=SUKA-Press|pages=93|url-status=live}}</ref> Pernyataan di dalam syahadat dapat menjadi batal oleh amalan tertentu. Jenis amalan ini dapat berbentuk perkataan, perbuatan, atau keyakinan yang menimbulkan keraguan atas syahadat itu sendiri.{{Sfn|Hambali|2017|p=19}}
== Etimologi ==
Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu ''{{transl|ar|DIN|
== Kalimat ==
Baris 57 ⟶ 71:
Yang dimaksud dengan ''ikhlas'' di sini adalah memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung tauhid yang karenanya Allah menciptakan alam.<ref>''Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).'' (Ath-Thur: 35-36)</ref>
[[Rasulullah]] (Muhammad) tinggal selama 13 tahun di [[Makkah]] mengajak orang-orang dengan perkataan dia "Katakan ''Laa Ilaaha Illallah''" maka orang kafir pun menjawab "Beribadah kepada sesembahan yang satu, kami tidak pernah mendengar hal yang demikian dari orang tua kami". Orang [[Suku Quraisy]] pada zaman nabi sangat paham makna kalimat tersebut, dan
=== Kandungan syahadat ===
Baris 74 ⟶ 88:
Syarat syahadat ada tujuh,<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article138.phtml|title=Syahadat yang diterima Allah SWT|access-date=2006-11-22|archive-date=2007-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20071219002658/http://hudzaifah.org/Article138.phtml|dead-url=yes}}</ref> yaitu:
'''1. Mengetahui'''
Seseorang yang bersyahadat
'''2. Yakin'''
Orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan syahadat itu. Manakala ia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu.
Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.▼
* '''Kecintaan'''▼
'''3. Menerima'''
Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyembah Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.
'''4. Tunduk dan Patuh dengan kandungan Makna Syahadat'''
Yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah.
'''5. Jujur'''
▲
'''6. Ikhlas'''
Yaitu bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat, dan membersihkan amal dari segala debu-debu [[syirik|kesyirikan]].
Yaitu mencintai kalimat syahadat dan isinya, serta orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya.
== Asas dari tauhid dan Islam ==
Baris 105 ⟶ 133:
Dikutip dari kitab Nawaqidhul Islam (makna harfiah: pembatal-pembatal Islam) karya [[Muhammad bin Abdul Wahhab|Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab]], pembatal keislaman ada 10:
'''1. Menyekutukan Allah ([[syirik|syirk]]).'''
Yaitu menjadikan sekutu atau menjadikannya sebagai perantara antara dirinya dengan Allah.
Contoh: Berdo’a, memohon syafa'at, bertawakkal, beristighatsah, bernadzar, menyembelih yang ditujukan kepada selain Allah
[[Dalil]]: An-Nisa':48, Al-Ma'idah:72, dan lain-lain.
Baris 121 ⟶ 149:
'''3. Tidak mengkafirkan orang-orang [[musyrik]], atau meragukan kekafiran mereka, atau membenarkan pendapat mereka.'''
Dalil: Ali-'Imron:19, Ali-'Imron 85, Al-Bayyinah:6, dan lain-lain.
'''4. Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
Dalil: Al-Ma'idah:
'''5. Membenci apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
Baris 135 ⟶ 163:
'''6. Menghina Islam.'''
Yaitu orang yang mengolok-olok (menghina) Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur
Dalil: At-Tawbah:65-66, Al-An'am:68, dan lain-lain.
Baris 149 ⟶ 177:
'''9. Meyakini bahwa manusia bebas keluar dari syari’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
Dalil: Al-A'rof:158, Saba':28, Al-Ambiya':107, Ali-'Imron:83, dan lain-lain.
'''10. Berpaling dari agama.'''
Baris 157 ⟶ 185:
Dalil: Al-Ahqof:3, As-Sajdah:22, Thoha:124, dan lain-lain.
''Catatan: Pembatal-pembatal keislaman yang disebutkan di atas adalah hukum yang bersifat umum. Maka, tidak diperbolehkan bagi seseorang tergesa-gesa dalam menetapkan bahwa orang yang melakukannya langsung keluar dari Islam. Sebagaimana [[Ibnu Taimiyah|Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah]] berkata: “Sesungguhnya pengkafiran secara umum sama dengan ancaman secara umum. Wajib bagi kita untuk berpegang kepada kemutlakan dan keumumannya. Adapun hukum kepada orang tertentu bahwa ia kafir atau dia masuk
▲''Pembatal-pembatal keislaman yang disebutkan di atas adalah hukum yang bersifat umum. Maka, tidak diperbolehkan bagi seseorang tergesa-gesa dalam menetapkan bahwa orang yang melakukannya langsung keluar dari Islam. Sebagaimana [[Ibnu Taimiyah|Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah]] berkata: “Sesungguhnya pengkafiran secara umum sama dengan ancaman secara umum. Wajib bagi kita untuk berpegang kepada kemutlakan dan keumumannya. Adapun hukum kepada orang tertentu bahwa ia kafir atau dia masuk Neraka, maka harus diketahui dalil yang jelas atas orang tersebut, karena dalam menghukumi seseorang harus terpenuhi dahulu syarat-syaratnya serta tidak adanya penghalang.”''
== Penggunaan pada bendera ==
Baris 164 ⟶ 191:
[[File:Flag of Jihad.svg|thumb|250px|right|[[Bendera Jihad|Varian bendera Jihad]] dari [[Ar-Rayah dan Al-Liwa]] yang digunakan oleh beberapa [[Islamisme|organisasi Islam]] sejak akhir tahun 1990-an, yang mengandung kalimat ''Syahadat'' warna putih diatas latar hitam]]
''Syahadat'' dapat ditemukan di beberapa [[bendera Islam]].
Antara tahun 1997 dan 2001, dan pendudukan kembali kekuasaan [[Taliban]] pada tahun 2021, [[Taliban]] telah memiliki bendera putih dengan kalimat ''Syahadat'' yang ditulis menggunakan warna hitam dalam bendera [[Afganistan|Keamiran Islam Afganistan]].
Baris 178 ⟶ 205:
|File:Flag of the Syrian Salvation Government.svg|[[Pemerintahan Keselamatan Suriah]] (sebuah pemerintahan de facto dari [[Oposisi Suriah]])
}}
==Lihat pula==
* [[Kredo]], kalimat syahadat dalam agama nasrani.
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Panduan_Muslim_Kaffah_Sehari_hari_dari_K/b1FHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|ref={{sfnref|Hambali|2017}}|url-status=live}}
== Pranala luar ==
Baris 191 ⟶ 226:
[[Kategori:Rukun Islam]]
[[Kategori:Tauhid]]
[[Kategori:Semboyan]]
[[Kategori:Pernyataan iman]]
|