Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ilham Ilyas (bicara | kontrib) website |
k fix |
||
(22 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Infobox pesantren
|nama=Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum
|established=2002
|jenis=[[Pesantren]]
|affiliation=Islam
|pimpinan=Dr. Nur Taufiq Sanusi, M.Ag.
|pendiri=[[Sanusi Baco|A.G. Dr. K.H. Sanusi Baco, Lc.]]
|alamat=Jalan Samudra, No. 37, Kel. Soreang, Kec. Lau, [[Kabupaten Maros]], [[Sulawesi Selatan]]
|koordinat={{coord|-4.973593|119.566286}}
Baris 14:
|image=Trenum.jpg}}
'''Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum''',
== Sejarah ==
Akhirnya pada tahun 2002 '''Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum''' yang diselenggarakan oleh Yayasan Al- Asy`ariyah An-Nahdliyah (dulu bernama Yayasan Al-Asy'ariyah) [[Kota Makassar|Makassar]] resmi menerima [[santri]] baru dan melakasanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam kurun waktu 16 tahun pesantren mampu menambah aset wakaf dari tanah wakaf seluas 3,7 hektar menjadi pesantren dengan aset tanah seluas 4,5 hektar.▼
[[Berkas:Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum.jpg|tepi|kiri|jmpl|''Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum'']]
Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum dengan bantuan modal awal (hibah) dari Bapak [[Jusuf Kalla|H.M. Jusuf Kalla]] dengan merekomendasikan kepada [[Anregurutta]] [[Sanusi Baco|H.M. Sanusi Baco, Lc]] berupa lahan seluas 3,7 hektar mulai dibangun pada tahun Kemudian atas bantuan Bapak [[Zainal Basri Palaguna]] ([[Daftar Gubernur Sulawesi Selatan|Gubernur Sulawesi Selatan]] saat itu) dengan sejumlah [[Ulama]], tokoh dan [[Cendikiawan Muslim]] di [[Sulawesi Selatan]].
▲Akhirnya pada tahun 2002
Kini, pesantren tersebut telah berkembang demikian pesat dengan jumlah santri sekitar 1000 orang. Para santri ini berlajar di berbagai jenjang pendidikan formal dan nonformal yang ada di lingkungan pesantren, lengkap dengan program pendidikan ''life skill''. Didukung dengan unit-unit usaha yang terus dikembangkan, Nahdlatul Ulum akhirnya ditetapkan sebagai salah satu dari 9 percontohan pesantren mandiri oleh [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]].<ref>{{Cite web|last=Agama|first=Kementrian|title=Menag Launching Peta Jalan Kemandirian Pesantren|url=https://kemenag.go.id/read/menag-launching-peta-jalan-kemandirian-pesantren-orlag|website=kemenag.go.id|language=en-US|access-date=2022-06-03}}</ref>
Pesantren Nahdlatul Ulum mengawali pembelajaran pada 2002. Yayasan Al- Asy`ariyah An-Nahdliyah (dulu bernama Yayasan Al-Asy’ariyah) Makassar, resmi menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan menerima santri yang menempati asrama yang telah disediakan. Dalam kurun waktu 18 tahun, Pesantren Nahdlatul Ulum ini mampu mengembangkan luas area yang semula 3,7 hektare, menjadi 4,5 hektare. Sebuah pencapaian yang menjadi kriteria dalam penilaian pesantren mandiri. Mandiri dalam mengembangkan potensi diri dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan mampu bersaing dalam khazanah kehidupan.<ref name=":0">{{Cite web|last=Umar|first=Rusdi El|last2=Annuqayah|first2=Alumnus PP|date=2021-09-02|title=Potret Pesantren Mandiri (5): Nahdlatul Ulum Maros|url=https://www.duniasantri.co/potret-pesantren-mandiri-5-nahdlatul-ulum-maros/|website=Dunia Santri|language=id-ID|access-date=2022-06-03}}</ref>
== Struktur Organisasi ==
[[Berkas:Pengurus PONPES NU.jpg|jmpl|277x277px|''Struktur Pengurus Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum'']]
{| class="wikitable"
!No
Baris 29 ⟶ 35:
|1
|Pendiri Pondok Pesantren
|[[Sanusi Baco|A.G Dr. K.H. Sanusi Baco, Lc.]]
|-
|2
Baris 62 ⟶ 68:
== Pendidikan ==
# Pendidikan Formal.
Baris 73 ⟶ 79:
== Fasilitas Pesantren ==
Sarana dan fasilitas pendukung dipergunakan untuk mendukung dan menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) serta memudahkan para santri dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang mengarah pada terwujudnya sarana dan tujuan institusi, untuk itu Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum telah mengupayakan berbagai sarana dan fasilitas, seperti:
{{Col|2}}
* Asrama Santri
* Asrama Santriwati
Baris 101 ⟶ 107:
== Ekstrakurikuler ==
Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum memberikan program pengembangan diri atau lebih dikenal dengan ekstrakurikuler. Hal ini dalam rangka menjaga keseimbangan antara aspek keilmuan dan aspek amaliyah, yang selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata menjadi ciri khas pesantren, selain fungsi tersebut juga dapat memperdalam ilmu para santri. Program ini meliputi beberapa bidang antara lain:
{{Col
* Latihan Dakwah
* Pengajian (Kitab Kuning dan Al Qur'an)'''
Baris 125 ⟶ 131:
* Kelas Sastra (Bedah Buku dan Majalah Dinding){{EndDiv}}
== Referensi ==
{{
== Pranala luar ==
* {{Id}}[https://nahdlatululum.ponpes.id/ Situs Resmi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum - Maros]
[[Kategori:
|