Rasionalitas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:MaxWeber1919FotoLeifGeiges.jpg|jmpl|Filsuf Max Weber]]
'''
Sebuah keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan, tetapi juga optimal untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah. Menentukan optimal untuk perilaku rasional membutuhkan formulasi diukur dari masalah, dan membuat beberapa asumsi utama. Ketika tujuan atau masalah melibatkan membuat keputusan, faktor rasionalitas dalam berapa banyak informasi yang tersedia (misalnya lengkap atau pengetahuan yang tidak lengkap).
Baris 7:
== Definisi ==
Penggunaan kata rasional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menurut pikiran & pertimbangan yang logis, atau menurut pikiran yang sehat, atau cocok dengan akal
Rasionalitas sering dijadikan asumsi perilaku individu dalam model dan analisis [[ekonomi mikro]] dan muncul di hampir semua penjelasan pembuatan keputusan manusia yang ada di buku pelajaran ekonomi. Rasionalitas juga penting bagi [[ilmu politik]] modern, [[sosiologi]], dan [[filsafat]]. Versi turunan dari rasionalitas adalah rasionalitas instrumental yang meliputi pencarian cara paling hemat biaya untuk meraih tujuan tertentu tanpa melihat berharga atau tidaknya tujuan tersebut. [[Gary Becker]] adalah salah satu pendukung penerapan model perilaku rasional secara luas.<ref>
== Ruang lingkup ==
Baris 18:
=== ''Present-aim rationality'' ===
Rasionalitas tujuan saat ini (''present-aim rationality'') merupakan kecenderungan seseorang yang aksiomatis tidak berasumsi bahwa orang harus selalu bersikap mementingkan dirinya sendiri, melainkan orang melakukan penyesuaian preferensi selang waktu dengan prinsip tertentu.<ref>{{cite book|last=Izza|first=Muh.|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/EKONOMI_MIKRO/1ksoEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Rasionalitas+kepentingan+pribadi&pg=PA39&printsec=frontcover|title=EKONOMI MIKRO: Pendekatan Ideologis Islam|place=[[Jawa Tengah]]|publisher=Penerbit NEM|isbn=978-623-6906-75-0|pages=39|language=id|coauthors=}}</ref>
== Prinsip dasar ==▼
Rasionalitas ekonomi dalam Islam didasarkan 5 prinsip, antara lain: Konsep sukses (''The concepts of success''), Skala waktu perilaku konsumen (''Time scale of consumer behavior''), Konsep kekayaan (Concept of wealth), Konsep barang (''Concepts of goods''), dan Etika konsumsi (Ethics of comsumption).<ref>{{cite journal|last=Afrina|first=Dita|last2=Achiria|first2=Siti|date=2018|title=Perdebatan Teori Rasionalitas dalam Menjelaskan Terbentuknya Biaya Transaksi pada Seleksi Pegawai Negeri|url=https://media.neliti.com/media/publications/288186-rasionalitas-muslim-terhadap-perilaku-is-d308bcc6.pdf|journal=Jurnal Ekonomi dan Bisnis|volume=2|issue=1|pages=23-38|doi=10.14421/EkBis.2018.2.1.1088|issn=2549-4988|id=}}</ref>▼
== Ekonomi konvensional dan ekonomi Islam ==▼
Rasionalitas ekonomi konvensional pada dasarnya berbeda dengan ekonomi Islam. Perbedaan mendasarnya adalah, sebagai sumber dasar pengembalian filosofis dan rentang waktu yang melingkupinya, Islam lebih menekankan konsep kebutuhan daripada realisasi kebutuhan maslahah yang lebih terukur dari yang diinginkan. Menurut Islam, manusia harus mengendalikan dan membimbing keinginan dan kebutuhannya agar dapat mendatangkan kemaslahatan untuk kehidupan dunia dan akhirat, bukan madarat.<ref>{{cite journal|last=Ngasifudin|first=Muhammad|date=2017|title=Rasionalitas dalam Ekonomi Islam|url=https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/article/download/390/446|journal=Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam|volume=7|issue=2|pages=111-119|doi=10.21927/jesi.2017.7(2).111-119|id=}}</ref>▼
== Tindakan ekonomi rasional dan irasional ==▼
Tindakan ekonomi rasional didefinisikan sebagai sikap oleh seorang individu atau kelompok dalam bersikap dan memilih agar tujuan mendatangkan keuntungan dan realitanya sejalan. Sedangkan, Tindakan ekonomi irasional didefinisikan sebagai sikap oleh seorang individu atau kelompok dalam bersikap agar mendatangkan keuntungan, tetapi hasilnya merugi. <ref>{{Cite web|last=Raharja|first=Algonz D.B.|date=2021|title=Tindakan ekonomi: Definisi, tujuan, jenis, dan 4 contohnya|url=https://www.ekrut.com/media/tindakan-ekonomi|website=ekrut.com|access-date=2021-12-25}}</ref>▼
== Contoh tindakan ==
Baris 42 ⟶ 33:
=== Ekonomi ===
Perilaku ekonomi rasional adalah perilaku ekonomi yang didasarkan pada pilihan-pilihan yang lebih menguntungkan. Dengan kata lain, dibutuhkan tindakan ekonomi yang rasional untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan kerugian yang seminimal mungkin.<ref>{{Cite news|last=Idris|first=Muhammad|date=2021-08-15|title=Prinsip Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Kehidupan|url=https://money.kompas.com/read/2021/08/15/113757126/prinsip-ekonomi-pengertian-jenis-dan-contohnya-dalam-kehidupan|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-12-27|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad}}</ref> Contoh penerapan perilaku ekonomi rasional dalam bidang komersial, misalnya dengan menentukan jenis produksi yang tepat, sehingga semua produk dapat terjual secara maksimal, dan biaya produksi dapat ditekan secara wajar tanpa mengurangi kualitas produk.
▲==== Prinsip dasar ====
▲Rasionalitas ekonomi dalam Islam didasarkan 5 prinsip, antara lain: Konsep sukses (''The concepts of success''), Skala waktu perilaku konsumen (''Time scale of consumer behavior''), Konsep kekayaan (''Concept of wealth''), Konsep barang (''Concepts of goods''), dan Etika konsumsi (''Ethics of comsumption'').<ref>{{cite journal|last=Afrina|first=Dita|last2=Achiria|first2=Siti|date=2018|title=Perdebatan Teori Rasionalitas dalam Menjelaskan Terbentuknya Biaya Transaksi pada Seleksi Pegawai Negeri|url=https://media.neliti.com/media/publications/288186-rasionalitas-muslim-terhadap-perilaku-is-d308bcc6.pdf|journal=Jurnal Ekonomi dan Bisnis|volume=2|issue=1|pages=23-38|doi=10.14421/EkBis.2018.2.1.1088|issn=2549-4988|id=}}</ref>
▲==== Ekonomi konvensional dan ekonomi Islam ====
▲Rasionalitas ekonomi konvensional pada dasarnya berbeda dengan ekonomi Islam. Perbedaan mendasarnya adalah, sebagai sumber dasar pengembalian filosofis dan rentang waktu yang melingkupinya, Islam lebih menekankan konsep kebutuhan daripada realisasi kebutuhan maslahah yang lebih terukur dari yang diinginkan. Menurut Islam, manusia harus mengendalikan dan membimbing keinginan dan kebutuhannya agar dapat mendatangkan kemaslahatan untuk kehidupan dunia dan akhirat, bukan madarat.<ref>{{cite journal|last=Ngasifudin|first=Muhammad|date=2017|title=Rasionalitas dalam Ekonomi Islam|url=https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/article/download/390/446|journal=Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam|volume=7|issue=2|pages=111-119|doi=10.21927/jesi.2017.7(2).111-119|id=}}</ref>
▲==== Tindakan ekonomi rasional dan irasional ====
▲Tindakan ekonomi rasional didefinisikan sebagai sikap oleh seorang individu atau kelompok dalam bersikap dan memilih agar tujuan mendatangkan keuntungan dan realitanya sejalan. Sedangkan, Tindakan ekonomi irasional didefinisikan sebagai sikap oleh seorang individu atau kelompok dalam bersikap agar mendatangkan keuntungan, tetapi hasilnya merugi.
===
Rasionalitas juga memiliki keterkaitan dalam bidang psikologi, terkhusus rasionalitas dalam pengambilan suatu keputusan ([[psikologi kognitif]]). Hal ini dibahas oleh Ward Edwards mengenai psikologi kognitif, dengan kajian-kajian tentang rasionalitas dalam ''judgment'' dan pengambilan keputusan berkembang.<ref>{{cite journal|last=Hidayat|first=Rahmat|date=2016|title=Rasionalitas: Overview Terhadap Pemikiran dalam 50 Tahun Terakhir|url=https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/download/26772/pdf|journal=Buletin Psikologi|volume=24|issue=2|pages=101 – 122|doi=10.22146/buletinpsikologi.26772|issn=2528-5858|id=}}</ref> Contohnya, perilaku individu terkadang irasional, dan irasionalitas biasanya terkait dengan kepribadian individu. Ketika seorang individu (siswa) menyalahkan gurunya sebab memperoleh nilai yang jelek, tanpa menyadari bahwa ia tidak belajar secara giat dan sungguh-sungguh.<ref>{{Cite news|last=Larissya|first=Lintang|date=2021-09-19|title=Defense Mechanisms: Bentuk Pertahanan Diri dari Anxiety Disorder|url=https://yoursay.suara.com/health/2021/09/19/203000/defense-mechanisms-bentuk-pertahanan-diri-dari-anxiety-disorder|work=Suara.com|access-date=2021-12-27|language=id}}</ref> Inilah pentingnya kepribadian (psikologi) dalam mendorong rasionalitas pribadi.
=== Kecerdasan buatan ===
Rasionalitas dalam bidang [[kecerdasan buatan]] (''Artificial Intelligence''),
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Pikiran]]
|