Kacamata togian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 24:
Kawasan Sulawesi diyakini memiliki setidaknya 9–10 spesies [[burung kacamata]] termasuk dari pulau-pulau yang terisolir. Isolasi ini telah mengakibatkan terbentuknya variasi baik dalam morfologi maupun dalam perbedaan suara dan nyanyian.
''Zosterops somadikartai'' sangat mirip tampilannya dengan burung [[kacamata dahi-hitam]] (''Zosterops atrifrons'') namun tanpa ‘kacamata’ (lingkaran) putih di sekeliling matanya. Meski tipis, lingkaran-mata putih ''Z. atrifrons'' tampak jelas sekalipun pada burung yang muda. Burung kacamata Togian memiliki ‘topi’ hitam yang tak seberapa besar, warna kuning di tenggorokan yang lebih nyata, pangkal paruh yang jelas berwarna pucat, dan selaput pelangi mata (iris) yang berwarna kemerahan (coklat pada ''Z. atrifrons''). Kacamata Togian juga berbeda dengan ''Zosterops surdus'' dari [[Sulawesi Tengah|Sulawesi tengah]] sebelah barat, terutama pada warna [[zaitun]] di punggungnya yang lebih pucat dan lebih terang, dan pada warna kuning di tenggorokan yang lebih nyata. Selanjutnya jenis ini berbeda dengan ''Zosterops subatrifrons'' dari Pulau Peleng dan Banggai pada tiadanya lingkaran-mata putih di seputar matanya, dada yang lebih abu-abu, dan topi hitam yang kurang lebar. Burung [[kacamata makasar]] (''Zosterops anomalus'') dari [[Sulawesi Selatan|Sulawesi selatan]] juga tak memiliki lingkaran-mata putih, tetapi ia memiliki bintik-bintik putih kecil di seputar matanya. Dalam pada itu diketahui pula adanya perbedaan pada pola dan tinggi nada nyanyian ''Z. somadikartai'' dibandingkan dengan spesies-spesies ''Zosterops'' yang lainnya yang ada di wilayah berdekatan.<ref name="Indrawan"/>
== Agihan dan status ==
[[Holotipe]] jenis ini dikoleksi dari Pulau Malenge, pada ketinggian sekitar 50 [[meter|m]] di atas muka laut. Kacamata togian teramati keberadaannya di pulau-pulau Malenge, Binuang, Talatakoh dan dua lokasi di P. Batudaka; semuanya tak jauh dari pantai. Habitatnya meliputi [[hutan bakau]] hingga ke [[vegetasi]] sekunder dan kebun-kebun [[kelapa]], [[cengkeh]], [[kakao]], dan [[durian]]. Burung ini tampak senang berkelompok, bergerak dalam gerombolan berdua atau bertiga.<ref name="Indrawan"/>
Burung ini tidak didapati di [[Pulau Togean|Pulau Togian]] dan Walea. Pelbagai sigi yang dilakukan memberikan gambaran bahwa keseluruhan populasi burung ini ditemui pada wilayah dengan luas kurang dari 5000 km<sup>2</sup>, dan dengan demikian tergolong ke dalam kriteria status “Terancam kepunahan” (''Endangered''; EN, B, 1, a, b, iii) menurut [[IUCN]].<ref name="Indrawan"/>
== Referensi ==
Baris 37:
* [http://www.sciencecodex.com/ornithologists_announce_discovery_of_new_bird_species Science Codex: ''Zosterops somadikartai - new bird species discovered in Indonesia'' (contains illustration)]
* [http://newsroom.msu.edu/site/indexer/3346/content.htm News release] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080514132941/http://newsroom.msu.edu/site/indexer/3346/content.htm |date=2008-05-14 }}
* [http://orientalbirdimages.org/search.php?action=searchresult&Bird_ID=2841 Photograph of a dead bird] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160303192127/http://orientalbirdimages.org/search.php?action=searchresult&Bird_ID=2841 |date=2016-03-03 }}
* [http://www.mediaindonesia.com/berita.asp?id=162774 Spesies Burung Baru Ditemukan di Kepulauan Togian] Berita di mediaindonesia daring, akses 20 Maret 2008.
{{Taxonbar|from=Q795548}}
|