Margonda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(32 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Person
|name = Margonda
|image =
|image_size =
|caption =
|birth_date = {{
[[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]]<ref name="Raditya">{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Sejarah Jalan Margonda Raya Depok & Gugurnya Sang Pejuang Muda|url=https://tirto.id/sejarah-jalan-margonda-raya-depok-gugurnya-sang-pejuang-muda-dlCU|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-03-29}}</ref>
|known_for = Pejuang [[Kemerdekaan Indonesia]]
|death_date = {{death
|death_place = [[Kota Depok|Depok]], [[Jawa Barat]]<ref name="Fakhri">{{Cite news|last=Fakhri|date=|title=Mengenal Margonda, Pejuang Gedoran Depok yang Gugur di Usia Muda|url=https://nasional.okezone.com/read/2021/02/06/337/2357783/mengenal-margonda-pejuang-gedoran-depok-yang-gugur-di-usia-muda|work=[[Okezone.com]]|language=|access-date=2022-03-29|first=Fakhrizal}}</ref>
|spouse = Maemunah
|children = Jopiatini
}}
'''Margonda''' (
== Riwayat hidup ==
Margonda lahir dan besar di [[Kota Bogor|Bogor]], pada usia 2 tahun ia dan keluarganya pindah dari [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] untuk tinggal di Jalan Ardio (sekarang [[Bogor Tengah, Bogor|Bogor Tengah]]). Waktu masih sekolah, Margonda terkenal sebagai atlet berprestasi. Nama aslinya adalah Margana. Dia menikah dengan
Margonda adalah nama seorang pemuda yang belajar sebagai
Memasuki paruh pertama tahun [[1940]]-an, Margonda mengikuti pelatihan penerbang cadangan di ''Luchtvaart Afdeeling'', atau Departemen Penerbangan
== Perjuangan ==
Saat Jepang takluk dengan [[Serangan bom atom
Margonda masuk anggota BKR di Bogor. Setelah mengikuti [[Militer|pendidikan kemiliteran]] secara singkat, ia dimasukkan ke
== Gedoran Depok ==
Peristiwa terjadinya Gedoran Depok tak lepas dari sejarah awal berdirinya Depok oleh [[Cornelis Chastelein]] saudagar ''[[Perusahaan Hindia Timur Belanda|Vereenigde Oostindische Compagnie
Cornelis Chastelein mewariskan seluruh tanahnya kepada 12 [[marga]] budaknya yang berasal dari berbagai
Sejarah juga menyebut, Depok sudah lebih dulu merdeka sejak [[28 Juni]] [[1714]]. Mereka punya tatanan pemerintahan sendiri yakni ''[[Gemeente Depok|Gemeente Bestuur Depok]]'' yang bercorak republik.
[[Berkas:Depok.jpg|jmpl|250px]]
Pimpinannya seorang presiden yang dipilih tiga tahun sekali melalui [[Pemilihan umum|Pemilu]]. Pemerintah Belanda di Batavia menyetujui Pemerintahan Chastelin ini dan menjadikannya sebagai [[Kepala negara|Kepala Negara]] Depok yang pertama.▼
▲Pimpinannya seorang presiden yang dipilih tiga tahun sekali melalui [[
Tak ayal jika mereka enggan bergabung dengan republik baru bernama Indonesia. Mengingat mereka sudah merdeka dan sudah punya presiden sebelum proklamasi 17 Agustus 1945 yang dikumandangkan oleh [[Soekarno]]-[[Mohammad Hatta|Hatta]].<ref name="Gedoran Depok">[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/08/23245050/Gedoran.Depok Tentang.Revolusi.Sosial Gedoran Depokl] megapolitan.kompas.com, Diakses 8 Nopember 2011</ref>▼
▲Tak ayal jika mereka enggan bergabung dengan republik baru bernama [[Indonesia]]. Mengingat mereka sudah merdeka dan sudah punya presiden sendiri sebelum proklamasi [[17 Agustus]] [[1945]] yang dikumandangkan oleh [[Soekarno]]-[[Mohammad Hatta|Hatta]].<ref name="Gedoran Depok">[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/08/23245050/Gedoran.Depok Tentang.Revolusi.Sosial Gedoran Depokl] megapolitan.kompas.com, Diakses 8 Nopember 2011</ref>
Karena Depok tidak mengakui [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan]] 17 Agustus 1945, akibatnya wilayah yang berjarak hanya beberapa kilometer dari Jakarta diserbu para pejuang kemerdekaan. Depok dikepung dari seluruh penjuru [[mata angin]]. Depok dijarah takluk di bawah todongan senjata, orang Depok dipaksa mengibarkan [[Bendera Indonesia|Bendera Merah Putih]] dan teriak [[Merdeka]]!! Siapapun yang membangkang kena hantam, tak sedikit korban berjatuhan.<ref name="Peristiwa Gedoran Depok">[http://sikumbangtenabang.com/?tag=peristiwa-gedoran-depok Peristiwa Gedoran Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140520221058/http://sikumbangtenabang.com/?tag=peristiwa-gedoran-depok |date=2014-05-20 }} sikumbangtenabang.com,Diakses 25 Februari 2014</ref>▼
▲Karena Depok tidak mengakui [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]]
Semenjak itu, kantor ''Gemeente Bestuur Depok'' yang tadinya dijadikan markas TKR berubah menjadi markas ''NICA''. Memasuki bulan [[November]], para pejuang yang tercerai-berai kembali menjalin koordinasi dan menyusun kekuatan. Mereka berencana merebut kembali Depok dari tangan ''NICA''. Para pejuang bersepakat menyerbu Depok tanggal [[16 November]] [[1945]]. Sandi perangnya saat itu serangan kilat.<ref name="Serangan Kilat">[http://www.tokoh-lingkarberita.com/2011/12/cerita-sebuah-gerbang-kota-bernama.html Cerita Sebuah Gerbang Kota Bernama Margonda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140427041258/http://www.tokoh-lingkarberita.com/2011/12/cerita-sebuah-gerbang-kota-bernama.html |date=2014-04-27 }} tokoh-lingkarberita.com</ref>
Pada saat itulah [[Margonda]] berencana kembali merebut Depok bersama para pejuang lain. Diantara ratusan pejuang yang gugur hari itu, terdapat Margonda, pimpinan AMRI. Margonda gugur 16 November 1945 di Kali Bata Depok. Daerah bersungai di kawasan [[Pancoran Mas, Depok|Pancoran Mas]] dan bermuara di [[Ci Liwung|Kali Ciliwung]] itu menjadi saksi gugurnya Margonda.▼
▲Pada saat itulah
Peristiwa Gedoran Depok ini sering disebut sebagai revolusi sosial di pinggiran Jakarta. Melalui peristiwa inilah lahir tokoh-tokoh, seperti Margonda, [[Tole Iskandar]] dan Mochtar. Nama pejuang itu kini diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok.<ref name="Jalan Margonda">[http://ronywijaya.com/sejarah-jalan-margonda/ Sejarah Jalan Margonda] roniwijaya.com,Diakses 31 Maret 2012</ref>▼
▲Peristiwa Gedoran Depok ini sering disebut sebagai revolusi sosial di pinggiran Jakarta. Melalui peristiwa inilah lahir tokoh-tokoh, seperti Margonda, [[Tole Iskandar]], dan Mochtar. Nama pejuang itu kini diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok.<ref name="Jalan Margonda">[http://ronywijaya.com/sejarah-jalan-margonda/ Sejarah Jalan Margonda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140521032343/http://ronywijaya.com/sejarah-jalan-margonda/ |date=2014-05-21 }} roniwijaya.com,Diakses 31 Maret 2012</ref>
== Lihat pula ==▼
▲== Lihat pula ==
* [[Margonda Dua]]
* [[Jalan Margonda Raya]]
== Referensi ==
Baris 63 ⟶ 66:
[[Kategori:Tokoh dari Depok]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tanggal kematian 16 November]]
[[Kategori:Kematian 1945]]
|