Marco Polo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan
k Membatalkan 1 suntingan by EditorPKY (bicara): Tabrakan dalam membatalkan (Update). (TW)
Tag: Pembatalan halaman dengan galat kutipan
 
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| birth_place = [[Venesia]], {{flag|Republik Venesia}}
| death_date = 8 Januari 1324 (umur 69 tahun)
| death_place = [[Venesia]], {{flag|Republik Venesia}}
| body_discovered =
| death_cause =
Baris 21:
*Bapak: [[Niccolò dan Maffeo Polo|Niccolò Polo]]}}
}}
'''Marco Polo''' (dibaca: Marko Polo; {{IPA-vec|ˈmaɾko ˈpolo|lang}}, {{IPA-it|ˈmarko ˈpɔːlo|lang|MarcoPolo.flac}}; 15 September 1254 {{spaced ndash}} 8 Januari 1324){{sfn|Bergreen|2007|pp=340–42}} adalah saudagar<ref>
Stephen Feinstein; (2009) ''Marco Polo: Amazing Adventures in China (Great Explorers of the World)'' hlm. 23-24; Enslow Pub Inc, {{ISBN|1-59845-103-0}}</ref><ref> John H. Stubbs, Robert G. Thomson; ''Architectural Conservation in Asia: National Experiences and Practice'' hlm. 30; Routledge, {{ISBN|1-138-92610-8}}</ref> sekaligus petualang dan pengarang asal [[Republik Venesia|Venesia]] yang berkelana ke berbagai pelosok Asia lewat [[Jalur Sutra]] antara tahun 1271 sampai 1295. Kisah-kisah petualangannya dibukukan dengan judul ''[[Perjalanan Marco Polo|Petualangan-Petualangan Marco Polo]]'' (''Pustaka Keajaiban Dunia'' atau ''Il Milione'', terbit sekitar tahun 1300). Buku ini memberi gambaran kepada bangsa Eropa tentang adat-istiadat dan keseharian masyarakat Dunia Timur yang kala itu masih merupakan suatu misteri bagi mereka, termasuk tentang kekayaan dan keluasan wilayah [[kekaisaran Mongol|kedaulatan bangsa Mongol]] dan negeri Tiongkok pada zaman [[Dinasti Yuan|kulawangsa Yuan]], dan dengan demikian menjadi sumber informasi yang komprehensif bagi bangsa Eropa seputar [[Tiongkok]], [[Persia]], [[India]], [[Jepang]], [[Nusantara]] serta berbagai kota dan negeri lain di Asia.<ref>{{cite news|title=Marco Polo, Il Milione|date=1965|language=it|newspaper=[[De Agostini|Istituto Geografico DeAgostini]]|last=Benedetto|first=Luigi Foscolo}}</ref>
 
Marco lahir di [[Venesia]]. Ilmu dan keterampilan usaha dagang kulakan ia dapatkan dari ayah dan pamannya, [[Niccolò dan Maffeo Polo|Niccolò dan Maffeo]], yang sudah berpengalaman menjelajahi Asia dan pernah menghadap [[Kubilai Khan]]. Pada tahun 1269, Niccolò dan Maffeo pulang ke Venesia, dan untuk pertama kalinya berjumpa dengan Marco. Bersama ayah dan pamannya, Marco kemudian bertualang meneroka berbagai daerah di Asia sepanjang Jalur Sutra, sampai akhirnya tiba di [[Cathay|Kathai]] (Tiongkok) dan diperkenankan menghadap Kubilai Khan. Kecerdasan dan kerendahan hati Marco membuat Kubilai Khan terkesan sampai-sampai memutuskan untuk mengangkatnya menjadi duta keliling. Marco diutus menjalankan misi-[[misi diplomatik]] ke berbagai pelosok wilayah kekuasaan Kubilai Khan, bahkan sampai ke negeri-negeri di Asia Tenggara, misalnya negeri-negeri yang kini bernama [[Myanmar|Birma]], [[India]], [[Indonesia]], [[Sri Lanka|Srilangka]], dan [[Vietnam]].<ref name=Rongguang>{{cite book |title= A History Of Food Culture In China |author= Rongguang Zhao, Gangliu Wang, Aimee Yiran Wang |page=94}}</ref><ref name=Kleinhenz>{{cite book |title= Routledge Revivals: Medieval Italy (2004): An Encyclopedia – Volume II, Volume 2 |author= Christopher Kleinhenz |page=923 }}</ref> Selaku duta keliling, Marco juga kerap melakukan perjalanan dinas di dalam negeri Tiongkok, berkediaman di tanah-tanah milik Kubilai Khan selama 17 tahun, dan menyaksikan berbagai hal yang sebelumnya tidak diketahui bangsa Eropa.<ref name=WorldAtlas>{{cite web |url=https://www.worldatlas.com/articles/marco-polo-great-explorers-of-the-world.html |title = Marco Polo |website= Worldatlas.com |publisher =WorldAtlas.com |access-date=2021-11-06 |archive-date=2020-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200609141055/https://www.worldatlas.com/articles/marco-polo-great-explorers-of-the-world.html |dead-url=yes }}</ref> Sekitar tahun 1291, Marco bersama ayah dan pamannya ditugasi mengantar Putri [[Kököchin|Kokocin]] ke Persia. Sesudah mengantar sang putri ke tempat tujuan dengan selamat sekitar tahun 1293, ketiganya menempuh jalan darat menuju [[Konstantinopel]], dan akhirnya kembali menjejakkan kaki di kampung halaman sesudah 24 tahun lamanya merantau.<ref name=WorldAtlas/> Saat itu Venesia sedang [[Peperangan Venesia–Genova|berperang]] melawan [[Republik Genova|Genova]]. Marco ikut berjuang membela negaranya, tetapi tertawan dan dipenjarakan. Selama mendekam di penjara Genova, Marco mendiktekan pengalaman-pengalamannya kepada [[Rustichello da Pisa]], kawan satu selnya. Sesudah keluar dari penjara pada tahun 1299, Marco menjadi [[pedagang|saudagar]] kaya, menikah, dan dikaruniai tiga orang anak. Ia wafat pada tahun 1324, dan dikebumikan di dalam [[San Lorenzo, Venesia|Gereja San Lorenzo]] di Venesia.
 
Meskipun bukan orang Eropa pertama yang menjejakkan kaki di negeri Tiongkok (baca artikel [[Orang Eropa di Tiongkok pada Abad Pertengahan]]), Marco Polo adalah orang Eropa pertama yang meninggalkan catatan kronologis tentang pengalamannya di Tiongkok. Bagi bangsa Eropa, uraian-uraian Marco memberi gambaran jelas mengenai geografi maupun adat-istiadat pelbagai suku bangsa di Dunia Timur, dan merupakan karya tulis Eropa pertama yang menyajikan informasi tentang porselen, batu bara, mesiu, uang kertas, serta beberapa jenis flora dan fauna eksotis Asia.<ref name=Brown>{{cite book |title=Marco Polo: Journey to the End of the Earth |url=https://archive.org/details/marcopolojourney0000brow |author=Robin Brown |publisher=Sutton |date=2008 }}</ref> ''Petualangan-Petualangan Marco Polo'' menjadi sumber inspirasi bagi [[Kristoforus Kolumbus]]<ref name="Landström 1967 27">{{Harvnb|Landström|1967|p=27}}</ref> dan banyak musafir lain. Cukup banyak karya sastra yang ditulis dengan berpatokan kepada keterangan-keterangan Marco Polo, bahkan keterangan-keterangan tersebut juga mempengaruhi dunia [[kartografi]] Eropa, yang kemudian hari menghasilkan [[peta Fra Mauro]].
Baris 38:
=== Julukan ''Milione'' ===
[[File:VENEZIA MILION.JPG|thumb|''Corte Seconda del Milion'', pelataran yang namanya berasal julukan Marco Polo, ''Il Milione'']]
Bentuk penulisan nama Marco Polo yang paling banyak didapati di dalam arsip-arsip Republik Venesia adalah Marco Paulo de confinio Sancti Iohannis Grisostomi (Marco Paulo dari lingkungan [[San Giovanni Grisostomo, Venesia|Gereja Santo Yohanes Krisostomus]]).<ref name="unive.it">{{Cite web|url=http://www.unive.it/pag/14024/?tx_news_pi1%5Bnews%5D=8198&cHash=610336475bb16a7a79dfc4295d82d25f|title=Un nuovo tassello della vita di Marco Polo: inedito ritrovato all'Archivio|website=Università Ca' Foscari Venezia}}</ref>
 
Semasa hidupnya, Marco terkenal dengan julukan ''Milione'' (Jutaan). Bahkan judul bukunya di dalam bahasa Italia adalah ''Il libro di Marco Polo detto il Milione'' (''Buku Karya Marco Polo Yang Berjulukan Si Jutaan''). Menurut humanis abad ke-15, [[Giovanni Battista Ramusio]], julukan ini diberikan warga Venesia kepada Marco sepulang merantau karena tidak jemu-jemunya bercerita bahwa nilai kekayaan Kubilai Khan terbilang dengan angka jutaan. Lebih tepatnya ia dijuluki ''Messer Marco Milioni'' (Tuan Marco Jutaan).<ref>''[https://books.google.com/books?id=tBUnTVojIcUC Giovan Battista Ramusion, Delle navigationi et viaggi Vol. II]'', Giunti, Venezia, 1574.</ref>
Baris 49:
Pada tahun 1168, Marco Polo Sepuh, saudara kakek Marco, menjalankan usaha peminjaman uang dan menakhodai sebuah kapal di Konstantinopel.{{sfn|Bergreen|2007|p=25}}<ref name="Rugoff">{{cite book |title=Marco Polo |url=https://books.google.com/books?id=if-BBgAAQBAJ |first=Milton |last=Rugoff |publisher=New Word City |year=2015 |isbn=978-1-61230-838-8}}</ref> Kakek Marco, Andrea Polo dari Paroki San Felice, berputra tiga orang, yakni Maffeo, Marco Senior, dan Niccolò.{{sfn|Bergreen|2007|p=25}} Silsilah yang dikemukakan [[Giovanni Battista Ramusio|Ramusio]] ini tidak diterima semua pihak karena tidak ada bukti tambahan yang mendukungnya.{{sfn|Noule&Pelliot|1938|pp=15–16}}<ref name="Poljica">{{cite journal |title=Putopisac Marko Polo |trans-title=Travel writer Marco Polo |url=http://www.korcula.net/mpolo/mpolo_pav_text.htm |first=Anđelko |last=Pavešković |journal=Godišnjak Poljičkog Dekanata "Poljica" |issue=23 |year=1998 |pages=38–66}}</ref>
 
Ayah Marco, [[Niccolò and Maffeo Polo|Niccolò Polo]], adalah saudagar yang berdagang dengan orang-orang [[Timur Dekat]], sehingga berhasil menjadi hartawan yang sangat terpandang.<ref name="Britannica571"/><ref name="WB">{{Harvnb|Parker|2004|pp=648–49}}</ref> Sebelum Marco lahir, Niccolò dan Maffeo bertolak meninggalkan Italia untuk berdagang.<ref name="WB"/><ref name="Italiani nel sistema solare">[https://books.google.com/books?id=TiTXdptskSsC&pg=PA67&dq=marco+polo+15+settembre+1254&hl=it&sa=X&ei=FHywUuKYKMHnywPTnoKIDA&ved=0CEwQ6AEwAA#v=onepage&q=marco%20polo%2015%20settembre%201254&f=false Italiani nel sistema solare] di Michele T. Mazzucato</ref><ref name="WB"/> Pada tahun 1260, sewaktu berada di Konstantinopel, ibu kota [[Kekaisaran Latin]] ketika itu, Niccolò dan Maffeo memprakirakan bahwa tak lama lagi akan terjadi pergolakan politik. Bertolak dari prakiraan tersebut, Niccolò dan Maffeo mencairkan aset-aset mereka, mengalihkannya ke dalam bentuk permata, lalu memboyong usaha mereka keluar dari Konstantinopel.<ref name="Britannica571">{{Harvnb|Britannica|2002|p=571}}</ref> Menurut ''Petualangan-Petualangan Marco Polo'', mereka berkelana ke berbagai pelosok Asia dan berkesempatan menghadap [[Kubilai Khan]], pemimpin bangsa Mongol sekaligus pendiri [[dinasti Yuan|kulawangsa Yuan]].<ref>{{Harvnb|Yule|Cordier|1923|loc=ch.1–9}}</ref> Keputusan mereka untuk meninggalkan Konstantinopel ternyata memang tepat. Pada tahun 1261, [[Mikhael VIII Palaiologos|Mikhael Paleologus]], kepala negara [[Kekaisaran Nicea|Kekaisaran Nikea]], merebut Konstantinopel, membumihanguskan kampung Venesia di kota itu, dan menegakkan kembali daulat [[Kekaisaran Romawi Timur]]. Orang-orang Venesia yang ditangkap dibutakan matanya,<ref>Zorzi, Alvise, Vita di Marco Polo veneziano, Rusconi Editore, 1982</ref> dan yang berhasil lolos pun pada akhirnya tewas lantaran kapal-kapal yang mereka tumpangi untuk mengungsi ke koloni-koloni Venesia lainnya di Laut Egea tenggelam akibat kelebihan muatan.
 
Nyaris tidak ada informasi apa-apa tentang masa lalu Marco sebelum berumur lima belas tahun, selain dari dugaan bahwa mungkin sekali sebagian besar masa kanak-kanaknya dilewatkan di Venesia.{{sfn|Bergreen|2007|p=36}}{{sfn|Puljiz-Šostik|2015|p=24}}<ref name="Rugoff"/> Saat itu ibunya sudah wafat, dan yang mengasuhnya adalah bibi dan pamannya.<ref name="WB"/> Marco mendapatkan didikan yang baik. Ia diajari berbagai pengetahuan di bidang usaha dagang kulakan, antara lain pengetahuan seputar mata uang asing, penentuan harga barang, dan penanganan kapal-kapal angkutan barang.<ref name="WB"/> Ia juga belajar [[bahasa Latin]] sedikit-sedikit atau mungkin tidak sama sekali.<ref name="Britannica571"/> Kemudian hari, ayahnya kawin lagi dengan Floradise Trevisan.<ref name="Poljica"/>
Baris 77:
=== Akhir hayat ===
[[File:Chiesa di San Lorenzo.jpg|thumb|Gereja ''[[San Lorenzo, Venesia|San Lorenzo]]'' di [[sestiere]] [[Castello, Venesia|Castello]], [[Venesia]], tempat jenazah Marco Polo dikebumikan. Foto memperlihatkan tampilan gereja tersebut sebagaimana adanya saat ini, yakni sesudah dibangun ulang pada tahun 1592.]]
[[File:Venezia,Memorials casato diMarco marcoPolo polo- dellaCasa cortePolo del- milionMemorial vista dal canale, targaplaque.JPGjpg|thumb|Prasasti pembangunan [[Teatro Malibran]] yang berdiri di atas lahan bekas rumah Marco Polo]]
 
Pada tahun 1323, Marco harus beristirahat di ranjang akibat sakit yang dideritanya.{{sfn|Bergreen|2007|p=339}} Marco memasuki saat-saat sakratulmaut pada tanggal 8 Januari 1324, sekalipun para tabib sudah berusaha mengobati penyakitnya.{{sfn|Bergreen|2007|p=340}} Untuk menulis dan mengesahkan surat wasiat Marco, keluarganya mendatangkan Giovanni Giustiniani, seorang padri dari San Procolo. Istrinya, Donata, beserta ketiga putrinya ia tetapkan menjadi [[Eksekutor|pelaksana bersama]].{{sfn|Bergreen|2007|p=340}} Menurut hukum yang berlaku ketika itu, pihak Gereja berhak mendapat jatah dari tanah yasan yang diwariskannya. Marco mematuhi hukum tersebut bahkan mewasiatkan penyerahan sumbangan tambahan untuk rumah religius [[San Lorenzo, Venesia|San Lorenzo]], yang ia inginkan menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.{{sfn|Bergreen|2007|p=340}} Ia juga membebaskan Pietro, [[budak|bujang]] [[bangsa Tatar|Tartar]] yang setia mengabdi kepadanya, mungkin sejak ia masih berkelana di Asia.<ref>{{Harvnb|Britannica|2002|p=573}}</ref> Marco mewariskan 100 lira kepada Pietro dalam mata uang dinar Venesia.{{sfn|Bergreen|2007|p=341}}
Baris 102:
Naskah tertua yang masih lestari adalah naskah dalam [[bahasa Prancis Lama]] yang sarat dengan bumbu-bumbu bahasa Italia. Isi naskah ini dinamakan teks "F".<ref>[[Bibliothèque Nationale]] MS. français 1116. Untuk keterangan yang lebih mendetail, baca, A. C. Moule & Paul Pelliot, ''Marco Polo: The Description of the World'' (London, 1938), hlm.41.</ref> Bagi sarjana Italia, Luigi Foscolo Benedetto, teks "F" adalah teks dasar asli, yang ia koreksi sesudah membandingkannya dengan teks Italia yang agak lebih terperinci dari Giovanni Battista Ramusio dan sebuah naskah Latin yang tersimpan di [[Biblioteca Ambrosiana]]. Sumber-sumber awal lain yang juga penting adalah teks "R" (terjemahan ke dalam bahasa Italia yang dikerjakan Ramusio, cetak perdana tahun 1559) dan teks "Z" (sebuah naskah Latin dari abad ke-15, tersimpan di Toledo, Spanyol). Ada pula naskah tua lain dalam bahasa Prancis, yang dipertanggalkan sekitar tahun 1350, dan kini tersimpan di Perpustakaan Nasional Swedia.<ref>{{Cite web|last=Polo |first=Marco |title=The Travels of Marco Polo – World Digital Library |access-date=25 November 2014 |date=1350 |language=fro |url=http://www.wdl.org/en/item/14300/ }}</ref>
 
''Iter Marci Pauli Veneti'' (''Perjalanan Marco Polo Orang Venesia''), salah satu naskah terawal, adalah hasil terjemahan ke dalam bahasa Latin yang dikerjakan Padri [[Dominikan|Dominikan]] [[Francesco Pipino]] pada tahun 1302, hanya beberapa tahun sesudah Marco bebas dan pulang ke Venesia. Karena ketika itu bahasa Latin merupakan bahasa kebudayaan yang otoritatif dan bahasa yang paling banyak digunakan di Eropa, diduga teks Rustichello diterjemahkan ke dalam bahasa Latin atas keputusan tarekat [[Dominikan]], dan inilah faktor yang turut berjasa menyebarluaskannya ke seluruh Eropa.<ref name="unive.it"/>
 
Terjemahan pertama ke dalam bahasa Inggris adalah versi bahasa Inggris zaman Ratu Elizabeth yang dikerjakan [[John Frampton]] dan diterbitkan tahun 1579 dengan judul ''The most noble and famous travels of Marco Polo'', didasarkan atas terjemahan ke dalam [[bahasa Spanyol Lama|bahasa Kastila]] (versi pertama dalam bahasa Kastila) yang dikerjakan Santaella dan diterbitkan pada tahun 1503.<ref>{{cite web |url=https://archive.org/stream/mostnoblefamoust00polo/mostnoblefamoust00polo_djvu.txt |title=The most noble and famous travels of Marco Polo, together with the travels of Nicoláo de' Conti |website=archive.org |translator=John Frampton |year=1937 |edition=2}}</ref>
Baris 153:
Selain Stephen G. Haw, sejumlah sarjana lain pun sudah mengemukakan pendapat yang mendukung pandangan bahwa Marco Polo pernah berkunjung ke Tiongkok sebagai tanggapan terhadap buku Frances Wood.<ref>[https://digitalcollections.anu.edu.au/bitstream/1885/41883/1/Marcopolo.html A counter-argument from Dr Igor de Rachewiltz at The Australian National University]</ref> Buku Frances Wood menuai kritik dari berbagai pihak, antara lain [[Igor de Rachewiltz]] (penerjemah dan anotator ''[[The Secret History of the Mongols]]'') dan Morris Rossabi (penulis ''Kublai Khan: his life and times'').<ref>{{Cite web|url=http://afe.easia.columbia.edu/mongols/pop/polo/mp_essay.htm|title=Mongols in World History &#124; Asia for Educators|website=afe.easia.columbia.edu}}</ref> Sejarawan [[David Morgan (sejarawan)|David Morgan]] menunjukkan kekeliruan-kekeliruan mendasar di dalam buku Frances Wood semisal mencampuradukkan [[dinasti Liao|kulawangsa Liao]] dengan [[dinasti Jin (1115–1234)|kulawangsa Jin]]. David Morgan juga tidak mendapati bukti kuat di dalam buku tersebut yang mampu membuatnya yakin kalau Marco Polo tidak pernah berkunjung ke Tiongkok.<ref name="Morgan, D page 224">{{cite journal |jstor=25183182|author= Morgan, D. O. |title=Marco Polo in China-Or Not" 221–225 |journal=The Journal of the Royal Asiatic Society|volume = 6|issue= 2 |date=July 1996 |page= 224|doi= 10.1017/S1356186300007203 }}</ref> Stephen G. Haw juga mengemukakan di dalam bukunya, ''Marco Polo's China'', bahwa uraian Marco jauh lebih tepat dan akurat daripada yang kerap disangka orang, dan tampaknya sangat mustahil Marco mendapatkan semua informasi di dalam bukunya dari sumber-sumber tangan kedua.<ref>{{Cite web|url=https://www.routledge.com/Marco-Polos-China-A-Venetian-in-the-Realm-of-Khubilai-Khan/Haw/p/book/9780415546003|title=Marco Polo's China: A Venetian in the Realm of Khubilai Khan|website=CRC Press}}</ref> Stephen G. Haw mengkritik pula pendekatan yang dipakai Frances Wood, yakni mencari-cari keterangan tentang Marco Polo di dalam karya-karya tulis Tionghoa dengan berpendirian bahwa orang-orang Eropa pada masa hidup Marco tidak begitu mementingkan pemakaian [[marga|nama marga]], dan bahwasanya [[alih aksara]] nama "Marco" secara langsung ke dalam aksara Tionghoa merupakan pengabaian terhadap kemungkinan bahwa Marco pernah memakai [[nama Tionghoa]] atau bahkan [[nama Mongolia|nama Mongol]] yang tidak memiliki kaitan makna maupun kemiripan bunyi dengan [[nama Kristen|nama Latin]]nya.<ref>Stephen G. Haw (2006), ''Marco Polo's China: a Venetian in the Realm of Kublai Khan'', London and New York: Routledge, hlm. 173, {{ISBN|0-415-34850-1}}.</ref>
 
Masih dalam rangka menanggapi pendapat Frances Wood, Jørgen Jensen mengungkit kembali pertemuan Marco Polo dengan [[Pietro d'Abano]] menjelang akhir abad ke-13. Dalam pertemuan tersebut, Marco menjabarkan berbagai hasil pengamatan astronomis yang dilakukannya selama bertualang. Pengamatan-pengamatan tersebut hanya mungkin dilakukan Marco jika ia pernah tinggal di Tiongkok, [[Sumatra]], dan kawasan sekitar [[Laut Tiongkok Selatan]].<ref>J. Jensen, "The World's most diligent observer." Asiatische Studien 51.3 (1997): 719–728</ref> Lagipula semua itu hanya termaktub di dalam buku ''Conciliator Differentiarum'' yang ditulis Pietro, dan tidak termaktub di dalam buku ''Petualangan-Petualangan Marco Polo''.<!--
 
ReviewingSesudah Haw'smenelaah bookisi buku Stephen G. Haw, [[Peter Jackson (historiansejarawan)|Peter Jackson]] (author ofpenulis ''The Mongols and the West'') hasmengemukakan saidtinjauannya thatbahwa Stephen G. Haw "mustsekarang surelyini nowmestinya havesudah settledmenyelesaikan thekontroversi controversyseputar surroundingkesejarahan thekunjungan historicity ofMarco Polo's visitke to ChinaTiongkok".<ref>{{Cite journal|url=https://www.cambridge.org/core/journals/bulletin-of-the-school-of-oriental-and-african-studies/article/stephen-g-haw-marco-polos-china-a-venetian-in-the-realm-of-khubilai-khan-routledge-studies-in-the-early-history-of-asia-vii-214-pp-london-and-new-york-routledge-2006-65-isbn-0-415-34850-1/E665C99EC913CE7D1AC8AF6128478182|title=Stephen G. Haw: Marco Polo's China. A Venetian in the Realm of Khubilai Khan. (Routledge Studies in the Early History of Asia.) vii, 214 pphlmn. London and New York: Routledge, 2006. £65. ISBN 0 415 34850 1.|first=Peter|last=Jackson|date=June 13, 2007|journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies|volume=70|issue=2|pages=438–440|via=Cambridge Core|doi=10.1017/S0041977X07000651}}</ref> IgorDi dedalam Rachewiltz'stinjauannya review,yang whichmenyangkali refutespokok-pokok paparan Frances Wood's points, concludesIgor withde aRachewiltz strongly-wordedmenyajikan condemnation:kesimpulan "Iberisi regretkecaman totajam saybahwasanya that"Dengan F.menyesal W.'sharus booksaya fallskatakan shortkalau ofbuku theFrances standardWood ofjauh scholarshipdi thatbawah onestandar wouldilmiah expectyang indiharapkan aorang workdari ofkarya-karya thistulis kindsemacam itu. HerBukunya bookcuma candapat onlydisifatkan bemengecoh, describedbaik asdalam deceptive,kaitan bothdengan inpenulisnya relationmaupun todalam thekaitan authordengan and to thekhalayak publicramai atpada largeumumnya. QuestionsPertanyaan-pertanyaan areyang postedia thatkemukakan, indalam themayoritas majority of caseskasus, have already beensudah answereddijawab satisfactorilytuntas ... herusahanya attempttidak is unprofessionalprofesional; sheia iskurang poorlymenguasai equippedkemahiran-kemahiran indasar theyang basicdibutuhkan toolsdi ofbidang the tradeini, i.e.,yakni adequatekompetensi linguisticlinguistik competencedan andmetodologi penelitian researchyang methodologymemadai ... anddan argumen-argumen herutama majoryang argumentsdikemukakannya cannottidak withstandmampu closebertahan scrutinymenghadapi pengujian saksama. HerKesimpulannya conclusiontelah failsgagal tomempertimbangkan considersemua allbukti theyang evidencemendukung supportingkredibilitas Marco Polo's credibility."<ref>Igor de Rachewiltz, "Marco Polo Went to China," ''Zentralasiatische Studien'' 27 (1997), pphlmn. 34–92.</ref>
 
=== Tuduhan perihal melebih-lebihkan ===
===Allegations of exaggeration===
Beberapa sarjana yakin bahwa Marco Polo melebih-lebihkan arti penting dirinya di Tiongkok. Sejarawan Inggris [[David Morgan (sejarawan)|David Morgan]] menduga bahwa Marco Polo mungkin sekali melebih-lebihkan dan berdusta perihal statusnya di Tiongkok,<ref name="Morgan, D page 223"/> sementara Ronald Latham yakin bahwa unsur berlebih-lebihan tersebut adalah bumbu penyedap cerita yang ditambahkan si juru tulis, [[Rustichello da Pisa]].<ref name="ReferenceA"/>
 
Some scholars believe that Marco Polo exaggerated his importance in China. The British historian [[David Morgan (historian)|David Morgan]] thought that Polo had likely exaggerated and lied about his status in China,<ref name="Morgan, D page 223"/> while Ronald Latham believed that such exaggerations were embellishments by his ghostwriter [[Rustichello da Pisa]].<ref name="ReferenceA"/>
 
{{Quote
|{{lang|fr|Et meser Marc Pol meisme, celui de cui trate ceste livre, seingneurie ceste cité por trois anz.}}<br>
{{lang|enid|AndDan the sameTuan Marco Polo yang sama, ofyang whomdikisahkan thisdi bookdalam relatesbuku ini, ruledmemerintah atas thiskota citytersebut forselama threetiga yearstahun.}}
|author=[https://edizionicafoscari.unive.it/media/pdf/books/978-88-6969-224-6/978-88-6969-224-6_69TdyXc.pdf ''Le divisement dou monde, CXLII'', ed.penyunting Mario Eusebi, phlm. 162]
}}<!--
 
This sentence in ''The Book of Marvels'' was interpreted as Marco Polo was "the governor" of the city of "Yangiu" [[Yangzhou]] for three years, and later of [[Hangzhou]]. This claim has raised some controversy. According to [[David Morgan (historian)|David Morgan]] no Chinese source mentions him as either a friend of the Emperor or as the governor of Yangzhou – indeed no Chinese source mentions Marco Polo at all.<ref name="Morgan, D page 223">Morgan, D.O. "Marco Polo in China—Or Not" 221–225 from ''The Journal of the Royal Asiatic Society'', Volume 6, Issue # July 2, 1996 p. 223.</ref> In fact, in the 1960s the German historian [[Herbert Franke (sinologist)|Herbert Franke]] noted that all occurrences of Po-lo or Bolod in Yuan texts were names of people of Mongol or Turkic extraction.<ref name="franke"/>
Baris 194 ⟶ 193:
 
===Appropriation===
Wood accused Marco Polo of taking other people's accounts in his book, retelling other stories as his own, or basing his accounts on Persian guidebooks or other lost sources. For example, Sinologist [[Francis Woodman Cleaves]] noted that Polo's account of the voyage of the princess [[Kököchin]] from China to Persia to marry the Īl-khān in 1293 has been confirmed by a passage in the 15th-century Chinese work ''[[Yongle Encyclopedia]]'' and by the Persian historian [[Rashid-al-Din Hamadani]] in his work ''[[Jami' al-tawarikh]]''. However, neither of these accounts mentions Polo or indeed any European as part of the bridal party,<ref name="cleaves">{{cite journal |jstor=2718743|author=Francis Woodman Cleaves|title=A Chinese Source Bearing on Marco Polo's Departure from China and a Persian Source on his Arrival in Persia|url=https://archive.org/details/sim_harvard-journal-of-asiatic-studies_1976_36/page/181|journal=Harvard Journal of Asiatic Studies| volume=36|date= 1976|pages=181–203|doi=10.2307/2718743}}</ref> and Wood used the lack of mention of Polo in these works as an example of Polo's "retelling of a well-known tale". Morgan, in Polo's defence, noted that even the princess herself was not mentioned in the Chinese source and that it would have been surprising if Polo had been mentioned by Rashid-al-Din.<ref name="Morgan, D page 224" /> Historian [[Igor de Rachewiltz]] strongly criticised Wood's arguments in his review of her book.<ref name="Rachewiltz 1997 pp. 34">Igor de Rachewiltz, "Marco Polo Went to China," ''Zentralasiatische Studien'' 27 (1997), pp. 34–92</ref> Rachewiltz argued that Marco Polo's account, in fact, allows the Persian and Chinese sources to be reconciled – by relaying the information that two of the three envoys sent (mentioned in the Chinese source and whose names accord with those given by Polo) had died during the voyage, it explains why only the third who survived, Coja/Khoja, was mentioned by Rashìd al-Dìn. Polo had therefore completed the story by providing information not found in either source. He also noted that the only Persian source that mentions the princess was not completed until 1310–11, therefore Marco Polo could not have learned the information from any Persian book. According to de Rachewiltz, the concordance of Polo's detailed account of the princess with other independent sources that gave only incomplete information is proof of the veracity of Polo's story and his presence in China.<ref name="Rachewiltz 1997 pp. 34"/>
 
===Assessments===
Baris 202 ⟶ 201:
 
== Marco Polo dan Indonesia ==
BeberapaBerikut ini adalah nama-nama tempat di Indonesia yang disebutkan di dalam buku perjalanan''Petualangan-Petualangan Marco Polo, antara lain'':
* Pulau '''Jawa Besar''' ([[pulau Jawa]]); diperkirakan sangat luas karena pantai selatannya tidak sempat dikunjungi oleh Marco Polo. Juga diceritakan mengenai ekspedisi penyerangan [[Kubilai Khan]] ke Jawa dan kegagalannya.
* Pulau-pulau '''Sondur''' dan '''Condur''' (belum jelas); diperkirakan merupakan pulau-pulau kecil di [[Laut Cina Selatan]] yang pernah digunakan sebagai patokan pelayaran.
Baris 242 ⟶ 241:
[[Kategori:Penjelajah Asia Tengah]]
[[Kategori:Penjelajah dari Republik Venesia]]
[[Kategori:Penulis Wisataperjalanan Abad Pertengahan]]
[[Kategori:Saudagar Republik Venesia]]
[[Kategori:Ekspatriat Venesia di Tiongkok]]
[[Kategori:Penulis prialaki-laki Venesia]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Venesia]]
[[Kategori:Penulis wisataperjalanan Venesia]]
[[Kategori:Penulis wisataperjalanan Venesia abad ke-14]]
[[Kategori:Tokoh Perang Curzola]]