Etika dan sosial media: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Memberikan contoh beberapa penerapan etika dalam bersosial media |
||
(10 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Wikifikasi}}{{Noref|date=Desember 2021}}
'''Sosial Media''' merupakan platform dimana kita bisa melakukan [[komunikasi visual]] tanpa ada batasan [[ruang]] dan [[waktu
'''Etika'''
Secara etimologis etika berasal dari
Ethos memiliki makna “anaction that is one’s own” atau suatu tindakan yang dilakukan seseorang dan menjadi miliknya. Makna ini juga dimiliki oleh [[Bahasa Latin|bahasa latin]] lain yang berarti “mores” atau [[moral]], Etika adalah filsafat moral. Etika berkaitan dengan [[moral]] dan [[sopan santun]]. Belajar etika berarti belajar bagaimana bertindak baik sesuai dengan aturan dan [[norma]] yang berlaku di [[masyarakat]]. Etika dengan itu mengajukan nilai dan pola yang [[Etika|etis]] untuk membawa [[manusia]] kepada tingkah laku yang baik.
Baris 12:
'''Korelasi etika terhadap sosial media'''
Penggunaan media sosial sebagai bentuk sarana komunikasi merupakan salah satu unsur penting yang memang harus kita lakukan sebagai pelaku sosial sebagai proses sosial, namun ketidakbijakan oknum para pengguna nya yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial ini juga menjadi salah satu hal yang harus menjadi kekhawatiran.
Berikut beberapa hal penting yang terkait dengan etika dalam mengoperasikan media sosial.
1. Etika dalam Komunikasi
Terutama terjadi, prinsip-prinsip diabaikan selama interaksi melalui jejaring sosial. Kasus yang paling sering muncul adalah beberapa kata kasar saat diskusi melalui jejaring sosial, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Alangkah baiknya jika komunikasi di Internet menggunakan kata-kata yang sopan dan tepat. Saat kita terhubung dengan siapa pun dengan media sosial, selalu gunakan bahasa yang benar.
2. Hindari Menyebarkan pornografi, ras serta isu-isu kekerasan
Alangkah baiknya jika kita tidak menyebarkan info yang berkaitan dengan ras atau agama tertentu. Bagikan detail berharga secara adil dan cegah konflik dengan orang lain. Tidak mempublikasikan gambar-gambar mengerikan seperti gambar kecelakaan lalu lintas situs web atau berbagai gambar mengerikan lainnya.
3. Periksa keabsahan informasi
Saat ini sangat umum ditemukan informasi yang menjelekkan pihak lain di situs media sosial. Beberapa acara melakukan ini untuk menegakkan para pesaing dengan membagikan informasi penipuan. Pengguna media sosial harus ekstra cerdas dalam menangkap detail apa pun. Sebelum Anda membagikan informasi, akan lebih pintar untuk memeriksa legitimasi berita.
4. Hargai berbagai pekerjaan orang lain
Saat membagikan detail dalam bentuk foto, tulisan, atau video yang berasal dari orang lain, pastikan untuk menyebutkan sumbernya untuk mengungkapkan penghargaan Anda terhadap berbagai pekerjaan orang lain. Jangan pernah menyalin-tempel semua jenis materi tanpa mengungkapkan sumbernya.
5. Jangan terlalu banyak berbagi informasi individu
Tentu akan lebih baik bagi Anda untuk membatasi kehidupan pribadi Anda agar tidak digunakan di jejaring sosial. Jangan membagikan detail pribadi Anda seperti nomor kontak atau alamat rumah. Pasti akan ada kemungkinan bahwa orang lain yang menghubungi Anda di daftar Anda akan menggunakan detailnya untuk menyakiti Anda. Gunakan media sosial secara benar dan bijaksana khususnya dalam menyebarkan informasi.
Individu memiliki keleluasaan dalam menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan siapa saja. Ketiadaan pemahaman publik yang relevan dengan nilai-nilai di media sosial akan menimbulkan beberapa masalah sosial.
== Referensi ==
[[Kategori:Media sosial,etika]]
Muhammad Yusi Kamhar , Erma Lestari (2019) “pemanfaatan Sosial Media Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa”, Jurnal Ilmu Pendidikan, no 2▼
▲<ref>Muhammad Yusi Kamhar , Erma Lestari (2019) “pemanfaatan Sosial Media Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa”, Jurnal Ilmu Pendidikan, no 2.
Agus Tri Haryanto, 2019 “pengguna Internet Indonesia Didominasi Milenial” detik.com▼
</ref>
▲<ref>Agus Tri Haryanto, 2019 “pengguna Internet Indonesia Didominasi Milenial” detik.com.</ref>
<ref>Febi Afriani dan Alia Azmi (2016), "Penerapan Etika Komunikasi di Media Sosial" journal of civic education.</ref>
|