Pesantren Salaf: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(27 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
{{Pendidikan di Indonesia}}
Pada dasarnya, pesantren salaf adalah bentuk asli dari lembaga pesantren itu sendiri. Sejak munculnya pesantren, format pendidikan pesantren adalah bersistem salaf. Kata ''salaf'' dibelakang kata 'pesantren' merupakan bahasa Arab yang berarti terdahulu, klasik, kuno, tradisional, atau bisa juga diartikan bahwa pesantren tersebut selalu menjunjung dan mengamalkan ajaran orang-orang [[salaf]] melalui [[Kitab kuning|kitab-kitab kuning]].
Seiring berkembangan zaman, tidak sedikit pesantren salaf yang beradaptasi dan mengkombinasikan sistem pembelajaran modern. Dalam klasifikasi tipe pesantren
== Metode Belajar Mengajar ==
Metode belajar mengajar di pesantren salaf terbagi menjadi dua yaitu metode '''sorogan-wetonan'''/ '''sorogan-bandongan''' dan metode '''klasikal'''. Metode [[sorogan]]
Metode sorogan dan wetonan/ bandongan merupakan metode klasik dan paling tradisional yang ada sejak pertama kali lembaga pesantren didirikan dan masih tetap eksis dan dipakai sampai saat ini. Adapun metode klasikal adalah metode sistem kelas yang tidak berbeda dengan sistem modern. Hanya saja bidang studi yang diajarkan mayoritas adalah keilmuan agama.
== Ciri Khas Kultural
* melestarikan pemakaian aksara [[Jawi]]/ [[Pegon]]/ [[Pego]] dalam pengajian kitab kuning,
*
* sangat menganjurkan para santri putra untuk memakai sarung dan peci dalam kegiatan sehari-hari,
*
* memiliki rutinitas pembacaan tahlil, [[istighatsah]], [[manaqib]] (biografi) para ulama dengan berjamaah,
* Sistem penerimaan santri tanpa seleksi. Setiap santri yang masuk langsung diterima. Sedangkan penempatan kelas sesuai dengan kemampuan dasar ilmu agama yang dimiliki sebelumnya.▼
* memperingati [[maulid Nabi]] dengan membaca kitab-kitab ''sirah nabawiyah'',
▲*
== Ciri Khas Kualitas Keilmuan ==
*
*
▲* Menguasai kitab kuning atau literatur klasik Islam dalam bahasa Arab dalam berbagai disiplin ilmu agama
* memiliki [[sanad]] ilmu agama yang bisa dipertanggungjawabkan.
▲* Menguasai ilmu gramatika [[bahasa Arab]] atau Nahwu, Sharaf, balaghah (''maany, bayan, badi’''), dan mantiq secara mendalam karena ilmu-ilmu tersebut dipelajari serius dan menempati porsi cukup besar dalam kurikulum pesantren salaf di samping fikih madzhab Syafi’i.
▲* Dalam memahami kitab bahasa Arab santri salaf memakai sistem makna gundul dan makna terjemahan bebas sekaligus.
==
1) [[Pesantren Zainul Hasan Genggong]] Probolinggo.
<br>2) [[Dayah Darussalam Labuhan Haji|Pondok Pesantren Darussalam]] Labuhan Haji, Aceh , <br>3) [[Pondok Pesantren Qodamul Musthofa]] Pekalongan, Jawa Tengah,<br>4) [[Pondok Pesantren Langitan]] Tuban, Jawa Timur,<br>5) [[Pondok Pesantren Lirboyo]] Kota Kediri, Jawa Timur,<br>6) Pondok Pesantren Ploso Kabupaten Kediri, Jawa Timur,<br>7) [[Pondok Pesantren Sidogiri]] Pasuruan, Jawa Timur,<br>8) Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah,<br>9) Pondok Pesantren MIS Sarang, Rembang, Jawa Tengah,<br>10) Pondok Pesantren MUS Sarang, Rembang, Jawa Tengah,<br>11) Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah,<br>12) Pondok Pesantren Cidahu, Pandeglang, Banten,<br>dan pondok pesantren salaf lain yang berada di bawah naungan RMI NU.
== Pranala luar ==
* https://rmi-nu.or.id/
* https://instagram.com/pp_rminu?utm_medium=copy_link
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}
|