Stasiun Gundih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(49 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox stasiun
| nomorstasiun = {{KAICN|JS|27|size=40}} {{KAICN|BB|04|size=40}}
| name = Gundih
| symbol_location = KAI
| symbol = KAI
| tinggi = +54 m
| kode = GD
Baris 14 ⟶ 15:
| open = 10 Februari 1870
| original = [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]]
| operator = [[Daerah Operasi IV Semarang]]daop4
| class = I <!-- KELAS STASIUN INI SUDAH SESUAI DENGAN BUKU INFORMASI DJKA, JANGAN DISUNTING LAGI! -->
| nomor = 3207
Baris 20 ⟶ 21:
* km 0+000 lintas '''Gundih'''-[[Stasiun Gambringan|Gambringan]]-[[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]
* km 16+000 lintas ''[[Stasiun Purwodadi|Purwodadi]]–[[Stasiun Toroh|Toroh]]''–'''Gundih'''
| line = [[Kereta'''Lintas apiutara BrantasJawa''': {{kereta api|Brantas]],}} [[Keretadan {{kereta api|Matarmaja}} Sancaka(arah Utara|SancakaMalang)<br>'''Aglomerasi''': Utara]],{{kereta api|Banyubiru}} dan [[Kereta{{kereta api Joglosemarkerto|Joglosemarkerto]]}}
| services = {{adjacent stations|system=Layanan aglomerasi KAI|
|line4=Joglosemarkerto|left4=Telawa|right4=Salem}}
|line6=Banyubiru|left6=Telawa|right6=Salem}}
| ticketting = Sistem tiket daring, melayani pemesanan langsung di loket
| track = 7
* Emplasemen timur: 3 (jalur 2: sepur lurus)
* Emplasemen barat: 4 (jalur 2: sepur lurus, jalur 4: Nonaktif)
| platform = 4 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama rendah di masing-masing sisi emplasemen)
| parking = Ya
Baris 34 ⟶ 36:
| persinyalan = Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02<ref>{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>
}}
'''Stasiun Gundih (GD)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I<!-- KELAS STASIUN INI SUDAH SESUAI DENGAN BUKU INFORMASI DJKA, JANGAN DISUNTING LAGI! --> yang terletak di [[Geyer, Geyer, Grobogan]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +54 m ini merupakan stasiun kereta api aktif yang letaknya paling selatan di [[Daerah Operasi IV Semarang]] dengan jarak 66 km arah hilir dari {{Sta|Semarang Tawang}}. Stasiun ini merupakan stasiun percabangan antara jalur yang menuju [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]], [[Stasiun Gambringan|Gambringan]], dan [[Stasiun Solo Balapan|Solo]]. Kedua rel bertemu di sebelah selatan stasiun.
 
== Sejarah ==
Baris 40 ⟶ 42:
Stasiun ini dahulu dibuka sebagai bagian dari pembangunan segmen Kedungjati–Gundih sebagai kelanjutan dari [[jalur kereta api Samarang–Tangoeng (NIS)]] yang telah dahulu dibuka pada tanggal 10 Agustus 1867. Dalam kurun waktu dua tahun setelah suksesnya jalur tersebut, kebetulan konstruksi juga dilakukan di segmen Kedungjati–Gundih–Solo Balapan. Pada segmen Kedungjati–Gundih, jalurnya memiliki satu jembatan sepanjang 50 hasta di atas [[Sungai Tuntang]] dan melewati pedesaan, hutan jati, dan sawah di daerah Telawa. Hingga awal tahun 1869, biaya yang dikeluarkan untuk membangun lintas ini sebesar 296.785 gulden, sehingga pada awal tahun tersebut NIS juga akan membangun jalur baru menuju Bringin dan selanjutnya diperpanjang menuju Ambarawa. Bahkan dalam rencana yang dibuat oleh NIS, jalur kereta api Kedungjati–Gundih–Solo Balapan akan segera dilaksanakan berturut-turut 1 Mei dan 1 September 1869. Pada tanggal 10 Februari 1870, jalur kereta api segmen Kedungjati–Gundih–Solo Balapan sudah dapat beroperasi penuh,<ref>{{Cite book|title=Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië|last=BOW|first=|publisher=Landsdrukkerij|year=1898|isbn=|location=Batavia|pages=|url-status=live}}</ref> dan pada tanggal 21 Mei 1873, jalur Samarang–Vorstenlanden dan Kedungjati–Ambarawa telah seluruhnya selesai dibangun.<ref>{{cite book|title=Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden|date=1869}}</ref><ref>{{cite book|title=Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|last=Banck|first=J.E.|date=1869|publisher=M.J. Fisser}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=}}</ref>
 
Pada awal dekade 1900-an, konstruksi jalur baru Gundih–Gambringan–Bojonegoro–Surabaya Pasarturi mulai dikerjakan. Untuk segmen Gundih–Gambringan–Kradenan dibuka pada tanggal 15 Oktober 1900, sedangkan pembukaan utuh jalur tersebut dilakukan pada tanggal 1 Februari 1903.<ref>{{cite book|title=Archiv Für Eisenbahnwesen|year=1935|volume=58}}</ref> Pembukaan jalur baru ini mengharuskan sepur sempit 1.067&nbsp; mm. Saat itu stasiun ini tergolong besar di wilayah Grobogan selatan karena memiliki depo lokomotif dan gudang.
 
Maka sejak saat itulah stasiun ini adalah stasiun terminus dimulainya jalur dengan lebar sepur ganda, yaitu lebar sepur 1.435&nbsp; mm ditambah sebuah rel lagi di dalamnya sehingga kereta dengan lebar sepur 1.067&nbsp; mm bisa melewati jalur itu. Hal ini harus dilakukan supaya perjalanan kereta dari dua arah tidak terhambat karena pada saat itu rel dari arah Gambringan hanya menggunakan lebar sepur 1.067&nbsp; mm, sementara dari arah Brumbung 1.435&nbsp; mm. Jalur tiga batang rel ini terbentang sampai ke [[Stasiun Lempuyangan]] di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] sebelum dibongkar oleh pekerja [[Romusa|romusha]] Jepang pada tahun [[1942]].<ref>{{cite book|title=Het Indische Spoor in Oorlogstijd|last=Bruin|first=Jan de|publisher=Uquilair B.V.|year=2003}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref>
 
Dahulu, terdapat stasiun dan halte yang kini sudah tidak aktif setelah stasiun ini, yaitu [[Stasiun Ngemplak]] dan [[Stasiun Toroh]] (ke arah utara, sebelum [[Stasiun Gambringan]]); [[Halte Monggot]] (ke arah selatan, sebelum [[Stasiun Goprak]]); dan [[Halte Jambean]] (ke arah barat, sebelum [[Stasiun Karangsono]]).<ref name=":02">{{Cite book|title=Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera|last=|first=|date=1931|publisher=Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen|isbn=|location=|pages=142-144, 164-166|url-status=live}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:Gundih locomotive depot.jpg|jmpl|kiri|Depo lokomotif Gundih dan jembatan arah Gambringan di sebelah kanan]]Stasiun ini memiliki total tujuh jalur kereta api dan terbagi menjadi dua emplasemen: timur dan barat. Emplasemen timur memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 sebagaimerupakan sepur lurus dari dan ke arah Gambringan-[[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]], sedangkan emplasemen barat empat jalur kereta api dengan jalur 2 sebagaimerupakan sepur lurus arah Semarang dan Solo.
Dahulu, emplasemen timur ditujukan untuk mengakomodasi rel 1.067&nbsp; mm untuk jurusan Surabaya, sedangkan emplasemen barat untuk rel 1.435&nbsp; mm jurusan Surakarta. Sejak 1942 rel 1.435&nbsp; mm dicabut Jepang dan digantikan dengan rel 1.067&nbsp; mm.<ref name=":bpcb">{{Citebook|title=Stasiun Kereta Api Tapak Bisnis & Militer Belanda|author=Balai Pelestarian Cagar Budaya|page=24-25|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya}}</ref>
 
Stasiun ini berarsitektur Indische Empire. Secara keseluruhan kondisinya terawat baik, terutama di bagian muka. Ruangan inti stasiun masih asli, bahkan jam besar yang dipasang bersamaan dengan pembangunan stasiun berfungsi sempurna, demikian pula perangkat persinyalan mekanik jenis [[Alkmaar]] peninggalan kolonial juga masih tersimpan dan terawat hingga saat ini. Sejak sekitar tahun 2009-2010, stasiun ini telah menggunakan sistem persinyalan elektrik buatan [[LEN Industri|PT Len Industri]], menggantikan sistem persinyalan mekanik tersebut.<ref>{{Cite article|url=|title=Sistem Persinyalan Len|last=PT Len Industri (Persero)|first=|date=2009|work=|access-date=|via=}}</ref>
 
Sebelumnya jalur-jalur di emplasemen timur yang menuju [[Stasiun Gambringan|Gambringan]] jarang sekali dilalui kereta api sejak dinonaktifkannya kereta api ketel Rewulu–Cepu pada awal tahun 2010 dan berstatus sebagai "jalur darurat".<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/222987/pertamina-kurangi-pengiriman-pt-kereta-nelangsa|title=Pertamina Kurangi Pengiriman, PT Kereta Nelangsa|date=2010-02-02|newspaperwork=[[Tempo.co]]|language=id-ID|access-date=2018-07-18}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://industri.kontan.co.id/news/ptka-tetap-negosiasi-pengiriman-bbm-via-kereta-api-ketel-1|title=PTKA Tetap Negosiasi Pengiriman BBM Via Kereta Api Ketel|last=MediatamaJati|first=GrahanusaGentur Putro|date=2010-07-11|newspaperwork=kontan[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2018-07-18}}</ref> Jalur ini hanya digunakan jika jalur lintas Gundih–Brumbung ataupun Gambringan–Brumbung mengalami gangguan yang menyebabkan kereta api tidak bisa melintas. Namun, sehubungan dengan pengoperasian [[Kereta api Sancaka Utara|KA Sancaka Utara]] mulai berlakunya Gapeka 2019, PT KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah memperbaiki "jalur darurat" tersebut.<ref>{{Cite webnews|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4764604/jalur-gambringan-gundih-dilalui-kereta-api-lagi-awal-desember|title=Jalur Gambringan-Gundih Dilalui Kereta Api Lagi Awal Desember|last=Hazami|first=Akrom|websitework=detikfinance[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-10-31}}</ref><ref>{{Cite webnews|url=https://semarang.bisnis.com/read/20191029/535/1164520/reaktivasi-jalur-kereta-api-gambringan-gundih-aktif-kembali-1-desember-2019|title=Reaktivasi Jalur Kereta Api, Gambringan-Gundih Aktif Kembali 1 Desember 2019|work=[[Bisnis {{!Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2019-10-31|last=Saeno|editor-last=Rizqi|editor-first=Alif Nazzala}}</ref> SemarangSancaka BisnisUtara dihentikan operasinya pada 2020 karena dampak [[Pandemi Covid-19 di Indonesia#Perkeretaapian|pandemi Covid-19]].com<ref>{{Cite news|websitelast=BisnisKamila|first=A.|date=2023-10-28|title=Dihentikan Karena Pandemi Covid-19, Kereta Sancaka Bojonegoro–Jogja Berpotensi Kembali Jalan|url=https://www.jawapos.com/ekonomi/011719589/dihentikan-karena-pandemi-covid-19-kereta-sancaka-bojonegorojogja-berpotensi-kembali-jalan|work=Jawa Pos|access-date=20192023-1007-3104}}</ref>
 
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 26 Juli 2024.
=== Penumpang ===
==== Antarkota ====
===== Kelas campuran =====
* Kelas eksekutif-ekonomi
** [[Kereta api Brantas|Brantas]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen]] dan [[Stasiun Blitar|Blitar]]
==== Lokal ====
* [[Kereta api Joglosemarkerto|Joglosemarkerto]] (eksekutif-ekonomi), KA aglomerasi lingkar provinsi [[Jawa Tengah]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dengan tujuan:
** [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] (berlawanan arah jarum jam via [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]] da [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]])
** Yogyakarta (arah jarum jam via [[stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]])
 
=== Persilangan dan persusulanAntarkota ===
{| class="wikitable"
 
|+Lintas utara Jawa
* [[Kereta api Joglosemarkerto|KA Joglosemarkerto]] tujuan [[Stasiun Tegal|Tegal]] bersambung [[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] (KA 195/196/197F) bersilang dengan [[Kereta api Majapahit|KA Matarmaja]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (KA 281) yang melintas langsung
! Nama kereta api
* [[Kereta api Brantas|KA Brantas]] tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]] (KA 110) bersilang dengan [[Kereta api Brawijaya|KA Brawijaya]] tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] (KA 73) yang melintas langsung
! Kelas
! colspan="2" | Relasi perjalanan
! Keterangan
|-
! colspan="5" align="center" | Campuran
|-
| rowspan="2" | {{kereta api|Brantas}}
| Eksekutif
| rowspan="2" | {{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" | {{sta|Blitar}}
| rowspan="2" | Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Solo Jebres}}
|-
|Ekonomi
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|-
|{{kereta api|Matarmaja}}
|Ekonomi
|{{sta|Pasar Senen}}
|{{sta|Malang}}
|Pemberhentian hanya perjalanan KA menuju Malang saja.
Via {{sta|Solo Jebres}}
|}
 
==== AntarkotaAglomerasi ====
{| class="wikitable"
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
! colspan="5" align="center" | Lintas utara Jawa
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Banyubiru}}
| Eksekutif-Ekonomi
| rowspan="2" | {{Sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="2" | {{Sta|Solo Balapan}}
|Perjalanan ke Solo pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal sore.
|-
|Eksekutif-Bisnis
|Perjalanan ke Solo pada jadwal pagi, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
! colspan="5" align="center" | Lingkar Jawa Tengah–Daerah Istimewa Yogyakarta
|-
| rowspan="3" |{{Rint|Jateng|JS}} {{kereta api|Joglosemarkerto}}
| rowspan=3 | Eksekutif-Ekonomi
| {{Sta|Semarang Tawang}}
| rowspan=3 | {{Sta|Solo Balapan}}
|Perjalanan berlawanan arah jarum jam mulai pagi hari via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Tegal}}–{{Sta|Purwokerto}}–{{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Solo Balapan}} hingga berakhir di {{sta|Semarang Tawang}} pada petang hari.
|-
| {{Sta|Solo Balapan}}
|Perjalanan searah jarum jam mulai pagi hari via {{sta|Yogyakarta}}–{{Sta|Purwokerto}}–{{sta|Tegal}}–{{sta|Semarang Tawang}} hingga berakhir di {{Sta|Solo Balapan}} pada petang hari.
|-
|{{Sta|Purwokerto}}
|Perjalanan searah jarum jam mulai petang hari via [[Stasiun Tegal|Tegal]] dan [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]] hingga berakhir di {{Sta|Solo Balapan}} pada malam hari.
|}
 
== Galeri ==
Baris 88 ⟶ 137:
 
{{Stasiun kereta api di Indonesia}}
{{coord|-7.218755|110.899937|display=title}}
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Tengah|Gundih]]
Baris 95 ⟶ 143:
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Tengah]]