Kaprabonan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raden Hamzaiya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Ariyanto memindahkan halaman Kesultanan Kaprabonan ke Kaprabonan dengan menimpa pengalihan lama: Kaprabonan bukan kesultanan, jangan menggiring opini
 
(24 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Copyedit}}{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Kaprabonan
| common_name = Kaprabonan
| continent = Asia
|region region = Asia Tenggara
| country = Indonesia
| religion = [[Islam]]
| year_start = 1699
| year_end = sekarang
| date_start =
| date_end =
| event_start = Pendirian peguron Kaprabonan oleh putera mahkota [[kesultanan Kanoman]] Pangeran Raja Adipati Kaprabon
| event_end = -
| p1 = Kesultanan Kanoman
| flag_p1 = Emblem of Sultanate of Kanoman, Cirebon.svg
| image_flag =
| image_coat = Reynan-kaprabon-dalung-damar-wayang.jpg
| symbol_type = Dalung Damar Wayang<br>Lambang ''peguron''Peguron Kaprabonan
| image_map =
| image_map_caption =
| capital = [[Kota Cirebon]]
| common_languages = [[Bahasa Cirebon]] 1679-sekarang
| government_type =
| title_leader = [[Pangeran Adipati Kaprabon]]
| leader1 = [[Pangeran Raja Adipati (PRA) Kaprabon]]
| year_leader1 = 1696 (didirikannya Kaprabon)
| leader2 = [[Pangeran Handi Raja Kaprabon]]
| year_leader2 = 2021
| title_deputy =
| deputy1 =
| year_deputy1 = =
| deputy2 =
| year_deputy2 =
| currency =
| footnotes = = ---{{br}}'''Status Politik:'''{{br}}
* ''De facto'' dibentuk (1699){{br}}
* Pangeran Raja Kaprabon (putera mahkota Sultan Anom I) mendirikan Kaprabonan pada 1696 {{br}}
| footnotes2 = <br>
[[Azmatkhan]] [[Walisongo]]
}}
 
'''Kaprabonan''' adalah ''KeratonPeguron'' yang(tempat beradapembelajaran) diyang Cirebon,didirikan tepatnyaoleh diputera Kelurahanmahkota Lemahwungkuk''kesultanan kecamatanKanoman'' Lemahwungkuk.yaitu KaprabonanPangeran didirikanRaja olehAdipati (PRA) KAPRABONANKaprabon pada tahun 1699(Sumber : Pangeran Hempi Raja Kaprabon).
 
== Sejarah Kaprabonan ==
Raden Hamzaiya menyatakan jika Kaprabonan merupakan sebuah keraton yang serat dengan syiar agama Islam terutama dalam keilmuan Pertarekatan. Tidak hanya itu dokumen-dokumen terkait status Kaprabonan menajadi Keraton semuanya sudah tersimpan dengan rapih dan sudah disusun oleh saya dan mungkin saja diterbitkan dalam sebuah buku, Ujar Raden Hamzaiya.
 
Pada tahun 1681, Belanda menawarkan ''perjanjian persahabatan'' kepada [[kesultanan Cirebon]] yang pada waktu itu telah dipecah menjadi dua yaitu [[Kasepuhan]] dan [[Kanoman]] yang kemudian ditandatangani pada tanggal 7 Januari 1681,<ref>Kartodihardjo, Sartono. 1988. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500 - 1900 (dari Emporium sampai Imperium). Jakarta: Gramedia</ref><ref>Roseno, Edi. 1993. Perang Kedondong 1818. Depok: Universitas Indonesia</ref> ''perjanjian persahabatan'' yang dimaksud adalah untuk memonopoli perdagangan di wilayah Cirebon.
Sultan Kanoman I Muhammad Badrudin Kartawijaya memiliki dua orang putera dari permaisuri yang berbeda, yaitu Pangeran Adipati Kaprabon yang merupakan putera pertama dari permaisuri kedua yaitu ''Ratu Sultan Panengah'' dan Pangeran Raja Mandurareja Muhammad Qadirudin, putera keduanya yang berasal dari permaisuri ketiga yang bernama ''Nyimas Ibu''. Setelah ayahandanya wafat, kedua puteranya ini sepakat untuk melakukan ''lijdelijk verzet (perlawanan diam-diam)'' melawan Belanda.
Kemudian ''Pangeran Raja Muhammad Qadirudin'' diresmikan sebagai Sultan Anom II keraton Kanoman dikarenakan saudaranya yaitu Pangeran Adipati Kaprabon yang merupakan putera pertama Sultan Anom I dari permaisuri keduanya yaitu ''Ratu Sultan Panengah'' memutuskan untuk memperdalam ajaran agama Islam dan menyerahkan kepemimpinan keraton Kanoman kepada adiknya Pangeran Raja Mandurareja Muhammad Qadirudin.<ref>{{Cite web |url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/down.php?id=33&lang=en |title=Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat - Sejarah Keraton Kaprabonan, Cirebon |access-date=2015-09-20 |archive-date=2015-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923215341/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/down.php?id=33&lang=en |dead-url=yes }}</ref> Setelah menyerahkan kepemimpinan [[Keraton Kanoman]] kepada adiknya, Pangeran Adipati Kaprabon mendirikan Kaprabonan pada tahun 1696 sebagai tempat pendidikan agama Islam. Pada saat itu gejolak politik pemerintahan Belanda semakin memanas, dan perlawanan-perlawanan terhadap kolonial Belanda pun masih terus berjalan, sehingga Pangeran Raja Adipati Kaprabon ingin menjauhkan diri dari situasi tersebut dan selalu mengkhususkan diri (Mandita) dalam mengembangkan agama Islam kepada para murid-muridnya
 
Pangeran Raja Adipati Kaprabonan putera pertama dari permaisuri II Sultan Kanoman PR. Moch. Badrudin  yang diberi gelar Sultan Prabu. Setelah ibunya wafat, Pangeran Raja Adipati Kaprabon diangkat sebagai putera mahkota Kesultanan Kanoman pada 1690. Setelah menjadi putra mahkota, ia bergelar Sultan Pandita Agama Islam yang diserahi Busana Pakaian Perang Kerajaan Wali yang dinamakan busana Kaprabon. Berdasarkan bedah sejarah yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. H. Pangeran Hempi Raja Kaprabon, MPDrs., M.Pd. bersama Raden Hamzaiya disaksikan oleh seluruh wargi keturunan mengatakan jika nama Kaprabonan diambil dari kata "Prabu" yang memiliki arti sebagai putera Mahkota. (sumber : catatan Redaktur 2020).
 
Pada waktu Sultan Anom Badrudin wafat pada tahun 1690 M, Pangeran Raja Adipati Kaprabon masih berada diluar Keraton Kanoman selama 6 tahun. Pada masa itu, terjadi kekosongan kekuasaan karena gejolak politik semakin memanas. Di tengah gejolak politik itu, pengaruh dan campur tangan VOC semakin menguat setelah Nyi Mas Ibu (permaisuri ketiga) melakukan pendekatan kepada VOC untuk mengangkat anaknya, Pangeran Manduraredja sebagai Sultan Kanoman II. Keinginan Nyi Mas Ibu itu disetujui oleh VOC seiring dengan pengangkatan Pangeran Manduraredja sebagai Sultan Kanoman II dengan gelar Sultan Carbon Qodirudin yang bertahta di Keraton Kanoman. Sementara itu, hak Pangeran Raja Adipati Kaprabon sebagai putra mahkota Kanoman untuk menerima tahta Kanoman dicabut oleh VOC. Tegas Raden Hamzaiya
Raden Hamzaiya menegaskan status Kaprabonan sebagai sebuah Keraton tentu saja karena Kaprabonan masih ada kaitannya dengan keluarga kesultanan yang ada di Cirebon.
 
Kondisi tersebut yang mendorong Pangeran Raja Adipati Kaprabon meninggalkan Keraton Kanoman untuk menghindari dari gejolak politik yang bertentangan dengan jati dirinya. Setelah meninggalkan Keraton Kanoman, Pangerandan Rajamendirikan AdipatiKaprabonan Kaprabontegas ditempatkanProf. diDr. suatuIr. tempatH. bekasPangeran kediamanHempi KiRaja GedengKaprabon, Pengalang-AlangDrs., dan Ki Kuwu Cirebon WalangsungsangM.Pd. (Pangeran Cakrabuana). Didalam tempathal ini, Pangeran RajaHempi Adipatiberpendapat Kaprabon akhirnya mendirikan Keratonjika Kaprabonan tegasmerupakan Pangeransebuah Hempi Raja Kaprabonkeraton).
 
Perjuangan melawan penjajah Belanda dengan strategi ''lijdelijk verzet ''(perlawanan diam-diam)'' ''menemukan tantangan setelah Belanda pada tahun [[1699]]<ref name=mason>>Hoadley, Mason Claude. 2018. Selective Judicial Competence: The Cirebon-Priangan Legal Administration, 1680–1792. [[New York]] : Cornell University Press</ref> mengangkat Letnan Jacob Palm sebagai seorang pejabat penghubung Belanda untuk wilayah [[kesultanan Cirebon]], dalam bukunya sejarah cirebon, Pangeran Sulaeman Sulendraningrat bahkan mengatakan jika kekuasaan kesultanan-kesultanan di Cirebon pada tahun 1700 telah habis sama sekali (secara politik) dengan adanya pengangkatan Letnan Jacob Palm.<ref name=ps>P.S. Sulendraningrat. 1985. Sejarah Cirebon. Jakarta: Balai Pustaka</ref> Pada tahun 1701, Belanda kemudian menunjuk seorang pedagang bernama Jacob Heijrmanns sebagai pejabat penghubung Belanda untuk wilayah kesultanan-kesultanan Cirebon<ref name=mason/>
== Sejarah Kaprabonan ==
 
=== Penegasan status Kaprabonan sebagai ''Peguron'' ===
 
{{360}}
Pangeran Raja Adipati Kaprabonan putera pertama dari permaisuri II Sultan Kanoman PR. Moch. Badrudin  yang diberi gelar Sultan Prabu. Setelah ibunya wafat, Pangeran Raja Adipati Kaprabon diangkat sebagai putera mahkota Kesultanan Kanoman pada 1690. Setelah menjadi putra mahkota, ia bergelar Sultan Pandita Agama Islam yang diserahi Busana Pakaian Perang Kerajaan Wali yang dinamakan busana Kaprabon. Berdasarkan bedah sejarah yang dilakukan oleh Dr. Ir. Pangeran Hempi Raja Kaprabon MP bersama Raden Hamzaiya disaksikan oleh seluruh wargi keturunan mengatakan jika nama Kaprabonan diambil dari kata "Prabu" yang memiliki arti sebagai putera Mahkota. (sumber : catatan Redaktur 2020).
 
Pada tahun 2011 Pangeran Hempi membuat sebuah pernyataan bahwa Kaprabonan adalahbukanlah sekadar sebuah ''peguron'' saja namun juga bersifat sebagai Keraton''kerajaan'', terlebih adanya pengakuan dari pejabat penguasa cirebon (zaman penjajahan Jepang) pada sekitar tahun 1946 pada masa kepemimpinan Pangeran Aruman bahwa Kaprabon adalah sebuah ''kerajaan''.
 
Pertemuan pelurusan sejarah Kaprabonan pun digelar pada tahun yang sama oleh keluarga besar Kaprabonan dan kemudian sesepuh keluarga besar Kaprabonan yaitu Pangeran Moh. Nurbuat Purbaningrat menyatakan bahwa tidak ada satupun catatan sejarah yang menyebutkan Kaprabonan berdiri sebagai kesultanan<ref>{{Cite web |url=http://jurnalpatrolinews.com/2011/07/18/status-keraton-kaprabonan-digugat/ |title=2011 - Jurnal Patroli News - Status Keraton Kaprabonan digugat |access-date=2015-09-20 |archive-date=2016-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160305030639/http://jurnalpatrolinews.com/2011/07/18/status-keraton-kaprabonan-digugat/ |dead-url=yes }}</ref> atau keraton, pernyataan Pangeran Moh. Nurbuat juga diperkuat oleh sesepuh Kaprabonan lainnya yaitu Pangeran Maulana Cakraningrat :
 
{{cquote|Dia (red: Pangeran Raja Adipati (PRA) Kaprabon) dulunya menolak berkuasa di Keraton Kanoman dan memilih mendirikan perguruan karena lebih tertarik memperdalam Tarekat Islam}}
Pada waktu Sultan Anom Badrudin wafat pada tahun 1690 M, Pangeran Raja Adipati Kaprabon masih berada diluar Keraton Kanoman selama 6 tahun. Pada masa itu, terjadi kekosongan kekuasaan karena gejolak politik semakin memanas. Di tengah gejolak politik itu, pengaruh dan campur tangan VOC semakin menguat setelah Nyi Mas Ibu (permaisuri ketiga) melakukan pendekatan kepada VOC untuk mengangkat anaknya, Pangeran Manduraredja sebagai Sultan Kanoman II. Keinginan Nyi Mas Ibu itu disetujui oleh VOC seiring dengan pengangkatan Pangeran Manduraredja sebagai Sultan Kanoman II dengan gelar Sultan Carbon Qodirudin yang bertahta di Keraton Kanoman. Sementara itu, hak Pangeran Raja Adipati Kaprabon sebagai putra mahkota Kanoman untuk menerima tahta Kanoman dicabut oleh VOC. Tegas Raden Hamzaiya
kerabat Kaprabonan lainnya menjelaskan jika pada masa kepemimpinan Jepang di Indonesia telah terjadi kekeliruan pengakuan, surat dari penguasa Jepang pada saat itu yang mengakui Kaprabonan sebagai sebuah kesultanan atau kerajaan dikarenakan adanya kesalahan dari pihak Kaprabonan ketika mengirimkan surat kepada pemerintah penguasaan Jepang, dikarenakan pada surat yang dikirim oleh pihak Kaprabonan bertuliskan Kaprabonan sebagai keraton maka pihak penguasa Jepang pada saat itu dikarenakan ketidaktahuan sejarah Cirebon membalas surat dari Kaprabonan dengan kata-kata Keraton Kaprabonan, surat balasan inilah yang kemudian dijadikan dasar oleh pihak Kaprabonan untuk menyatakan dirinya sebagai keraton.
 
Kaprabonan sebagai Sultan Pandita Guru Ilmu Kebatinan dalam agama Islam yang dalam dan tertinggi kehormatannya yang disukai dan diikuti oleh banyak murid-muridnya dan didatangi oleh orang-orang dari segala suku bangsa dan negeri (daerah) lain di luar Wilayah Cirebon sampai pada saat sekarang tidak putus diteruskan oleh turunannya secara turun-temurun. Batas tanah Keraton''peguron'' Kaprabonan menurut petunjuk catatan orang tua zaman dulu, yaitu dari sebelah Selatan sampai di Jalan Lemahwungkuk ke Timur jalan ke Pengampon. Dari sebelah Timur sampai di Jalan Sasaiki (dulu bernama Kalibacin). Dari sebelah Utara sampai Pasuketan belok ke Jalan Pecinan Lemahwungkuk. Dari sebelah Barat sampai ke Jalan Lemahwungkuk sampai di desa dekat alun-alun Kanoman. Tegas Pangeran Hempi Raja Kaprabon dalam DestertasiDisertasi nya.玛咖时候
Kondisi tersebut yang mendorong Pangeran Raja Adipati Kaprabon meninggalkan Keraton Kanoman untuk menghindari dari gejolak politik yang bertentangan dengan jati dirinya. Setelah meninggalkan Keraton Kanoman, Pangeran Raja Adipati Kaprabon ditempatkan di suatu tempat bekas kediaman Ki Gedeng Pengalang-Alang dan Ki Kuwu Cirebon Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana). Di tempat ini, Pangeran Raja Adipati Kaprabon akhirnya mendirikan Keraton Kaprabonan tegas Pangeran Hempi Raja Kaprabon.
 
== Pendirian bangunan Kaprabonan ==
Raden Hamzaiya menegaskan di Keraton Kaprabonan terdapat Keris Ki Jimat Tunggul Manik merupakan warisan dari Prabu Siliwangi (Pangeran Jayadewata/Raden Pamanah Rasa), Raja Pakuan Pajajaran kepada Pangeran Cakrabuana ketika ia diangkat sebagai Adipati Carbon dengan gelar Sri Mangana. Pusaka ini diberikan bersamaan dengan payung kebesaran Songsong Emas, Kendaga, Lampit, dan Bale Mande Jajar. Setelah Sunan Gunung Djati dinobatkan sebagai Raja Cirebon, keris itu diberikan kepada dirinya. Dari Sunan Gunung Djati, keris itu diwariskan kepada Pangeran Mas Muhammad Arifin atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Pasarean. Dari Pangeran Pasarean, berturut-turut diwariskan kepada Panembahan Ratu I, Panembahan Abdul Karim (Panembahan Girilaya), Sultan Anom I, Sultan Abdul Manahir Muhammad Badridin, dan Pangeran Raja Adipati Kaprabon. Di sini, keris pusaka tersebut, diwariskan kepada para pemangku adat Keraton Kaprabonan. Kedudukan keris tersebut merupakan pusaka paling penting karena menujukkan ciri  bahwa pemegangnya memiliki hak sebagai pewaris tahta kerajaan. Jika dibandingkan dengan Kesultanan Ngayogyakarta Hadininingrat, Keris Ki Jimat Tunggul Manik memiliki kedudukan yang sama dengan Keris Djokopiturun tegas Raden Hamzaiya.
 
Pada tahun. 1696 bangunan yang pertama didirikan adalah ''bangsal utama'', lalu ''kaputran'' (tempat tinggal anak laki-laki) dan ''kaputren'' (tempat tinggal anak perempuan). Pada tahun 1700 dibangunlah ''tajug'' (mushola)<ref>Fanny. 2020. Bangunan Berusia Lebih dari 300 Tahun di Keraton Kaprabonan Ambruk. [[Cirebon]] : Kabar Cirebon</ref>
=== Perjalanan Dinamika Keraton Kaprabonan ===
 
=== PerjalananPembagian Dinamikawaris Keratonkomplek Kaprabonan ===
{{360}}
 
Pada masa Pangeran Aruman menjabat sebagai penguasa di Kaprabonan sekitar tahun 1946 - 1974 telah membagi waris komplek Kaprabonan kepada dua orang puteranya yakni Pangeran Herman dan Pangeran Hernu<ref name=kaprabonananwarudin>Anwarudin, Khoirul. 2021. Keraton Kaprabonan Memanas, gara-gara Tembok Pemisah. [[Cirebon]] : Radar Cirebon</ref>.
Pangeran Hempi membuat sebuah pernyataan bahwa Kaprabonan adalah Keraton, terlebih adanya pengakuan dari pejabat penguasa cirebon (zaman penjajahan Jepang) pada sekitar tahun 1946 pada masa kepemimpinan Pangeran Aruman bahwa Kaprabon adalah sebuah ''kerajaan''.
 
Pangeran Hernu menguasai sebagian komplek Kaprabonan seperti ''Pendopo'' dan ''Gedong kesenian''<ref name=kaprabonananwarudin/>.
{{cquote|Keraton Kaprabonan adalah salah satu keraton yang berdiri sejak tahun 1699 oleh Pangeran Adipati Raja Kaprabon ujar Pangeran Hempi Raja Kaprabon}}
 
=== Kiprah keluarga Kaprabon ===
 
Pangeran Aroeman Raja Kaprabon terpilih sebagai anggota konstituante pada era Soekarno dan menyumbangkan harta kekayaan Kaprabonan guna pembangunan tugu monumen Nasional (MONAS).
Raden Hamzaiya membenarkan apa yang dikatakan oleh Pangeran Hempi Raja Kaprabon tersebut, tutur nya jika status Kaprabonan menjadi Keraton sudah sangatlah mutlak guna pelestarian Kaprabonan serta adat-tradisi Kesultanan Cirebon.
 
Kaprabonan sebagai Sultan Pandita Guru Ilmu Kebatinan dalam agama Islam yang dalam dan tertinggi kehormatannya yang disukai dan diikuti oleh banyak murid-muridnya dan didatangi oleh orang-orang dari segala suku bangsa dan negeri (daerah) lain di luar Wilayah Cirebon sampai pada saat sekarang tidak putus diteruskan oleh turunannya secara turun-temurun. Batas tanah Keraton Kaprabonan menurut petunjuk catatan orang tua zaman dulu, yaitu dari sebelah Selatan sampai di Jalan Lemahwungkuk ke Timur jalan ke Pengampon. Dari sebelah Timur sampai di Jalan Sasaiki (dulu bernama Kalibacin). Dari sebelah Utara sampai Pasuketan belok ke Jalan Pecinan Lemahwungkuk. Dari sebelah Barat sampai ke Jalan Lemahwungkuk sampai di desa dekat alun-alun Kanoman. Tegas Pangeran Hempi Raja Kaprabon dalam Destertasi nya.
 
Raden Hamzaiya menjelaskan pada Radar Cirebon, jika Keraton Kaprabonan memiliki pengaruh yang sangat kuat terutama sumbangsih Pangeran Aroeman Kaprabon terlibat dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan republik Indonesia dengan terpilihnya Pangeran Aroeman Raja Kaprabon sebagai anggota konstituante pada era Soekarno dan menyumbangkan harta kekayaan keraton Kaprabonan guna pembangunan tugu monumen Nasional (MONAS).
 
=== Sikap Pangeran Hempi dalam kisruh tahta Kasepuhan ===
 
Pada tanggal 30 Juli 2020, Pangeran Hempi selaku pimpinan di Kaprabonan [[Cirebon]] menuliskan surat yang ditujukan kepada para ''wargi'' dan ''pini sepuh'' keraton Kasepuhan serta sentana kesultanan Cirebon yang menyatakan bahwa penerus di Kasepuhan tidak dapat diteruskan oleh puteranya<ref name=septiadi>Septiadi, Egi. 2020. Dinilai akan Timbulkan Masalah Panjang, Hempi: Penerus Sultan Sepuh XIV Tak Bisa Diteruskan Putranya. [[Bandung]] : Pikiran Rakyat</ref>,<ref>[{{Cite web |url=https://www.radarcirebon.com/2020/08/07/pangeran-hempi-kaprabonan-angkat-bicara-soal-trah-sunan-gunung-jati-di-keraton-kasepuhan/2/ |title=Tim Radar Cirebon. 2020. Pangeran Hempi Kaprabonan Angkat Bicara soal Trah Sunan Gunung Jati di Keraton Kasepuhan. [[&#91;&#91;Cirebon]]&#93;&#93; : Radar Cirebon] |access-date=2020-08-30 |archive-date=2021-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210820014238/https://www.radarcirebon.com/2020/08/07/pangeran-hempi-kaprabonan-angkat-bicara-soal-trah-sunan-gunung-jati-di-keraton-kasepuhan/2/ |dead-url=yes }}</ref>
 
{{cquote|assalammu'alaikum wr wb
Baris 85 ⟶ 95:
<br><br>Dengan dasar sejarah terdahulu, dan sekarang telah menjadi Negara Republik, maka keutuhan keturunan Kesultanan Kasepuhan harus dikembalikan kepada trah/nasab yang sebenarnya. Agar kedudukan Sultan Kasepuhan benar-benar turunan asli Sunan Gunung Jati. Sehingga doa dan marwah Sultan Kasepuhan nyambung dengan leluhurnya.
<br><br>Jadi penerus Sultan Sepuh XIV tidak dapat diteruskan oleh putranya. Karena akan menjadi masalah yang berkepanjangan dari keturunan punggel yang bukan keturunan Sunan Gunung Jati,” demikian pernyataan sejarah dan penertiban Kesultanan Kasepuhan Cirebon yang ditulis Hempi dalam suratnya.<ref name=septiadi/>}}
Menurut Raden Hamzaiya, sikap Pangeran Hempi Raja Kaprabon tersebut memperoleh banyak simpati para dzuriah keturunan sunan gunung jati sehingga Kaprabonan semakin banyak dikunjungi. Raden Hamzaiya bahkan telah membuat kan buku untuk mengenang perjuangan dari Pangeran Hempi Raja Kaprabon ujarnya.
 
Raden Hamzaiya menuturkan jika Kaprabonan memiliki rasa sendiri ketika dapat merangkul semua kerabat kesultanan Cirebon.
 
== Daftar SultanPangeran Keraton kaprabonanKaprabonan ==
 
* 1699-1734: Pangeran Raja Adipati (PRA) Kaprabon
Baris 100 ⟶ 107:
* 1946-1974: Pangeran Aruman Raja Kaprabon
* 1974-2001: Pangeran Herman Raja Kaprabon
* 2001-2021:<ref>Erlanti, Mutiara Suci. 2021. Sosok Pangeran Hempi Raja Kaprabon yang Kini Meninggal Dunia, Disebut Orang yang Bersahaja dan Ramah. [[Cirebon]] : Tribun News Cirebon</ref> Prof. Dr. Ir. H. Pangeran Hempi Raja Kaprabon, Drs., M.Pd.
* 2021<ref>Abdussalam, Muhamad Syarif. 2021. Pak Uu Saksikan Penobatan Sultan Baru Cirebon, Merasa Bangga dan Berharap Ini. [[Bandung]] : Tribun Jabar</ref>-Sekarang: Pangeran Handi Raja Kaprabon
 
== Galeri ==