Syahadat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh SafaDhirgham2004 (bicara) ke revisi terakhir oleh Veracious
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(21 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo}}
{{Islam|rukunislam}}
{{Rukun Islam}}
{{Infobox holiday
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
|holiday_name = Syahadat
{{listen |filename=Shahadah.ogg |title=Syahadat |description=Kalimat syahadat dalam bahasa Arab. |type=speech |help=no}}
|type = Islam
'''Syahadat''' ({{lang-ar|ٱلشَّهَادَة|translit=al-syahādah}} <small>{{Audio|as-shahadah.ogg|audio}}</small>) merupakan asas dan dasar dari lima [[rukun Islam]], juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam.<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article104.phtml|title=Pentingnya Dua Kalimat Syahadat|access-date=2006-11-22|archive-date=2008-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20081123050604/http://www.hudzaifah.org/Article104.phtml|dead-url=yes}}</ref>
|image = File:Shahadah-1.svg
|caption = {{listen |filename=Shahadah.ogg |title=Syahadat |description=Kalimat syahadat dalam bahasa Arab. |type=speech |help=no}}
|official_name = Syahadat
|nickname = Rukun ke-1 dalam Islam
|observedby = [[Muslim]] dan lainnya
|longtype = [[Islam]]
|significance = Pengucapan dua [[kalimat]] syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi [[muslim]]. Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat [[Tauhid|ketauhidan]] dan syahadat [[Rasul|kerasulan]].
|observances = *[[Tasyahud Awal]] (Syahadat dalam shalat)<br>
*[[Tasyahud Akhir]] (Syahadat dalam shalat)
|relatedto = [[Rukun Islam]]
}}
{{Islam}}
'''Syahadat''' ({{lang-ar|ٱلشَّهَادَة|translit=al-syahādah}} <small>{{Audio|as-shahadah.ogg|audio}}</small>) adalah asas dan dasar dari lima [[rukun Islam]], juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran [[Islam]].<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article104.phtml|title=Pentingnya Dua Kalimat Syahadat|access-date=2006-11-22|archive-date=2008-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20081123050604/http://www.hudzaifah.org/Article104.phtml|dead-url=yes}}</ref> Pengucapan dua [[kalimat]] syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi [[muslim]]. Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat [[Tauhid|ketauhidan]] dan syahadat [[Rasul|kerasulan]].{{Sfn|Hambali|2017|p=18}} Syahadat mengandung nilai penetapan misi yang merupakan bagian dari prinsip ketangguhan pribadi.<ref>{{Cite book|last=Sagala|first=Rumadani|date=2018|url=http://repository.radenintan.ac.id/9290/1/4.%20Pendidikan%20Spiritual.pdf|title=Pendidikan Spiritual Keagamaan: Dalam Teori dan Praktik|location=Yogyakarta|publisher=SUKA-Press|pages=93|url-status=live}}</ref> Pernyataan di dalam syahadat dapat menjadi batal oleh amalan tertentu. Jenis amalan ini dapat berbentuk perkataan, perbuatan, atau keyakinan yang menimbulkan keraguan atas syahadat itu sendiri.{{Sfn|Hambali|2017|p=19}}
 
== Etimologi ==
Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu ''{{transl|ar|DIN|syahidasyahada}}'' ({{lang|ar|شهد}}) yang artinya "''ia telah menyaksikan"''. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan keesaan Tuhan ([[Allah]]) dan [[Muhammad]] sebagai rasulNya.
 
== Kalimat ==
Baris 57 ⟶ 71:
Yang dimaksud dengan ''ikhlas'' di sini adalah memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung tauhid yang karenanya Allah menciptakan alam.<ref>''Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).'' (Ath-Thur: 35-36)</ref>
 
[[Rasulullah]] (Muhammad) tinggal selama 13 tahun di [[Makkah]] mengajak orang-orang dengan perkataan dia "Katakan ''Laa Ilaaha Illallah''" maka orang kafir pun menjawab "Beribadah kepada sesembahan yang satu, kami tidak pernah mendengar hal yang demikian dari orang tua kami". Orang [[Suku Quraisy]] pada zaman nabi sangat paham makna kalimat tersebut, dan barangsiapabarang siapa yang mengucapkannya tidak akan menyeru/berdoa kepada selain Allah.<ref>{{butuhCite rujukanweb|last=Hakim|first=M. Saifudin|date=2019-07-28|title=Ternyata Orang Musyrik Zaman Dahulu Lebih Paham Makna Kalimat Tauhid|url=https://muslim.or.id/47865-ternyata-orang-musyrik-zaman-dahulu-lebih-paham-makna-kalimat-tauhid.html|website=Muslim.or.id|language=id|access-date=2024-01-27}}</ref>
 
=== Kandungan syahadat ===
Baris 75 ⟶ 89:
Syarat syahadat ada tujuh,<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article138.phtml|title=Syahadat yang diterima Allah SWT|access-date=2006-11-22|archive-date=2007-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20071219002658/http://hudzaifah.org/Article138.phtml|dead-url=yes}}</ref> yaitu:
 
'''1. Mengetahui.'''
 
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang makna dan maksud dari syahadat. Orang yang bersangkutan wajib memahami isi dari dua kalimat yang dinyatakan serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.
 
'''2. Yakin.'''
 
Orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan syahadat itu. Manakala ia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu.
 
'''3. Menerima.'''
 
Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyem-bahmenyembah Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selainNyaselain-Nya.
 
'''4. Tunduk dan Patuh dengan kandungan Makna Syahadat.'''
 
Yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah.
 
'''5. Jujur.'''
 
Yaitu kesesuaian antara ucapan dan keyakinan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan dan diyakini dalam hati.
 
'''6. Ikhlas.'''
 
Yaitu bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat, dan membersihkan amal dari segala debu-debu [[syirik|kesyirikan]].
 
'''7. Kecintaan.'''
 
Yaitu mencintai kalimat syahadat dan isinya, serta orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya.
Baris 121 ⟶ 135:
'''1. Menyekutukan Allah ([[syirik|syirk]]).'''
 
Yaitu menjadikan sekutu atau menjadikannya sebagai perantara antara dirinya dengan Allah.
 
Contoh: Berdo’a, memohon syafa'at, bertawakkal, beristighatsah, bernadzar, menyembelih yang ditujukan kepada selain Allah, dengan keyakinan bahwa para sesembahan selain Allah itu dapat menolak bahaya atau dapat mendatangkan manfaat.
Baris 135 ⟶ 149:
'''3. Tidak mengkafirkan orang-orang [[musyrik]], atau meragukan kekafiran mereka, atau membenarkan pendapat mereka.'''
 
Dalil: Ali-'Imron:19, Ali-'Imron 85, Al-Bayyinah:6, dan lain-lain.
 
'''4. Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
 
Dalil: Al-Ma'idah:5044, Al-Ma'idah:4445, Al-Ma'idah:4547, Al-Ma'idah:4750, dan lain-lain.
 
'''5. Membenci apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
Baris 149 ⟶ 163:
'''6. Menghina Islam.'''
 
Yaitu orang yang mengolok-olok (menghina) Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur-'an, agama Islam, Malaikat atau para ulama karena ilmu yang mereka miliki. Atau menghina salah satu syi’ar dari syi’ar-syi’ar Islam, seperti shalat, zakat, puasa, haji, thawaf di Ka’bah, wukuf di ‘Arafah atau menghina masjid, adzan, memelihara jenggot atau Sunnah-Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya, dan syi’ar-syi’ar agama Allah pada tempat-tempat yang disucikan dalam keyakinan Islam serta terdapat keberkahan padanya, maka telah batal keislamannya.
 
Dalil: At-Tawbah:65-66, Al-An'am:68, dan lain-lain.
Baris 163 ⟶ 177:
'''9. Meyakini bahwa manusia bebas keluar dari syari’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
 
Dalil: Al-A'rof:158, Saba':28, Al-Ambiya':107, Ali-'Imron:83, dan lain-lain.
 
'''10. Berpaling dari agama.'''
Baris 171 ⟶ 185:
Dalil: Al-Ahqof:3, As-Sajdah:22, Thoha:124, dan lain-lain.
 
''Catatan: Pembatal-pembatal keislaman yang disebutkan di atas adalah hukum yang bersifat umum. Maka, tidak diperbolehkan bagi seseorang tergesa-gesa dalam menetapkan bahwa orang yang melakukannya langsung keluar dari Islam. Sebagaimana [[Ibnu Taimiyah|Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah]] berkata: “Sesungguhnya pengkafiran secara umum sama dengan ancaman secara umum. Wajib bagi kita untuk berpegang kepada kemutlakan dan keumumannya. Adapun hukum kepada orang tertentu bahwa ia kafir atau dia masuk neraka, maka harus diketahui bukti dan keterangan yang jelas atas orang tersebut, karena dalam menghukumi seseorang harus terpenuhi dahulu syarat-syaratnya serta tidak adanya penghalang (kekafiran).”''
 
''Pembatal-pembatal keislaman yang disebutkan di atas adalah hukum yang bersifat umum. Maka, tidak diperbolehkan bagi seseorang tergesa-gesa dalam menetapkan bahwa orang yang melakukannya langsung keluar dari Islam. Sebagaimana [[Ibnu Taimiyah|Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah]] berkata: “Sesungguhnya pengkafiran secara umum sama dengan ancaman secara umum. Wajib bagi kita untuk berpegang kepada kemutlakan dan keumumannya. Adapun hukum kepada orang tertentu bahwa ia kafir atau dia masuk neraka, maka harus diketahui bukti dan keterangan yang jelas atas orang tersebut, karena dalam menghukumi seseorang harus terpenuhi dahulu syarat-syaratnya serta tidak adanya penghalang.”''
 
== Penggunaan pada bendera ==
Baris 192 ⟶ 205:
|File:Flag of the Syrian Salvation Government.svg|[[Pemerintahan Keselamatan Suriah]] (sebuah pemerintahan de facto dari [[Oposisi Suriah]])
}}
==Lihat pula==
* [[Kredo]], kalimat syahadat dalam agama nasrani.
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Panduan_Muslim_Kaffah_Sehari_hari_dari_K/b1FHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|ref={{sfnref|Hambali|2017}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==
Baris 205 ⟶ 226:
[[Kategori:Rukun Islam]]
[[Kategori:Tauhid]]
[[Kategori:Semboyan]]
[[Kategori:Pernyataan iman]]