Perang Belasting: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hendry allen (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(50 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Tugu Perjuangan Rakyat Kamang 1908, Bukittinggi, Sumatera Barat.jpg|jmpl|Tugu Perjuangan Rakyat Kamang 1908 di [[Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]].]]
'''Perang belasti'''ng terjadi di [[Sumatra barat]] oleh pejuang wanita asal [[Minang]], [[Siti Manggopoh]].Perang ini terjadi karena merupakan tindakan sewenang-wenang pemerintah [[Belanda]] kepada masyarakat Minang untuk mematuhi peraturan membayar pajak tanah yang telah dimiliki masyarakat secara turun temurun. Apalagi peraturan belasting dianggap bertentangan dengan adat [[Minangkabau]], sebab tanah adalah kepunyaan komunal atau kaum di Minangkabau.
'''Perang belasting''' merupakan [[perang]] bersenjata pada 15-16 Juni 1908 yang melibatkan rakyat [[Sumatera Barat]] melawan pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] akibat penerapan [[pajak]] ({{lang-nl|belasting}}) langsung kepada masyarakat. Perlawanan masyarakat atas pemberlakuan pajak langsung ini dibalas oleh pemerintah Hindia Belanda dengan reaksi keras mengirimkan ''[[Korps Marechaussee te Voet|marechaussee]]'' (marsose) ke daerah konflik tersebut, yang akhirnya menimbulkan korban jiwa pada masyarakat maupun tentara kolonial.
 
Perang ''belasting'' ini diawali di [[Kamang Magek, Agam|Kamang]], kemudian menyebar pada kawasan lain seperti [[Manggopoh, Lubuk Basung, Agam|Manggopoh]], [[Lintau Buo, Tanah Datar|Lintau Buo]] dan lain-lain.<ref>St. Dt. M. Machudum, (1952), ''Riwajat perdjuangan bangsa Indonesia dalam masa 150 tahun'', Masa Baru (dahulu A. C. Nix).</ref>
Gerakan ini dipimpin seorang perempuan yang sangat berani dan gigih menentang koloni asing (pemerintah Hindia Belanda) , yaitu Siti Manggopoh.
== Perang Kamang ==
{{Infobox Military Conflict
| conflict = Perang Kamang
| date = 15-16 Juni 1908
| image = Makam Pahlawan Perang Kamang.jpg
| caption = Salah satu Makam Pahlawan Perang Kamang
| place = [[Kamang Magek, Agam|Kamang]], [[Agam]], [[Sumatera Barat]]
| casus = Belasting ([[pajak]])
| result =
| combatant1 = [[Berkas:Flag of Minang.svg|22x20px|tepi]] [[Kamang Magek, Agam|Rakyat Kamang]]
| combatant2 = [[Berkas:Flag of the Netherlands.svg|25px]] [[Hindia Belanda]]
| commander1 =
| commander2 =
| strength1 =
| strength2 =
| casualties1 = 100 orang tewas
| casualties2 = 12 orang tewas
20 orang luka-luka
|notes =
}}
Perang Kamang merupakan peperangan yang terjadi di [[Kamang Magek, Agam|Kamang]], [[Agam]] tahun [[1908]] akibat penerapan pajak (''belasting'') kepada masyarakat oleh pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]]. Daerah Kamang berada sekitar 16&nbsp;km dari [[Fort de Kock]] dan sebelumnya merupakan basis kekuatan dari [[Tuanku Nan Renceh]] pada masa [[Perang Padri]].
 
=== Perlawanan rakyat ===
Perang ini diawali oleh gerakan protes [[petani]] terhadap pemerintah [[Hindia Belanda]] atas pajak tanah termasuk pajak atas hewan ternak yang dibebankan kepada mereka. Masyarakat Kamang menolak pembayaran pajak tersebut dan kemudian pada 15-16 Juni 1908 puncaknya pecah perang bersenjata antara masyarakat dengan pemerintah kolonial.<ref>Nafis, A., (2004), ''Syair Perang Kamang'', Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau, ISBN 979-3797-02-9</ref> Perang ini dipelopori oleh Syekh H. Abdul Manan, yang gugur dalam peperangan tersebut, sementara anaknya H. Ahmad Marzuki ditangkap oleh [[tentara]] [[Belanda]].<ref>Djurip, (1996), ''Kajian naskah Pemimpin ke syurga dan Syair Perang Kamang yang kejadian dalam tahun 1908'', Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.</ref> Akibat peperangan ini hampir 100 orang mati tertembak, sementara korban pada pihak tentara kolonial sebanyak 12 orang mati dan lebih kurang 20 orang luka-luka.<ref>Hatta, M., (2011), ''Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi'', Penerbit Buku Kompas, ISBN 979-709-540-1.</ref> Dikabarkan pula, [[kuda]] neneknya [[Mohammad Hatta]] juga ditembak sewaktu Perang ini terjadi. Si Nenek kemudian datang ke gedung [[residen]] [[Padang]] pada waktu itu, dan memarahi sang Residen. Amrin Imran mencatat Nenek Mohammad Hatta sebagai orang yang mudah marah.<ref name=Imran>[[Amrin Imran|Imran, Amrin]] (1991). ''Mohammad Hatta:Pejuang, Proklamator, Pemimpin, Manusia Biasa''. hlm.9. [[Jakarta]]: Mutiara Sumber Widya. [[OCLC]] [http://worldcat.org/oclc/9072338 9072338]</ref>
 
== Perang Manggopoh ==
{{Infobox Military Conflict
| conflict = Perang Manggopoh
| date = 15-16 Juni 1908
| image = Makam Siti Manggopoh.jpg
| caption = Kompleks Makam Pejuang Perang Manggopoh
| place = [[Manggopoh, Lubuk Basung, Agam|Manggopoh]], [[Sumatera Barat]]
| casus = Belasting ([[pajak]])
| result =
| combatant1 = [[Berkas:Flag of Minang.svg|22x20px|tepi]] [[Manggopoh, Lubuk Basung, Agam|Rakyat Manggopoh]]
| combatant2 = [[Berkas:Flag of the Netherlands.svg|25px]] [[Hindia Belanda]]
| commander1 =
| commander2 =
| strength1 =
| strength2 =
| casualties1 = 7 orang tewas
7 orang ditangkap
| casualties2 = 53 orang tewas
|notes =
}}
Perang Manggopoh berlangsung di [[Manggopoh, Lubuk Basung, Agam|Manggopoh]], [[Sumatera Barat]] dipimpin oleh [[Siti Manggopoh]].<ref name="Siti">Abel Tasman, Nita Indrawati, Sastri Yunizarti Bakry, Mestika Zed, (2003), ''Siti Manggopoh'', Yayasan Citra Budaya Indonesia, ISBN 979-95830-7-1</ref> Munculnya perlawanan masyarakat di Manggopoh dipengaruhi oleh perlawanan masyarakat di Kamang. Akibat peperangan ini 53 orang tentara kolonial mati terbunuh, sementara korban pada masyarakat sebanyak 7 orang mati dan 7 orang ditangkap termasuk Siti Manggopoh.<ref name="Siti"/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Daftar Pustaka ==
* Amran, R., (1988), ''Pemberontakan pajak 1908, Sumatera Barat. Bag. ke. 1: Perang Kamang'', Gita Karya
* Sjafei, S & Hamzah, T., (1964), ''Kamang 1908'', Djakarta: Tintamas.
== Pranala luar ==
* https://www.agamkab.go.id/Agamkab/detailkarya/505/realita-perang-kamang-15-juni-1908.html
{{Lembaran hitam Nusantara}}
 
[[Kategori:Sejarah Minangkabau]]
[[Kategori:Sejarah Sumatera Barat]]
 
 
{{sejarah-stub}}